Anda di halaman 1dari 21

al-Tazkiah, Volume 8 No.

2,Desember 2019

RASULULLAH SEBAGAI KONSELOR PROFFESIONAL

AHMAD PUTRA
PRASETIO RUMONDOR
Univesitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Email: pratamaahmad954@gmail.com, thiorumondor@gmail.com

Abstract: This paper explains about the figure of the Prophet


who unconsciously has run a process of guidance and counseling
to the people and followers. The process of guidance and
counseling that we know in the current era, in fact, the Prophet
had practiced in the past when he lived and became a chosen
human being. It's just that, now the counseling process is mostly
done by counseling teachers at school and applications from
teachers or lecturers in front of many people. It seems we need
to go back to see and read the history of the life of the Prophet
in inviting people to goodness so that behind the struggle, a
professional counseling process is drawn. It is intended that the
generations of Islam and the Muslim world will understand that
Rasulullah is a professional counselor and his life is filled with
the practice of counseling itself. How he invites, gives advice,
shows the right path and provides reinforcement to the people
and their enemies becomes a form of counseling process that is
actually not much different from the current counseling process.

Keywords: Rasulullah, Professional Counselors, Islam

Abstrak: Tulisan ini menjelaskan tentang sosok diri Rasulullah


yang tanpa disadari telah menjalankan sebuah proses
bimbingan dan konseling kepada umat dan pengikutnya. Proses
bimbingan dan konseling yang kita ketahui di era saat ini,
sebenarnya telah Rasulullah praktekkan pada dahulu ketika
beliau hidup serta menjadi manusia pilihan. Hanya saja, di saat
sekarang proses konseling lebih banyak dilakukan oleh guru
bimbingan konseling di sekolah dan aplikasi dari guru-guru
ataupun penceramah di depan banyak orang. Rasanya perlu
kembali kita melihat dan membaca sejarah kehidupan
Rasulullah dalam mengajak umat kepada kebaikan sehingga
dibalik perjuangan itu, tergambar sebuah proses konseling yang
professional. Ini bertujuan agar para generasi Islam dan umat
muslim dunia memahami bahwa Rasulullah merupakan konselor
professional dan hidup beliau diisi dengan praktek dari

92 ║ Rasulullah Sebagai Konselor Profesional


al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

konseling itu sendiri. Bagaimana ia mengajak, memberikan


nasehat, menunjukkan jalan yang benar serta memberikan
penguatan kepada umat dan musuh-musuhnya menjadi sebuah
bentuk proses konseling yang sejatinya tidak jauh berbeda
dengan proses konseling yang ada saat ini.

Kata Kunci: Rasulullah, Konselor Profesional, Islam

A. Pendahuluan pengembangan terhadap kondisi dirinya


Sejatinya, konseling bertujuan yang sudah baik agar tetap menjadi baik
untuk membantu dan membawa setiap dan dapat juga melakukan pembelaan
klien/orang kepada jalan kemandirian, diri ke arah pencapaian semua hak-
dengan artian seseorang tersebut haknya sebagai pelajar atau mahasiswa
mampu menghadapi sebuah maupun sebagai warga Negara.1
permasalahan yang tengah dihadapinya. Untuk mewujudkan tujuan dari
Di samping itu, proses konseling yang konseling tersebut, yang menjadi
dilakukan menggunakan cara-cara keberhasilan dari semua itu harus
tertentu yang menjadikan hubungan diperhatikan dengan baik dan cermat.
antara konselor dengan kliennya dapat Diantaranya yaitu tentu harus adanya
sama-sama menjalin kepercayaan dalam konselor yang siap membantu klien,
berbicara, menyampaikan keluh kesah orang yang menemui konselor (klien),
dan sebagainya, sehingga klien sendiri serta upaya-upaya konselor nantinya
pada akhirnya mampu menemukan jalan dalam menciptakan proses konseling
keluar atau solusi dari permasalahan yang memberikan suasana terbuka bagi
yang dialaminya. Dengan kata lain, klien dengan harapan klien mampu
tujuan dari konseling yakni agar konseli menikmati proses konseling yang
setelah mendapatkan pelayanan dijalani. Konselor pada dasarnya ialah
konseling, diharapkan ia dapat tenaga professional yang memiliki
menghindari masalah-masalah yang pendidikan tidak biasa di perguruan
datang dalam hidupnya (preventive), tinggi dan banyak menghabiskan
memperoleh pemahaman diri dan waktunya pada pemberian bantuan agar
lingkungannya (understanding), dapat
melakukan pemeliharaan dan 1
Hartono, Boy Soefarmadji, Psikologi Konseling
(Jakarta: Kencana, 2012), hal. 32.

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 93


AHMAD PUTRA & PRASETIO RUMONDOR

permasalahan seseorang dapat professional dalam membimbing klien,


terselesaikan.2 sebagaimana yang Rasulullah
Dalam hal ini, tidak dapat contohkan. Para ahli konseling banyak
dipungkiri bahwa peran konselor dalam mengatakan bahwa Rasulullah adalah
membantu seseorang yang mengalami sebagai seorang konselor yang
permasalahan atau kebingungan dengan professional, yaitu seorang konselor
apa yang dihadapinya sangat penting yang memberikan sebuah kontribusi
dan memberikan kontribusi yang efektif bagi umat, berakhlak mulia serta
dalam menangani beban pada klien, membimbing manusia kepada jalan
karena sejatinya seorang konselor kebenaran. Dalam tulisan ini akan
merupakan roh dan jiwanya dunia dijelaskan konselor professional dan
konseling. Proses konseling yang efektif kepribadian Rasulullah sebagai konselor
dan berhasil dengan maksimal tidak professional. Ini bertujuan agar para
akan tercapai bila tidak adanya umat muslim mengetahui bahwa
kehadiran seorang konselor, karena ia praktek dari proses bimbingan dan
merupakan individu yang siap kosnseling yang ada saat sekarang ini,
membantu setiap klien yang datang telah Rasulullah praktekkan semenjak
demi menemukan sebuah solusi serta beliau hidup serta dalam berdakwah.
pencerahan dalam menjalani suatu
B. Pembahasan
tantangan.
Dengan kata lain, konselor 1. Pengertian Konselor Profesional
merupakan salah satu faktor yang Konselor merupakan pengampu
mempunyai peranan yang besar dalam pelayanan ahli bimbingan dan
mewujudkan tujuan dari sebuah proses konseling. Bimbingan dan Konseling
konseling yang dilangsungkan. Idealnya, sebagai sebuah profesi digambarkan
konselor mesti bekerja dengan dengan tampilnya konselor yang
professional dan membekali dirinya, dapat memberikan ketenteraman,
serta mengisi dirinya dengan kenyaman dan harapan baru bagi
keterampilan yang tepat agar klien. Untuk menjadi seorang
konselor professional haruslah
2
W. S. Wingkel, Bimbingan dan Konseling di
Instutusi Pendidikan (Jakarta: PT. Gramedia, 1997), hal.
menampilkan sikap hangat,
167.

