Anda di halaman 1dari 32

KEBUDAYAAN JAWA DAN SUNDA

Kedekatan Kebudayaan Jawa dan Sunda


1. Kedekatan Geografis 2. Kedekatan Sejarah

3. Kedekatan Seni dan Budaya 4. Kedekatan Bahasa


Jawa dan Sunda dalam Sejarah
• Tragedi Perang Bubat (1357 H), memunculkan mitos “Orang
Jawa dilarang menikah dengan Orang Sunda”.
• Tidak ada nama yang mengidentifikasi kan “Majapahit” dan
“Pajajaran” di Bandung, Yogyakarta maupun Surabaya.
• Diawali dengan peresmian nama Jl. Pajajaran dan Jl. Prabu
Siliwangi di Kota Yogyakarta oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X
pada Tanggal 3 Oktober 2017.
• Selanjutnya Tanggal 6 Maret 2018 diresmikan nama Jl. Sunda dan Jl. Prabu
Siliwangi di Kota Surabaya oleh Pakdhe Karwo, Gubernur Jawa Timur.
• Dan puncaknya dilakukan Rekonsiliasi budaya dengan tajuk “Harmoni
Budaya Jawa – Sunda 2018” berupa peresmian nama Jl. Majapahit dan J.
Hayam Wuruk di Kota Bandung oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad
Heryawan.
• Kegiatan itu hanya awal proses rekonsiliasi yang sejarah yang selanjutnya
akan disambung dengan kegiatan budaya bersama untuk menumbuhkan adat
budaya dan seni di daerah.
KEBUDAYAAN JAWA -
KEBUDAYAAN JAWA
• Ajining diri saka lathi, Ajining raga saka busana
• Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha
• Aja keminter mundhak keblinger, aja cidra mundhak cilaka
Fakta Demografis …..................................................01
• Suku Jawa adalah kelompok suku terbesar di Indonesia • Daerah kebudayaan Jawa meliputi seluruh bagian tengah dan
dengan jumlah mencapai 40,22% dari total populasi (SP timur Pulau Jawa
2010). • Beberapa daerah seperti Banyumas, Kedu, Yogyakarta,
• Orang Jawa kebanyakan berkumpul di Pulau Jawa, tetapi Surakarta, Madiun, Malang, dan Kediri sering disebut sebagai
jutaan jiwa telah bertransmigrasi dan tersebar ke berbagai daerah Kejawen, selain itu dinamakan Pesisir dan Ujung Timur
pulau di Nusantara bahkan luar negeri.
Fakta Demografis …..................................................02
Perkembangan Jumlah Penduduk Suku Jawa dibandingkan dengan Suku Lainnya
120.000.000

