Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH
Tingkat II.2
Kelompok 3
b. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang peristen. Hipertensi atau
penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan
tubuh yang membutuhkan. Menurut WHO (World Health Organization), batas tekanan darah yang
masih dianggap normal adalah 120-140 mmHg sistolik dan 80-90 mmHg diastolik. Jadi,
seseorang disebut mengidap hipertensi bila tekanan darahnya selalu terbaca di atas 140/90 mmHg.
Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyararakat yang serius yang sering kita temukan, namun
tidak terkendali dan akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Akibatnya
bisa fatal karena sering timbul komplikasi, misalnya stroke (pendarahan otak), penyakit jantung
koroner, dan gagal ginjal.
2. Penyebab Hipertensi
Secara umum hipertensi disebabkan oleh :
a. Asupan garam yang tinggi
b. Strees psikologis
c. Faktor genetik (keturunan)
d. Kurang olahraga
e. Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alcohol
f. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
g. Peningkatan usia
h. Kegemukan
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a. Hipertensi Primer (Esensial)
Hipertensi primer disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Faktor yang mempengaruhinya yaitu : genetic, lingkungan,
hiperaktifitas saraf simpatis sistem rennin. Faktor-faktor yang meningkatkan
resiko : obesitas, merokok, alcohol dan polisitemia.
b. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing dan
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan /
atau tekanan diastolic sama dengan atau lebih besar dari 90 mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
mmHg dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada:
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi.
e. Meningkatnya resisten pembuluh darah perifer
3. Klasifikasi Hipertensi
Kategori Kategori
Tekanan Tekanan Tekanan Darah Tekanan Darah
Darah Darah Sistolik (mmHg) Dan/atau Diastolik (mmHg)
( JNC VII) ( JNC VII)
Normal Optimal < 120mmHg Dan < 80 mmHg
Pre
_ 120 – 139 mmHg Atau 80 – 89 mmHg
Hipertensi
_ Normal < 130 mmHg Dan < 85mmHg
Normal
_ 130 – 139 mmHg Atau 85 – 89 mmHg
Tinggi
Hipertensi Hipertensi
Derajat I Derajat 1 140 – 159 mmHg Atau 90 – 99 mmHg
Derajat II _ >160 mmHg Atau > 100 mmHg
_ Derajat 2 160 – 179 mmHg Atau 100 – 109 mmHg
_ Derajat 3 >180 mmHg Atau > 110 mmHg
7. Penatalaksanaan Hipertensi
Prinsip penatalaksanaan atau pengobatan hipertensi adalah pengobatan atau perawatan
jangka panjang atau bahkan bisa seumur hidup. Jika hipertensi jenis sekunder biasanya
pengobatan dilakukan dengan mengobati faktor penyebabnya dahulu kemudian hipertensinya.
Sedangkan untuk hipertensi esensial biasanya akan menggunakan bantuan obat-obatan untuk
menurunkan tekanan darah tinggi.
Berikut adalah penatalaksanaan hipertensi dengan menggunakan standar triple therapy,
diantaranya adalah:
Diuretik, seperti furosemid, tiazid dan hidrokortiazid
Betablocker, seperti metildopa dan reserpin
Vasodilator seperti dioksid, pranosin dan hidralasin
ACE inhibitor
Penatalaksanaan yang perlu dilakukan selanjutnya adalah merubah gaya hidu anda seperti
di bawah ini agar hipertensi dapat dikontrol dan dicegah, antara lain:
Turunkan berat badan
Kurangi konsumsi alkohol
Beraktivitas secara teratur
Mengurang konsumsi natrium berlebihan
Kurangi atau bahkan berhenti merokok
8. Komplikasi Hipertensi
Jika tekanan darah tinggi dibiarkan begitu saja, ini bisa merusak pembuluh darah dan organ
dalam tubuh dan bisa menyebabkan komplikasi hipertensi. Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa
komplikasi hipertensi yang bisa terjadi adalah:
Serangan jantung
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan arteri dinding
pembuluh darah arteri. Ini disebut dengan aterosklerosis. Aterosklerosis menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah, sehingga jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Akibatnya
bisa terkena serangan jantung. Gejala peringatan serangan jantung yang paling umum adalah nyeri
dada dan sesak napas.
Gagal jantung
Saat tekanan darah tinggi, otot jantung memompa darah lebih keras agar dapat memenuhi
kebutuhan darah ke semua bagian tubuh. Hal ini membuat otot jantung lama-lama menebal
sehingga jantung kesulitan memompa cukup darah. Konsekuensinya, gagal jantung bisa terjadi.