94 ║ Rasulullah Sebagai Konselor Profesional


al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

empati, jujur, menghargai, dan kualitas pribadi. Keberhasilan


yang paling penting dapat dipercaya konseling lebih tergantung pada
(terjaga kerahasiaan konseli).3 kualitas pribadi konselor
Konselor sebagai pribadi harus dibandingkan kecermatan teknik.
mampu menampilkan jati dirinya Konselor adalah tenaga
secara utuh, tepat dan berarti, pendidik profesional yang telah
serta membangun hubungan antar menyelesaikan pendidikan
pribadi yang unik dan harmonis, akademik strata satu program studi
dinamis, persuasif, dan kreatif, bimbingan dan konseling serta
sehingga menjadi motor program pendidikan profesi
penggerak keberhasilan layanan konselor dari perguruan tinggi
bimbingan dan konseling. Dalam penyelenggara program pengadaan
hal ini alat yang paling penting tenaga kependidikan yang
untuk dipakai dalam pekerjaan terakreditasi. Dibalik itu, bagi
seorang konselor adalah dirinya individu yang menerima pelayanan
sendiri sebagai pribadi.4 Disamping profesi bimbingan dan konseling
itu, dalam mengambil keputusan disebut konseli, dan pelayanan
secara efektif, diperlukan kualitas bimbingan dan konseling pada jalur
hubungan antar pribadi yang baik pendidikan formal dan nonformal
dari konselor dalam konseling. diselenggarakan oleh konselor.5
Untuk dapat melaksanakan peranan Dalam mencapai kualitas yang
profesional yang unik dan professional, seorang konselor
terciptanya layanan bimbingan hendaknya mengembangkan
dan konseling secara efektif, struktur internal, ini dimulai dari
sebagaimana adanya tuntutan diri konselor sendiri untuk
profesi, konselor harus memiliki memfasilitasi kemampuan untuk
mengidentifikasi keterampilan dan
3
Sigit Sanyata, “Perspektif Nilai Dalam wawasan ilmu pengetahuan,
Konseling: Membangun Interaksi Efektif antara
Konselor–Klien”, Paradigma, vol. 2, no. 1, (Juli 2006), mengenali kesulitan yang terjadi
hal. 75.
4
Amallia Putri, “Pentingnya Kualitas Pribadi
5
Konselor Dalam Konseling Untuk Membangun Eva Imania Eliasa, “Menjadi Konselor
HubungancAntar Konselor Dan Konseli”, Jurnal Profesional : Suatu Pengharapan”, disajikan dalam
Bimbingan Konseling Indonesia vol. 1, no. 1 (Maret 2016), “Training Calon Konselor”, Mei 2011 bersama HIMA
hal. 10-13. PPB FIP UNY.

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 95


AHMAD PUTRA & PRASETIO RUMONDOR

pada setiap sesi pelayanan melakukan tugasnya memerlukan


bimbingan dan proses konseling, teknik dan prosedur ilmiah,
memperhatikan tema atau topik memiliki dedikasi, serta cara
selama melakukan pemberian sesi menyikapi lapangan pekerjaan yang
pelayanan bimbingan dan proses beorientasi pada pelayanan yang
konseling, mulai menyadari setiap ahli.7 Berdasarkan beberapa
gangguan hambatan konseli yang pendapat diatas dapat ditarik
mengganggu kemajuan pelaksanaan kesimpulan bahwa profesi adalah
bimbingan dan konseling, suatu bidang pekerjaan atau
senantiasa menghidupkan kembali keahlian tertentu yang
gairah dan rasa ingin tahu dalam mensyaratkan kompetensi
membantu bimbingan dan konseling intelektualitas, sikap, dan
serta menumbuhkan kemampuan keterampilan tertentu yang
akses intuisi dan kreativitas pada diperoleh melalui proses pendidikan
ketika berperan sebagai konselor.6 secara akademis yang intensif.
Adapun istilah professional Profesional dalam Undang-
berasal dari kata profesi yang Undang Guru dan Dosen, dinyatakan
artinya suatu pekerjaan yang dalam bahwa profesional adalah pekerjaan
melaksanakan tugasnya atau kegiatan yang dilakukan oleh
memerlukan atau menuntut seseorang dan menjadi sumber
keahlian (expertise). Menurut penghasilan kehidupan yang
Martinis Yamin profesi mempunyai memerlukan keahlian, kemahiran,
pengertian seseorang yang atau kecakapan yang memenuhi
menekuni pekerjaan berdasarkan standar mutu atau norma tertentu
keahlian, kemampuan, teknik, dan serta memerlukan pendidikan
prosedur berlandaskan profesi.8
intelektualitas. Sedangkan menurut Profesionalisme senantiasa
Jasin Muhammad profesi adalah terkait dengan kompetensi
suatu pekerjaan yang dalam
7
Rusman, Model-Model Pembelajaran
6
Jeffrey A. Kottler, & W. Paul Jones, Doing Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta: Raja
Better: Improving Clinical Skills and Professional Grafindo Persada, 2013), hal. 16.
8
Competence (New York and Hove: Brunner-Routledge, Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun
2003), hal. 270. 2005 (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), hal. 3.