100.000.000 95.579.341

80.000.000

SP 1930
60.000.000 52.494.969 SP 2000
SP 2010
40.000.000 36.834.406
237.641.326

20.000.000
7.129.240 6.487.608 6.392.552 8.507.559 6.844.070 5.394.458
3.730.969 4.134.959 4.111.195
-
Jawa Sunda Madura Minangkabau Bugis Batak Bali Betawi Melayu Banjar Aceh Suku Lainnya
Unsur Kebudayaan Universal ….........................01
• Secara resmi ada dua jenis Bahasa Jawa yang digunakan Tingkatan Bahasa: sesuai tingkatan lawan bicara
1
masyarakat Suku Jawa: Bahasa Lisan dan Bahasa Tulisan.  Jawa Ngoko (Ngoko Lugu dan Ngoko Andap)
B
• BAHASA LISAN: Biasa dipergunakan bagi orang yang sudah dikenal
A
H
akrab, lebih muda usianya serta lebih rendah
A
Bahasa sehari-hari : Bahasa Jawa derajat atau status sosialnya.
S (dengan Unggah-Ungguh)  Jawa Krama (Halus)
A
Dipergunakan untuk bicara dengan yang belum
Dialek Bahasa Jawa : sesuai pengucapan
akrab, namun sebaya dalam umur maupun derajat
 Bahasa Jawa dialek Cirebon, dialek Tegal, dialek sosialnya.
Banyumas, dan dialek Bumiayu (dialek barat)
 Bahasa Jawa dialek Pekalongan, dialek Semarang,
dialek Yogyakarta, dialek Solo, dan dialek Madiun
(dialek madya/tengah)
 Bahasa Jawa dialek Surabaya, dialek Malang, dialek
Jombang, dialek Banyuwangi (dialek timur)
Unsur Kebudayaan Universal ….........................02
Dari kedua jenis bahasa ini muncul variasi dan kombinasi kata-kata misalnya bahasa Jawa
1
Madya, yang terdiri dari;
B  Madya Ngoko
A
H
 Madyantara
A  Madya Krama, dipecah lagi menjadi:
S  Krama Inggil, digunakan untuk menyebut nama anggota badan, aktivitas, benda milik,
A
sifat dan emosi dari orang yang lebih tua umur maupun derajat sosialnya
 Bagongan atau Kedhaton (hanya dipakai sebagai bahasa pengantar di lingkungan
keraton)
 Krama Desa, yang digunakan oleh orang-orang desa
 Bahasa Jawa Kasar, diucapkan dalam keadaan marah atau mengumpat seseorang.
Unsur Kebudayaan Universal ….........................03
• BAHASA TULISAN:
1
Nama Huruf : Aksara Jawa (Aksara Legena)
B
A Jumlah Huruf Pokok : 20 Huruf (Honocoroko)
H
A  Aksara Pokok ada 20 Huruf
S
A  Aksara Pasangan ada 20 huruf yang berfungsi menutup
bunyi vokal menjadi konsonan (huruf mati).
 Aksara Murda, ada yang tidak berpasangan terdiri 8 huruf
 Aksara Swara ada 5 huruf vokal
Unsur Kebudayaan Universal ….........................04
• SANDHANGAN
1