Gejala umum dari gagal jantung adalah sesak napas, kelelahan, bengkak di pergelangan tangan,
kaki, perut, dan pembuluh darah di leher.
Stroke
Stroke bisa terjadi saat aliran darah kaya oksigen ke sebagian area otak terganggu,
misalnya karena ada sumbatan atau ada pembuluh darah yang pecah. Penyumbatan ini terjadi
karena adanya aterosklerosis dalam pembuluh darah. Pada orang yang punya hipertensi, stroke
mungkin terjadi ketika tekanan darah terlalu tinggi sehingga pembuluh darah di salah satu area
otak pecah. Gejala stroke meliputi kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, tangan, dan kaki,
kesulitan berbicara, dan kesulitan melihat.
Aneurisma
Tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan salah satu bagian pembuluh darah
melemah dan menonjol seperti balon, membentuk aneurisma. Aneurisma biasanya tidak
menyebabkan tanda atau gejala selama bertahun-tahun. Namun, jika aneurisma terus membesar
dan akhirnya pecah, ini bisa mengancam nyawa.
Masalah ginjal
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan pembuluh darah di
ginjal menyempit dan melemah. Hal ini kemudian dapat mengganggu fungsi ginjal dan
menyebabkan penyakit ginjal kronis.
Masalah mata
Tak hanya bisa memengaruhi pembuluh darah di ginjal, tekanan darah tinggi juga bisa
memengaruhi pembuluh darah di mata. Pembuluh darah di mata juga bisa menyempit dan
menebal akibat tekanan darah tinggi. Pembuluh darah kemudian bisa pecah dan mengakibatkan
kerusakan mata, mulai dari penglihatan kabur sampai kebutaan.
Sindrom metabolik
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan perubahan kognitif.
Anda mungkin akan mengalami masalah dalam berpikir, mengingat, dan belajar. Tanda-tandanya
seperti kesulitan dalam menemukan kata-kata saat berbicara dan kehilangan fokus saat dalam
pembicaraan.
A. Data Bio-Psiko-Sosio-Spiritual
Menurut pola fungsi Gordon 1982, terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan :
2. Pola nutrisi
Pada pola nutrisi kaji pasien mengenai:
1) Pola makan
a. Bagaimana nafsu makan pasien selama sakit?
b. Berapakah porsi makan pasien per sekali makan?
2) Pola Minum
a.Berapakah frekuensi minum pasien selama sakit?
3. Pola eliminasi
Pada pola eliminasi kaji pasien mengenai:
1. Buang air besar
a. Berapakah frekuensi setiap kali buang air besar?
b. Bagaimanakah konsistensi pasien dalam buang air besar?
2. Buang air kecil
a.Berapakah frekuensi serta jumlah urine pasien setiap buang air kecil?
A k t i v i t a s S M R S M R S
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
M a n d i
Berpakaian/berdanda n
Eliminasi/toileting
B e r p i n d a h
B e r j a l a n
N a i k t a n g g a
B e r b e l a n j a
M e m a s a k
Pemeliharaan rumah
7. Konsep diri
- Body image/gambaran diri
a. Adakah prosedur pengobatan yang mengubah fungsi alat tubuh?
b. Apakah pasien memiliki perubahan ukuran fisik?
c. Adakah perubahan fisiologis tumbuh kembang?
d. Adakah transplantasi alat tubuh?
e. Apakah pernah operasi?
f. Bagaimana proses patologi penyakit?
g. Apakah pasien menolak berkaca?
h. Apakah fungsi alat tubuh pasien terganggu?
i. Adakah keluhan karena kondisi tubuh?
- Role/peran
a. Apakah klien mengalami overload peran?
b. Adakah perubahan peran pada pasien?
- Identity/identitas diri
a. Apakah pasien merasa kurang percaya diri?
b. Mampukah pasien menerima perubahan?
c. Apakah pasien merasa kurang memiliki potensi?
d. Apakah pasien kurang mampu menentukan pilihan?
- Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
a. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
TTV, BB, GCS
2) Keadaan Umum : lemah
Kesadaran (E:M:V)
TTV, BB/TB
3) Integumen
Kulit lansia keriput ( kerena proses penuaan yang terjadi), kelenturan dan
kelembaban kurang.
4) Kepala
Normal cephali, distribusi rambut merata, beruban, kulit kepala dalam keadaan
bersih, tidak terdapat ketombe ataupun kutu rambut, wajah simetris, nyeri tekan
negatif.