96 ║ Rasulullah Sebagai Konselor Profesional


al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

profesionalisme keilmuan tersebut, konseling sebagai satu bentuk


merujuk pada pandangan Epstein & profesionalisme keilmuan.
Hundert menyebutkan kompetensi Bimbingan dan konseling dianggap
profesionalisme sebagai kebiasaan memiliki wawasan profesionalisme
dan kemampuan kebijaksanaan kerja karena mengandung syarat
penggunaan komunikasi, keprofesionalismean yang
pengetahuan, keterampilan teknis, diistilahkan oleh Prayitn sebagai
penalaran klinis,emosi, nilai nilai trilogy profesi konselor.‟11 Di dalamnya
dan refleksi dalam praktek untuk terintegrasikan tiga komponen
kepentingan individu dan menjadi satu, yaitu sebagai berikut:
masyarakat yang dilayani.9 a. Dasar keilmuan profesi
Pelaksanaan praktik konseling konseling dimaksudkan sebagai
yang terkait dengan kompetensi basis keintelektualan profesi
konseling berfokus pada dalam bidang keilmuannya,
peningkatan pengasahan yang selanjutnya menjadi
kemampuan menggunakan landasan dalam
keterampilan konseling dan kualitas pengembangan/pengolahan
yang terkait dengan efektivitas substansi profesi, maka dasar
dalam proses konseling dan keilmuan wawasan konseling
sebagian besar telah berfokus pada adalah ilmu pendidikan.
kompetensi yang ditunjukkan oleh b. Substansi profesi konselor
konselor yang sudah menjadi terliput di dalamnya objek
praktisi sehingga membentuk praktis spesifik dan kompetensi
10
kepribadian. profesi, di dalam komponen
Dasar profesionalisme substansi profesi, dalam
sebagaimana dimaksud selaras wawasan konseling
dengan pandangan bimbingan dan mengandung muatan kondisi
peserta didik dan proses
9
Cornish, Jennifer A. Erickson., et. al, Handbook
of Multicultural Counseling Competencies. Hoboken (New
pembelajaran melalui modus
Jersey: John Wiley & Sons, Inc, 2010), hal. 5.
10
Malcolm A. Cross & Linda Papadopoulos,
pelayanan konseling.
Becoming a Therapist: A Manual For Personal and
11
Professional Development (New York and Hove: Brunner- Prayitno, Wawasan Profesional Konseling
Routledge, 2001), hal. 96. (Padang: Universitas Negeri Padang, 2009), hal. 19.

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 97


AHMAD PUTRA & PRASETIO RUMONDOR

c. Praktik profesi konseling 2. Syarat-syarat dan Kriteria


Konselor Profesional
merupakan wujud karyaguna
pemegang profesi yang Kualitas pribadi dari seorang
sepenuhnya terlaksana dalam konselor dipandang sebagai kualitas
suasana motivasi dan aplikasi umum yang diperlukan untuk
melalui proses pembelajaran menentukan hasil dari usaha
melalui modus pelayanan profesional dalam proses bimbingan
konseling. dan konseling.12 Kualitas umum
Penulis menyimpulkan bahwa akan senantiasa terkait dengan
konselor yang professional yaitu kaidah nilai dan norma yang dianut
konselor yang memiliki kualitas oleh konselor itu sendiri. Salah satu
mampuni, baik itu pada aspek kaedah nilai dan norma yang terkait
akademik maupun kemampuan tersebut diantaranya adalah
dalam menangani berbagai keyakinan dan pandangan hidup
persoalan yang ada di lapangan. yang terbentuk melalui keyakinan
Sehingga, ketika klien atau beragama.
seseorang yang ingin meminta Pada sisi yang berbeda Ahmad &
konselor mendengarkan Setiawan memandang bahwa
permasalahan yang dialaminya, terdapat hubungan yang khas
disanalah konselor dapat bertindak antara keterampilan konseling
semaksimal mungkin membantu dengan pelaksanaan proses
klien menemukan jalan keluar dari konseling sebagai bagian dari
sebuah kegelisahan yang ia rasakan. kompetensi profesionalisme
Sejatinya, Rasulullah telah konselor dengan menyebutkan
mempraktekkan dan menjalankan sejumlah hadist tentang hal
semuanya itu, hanya saja keadaan tersebut.13 Salah satunya yaitu pada
pendidikan yang tidak beliau
12
Robert Bor & Stephen Palmer, A Beginners
dapatkan dikarenakan zaman yang Guide to Training in Counselling and Psychotherapy
(London, Thousand Oaks, New Delhi: SAGE
berbeda dengan saat sekarang. Publications, 2002), hal. 62-63.
13
Ahmad, Karyono Ibnu & Setiawan,
Muhammad Andri, Bimbingan dan Konseling Pendekatan
Qur‟ani (Alternatif Pendekatan Lapangan). Jilid Ke-2
Konseling. (Bandung: CV. Nurani Press, 2013), hal. 44-
47.

98 ║ Rasulullah Sebagai Konselor Profesional


al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

ayat-ayat surah Al Ashar dapat kita Mengacu pada kemutlakan


identifikasi sejumlah kriteria yang posisi strategis keimanan dan
dapat menjadi dasar dari ketakwaan tersebut selaras dengan
kompetensi profesionalisme semangat surah Al Ashr maka
konselor. kompetensi profesionalisme
a. Kriteria mengacu pada potongan konselor didorong untuk memiliki
ayat:”...orang-orang yang rasa empati, saling mengasihi dan
beriman...” bersimpati yang dilandasi oleh cinta
Seorang konselor hendaknya kasih yang tulus bukan hubungan
memiliki kompetensi profesional yang kaku antara
profesionalisme yang dilandasi oleh pengobat dan mereka yang berobat.
iman dan takwa. Kompetensi Sebagaimana hadist yang
profesionalisme berlandaskan iman disebutkan bersumber dari Al
dan takwa memiliki posisi strategis Nu‟man Bin Bashir Ra bahwa
dalam tiga hal: pertama, meyakini Rasulullah Saw pernah bersabda,”Kau
dan mengimplementasikan segenap lihat orang-orang mukmin saling
ajaran Islam sebagai media mengasihi, mencintai, bersikap baik
konseling untuk membantu konseli satu sama lain layaknya sebuah tubuh.
dalam pelayanan bimbingan dan Apabila salah satu dari bagian
konseling secara menyeluruh; kedua, tubuhnya sakit maka bagian tubuhnya
selain meyakini dan yang lain merasakan sakit pula.”(HR.
mengimplementasikan juga Bukhari).
dimaksudkan juga sebagai asas Oleh karena itu, sikap
mendasar yang menunjukkan berprasangka buruk dihindari dan
bahwa ajaran Islam merupakan senanatiasa menganggap konseli
penyelamat umat manusia dari garis dalam perspektif yang positif,
fitnah menjadi garis fitrah tanpa sebagaimana hadist yang
kecuali; ketiga, menjadikan disabdakan oleh Rasulullah Saw dan
Rasulullah Saw sebagai teladan ideal bersumber dari Abu Hurairah Ra: Nabi
seorang konselor melaksanakan Saw pernah bersabda, “Hati-hatilah
proses konseling. dengan prasangka karena prasangka