B
A
H
A
S
A
Unsur Kebudayaan Universal ….........................05
• TANDA
1
BACA/TUL
B ISAN
A
H
A
S
A
Unsur Kebudayaan Universal ….........................06
• Bilangan dalam Budaya Jawa mengikuti pengucapan Bahasa
2
Jawa (baik lisan maupun tulisan)
S • Namun sistem penulisan bilangan sama dengan sistem
I penulisan bilangan latin.
S
T • Untuk Sistem Pengetahuan yang lain, seperti flora, fauna, zat
E dan bahan mentah, serta bentuk tubuh … sama dengan
M
P kebanyakan wilayah tropis dan Bangsa Melayu.
E
N
G
E
T
A
H
U
A
N
Unsur Kebudayaan Universal ….........................07
• RUMAH ADAT
3  Omah Joglo
Merupakan rumah adat Jawa dengan menerapkan prinsip
pembagian ruangannya menjadi 5 bagian, yaitu:
S
1. Teras atau Pendhopo
I
S Terletak di bagian depan. Fungsi utamanya adalah untuk
T menerima tamu. Bagian ini selalu terbuka tanpa pembatas
E ruangan, alasannya karena melambangkan kerukunan dan
M kebersamaan antara tuan rumah dan yang datang bertamu.
T
2. Pringgitan
E
K Berasal dari kata ringgit yang artinya wayang. Sebenarnya ruang 4. Krobongan
N ini masih termasuk wilayah publik, digunakan untuk menerima Merupakan ruang istimewa dalam rumah adat Jawa. Krobongan
O tamu dan bersantai di sore hari. Pada jaman dahulu, tempat ini ini berupa kamar yang selalu kosong, namun lengkap dengan
L sering digunakan untuk mengadakan pertunjukan wayang kulit ranjang, kasur, bantal, dan guling. Fungsi utama dari ruangan ini
O
dan upacara tradisional. adalah untuk menyimpan berbagai bentuk pusaka yang punya
G
I 3. Dalem Ageng kekuatan magis.
Bentuknya bersegi dan tertutup dinding pada keempat sisinya. 5. Gandhok / Pawon
Bagian ini merupakan bagian terpenting dalam rumah tradisional Letaknya di bagian paling belakang dan bentuknya memanjang
Jawa. dari kiri ke kanan.Fungsinya untuk memasak dan kamar mandi
Unsur Kebudayaan Universal ….........................08
4
SISTEM KEKERABATAN:
S
I
Dalam masyarakat Jawa sistem kekerabatan orang Jawa berdasarkan prinsip keturunan bilateral (garis
S keturunan diperhitungkan dari dua belah pihak, ayah dan ibu). Dalam sistem kekerabatan masyarakat
T
E
Jawa, istilah digunakan sebagai berikut:
M  Ego menyebut orang tua laki-laki adalah bapak, rama
O  Ego menyebut orang tua perempuan adalah ibu, simbok, biyung
R
G  Ego menyebut kakak laki-laki adalah mas, kangmas, kakang mas
A
N  Ego menyebut kakak perempuan adalah mbakyu
I
S  Ego menyebut adik laki-laki adalah adhi, dhimas, dik, atau le
A  Ego menyebut adik perempuan adalah nduk, denok, atau di
S
I  Ego menyebut kakek/nenek adalah mbah, mbahkung/mbah uti
S  Ego menyebut saudara ayah/ibu yang lebih tua adalah pakde (laki-laki) dan budhe (perempuan)
O
S  Ego menyebut saudara ayah/ibu yang lebih muda adalah paklik (laki-laki) dan bulik (perempuan)
I
A
L
Unsur Kebudayaan Universal ….........................09
4 SISTEM KEMASYARAKATAN:
S Dalam sistem kemasyarakatan, akan dibahas mengenai pelapisan sosial. Dalam sistem kemasyarakatan Jawa, dikenal 4 tingkatan yaitu:
I
S 1. Ningrat atau Bendara: kelas tertinggi dalam masyarakat Jawa. Pada tingkatan ini biasanya diisi oleh para anggota keratin, atau kerabat-
T kerabatnya, baik yang memiliki hubungan darah langsung maupun yang berkerabat akibat pernikahan. Bendara memiliki banyak tingkatan juga
E di dalamnya yang dapat dilihat dari gelar yang ada di depan nama seorang bangsawan tersebut
M
2. Priyayi: mengacu pada kelas sosial tertinggi di kalangan masyarakat biasa setelah bendara/ningrat. Biasanya kaum priyayi ini terdiri dari para
O pegawai negeri sipil dan para kaum terpelajar yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang di sekitarnya
R
G 3. Santri: Golongan ini tidak merujuk kepada seluruh masyarakat suku Jawa yang beragama muslim, tetapi, lebih mengacu kepada para muslim
A yang dekat dengan agama, yaitu para santri yang belajar di pondok-pondok yang memang banyak tersebar di seluruh daerah Jawa.
N
I 4. Wong Cilik: Biasanya golongan masyarakat ini hidup di desa-desa dan bekerja sebagai petani atau buruh. Golongan wong cilik pun dibagi lagi
S menjadi beberapa golongan kecil lain yaitu:
A
S a. Wong Baku: golongan ini adalah golongan tertinggi dalam golongan wong cilik, biasanya mereka adalah orang-orang yang pertama mendiami suatu
I desa, dan memiliki sawah, rumah, dan juga pekarangan.
S b. Kuli Gandok atau Lindung: masuk di dalam golongan ini adalah para lelaki yang telah menikah, namun tidak memiliki tempat tinggal sendiri, sehingga
O ikut menetap di tempat tinggal mertua.
S
I c. Joko, Sinoman atau Bujangan: di dalam golongan ini adalah semua laki-laki yang belum menikah dan masih tinggal bersama orang tua, atau tinggal
A bersama orang lain. Namun, mereka masih dapat memiliki tanah pertanian dengan cara pembelian atau tanah warisan.
L
Unsur Kebudayaan Universal ….........................10
• AGAMA DAN KEPERCAYAAN  Kepercayaan “Kejawen” ini pada dasarnya berdasarkan kepercayaan
animisme dengan pengaruh agama Hindu dan Budha yang kuat.
 Komposisi Pemeluk Agama
5 Kepercayaan yang masih dianut oleh banyak orang suku jawa ini
Agama Populasi Prosentase memiliki arti segala sesuatu yang berhubungan dengan adat dan
Islam 92.207.046 96,472% kepercayaan Jawa (Kejawaan). Penamaan ini bersifat umum, karena
S
I
Kristen 2.528.854 2,646% bahasa pengantar ibadahnya menggunakan bahasa Jawa.
S Hindu 150.855 0,158%  Kejawen sebagai filsafat yang memiliki ajaran-ajaran tertentu terutama
T Buddha 90.465 0,095%
E dalam membangun Tata Krama (aturan berkehidupan yang mulia),
M Konghucu 2.857 0,003% Kejawen sebagai agama itu dikembangkan oleh pemeluk Agama
R Belum Kapitayan jadi sangat tidak arif jika mengatasnamakan Kejawen
E Teridentifikasi 599.264 0,627%
L sebagai agama di mana semua agama yang dianut oleh orang jawa
I Total 95.579.341 memiliki sifat-sifat kejawaan yang kental.
G
I Kejawen dalam opini umum berisikan tentang seni, budaya, tradisi,
ritual, sikap serta filosofi orang-orang Jawa.
 Kejawen juga memiliki arti spiritualistis atau spiritualistis suku Jawa,
laku olah sepiritualis kejawen yang utama adalah Pasa (Berpuasa) dan
Tapa (Bertapa)
Unsur Kebudayaan Universal ….........................11
 Islam di Jawa
Dalam perkembangan Islam, masyarakat Jawa mengenal Wali Songo
5
yang dikenal sebagai penyebar agama islam. Nama para WaliSongo:
1. Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim
S
I
2. Sunan Ampel atau Raden Rahmat
S 3. Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim
T 4. Sunan Drajat atau Raden Qasim
E
M 5. Sunan Kudus atau Ja'far Shadiq
R 6. Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul Yaqin
E
L
7. Sunan Kalijaga atau Raden Sahid
I 8. Sunan Muria atau Raden Umar Said
G 9. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah
I
Unsur Kebudayaan Universal ….........................12
• SISTEM EKONOMI
6  Pertanian
Terdiri atas pesawahan dan perladangan (tegalan), tanaman utama adalah
S padi.Tanaman lainnya jagung, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau dan
I sayur mayor, yang umumnya ditanam di tegalan.Sawah juga ditanami
S
T
tanaman perdagangan, seperti tembakau, tebu dan rosella.
E  Perikanan
M
E Adapun usaha yang dilakukan cukup banyak baik perikanan darat dan
K perikanan laut.Perikanan laut diusahakan di pantai utara laut jawa.
O Peralatannya berupa kail, perahu, jala dan jarring
N
O  Peternakan
M
I Binatang ternak berupa kerbau, sapi, kambing, ayam dan itik dan lain-lain.
 Kerajinan
Kerajinan sangat maju terutama menghasilkan batik, ukir-ukiran, peralatan
rumah tangga, dan peralatan pertanian.
Unsur Kebudayaan Universal ….........................13
7