5) Mata
Pasien umumnya mengeluh pandangan kabur.
6) Telinga
Pasien umumnya tidak mengeluhkan gangguan pendengaran yang berkaitan dengan
hipertensi.
7) Hidung dan sinus
Pada umumnya pasien tidak mengeluhkan gangguan.
8) Mulut dan tenggorokan
Pada umumnya pasien tidak mengeluhkan gangguan.
9) Leher
Pada umumnya pasien tidak mengeluhkan gangguan.
10) Dada
Pada umumnya pasien tidak mengeluhkan gangguan.
11) Pernafasan
Pada umumnya pasien tidak mengeluhkan gangguan.
12) Kardiovaskular
TD= 160/100 mmHg, Nadi = 88x/menit (nadi teraba cukup kuat). Lansia biasanya
mengeluh dadanya berdebar – debar. Terkadang terasa nyeri dada.
13) Gastrointestinal
Pada umumnya pasien tidak mengeluhkan gangguan.
14) Perkemihan
Pada umumnya pasien mengalami proteinuria.
15) Genitourinaria
Pada umumnya pasien tidak mengeluhkan gangguan.
16) Muskuloskeletal
Lansia biasanya merasakan kesemutan dan keram pada lutut saat cuaca dingin
sehingga sulit berdiri. Tonus otot berkurang, tulang dada, pipi, klavikula tampak
menonjol, terjadi sarkopenia, ekstremitas atas bawah hangat.
17) Sistem saraf pusat
Lansia biasanya mengalami sedikit penurunan daya ingat, tidak ada disorientasi,
emisi tenang, siklus tidur memendek.
18) Sistem endokrin
Pada umumnya pasien tidak mengeluhkan gangguan.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Penurunan curah jantung b.d perubahan irama jantung, perubahan frekuensi jantung,
perubahan kontraktililitas, perubahan preload, perbahan afterload.
b. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen,
tirah baring, imobilitas , gaya hidup monoton.
c. Nyeri akut (sakit kepala) b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral
d. Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
e. Koping Tidak Efektif
f. Defisit pengetahuan b.d Keteratasan kognitif, gangguan fungsi kognitif, kekeliran
mengikuti anjuran, kurang terpapar infomasi, kurang minat dalam belajar, kurang
mampu mengingat, ketidaktahuan menemukan sumber informasi.
g. Ansietas
h. Resiko cedera
3. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Penurunan curah SLKI : SIKI
jantung Curah Jantung Perawatan Jantung
Setelah dilakukan tindakan - Observasi
..x… jam, diharapkan curah 1. Identifikasi tanda/gejala primer
jantung meningkat dengan : penurnan curah jantung (meliputi
Kriteria Hasil dispnea, kelelahan ,edema ,dll)
1. Kekuatan nadi perifer 2. Identifikasi tanda/gejala
meningkat (skor 5) sekunder penurnan curah jantung (
2. Lelah menurun(skor 5) meliputi peningkatan BB,
3. Edema menurun palpitasi, batuk, kulit pucat)
(skor 5) 3. Monitor Tekanan Darah
4. Dispnea menurun (skor 4. Periksa tekanan darah dan
5) frekuensi nadi sebelum dan sesudah
5. Batuk menurun aktivitas
- Kolaborasi
1.Kolaborasi pemberian antiaritmia.
5. Evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana tentang
kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan dilakukan dengan cara berkesinambungan
dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Penilaian dalam keperawatan merupakan
kegiatan dalam melaksanakan rencana kegiatan klien secara optimal dan mengukur hasil dari
proses keperawatan. Penilaian keperawatan adalah mengukur keberhasilan dari rencana dan
pelaksanaan tindakan perawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. Evaluasi
dapat berupa : masalah teratasi dan masalah teratasi sebagian.
DAFTAR PUSTAKA
Riwayat penyakit :
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN Pict
Alamat : Jl. Pulau Moyo No 33 A Pedungan, Denpasar Selatan ure
Telp : (0361) 725273, Fax : (0361) 724563 105
8 ...