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 99


AHMAD PUTRA & PRASETIO RUMONDOR

adalah yang terburuk dari kabar palsu, menjadikan konseli lebih


jangan mencari-cari dan memata-matai mendekatkan diri kepada Allah Swt
kesalahan orang lain; jangan saling dan menjadi pribadi yang positif.
mencemburui (iri) satu sama lain; dan Kita dapat berpatokan pada sebuah
jangan memutuskan hubungan satu hadist yang diriwayatkan oleh Jabir
sama lain ; jangan saling membenci satu Bin Abdullah Ra: Nabi Saw pernah
sama lain, dan jadilah kalian hamba bersabda, “Setiap perbuatan ma‟ruf
Allah yang saling bersaudara.”(HR. (tauhid dan perbuatan-perbuatan yang
Bukhari) diperintahkan untuk dilakukan dalam
Menurut Feltham, bahwa untuk agama Islam) adalah sedekah.”(HR.
membangun hubungan yang Bukhari).15
berkualitas, spontan dengan Sedekah yang dimaksud tentu
berlandaskan akurasi yang tepat saja bermuara dari amal saleh yang
dalam proses bimbingan dan sebagaimana disebutkan pada surah
konseling sangat diperlukan.14 Al Ashr. Untuk merealiasasikan
b. Kriteria yang mengacu semangat yang ditunjukkan pada
pada:”...dan mengerjakan amal hadist tersebut dalam implementasi
saleh…” profesi konselor dapat dilakukan
Profesi konselor pada dengan penetapan kriteria deskripsi
hakikatnya tidak lepas dari nilai- yang tepat ketika berhadapan
nilai kebajikan untuk mendorong dengan konseli. Dinyatakan dalam
konseli untuk lebih memperbaiki sebuah hadist yang diriwayatkan
diri agar menjadi orang yang lebih dari Aisyah Ra, istri Saw katanya:
baik lagi. Istilahnya hal tersebut “Apabila Rasulullah Saw diberi pilihan
dikatakan sebagai mengerjakan dua urusan atau pekerjaan, beliau
amal saleh. Hanya saja dalam memilih yang termudah, selama yang
implementasi amal saleh termudah itu tidak mengandung dosa.
sebagaimana selaras dengan Jika pekerjaan itu mengandung dosa,
semangat surah Al Ashr adalah maka beliau menjauhkan diri
15
Nina Permata Sari dan Muhammad Andri
14
Colin Feltham, Controversies in Psychotherapy Setiawan, “Membangun Kompetensi Profesionalisme
and Counselling (London, Thousand Oaks, New Delhi: Konselor Berwawasan Surah Al Ashr”, KONSELOR, vol.
SAGE Publications, 1999), hal. 180. 7, no. 1 (2018), h. 12.

100 ║ Rasulullah Sebagai Konselor Profesional


al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

daripadanya sejauhjauhnya. Dan beliau 7. Memutuskan tindakan yang


tidak pernah mencela seseorang, tampaknya menjadi tindakan
melainkan apabila orang itu melanggar yang terbaik.16
larangan Allah Azza wa Jala.”(HR. Pada akhirnya selaras dengan
Muslim). maksud di atas maka sikap untuk
Permasalahan umum tentu saja menempatkan konselor pada posisi
tatkala konselor berhadapan dengan membimbing dan mengkonseling
dilema etika berhadapan dengan berada pada kondisi yang selalu siap
konseli. Ketika konselor pada dan tanggap. Sebagaimana
akhirnya dalam proses bimbingan diriwayatkan dari Jabir Ra: “Tidak
dan konseling berhadapan dengan Pernah Nabi Saw menjawab seorang
dilemma maka menurut Corey et al yang meminta sesuatu kepadanya
dalam Scaife, terdapat sejumlah dengan perkataan tidak”(HR.
upaya proses kognitif yang perlu Bukhari).
dilakukan, yakni sebagai berikut: c. Kriteria yang mengacu
1. Mengidentifikasi masalah atau pada:”…saling menasihati supaya
dilema etika tersebut. mentaati kebenaran…”
2. Mengidentifikasi masalah Berbeda dengan beragam
berpotensial terlibat. profesi yang lain maka profesi
3. Mengulas pedoman etika yang bimbingan dan konseling memiliki
relevan. dinamika yang berkembang cukup
4. Berdiskusi dan berkonsultasi luas karena pada satu sisi,
dengan rekan-rekan sejawat. menghasilkan medan yang kaya
5. Memperpertimbangkan dengan dinamika yang bersifat
kemungkinan program dan komprehensif dan inklusif namun
kemungkinan tindakan yang juga pada sisi yang lain berbeda
dapat diambil. telah memberikan kontribusi untuk
6. Memperkirakan segala identitas berkesinambungan yang
kemungkinan konsekuensi tidak memiliki peran dan fungsi
berbagai keputusan apabila
16
diputuskan untuk diambil. Joyce Scaife, Supervision in the Mental Health
Professions (New York and Hove: Brunner-Routledge,
2001), hal. 144.

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 101
AHMAD PUTRA & PRASETIO RUMONDOR

yang jelas, demikian penggambaran dia pernah mendengar Rasulullah Saw


yang diberikan oleh Irmo Marini & bersabda, “Seandainya seseorang
Mark A. Stebnicki tentang menunduh orang lain sebagai fusuk
bimbingan dan konseling.17 Namun (dengan memanggilnya sebagai fisik,
apabila kita kembalikan pada yaitu orang jahat atau jahil) atau
kriteria surah Al Ashr maka kita menuduh orang lain kufr, tuduhan-
akan menyadari bahwa kriteria yang tuduhan itu akan berbalik kepadanya
mengacu pada:”…saling menasihati jika orang yang dituduhnya tidak
supaya mentaati kebenaran…” akan bersalah.” (HR. Bukhari).
menghapus sisi ketidakjelasan Dengan demikian sikap yang
gambaran dinamika pelaksanaan sebaiknya ditunjukkan kepada
bimbingan dan konseling. konseli sebagaimana kemudian
Kriteria untuk saling menasihati ditunjukkan oleh Rasulullah SAW,
dalam kebenaran akan menjadi poin diriwayatkan dari Anas Bin Malik Ra:
yang lebih, apabila kita memulainya Nabi Saw, bukan seorang sabbab
dari diri kita sendiri dengan (pencela), fahisy dan pengutuk.
memulai meningkatkan kapasitas Seandainya Nabi Saw ingin menegur
diri. DariAisyahRa katanya Rasulullah salah seorang dari kami, beliau cukup
SAW bersabda: “Janganlah seseorang berkata, “Apa yang salah dengannya.
darimu berkata: “Khabusat nafsi‟ Semoga keningnya dipenuhi dengan
(diriku buruk) tetapi katakanlah debu.”(HR. Bukhari).
“Laqisat nafsi‟ (diriku kurang).” (HR. d. Kriteria yang mengacu pada:”…
Muslim). saling menasihati supaya menetapi
Baru untuk kemudian untuk kesabaran”
membangun kehati-hatiaan dalam Kriteria yang terakhir dari
bersikap dengan memandang setiap semangat surah Al Ashr adalah
orang secara unik dan positif, bukan menetapi kesabaran. Poin ini
dari permasalahan yang dimilikinya. merupakan poin terakhir namun
Diriwayatkan dari Abu Dzar Ra bahwa juga sekaligus penting karena
disinilah terletak essensi bimbingan
17
Irmo Marini & Mark A. Stebnicki, The
Professional Counselor‟s Desk Reference (New York:
dan konseling itu sendiri.
Springer Publishing Company, 2009), hal. 23.