K
E
S
E
N
I
A
N
KEBUDAYAAN SUNDA –
KEBUDAYAAN SUNDA
• Kudu silih asih, silih asah, jeung silih asuh
• Kudu bisa kabulu kabale
• Sacangreud pageuh sagolek pangkek
Fakta Demografis …..................................................01
• Suku Sunda adalah kelompok suku terbesar ke-2 di Indonesia
dengan jumlah mencapai 15,50% dari total populasi (SP 2010).
• Suku Sunda sebagian besar menempati Provinsi Jawa Barat,
secara geografis, terletak pada posisi 5°50’ - 7°50’ Lintang Selatan
dan 104°48’ - 108°48’ Bujur Timur, dengan batas wilayah : sebelah
Utara, berbatasan dengan Laut Jawa dan Provinsi DKI Jakarta;
sebelah Timur, berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah; sebelah
Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia; dan sebelah
Barat berbatasan dengan Provinsi Banten.
• Suku Sunda adalah dalah kelompok etnis yang berasal dari bagian
barat Pulau Jawa dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup
wilayah administrasi Provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta,
Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan). Orang
Sunda tersebar diberbagai wilayah Indonesia, dengan Provinsi
Jawa Barat dan Banten sebagai wilayah utamanya.
Fakta Demografis …..................................................02
Perkembangan Jumlah Penduduk Suku Sunda dibandingkan dengan Suku Lainnya
120.000.000