Pasien mengatakan BAK perempuan) yang sudah
sudah 3x berwarna kuning menikah.
pekat
Rekreasi :Pasien mengatakan jarang
Personal Hygiene :Pasien mengtakan rutin liburan karena sibuk bekerja
mandi 2x sehari, kecuali
saat sakit hanya di lap Spiritual :Pasien mengatakan rutin
sembahyang setiap hari
Tidur/Istirahat :Pasien mengatakan jarang Harga diri :Pasien mengatakan tidak
tidur siang dan tidur memiliki masalah dengan harga diri dan selalu
malam 7-8 jam merasa akan dirinya
Rasa nyaman :Pasien mengtakan tidak
Gerak dan Aktivitas :Pasien bisa beraktifitas nyaman karena sakit kepala yang dideritanya
seperti biasa hanya saja Rasa aman :Pasien mengatakan tidak
kepalanya pusing aman karena gelisah dan khawatir akan sakit
kepalanya
Bernafas :Pasien bernafas dengan Kebutuhan belajar :Pasien mengatakan tidak
normal, pasien tidak terlalu mengetahui cara menangani hipertensi
merasa sesak, dan Data lain sesuai sosial budaya pasien dan
frekuensi keluarga: Pasien mengatakan tidak memiliki
nafas pasien 20x/menit maslah mengenai sosial budaya
Nama pasien :Tn.Z No Register : 326129 Tanggal mulai home care :20 April 2020
Tekanan darah :160/90 mmHg Nadi : 84x/menit Respirasi : 20x/menit Suhu : 36,3°C Berat Badan: 70 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Diagnose medis :Hipertensi Dokter penanggungjawab: dr. Erwin Hermansyah Perawat penangungjawab : Ns. Miming
Emosional/mental
titik:
-ST: 36 SI:9
-LR:2 LI: 4
-6B : 20 PC:6
Menyarankan V S:Pasien mengatakan mau mengurangi
pasien untuk mengkonsumsi garam dan sate kambing
mengurangi O: Pasien nampak menyetujui saran perawat
makanan garam
dan gule kambing
Menyarankan V S: Pasien mengatakan mau mengatur pola
pasien untuk makan dengan mengkonsumsi makanan
mengatur pola 4sehat 5 sempurna
makan O: Pasien nampak kooperatif
Kontrol V S:Pasien mengatakan rasa nyeri timbul karena
lingkungan yang keadan dirumahnya gaduh dan tidak bisa
memperberat rasa istirahat dengan tenang
nyeri O: pasien tampak meringis dan gelisah
Jelaskan strategi V S: Pasien mengatakaan mau melakukan teknik
meredakan distraksi /relaksasi seperti (menonton
nyeri(relaksasi tv/mendengarkan lagu kesukaan)
dan distraksi) O: Pasien nampak kooperatif
Form Diagnose, Intervensi, Implementasi
Nama : Tn. Z Umur : 38 tahun Perawatan hari ke : 1
Perawat penanggung jawab : Ns.Miming
Dokterr penanggungjawab : dr. Erwin Hermasyah
Diagnose Medis : Hipertensi
Diagnose keperawatan : Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi dibuktikan dengan pasien merasa bingung, merasa
khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi, pasien tampak gelisah.
Rencana Tindakan Waktu perawatan
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 Evaluasi
Monitor tanda-tanda V S: Pasien mengatakan merasa bingung dan
ansietas khawatir
O: Pasien tampak gelisah
HARI/
NAMA TT TT
NO TANGGAL KEGIATAN
PETUGAS PETUGAS PASIEN/KLG
DURASI
20 April 2020
c. dr. Erwin Monitoring Pasien
15 menit
d. 15 menit Ns.Miming Identifikasi skala nyeri
Identifikasi pengetahuan dan
e. 15 menit Ns.Ayu
keyakinan pasien tentang nyeri
Menyarankan pasien untuk rajin
f. 15 menit Ns.Wika berolahraga atau yoga agar
pikiran menjadi rileks
Berikan teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri
(Melakukan teknik pijatan
g. 15 menit Ns.Echa akupresure pada titik:
-ST: 36 SI:9
-LR:2 LI: 4
-6B : 20 PC:6
Menyarankan pasien untuk
h. 15 menit Ns.Arista mengurangi makanan garam dan
gule kambing
Menyarankan pasien untuk
i. 15 menit Ns.Miming
mengatur pola makan
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Pulau Moyo No 33 A Pedungan, Denpasar Selatan
Telp : (0361) 725273, Fax : (0361) 724563