102 ║ Rasulullah Sebagai Konselor Profesional


al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

Diriwayatkan dari Aisyah Ra: b. Menguasai landasan dan


“Rasulullah Saw pernah bersabda, kerangka teoretik bimbingan dan
“Tenanglah wahai Aisyah! Allah konseling.
menyukai hal itu. Bersikap ramah dan c. Menyelenggarakan pelayanan
sabarlah dalam setiap persoalan.”(HR. bimbingan dan konseling yang
Bukhari). memandirikan, dan
Untuk itu, Rasulullah Saw d. Mengembangkan pribadi dan
menunjukkan sikap kesabaran profesionalitas konselor secara
sebagaimana dimaksud melalui berkelanjutan.18
perilakunya dalam kehidupan
sehari-hari sebagaimana disaksikan 3. Rasulullah sebagai Konselor
oleh Anas Ra. Diriwayatkan dari Anas Profesional

Ra: Selama sepuluh tahun aku menjadi Rasulullah dikatakan sebagai


pelayan Rasulullah Saw dan beliau sebagai seorang pemimpin yang
tidak pernah berkata kepadaku ‟uff‟ istimewa dan mempunyai
(ungkapan buruk yang menunjukkan kepribadian yang agung.19 Rasul
ketidaksabaran) dan tidak pernah merupakan sosok yang sangat bijak
menyalahkanku dengan berkata, dalam menjalani kehidupan
“Mengapa engkau lakukan ini, sosialnya, beliau senantiasa
mengapa engkau tidak lakukan menghargai orang-orang
itu?”(HR. Bukhari). disekitarnya. Rasulullah SAW
Salah satu yang penting dalam senantiasa bekerja sama dengan
melihat keprofesionalitas konselor masyarakat disekitarnya, selama
ialah mengamati kompetensi mendapatkan yang baik, maka dia
akademiknya. Kompetensi akademik mau bekerja sama dan ikut serta di
merupakan landasan bagi dalamnya. Jika tidak mengandung
pengembangan kompetensi kebaikan, maka dia lebih suka
profesional, yang meliputi:
18
Eva Imania Eliasa, “Menjadi Konselor
a. Memahami secara mendalam Profesional : Suatu Pengharapan,” disajikan dalam
“Training Calon Konselor”, Mei 2011 bersama HIMA
konseli yang dilayani. PPB FIP UNY 2011.
19
Sharifah Fakhruddin, Rasulullah SAW. Model
Utama Kepimpinan Rumah Tangga (Johor Bahru: Cetak
Ratu SDN, BHD, 1996), hal. 5.

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 103
AHMAD PUTRA & PRASETIO RUMONDOR

dengan kesendiriannya. Selama orang yang benar”. (At-Taubah


:119).21
masa pertumbuhannya dari anak-
anak hingga beranjak dewasa Perilaku dan ucapan seorang
Rasulullah SAW tidak pernah konselor haruslah benar adanya,
minum khamar sebagaimana sesuai dengan kenyataan. Sifat siddiq
kebiasaan masyarakat Arab dikala ini bisa kita samakan dengan
itu, beliau juga tidak pernah makan kompetensi kepribadian. Dalam
binatang yang disembelih dengan menjalankan profesinya, konselor
nama berhala dan perbuatan syirik dituntut untuk senantiasa memiliki
lainnya.20 kepribadian yang benar yaitu
Rasulullah memunyai sifat sebuah rasa kebanggaan terhadap
siddiq yang artinya benar, lawannya apa yang dijalani selama ini.
adala kadzib atau dusta. Sifat siddiq Kepribadian yang jujur, akhlak
ini menjadi dasar dalam mulia, norma, etika, ajaran agama
menjalankan aktifitas. Siddiq berarti harus dipegang erat oleh seorang
memiliki kejujuran dan selalu konselor. Konselor dengan
melandasi ucapan, keyakinan, serta kompetensi kepribadian yang baik
perbuatan berdasarkan ajaran Islam. akan berpengaruh pula terhadap
Tidak ada kontradiksi dan perilaku klien. Dalam berinteraksi
pertentangan yang disengaja antara dengan klien, konselor akan
ucapan dan perbuatan. Oleh karena mengajarkan klien untuk disiplin,
itu, Allah memerintahkan orang- tanggung jawab, mandiri, dan selalu
orang yang beriman untuk optimis menjalani hidup, namun
senantiasa memiliki sifat iddiq dan sebelum memberikan bimbingan
menciptakan lingkungan yang - dan arahan, konselor sudah
siddiq. Firman Allah At-Taubah: 119 melakukan kegiatan tersebut. Dalam
yang artinya : ajaran Islam bisa disebut dengan
“Hai orang-orang yang beriman uswatun hasanah, atau meberikan
bertakwalah kepada Allah, dan
teladan bagi kliennya.
hendaklah kamu bersama orang-

20 21
Syaikh Shafiyyur Rahman al-Mubarakfury, Departemen Agama Republik Indonesia, Al-
Sirah Nabawiyah (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1998), Qur’an dan Terjemahnya juz 11 (Surabaya: CV. Karya
hal. 86. Utama, 2005), hal. 276.