100.000.000 95.579.341

80.000.000

SP 1930
60.000.000 52.494.969 SP 2000
SP 2010
40.000.000 36.834.406
237.641.326

20.000.000
7.129.240 6.487.608 6.392.552 8.507.559 6.844.070 5.394.458
3.730.969 4.134.959 4.111.195
-
Jawa Sunda Madura Minangkabau Bugis Batak Bali Betawi Melayu Banjar Aceh Suku Lainnya
Unsur Kebudayaan Universal ….........................01
• Secara resmi ada dua jenis Bahasa Sunda yang digunakan Tingkatan Bahasa: sesuai tingkatan lawan bicara
1
masyarakat Suku Sunda: Bahasa Lisan dan Bahasa Tulisan.  Bahasa Sunda Lemes (halus) yaitu
B
A • BAHASA LISAN: dipergunakan untuk berbicara dengan orang tua,
H
Bahasa sehari-hari : Bahasa Sunda orang yang dituakan atau disegani.
A
S (dengan Unda-Usuk)  Bahasa Sunda Sedang yaitu digunakan antara
A
orang yang setaraf, baik usia maupun status
Dialek Bahasa Sunda : sesuai pengucapan sosialnya.
 Bahasa Sunda yang murni dan halus ada di daerah  Bahasa Sunda Kasar yaitu digunakan oleh
Priangan seperti kabupaten Ciamis, Tasikmalaya, Garut, atasan kepada bawahan, atau kepada orang yang
Bandung, Sumedang, Sukabumi dan Cianjur (terhalus dari status sosialnya lebih rendah.
semuanya)
 Bahasa Sunda yang kurang halus dekat Pantai Utara
seperti Banten, Karawang, Bogor, Cirebon, dan Indramayu
 Bahasa Orang Badui di Banten Selatan adalah bahasa
Sunda Kuno
Unsur Kebudayaan Universal ….........................02
• BAHASA TULISAN:  Aksara Ngalagena
1
Nama Huruf : Aksara Sunda (Aksara Ngalagena)
B
A Jumlah Aksara Baku : 32 Aksara Dasar
H
A  Aksara Ngalagena
S
A

 Rarangkeun
Unsur Kebudayaan Universal ….........................03
2
• Bilangan dalam Budaya Sunda mengikuti pengucapan BahasaSunda
S (baik lisan maupun tulisan)
I
S • Namun sistem penulisan bilangan sama dengan sistem penulisan
T bilangan latin.
E
M • Untuk Sistem Pengetahuan yang lain, seperti flora, fauna, zat dan
P bahan mentah, serta bentuk tubuh … sama dengan kebanyakan
E
N wilayah tropis dan Bangsa Melayu.
G
E
T
A
H
U
A
N
Unsur Kebudayaan Universal ….........................04
• SENJATA TRADISIONAL
3  Kujang