HARI/
NAMA TT TT
NO TANGGAL KEGIATAN
PETUGAS PETUGAS PASIEN/KLG
DURASI
20 April 2020
1. dr. Erwin Monitoring pasien
10 menit
2. 10 menit Ns.Miming Monitor tanda-tanda ansietas
Pahami situasi yang membuat
3. 10 menit Ns.Ayu ansietas
HARI/
NO TANGGAL NAMA PETUGAS KEGIATAN TT PETUGAS TT PASIEN/KLG
DURASI
21 April 2020
1 dr. Erwin Monitoring Pasien
15 menit
2 15 menit Ns.Miming Identifikasi skala nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
3 15 menit Ns.Ayu pasien tentang nyeri
Berikan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri (Melakukan teknik
pijatan akupresure pada titik:
4 15 menit Ns.Wika -ST: 36 SI:9
-LR:2 LI: 4
-6B : 20 PC:6
HARI/
NAMA TT TT
NO TANGGAL KEGIATAN
PETUGAS PETUGAS PASIEN/KLG
DURASI
21 April 2020
1. dr. Erwin Monitoring pasien
10 menit
Monitor tanda-tanda ansietas
2. 10 menit Ns.Miming
Diskusikan perencanaan yang realistis
3. 10 menit Ns.Ayu tentang peristiwa yang akan datang
Informasikan secara faktual mengenai
4. 10 menit Ns.Wika diagnosis, pengobatan, dan prognosis
HARI/
TT TT
NO TANGGAL NAMA PETUGAS KEGIATAN
PETUGAS PASIEN/KLG
DURASI
22 April 2020 Dr. Erdwin
1 Monitoring Pasien
15 menit Hermansyah
2 15 menit Ns. Wika Identifikasi skala nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
3 15 menit Ns.Ayu
pasien tentang nyeri
Berikan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri (Melakukan teknik
pijatan akupresure pada titik:
4 15 menit Ns.Eca -ST: 36 SI:9
-LR:2 LI: 4
-6B : 20 PC:6
Keterangan
1. Perawat koodinator kasus : ( Nama perawat yang menjadi koordinator kasus 1 orang)
2. Dokter spesialis : ( dokter spesialis yang menjadi konsultan pasien, sesuai diagnose
pasien bisa terdiri dari lebih dari 1 orang)
3. Dokter umum : ( dokter umum yang melakukan tindakan medic 1 orang)
4. Perawat pelaksana : perawat yang sehai-hari melakukan asuhan keperawatan minimal
4 orang yang terdiri dari shif pagi, siang, malam dan libur. Jumlah bisa dikurangi sesuai jenis
layanan yang diminta )
5. Nutrisionis : tenaga nutrisi 1 orang
6. Care giver : jumlah sesuai kebutuhan
7. Fisiotherapis atau tenaga lain sesuai kebutuhan
Perawat Koordinator
Ns.Miming
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN Pict
Alamat : Jl. Pulau Moyo No 33 A Pedungan, Denpasar Selatan ure
Telp : (0361) 725273, Fax : (0361) 724563 105
8 ...
FORM CATATAN KUNJUNGAN TIM HOME CARE
Nama pasien :Tn.Z Kelamin :L Tempat/tgl lahir : Gianyar, 10 Januari 1982
Keterangan
1. Form sebaiknya dibuat landscape 1 form untuk 1 bulan
2. Bagian yang berisi tanda bintang ditanda tangani oleh yang bersangkutan
3. Kode pagi, siang, malam dan L(libur) diisi tanda tangan perawat atau care giver yang
bersangkutan.
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN Pict
Alamat : Jl. Pulau Moyo No 33 A Pedungan, Denpasar Selatan ure
Telp : (0361) 725273, Fax : (0361) 724563 105
8 ...
Perawat
Koordinator
Ns. Miming
Dr. Erdwin Hermansyah selaku Ns. Miming Dr.Erdwin Hermansyah Jawaban Konsul :
22 April Diberikan obat captopril
dokter umum dalam tim,mohon
2020
konsul mengenai obat untuk
pasien
Keterangan
Catatan ini dibuat untuk mendokumentasikan jenis dan topic masalah yang
pemecahannya memerlukan koordinasi beberap pihak
1. Waktu : Hari/tangal/jam/durasi dari komunikasi dilakukan
2. Masalah dan topik yang dikomunikasikan tercatat
3. Inisiator : orang yang memulai komunikasi
4. Tujuan :orang/tim yang diajak berkoordinasi
5. Hasil : kesepakatan dari koordinasi
Perawat
Koordinator
Ns.Miming
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Pulau Moyo No 33 A Pedungan, Denpasar Selatan
Telp : (0361) 725273, Fax : (0361) 724563