104 ║ Rasulullah Sebagai Konselor Profesional


al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

Rasullullah SAW menyerukan sifat amanah, bahkan dia dijuluki


umatnya untuk senantiasa berlaku oleh masyarakat dengan al-Amin
benar, baik dalam tindakan maupun yang artinya dapat dipercaya.
ucapan. Ciri-ciri yang bersifat jujur Dengan sifat al-Amin itulah
adalah selalu mengataan kebenaran, masyarakat Arab menghormati
mengakui keterbatasan diri dengan Muhammad. Amanah, berarti
tidak menutupinya sekan-akan diri memiliki tanggung jawab dalam
kita mampu, dan tidak berlaku melaksanakan setiap tugas dan
curang.22 Nabi Muhammad saw. kewajiban. Amanah ditampilkan
mempunyai banyak sifat yang dalam keterbukaan, kejujuran,
membuatnya disukai oleh setiap pelayanan yang optimal, dan ihsan
orang yang berhubungan (berbuat yang terbaik) dalam segala
dengannya dan yang membuatnya hal. Amanah, berarti memiliki
menjadi pujaan para pengikutnya. tanggung jawab dalam
Sewaktu mudanya, semua orang melaksanakan setiap tugas dan
Quraisy menamakannya kewajiban. Amanah ditampilkan
“shiddiq”dan “amin”.23 dalam keterbukaan, kejujuran,
Sifat Rasulullah selanjutnya pelayanan yang optimal, dan ihsan
adalah amanah, yaitu dapat (berbuat yang terbaik) dalam segala
dipercaya. Ciriciri prilaku amanah hal.25
adalah tidak menceritakan rahasia Sifat amanah bisa dianalogikan
orang lain, tidak menggunakan dengan kompetensi sosial. Dalam
titipan barang yang dititipkan, menjalankan tugasnya interaksi
berprilaku sopan, tidak bergunjing dengan masyarakat adalah suatu
(bergosip), taat kepada Allah SWT keniscayaan. Keterampilan dalam
dan Rasul-nya.24 Sejak kecil berkomunikasi, berinteraksi,
Muhammad saw sudah memiliki bekerja sama, bergaul simpatik
22
adalah bagian dari kompetensi
Tim Bina Karya Guru, Bina Akidah dan Akhlak
untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV (Jakarta: Erlangga, social yang harus dimiliki seorang
2009), hal. 80.
23
Fazalur Rahman, Nabi Muhammad saw. Sebagai konselor. Kemampuan tersebut
Seorang Pemimpin Militer; terj. Annas Siddik (Jakarta:
Bumi Aksara, 1991), hal. 68.
24 25
Tim Bina Karya Guru, Bina Akidah dan Akhlak Abu A. Baiquni dan Eni Fauziana, Kamus
untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, hal. 81. Istilah Agama Islam (Surabaya: Arloka, 1995), hal. 113.

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 105
AHMAD PUTRA & PRASETIO RUMONDOR

menjadikan konselor akan mudah oleh Hiraklius (Kaisar Romawi)


berinteraksi dengan siapa saja, baik tentang perilaku beliau.27
itu dengan orang-orang disekitar Tabligh adalah salah satu sifat
ataupun masyarakat, sehingga akan seorang rasul. Tabligh artinya
berjalan keharmonisan karena menyampaikan. Risalah dan
dijembatani oleh seorang konselor perintah Allah SWT akan langsung
yang berkompeten. disampaikan kepada umatnya,
Dengan sifat tersebut diatas segala perintah dari Allah tidak ada
Nabi Muhammad SAW. menjadi yang disembunyikan meskipun itu
seorang pemimpin kepercayaan berkaitan dengan hal-hal yang
bagi orang-orang yang hidup menyindir Nabi. Sifat tabligh bisa
semasanya. Beliau selalu kita sesuaikan dengan kompetensi
memperlakukan orang dengan adil professional. Seorang konselor
dan jujur. Beliau tidak hanya ketika menyampaikan materi perlu
berbicara dengan kata-kata, tetapi menggunakan metode pembelajaran
juga dengan perbuatan dan dengan tepat. Sama halnya ketika
keteladanan. Kata-kata beliau selalu Nabi menggunakan metode yang
konsisten. Tidak ada perbedaan berbeda dalam menyampaiakan
antara kata dan perbuatan.26 setiap wahyu dan perintah Allah.
Rasulullah SAW. dikenal sangat Sejak itulah beliau menjadi utusan
memiliki kesiapan dalam memikul Allah swt. dengan tugas menyeru,
tanggungjawab,memperoleh mengajak dan memperingatkan
kepercayaan dari orang lain. manusia agar hanya menyembah
Rasulullah saw. dikenal sebagai kepada Allah SWT. Tugas itu
orang yang sangat terpercaya, dan bermakna pula beliau harus
ini diakui oleh musuh-musuhnya, memimpin dakwah (da’i) manusia
seperti Abu Sufyan ketika ditanya ke jalan yang lurus dan berhenti

26
Sakdiah, "Karakteristik Kepemimpinan
Dalam Islam (Kajian Historis Filosofis ) Sifat-Sifat
27
Rasulullah", Jurnal Al-Bayan, vol. 22, no. 3 (Juni 2016), Abdul Wahid Khan, Rasulullah Di Mata Sarjana
hal. 39. Barat (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2002), hal. 80.

106 ║ Rasulullah Sebagai Konselor Profesional


al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

dari kesewenang-wenangan dengan terbaru, mengakses dari internet,


mendustakan Allah SWT.28 selalu mengikuti perkembangan dan
Satu istilah yang disandang kemajuan terakhir tentang materi
Nabi Muhammad SAW. pemberian yang disajikan.
Allah yaitu mundhir (pemberi Sifat selanjutnya adalah
peringatan) diutusnya Nabi fathanah. Fatanah dapat diartikan
Muhammad saw., sebagai orang bahwa bijaksana dalam segala
yang memberi peringatan yakni sesuatu sikap, perkataan, dan
untuk membimbing umat, perbuatan.30 Kecerdasan pasti
memperbaiki dan mempersiapkan dimiliki oleh seorang nabi,
manusia untuk mencapai bagaimanapun nabi penyampai
kebahagiaan dunia dan akhirat.29 wahyu Allah dan menafsirkan
Begitu juga konselor, dituntut dengan sabdanya. Dengan ribuan
memiliki kemampuan dalam hadits yang beliau keluarkan dan
perencanaan dan pelaksanaan dengan berbagai masalah dakwah
proses konseling. konselor yang beliau selesaikan wajarlah jika
mempunyai tugas untuk nabi memiliki sifat fathonah.
mengarahkan diri klien untuk Fathonah artinya cerdas, lawannya
mencapai tujuan terbaik pada adalah jahlun atau bodoh. Sifat
dirinya, untuk itu konselor dituntut fathonah ini bisa diibaratkan
mampu menyampaikan arahan yang dengan kompetensi pedagogik.
tepat. konselor harus selalu meng konseling adalah suatu kegiatan
update, dan menguasai materi yang terprogram dan terarah untuk
konseling yang berikan kepada mengembangkan potensi dan
klien. Persiapan diri tentang materi kemandirian klien. Kecerdasan
diusahakan dengan jalan mencari untuk mengaplikasikan konsep pada
informasi melalui berbagai sumber konseling dibarengi dengan
seperti membaca buku-buku kecermatan dalam memilih metode
28
dalam melangsungkan sebuah
Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam
(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1993), hal. proses konseling. Karena itu
258.
29
Muhammad Rasjid Ridho, Wahyu Illahi kepada
30
Nabi Muhammad (Bandung: Pustaka Jaya, 1983), hal. Abu A. Baiquni dan Eni Fauziana, Kamus
337. Istilah Agama Islam, hal. 117.