Merupakan senjata tikam dengan desain yang


S sangat unik berukuran sekitar 20 – 25 cm.
I
S
Berdasarkan sejarahnya, kujang mulai ada sejak
T Abad Ke-8 saat kejayaan Kerajaam Tarumanegara.
E
M
T
E  Bedog
K
N Merupakan senjata sejenis golok yang disebut
O
L Bedog oleh orang Sunda.Ciri khas Bedog adalah
O bentuk ujung yang melengkung ke arah mata.
G
I
Unsur Kebudayaan Universal ….........................05
4
SISTEM KEKERABATAN:
S
I Sistem keluarga dalam suku Sunda bersifat parental, garis keturunan ditarik dari pihak ayah dan ibu
S bersama. Dalam keluarga Sunda, ayah yang bertindak sebagai kepala keluarga. Ikatan kekeluargaan
T
E yang kuat dan peranan agama Islam yang sangat mempengaruhi adat istiadat mewarnai seluruh sendi
M kehidupan Suku Sunda. Dalam Suku Sunda dikenal adanya “pancakaki” yaitu sebagai istilah untuk
O menunjukkan hubungan kekerabatan, yaitu:
R
G  Pertama, saudara yang berhubungan langsung, ke bawah, dan vertikal, yaitu: anak, incu (cucu),
A
N buyut (piut), bao, canggahwareng atau janggawareng, udeg-udeg, kaitsiwur atau gantungsiwur.
I
S  Kedua, saudara yang berhubungan tidak langsung dan horizontal seperti anak paman, bibi, atau
A
S
uwak, anak saudara kakek atau nenek, anak saudara piut.
I
 Ketiga, saudara yang berhubungan tidak langsung dan langsung serta vertikal seperti keponakan
S anak kakak, keponakan anak adik, dan seterusnya.
O
S
I
A
L
Unsur Kebudayaan Universal ….........................06
4
SISTEM KEMASYARAKATAN:
S
I  Jalinan hubungan antara individu- individu dalam masyarakat Ke Atas Ke Bawah
S
T suku Sunda dalam kehidupan sehari-hari berjalan relatif Kolot Anak
E positif.Apalagi masyarakat Sunda mempunyai sifat someah
M
hade ka semah.Ini terbukti banyak pendatang tamu tidak Embah Incu
O
R
pernah surut berada ke Tatar Sunda ini, termasuk yang Buyut Buyut
G enggan kembali ke tanah airnya.
A Bao Bao
N
I Jangga Wareng Jangga Wareng
S
A
S
Udeg-Udeg Udeg-Udeg
I
Gantung Siwur Gantung Siwur
S
O
S
I
A
L
Unsur Kebudayaan Universal …........................07
• AGAMA DAN KEPERCAYAAN  “Sunda Wiwitan”
Pada proses perkembangan agama Islam, tidak seluruh wilayah tatar
 Komposisi Pemeluk Agama
5 Sunda menerima sepenuhnya, di beberapa tempat terdapat
Agama Populasi Prosentase komunitas yang bertahan dalam ajaran leluhurnya seperti komunitas
Islam 33.150.965 99,00% masyarakat di Desa Kanekes. Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten
S
I
Kristen 368.344 0,10% Lebak yang dikenal dengan Masyarakat Baduy. Mereka adalah
S Sunda Wiwitan 368.344 0,10% komunitas yang tidak mau memeluk Islam dan terkungkung di satu
T Belum
E wilayah religius yang khas; terpisah dari komunitas Muslim Sunda
Teridentifikasi 2.946.752 0,80%
M dan tetap melanggengkan ajaran Sunda Wiwitan.
R Total 36.834.406
E Dasar religi masyarakat Baduy dalam ajaran Sunda Wiwitan adalah
L
I kepercayaan yang bersifat monoteis, penghormatan kepada roh
G nenek moyang, dan kepercayaan kepada satu kekuasaan yakni
I
Sanghyang Keresa (Yang Maha Kuasa) yang disebut juga Batara
Tunggal (Yang Maha Esa), Batara Jagat (Penguasa Alam), dan
Batara Seda Niskala (Yang Maha Gaib) yang bersemayam di Buana
Nyungcung (Buana Atas).
Unsur Kebudayaan Universal …........................08
 “Madrais” (Aliran Perjalanan)
Madrais mengajarkan faham Islam dengan kepercayaan lama (pra-
5 Islam) Masyarakat Sunda yang agraris dan disebutnya sebagai
Ajaran Djawa Sunda atau Madraisme pada tahun 1921 yang
S
menetapkan tanggal 1 Sura sebagai hari besar seren taun yang
I dirayakan secara besar-besaran antara lain dengan ngagondang
S (menumbukkan alu pada lesung sambil bernyanyi). Menurut ajaran
T
E ini, Dewi Sri atau Sanghyang Sri adalah Dewi Padi yang perlu
M dihormati dengan upacara-upacara religius daur ulang penanaman
R
E
padi serta ajaran budi pekerti dengan mengolah hawa nafsu agar
L hidup selamat.
I
G
I
Unsur Kebudayaan Universal ….........................09
• SISTEM EKONOMI
6  Pertanian
Umumnya masih bersifat tradisional dengan penggarapan berupa (1)
S
I
Berco- cok tanam di sawah dan (2) Bercocok tanam di ladang.
S Kepemilikan atas tanah perseorangan dikenal dengan istilah “Balong”.
T
E  Perkebunan
M
E
Tanah yang subur dan iklim yang baik menjadikan tatar Sunda sebagai
K daerah perkebunan terpenting di Indonesia, adapun jenis perkebunan
O terutama adalah teh, karet, kina, tebu, dan kelapa sawit.
N
O  Pusat Ekonomi Perkotaan
M
I Kota merupakan tujuan utama bahan mentah dari daerah pertanian atau
pedesaan yang menjadi pusat peredaran uang dengan relatif cepat dan
volume relatif besar. Kehidupan kompleks dengan aspek politik, sosial dan
kebudayaan.
Unsur Kebudayaan Universal ….........................10
7

K
E
S
E
N
I
A
N

Anda mungkin juga menyukai