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 107
AHMAD PUTRA & PRASETIO RUMONDOR

pemahaman terhadap karakter dakwah Rasulullah bukan untuk


kepribadian, kejiwaan, sifat dan menguasai tampuk kepemimpinan
interest klien, penguasaan tentang negara, namun dasarnya adalah
teknik konseling dan prinsip mengajak mereka kepada
konseling sangatlah diperlukan agar kebenaran, kebaikan, dan keindahan
klien dapat mengaktualisasilkan suatu ajakan yang berdiri sendiri di
kemampuannya dalam menghadapi bawah naungan agama Islam.31
permasalahan yang klien hadapi. Sifat-sifat mulia dan agung yang
Sebagaimana yang dikutip Dr. dicontohkan Rasulullah dalam
Nurkholish Madjid dalam salah satu memberi layanan dan penasihatan
tulisannya, bahwa kesuksesan kepada klien melebihi dari sifat dan
kepemimpinan Nabi Muhammad sikap yang dituntut dari seorang
saw. dalam menaklukkan manusia konselor profesional seperti yang
adalah demi membebaskan mereka dirumuskan oleh Persatuan
dari belenggu kebodohan dan Bimbingan Jabatan Nasional
kegelapan dengan landasan cinta (National Vocational Guidance
kasih, keimanan, dan niat tulus. Association) yaitu: Interes terhadap
Pada saat Nabi Muhammad lahir orang lain, sabar, peka terhadap
hingga ketika diangkat menjadi berbagai sikap dan reaksi, memiliki
Rasul, beliau tinggal di tengah- emosi yang stabil dan objektif,
tengah kaum Quraisy Mekkah yang sungguh-sungguh, respek terhadap
memiliki daerah merdeka mirip orang lain dan dapat dipercaya.32
sebuah republik (sekarang ini). Dalam sebuah hadis yang
Mereka sangat jauh dari diriwayatkan oleh Ahmad dari Abû
pertentangan politik dan struktur Umâmah, diceritakan, seorang
republik yang sudah ada di Mekkah pemuda mendatangi Rasul dan
(saat itu) benar-benar menghindari bertanya secara lantang di hadapan
mereka dari suatu kekacauan. para sahabat: Wahai Rasulullah,
Sehingga, pada awal Nabi
31
Muhammad SAW. diutus di tengah- Abdul Wahid Khan, Rasulullah Di Mata Sarjana
Barat, hal. 80.
32
tengah mereka, tujuan utama Dewa Ketut Sukardi, Organisasi Admininstrasi
Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Surabaya: Usaha
Nasional, 1983), hal. 61.

108 ║ Rasulullah Sebagai Konselor Profesional


al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

apakah engkau dapat mengizinkan Dari kisah di atas terlihatlah


saya untuk berzina? Mendengar bagaimana Rasulullah (sebagai
pertanyaan yang tidak sopan itu seorang konselor Islami)
para sahabat ribut dan mau memberikan nasihat, arahan dan
memukulinya, Nabi segera melarang bimbingan dengan penuh persuasif,
dan memanggil, bawalah pemuda lemah lembut, penuh kesungguhan
itu dekat-dekat kepadaku. Setelah dan kesabaran menghadapi seorang
pemuda itu duduk di dekat Nabi, pemuda (klien) yang meminta
Nabi bertanya kepada pemuda itu: pendapat kepada beliau. Lebih jauh
Bagaimana jika ada orang yang akan dari itu, Allah SWT. Memberikan
menzinai ibumu? Pemuda itu penjelasan bahwa di antara tugas
menjawab, demi Allah saya tidak Rasulullah SAW. diutus ke muka
akan membiarkannya. Bagaimana bumi ini adalah untuk
terhadap anak perempuanmu? menyampaikan kebenaran dan
Pemuda itu menjawab, tidak juga ya pengajaran kepada manusia. Hal ini
Rasul, demi Allah saya tidak akan sesuai dengan firman Allah dalam
membiarkannya. Nabi melanjutkan, Q.S. Yûnus/10: 57
bagaimana jika terhadap saudara “Hai manusia, sesungguhnya
telah datang kepadamu pelajaran
perempuanmu? Tidak juga ya Rasul,
dari Tuhanmu dan penyembuhan
saya tidak akan membiarkannya. bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk
Nabi meneruskan, begitu juga orang
serta rahmat bagi orang-orang
tidak akan membiarkan putrinya yang beriman”.
atau saudara perempuannya atau
Berdasarkan uraian diatas,
bibinya dizinai. Nabi kemudian
dapat penulis ambil benang
meletakkan tangannya ke dada
merahnya bahwa Rasulullah
pemuda itu sambil berdoa: “Ya Allah
merupakan sosok pribadi yang
bersihkanlah hati pemuda ini,
dapat dikatakan sebagai seorang
ampunilah dosanya dan jagalah
konselor yang professional, ini
33
kemaluannya.”
ditandai dengan karakternya yang
memiliki prinsip siddiq, amanah,
33
Lahmuddin Lubis, “Rasulullah SAW. Dan
Prinsip-Prinsip Konseling Islam”, Miqot, vol. 32, no. 1 fatanah, dan tablig. Dengan sifat-
(Januari-Juni 2008), hal. 139.

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 109
AHMAD PUTRA & PRASETIO RUMONDOR

sifat yang dimiliki ini, beliau Barat sejatinya perlu mengakui akan
memiliki kedudukan yang dapat praktek konseling yang telah Rasulullah
memberikan bimbingan serta ajarkan. Ini juga menjadi sebuah
upaya-upaya dalam mengatasi pelajaran dan hendaknya diketahui
sebuah permasalahan yang terjadi banyak orang terkhusus Muslim, bahwa
pada kaumnya maupun ketika praktek konseling yang ada saat
berhadap dengan yang sekarang telah dipraktekkan oleh
memusuhinya. Rasulullah SAW.

C. Penutup
Daftar Pustaka
Praktek bimbingan dan konseling
Yeo Anthony, Konseling, Suatu Pendekatan
yang kita kenal dan berkembang pesat
Pemecahan Masalah, (Jakarta: Libri,
sampai saat sekarang ini, tanpa disadari
2010)
telah Rasulullah praktekkan. Ketika
Yusuf Syamsul, Konseling Individual,
beliau menjalankan dakwah kepada
Konsep Dasar & Pendekatan,
umatnya dan bersikap bijaksana ketika
(Bandung: PT Refika Aditama,
dihadapkan dengan orang-orang yang
2016).
membencinya. Sikap lemah lembut dan
Al-Mubarakfury, S. S. R. (1998). Sirah
nasihatnya menjadikan dirinya sebagai
Nabawiyah. Jakarta: Pustaka al-
sosok yang dihargai banyak orang,
Kautsar.
bukan hanya pengikutnya saja akan
Baiquni, A. A., & Fauzian, E. (1995).
tetapi musuh-musuhnya juga. Yang
Kamus Istilah Agama Islam.
membuat Rasulullah semakin
Surabaya: Arloka.
memperlihatkan eksistensinya sebagai
Bor, R., & Palmer, S. (2002). A Beginners
seorang konselor professional ialah
Guide to Training in Counselling
beliau memiliki empat sifat yang telah
and Psychotherapy. London,
beliau aplikasikan kepada banyak orang,
Thousand Oaks, New Delhi: SAGE
seperti siddiq, tabliq, amanah, dan
Publications.
fatanah. Tokoh-tokoh Muslim banyak
Cross, M. A., & Papadopoulos, L. (2001).
mengakui dan menilai bahwa Rasulullah
Becoming a Therapist: A Manual For
adalah konselor yang sebenarnya,
Personal and Professional
memiliki kapasitas yang baik dan dunia

110 ║ Rasulullah Sebagai Konselor Profesional


al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

Development. New York and Karyono Ibnu, A., & Muhammad Adri, S.
Hove: Brunner-Routledge. (2013). Bimbingan dan Konseling
Departemen Agama Republik Indonesia. Pendekatan Qur'ani (Alternatif
(2005). Al-Qur’an dan Terjemahnya Pendekatan Lapangan) (Jilid II
Juz 11. Surabaya: CV. Karya Konseling). Bandung: CV. Nurani
Utama. Press.
Erickson, C., Jennifer, A., & et. al. (2010). Khan, A. W. (2002). Rasulullah Di Mata
Handbook of Multicultural Sarjana Barat. Yogyakarta: Mitra
Counseling Competencies. Hoboken Pustaka.
& New Jersey: John Wiley & Kottler, J. A., & Jones, W. P. (2003). Doing
Sons, Inc. Better: Improving Clinical Skills and
Eliasa, Eva Imania. (2011). Menjadi Professional Competence. New
Konselor Profesional: Suatu York and Hove: Brunner-
Pengharapan, Disajikan dalam Routledge.
“Training Calon Konselor”. Lubis, L. (2008). Rasulllah SAW. dan
Bersama HIMA PPB FIP UNY. Prinsip-Prinsip Konseling Islam.
Fakhruddin, S. (1996). Rasulullah SAW. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu
Model Utama Kepimpinan Rumah Keislaman, 32(1), 133–145.
Tangga. Johor Bahru: Cetak Ratu Marini, I., & Stebnicki, M. A. (2009). The
SDN, BHD. Professional Counselor‟s Desk
Fazalur, R. (1991). Nabi Muhammad SAW. Reference. New York: Springer
Sebagai Seorang Pemimpin Militer Publishing.
(terj. Annas Siddik). Jakarta: Nawawi, H. (1993). Kepemimpinan
Bumi Aksara. Menurut Islam. Yogyakarta:
Feltham, C. (1999). In Psychotherapy and Gadjah Mada University Press.
Counselling. London, Thousand Prayitno. (2009). Wawasan Profesional
Oaks, New Delhi: SAGE Konseling. Padang: Universitas
Publications. Negeri Padang.
Hartono, S. B. (2012). Psikologi Konseling. Putri, A. (2016). Pentingnya Kualitas
Jakarta: Kencana. Pribadi Konselor Dalam
Konseling Untuk Membangun

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 111
AHMAD PUTRA & PRASETIO RUMONDOR

Hubungan Antar Konselor Dan Sari, N. P., & Setiawan, M. A. (2018).


Konseli. JBKI (Jurnal Bimbingan Membangun Kompetensi
Konseling Indonesia), 1(1), 10–13. Profesionalisme Konselor
Ridho, M. R. (1983). Wahyu Illahi kepada Berwawasan Surah Al Ashr.
Nabi Muhammad. Bandung: Konselor, 7(1), 9–14.
Pustaka Jaya. Scaife, J. (2001). Supervision in the Mental
Rusman. (2013). Model-Model Health Professions. New York and
Pembelajaran Mengembangkan Hove: Brunner-Routledge.
Profesionalisme Guru. Jakarta: Sukardi, D. K. (1983). Organisasi
RajaGrafindo Persada. Admininstrasi Bimbingan dan
Sakdiah, S. (2016). Karakteristik Konseling di Sekolah. Surabaya:
Kepemimpinan Dalam Islam Usaha Nasional.
(Kajian Historis Filosofis ) Sifat- Tim Bina Karya Guru. (2009). Bina Akidah
Sifat Rasulullah. Jurnal Al-Bayan: dan Akhlak untuk Madrasah
Media Kajian Dan Pengembangan Ibtidaiyah Kelas IV. Jakarta:
Ilmu Dakwah, 22(1), 29–49. Erlangga.
Sanyata, S. (2006). Perspektif Nilai Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor
Konseling: Membangun 14 Tahun 2005. (2006). Jakarta:
Interaksi Efektif Antara Sinar Grafika.
Konselor-Klien. Paradigma, 1(2), Wingkel, W. S. (1997). Bimbingan dan
75–84. Konseling di Instutusi Pendidikan.
Jakarta: PT. Gramedia, 1997.
Jakarta: PT. Gramedia.

112 ║ Rasulullah Sebagai Konselor Profesional

Anda mungkin juga menyukai