XI MO/JOB 01
PCPT
TEKNIK KENDARAAN RINGAN TEAM GURU TKR
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai praktik peserta didik dapat :
1. Mengetahui komponen-komponen unit final drive dan fungsinya
2. Mengetahui macam-macam unit final drive
3. Membongkar dan memasang unit final drive sesuai SOP
4. Mengetahui cara kerja unit final drive
V. Media
1. Buku Praktik Toyota
2. Buku Manual yang sesuai
3. CD Interaktif
4. Wall Chart
10. Lepaskan ring gear pada deferensial case dengan memberi tanda sebelum
melepas (side gear kanan /kiri)
11. Lepaskan drive pinion gear pada deferensial carrier (housing)
12. Lepaskan pen pengunci planetari gear pada deferensial case (bak deferensial)
13. Keluarkan side gear dan pinion gear pada deferensial case
14. Gambar komponen-komponen unit final drive
15. Pasang komponen planetary gear pada deferensial case
16. Pasang ring gear pada deferensial case, perhatikan dalam mengencangkan baut
pengikat harus menyilang
17. Pasang unit deferensial case pada deferensial carrier
18. Putar flange drive pinion gear dan perhatikan cara kerja unit final drive pada saat
berjalan lurus
19. Putar flange drive pinion gear dan tahan salah satu side gear, kemudian perhatikan
urutan kerja pada saat membelok
20. Bersihkan tempat kerja dan bahan
21. Buat laporan kerja
Ketebalan Ketebalan
mm (in) mm (in)
0,95 (0,0374) 1,10 (0,0433)
1,00 (0,0394) 1,15 (0,0453)
1,05 (0,0413) 1,20 (0,0472)
20. Pasang komponen unit deferensial (final drive) pada deferensial carrier
21. Pasang ring gear pada deferensial carrier dengan besanya moment
pengencangan 800-900 kg.cm
c. Ukur run out ring gear limit 0,07 stel baut pengencangan dengan moment
pengencangan 800-900 kg cm
23. Pasang drive pinion gear pada deferensial carrier dan ukur pre load awal dengan
kunci moment (moment pengencangan
Beban mula :
Bantalan baru : 16-22 kg-cm.
(13,9-19,1 in-lb, 1,6-2,2 N-m).
Bantalan Lama : 8-11 kg-cm.
(6,9-9,5 in-lb, 8,0-1,1 N-m).
B
Ohm
Accc Ac
B
Ohm
IG
B
Ohm
ST
2. Pengukuran Baterai
Celah maksimum
Perhatian : Kata “Dingin dan Panas” dalam kalimat menunjukkan suhu koil itu
sendiri. Dingin untuk suhu 10 – 50 C, sedangkan Panas artinya
50 – 100 C
11. Pemeriksaan Kabel dari Sumber Tegangan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai praktik peserta didik dapat :
1. Menjelaskan cara menyetel saat pengapian Sistem Pengapian
Konvensional
2. Menyetel celah kontak pemutus dengan Dwell Tester
3. Menyetel saat pengapian dengan lampu timing (Timing Light)
4. Memeriksa fungsi Sentrifugal Advancer saat distributor terpasang (mesin
hidup)
5. Memeriksa fungsi Vacum Advancer saat distributor terpasang (mesin hidup)
V. Media
1. Buku Praktik Toyota
2. Buku Manual yang sesuai
3. CD Interaktif
4. Wall Chart
Ke masa
Kabel hitam
Ke minus (-) koil
Kabel merah
Kontrol / stel putaran idle
Kontrol / Stel Putaran Idle
Lihat saat pengapian pada putaran idle. Tanda pengapian terletak pada puli
atau roda gaya. Jika tanda kotor, bersihkan terlebih dahulu.
Petunjuk
Perhatikan : jika lampu timing dilengkapi dengan penyetel sudut, penyetel tersebut
harus ditepatkan pada posisi “off “ atau 00
Saat pengapian dalam idle biasanya 5 – 10 0 sebelum TMA
* Penyetelan saat pengapian biasanya harus pada putaran idle. Bila putaran idle terlalu
tinggi, saat pengapian dimajukan oleh sistem advans di dalam distributor. akibatnya,
penyetelan menjadi salah.
Putaran idle untuk motor 4 silinder biasanya 750-850 rpm, untuk motor 6 silinder 600-
750 rpm.
Pada mobil – mobil buatan Jerman, Italia, kadang – kadang penyetelan saat pengapian
tidak pada putaran idle. Lihat cara menyetel dalam buku manual.
Saat pengapian perlu dikontrol setiap 10’000 km.Pada distributor yang dilengkapi
dengan oktan selektor ( Toyota ), penyetelan saat pengapian dapat dilakukan melalui
oktan selektor, dengan memutar baut penyetel. Hal tersebut bisa dilaksanakan jika
kesalahan saat pengapian hanya sedikit.
A = Awal
R = Lambat
Baut penyetel
I.Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai praktik peserta didik dapat :
1. Mengetahui komponen-komponen dari Sistem Starter
2. Mengukur komponen-komponen Sistem Starter
3. Menjelaskan cara kerja dari Sistem Starter
4. Mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada Sistem Starter
V.Media
1. Buku Praktik Toyota
2. Buku Manual yang sesuai
3. CD Interaktif
4. Wall Chart
VI.Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park)
3. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan
4. Lakukan pembongkaran, pengukuran, pemeriksaan dan perakitan serta pengujian
seperti di bawah ini :
Membongkar Starter:
Lepas tutup Swit Magnet
Field Coil
Periksa terptutsnya sirkuit pada field coil :
Menggunakan Ohmmeter, periksa kontinuitas
antara kabel tiamah dan sikat.
Jika tidak ada kontinuitas, gantilah field coil.
Sikat
Periksa panjang sikat :
Menggunakan jangka sorong, ukur panjang
sikat.
Panjang sikat standaar : 14,00 mm
Panjang sikat minimum : 9,0 mm
Jika panjangnya kurang dari nilai minimum,
ganti pemegang sikat dan field coil.
Pegas Sikat
Periksa beban pada pegas sikat :
Bacalah pull scale ketika pegs mulai terlepas
dari sikat.
Beban pada pegas terpasang : 8,8-17,7 N
Jika tidak sesuai, ganti pegas.
Pemegang Sikat
Periksa sekat pada pemegang sikat :
Menggunakan Ohmmeter, periksa tidak ada
kontinuitas antara pemegang sikat positif (+)
dan negatif (-).
Jika ada kontinuitas, perbaiki dan ganti
pemegang sikat.
Swit Magnet
Periksa Plunyer :
Tekan plunyer dan bebaskan kembali. plunyer
harus kembali ke posisi semula dengan cepat.
Jika diperlukan, ganti seit magnet.
V. Media
1. Buku Praktik Toyota
2. Buku Manual yang sesuai
3. CD Interaktif
4. Wall Chart
Lepas Rotor :
Menggunakan pres, lepas rotor.
Tipe 40 A : lepas spacer ring dan snap ring.
Tipe 50 A : lepas spacer ring.
Tipe 50 A :
Lepas Rumah Conecta Meal :
Menggunakan solder, lepas rumah conectal meal
dari rectifieer holder.
Peringatan : Lindungilah rectifier dari panas.
Stator :
Periksa Terputusnya Sirkuit pada Stator :
Menggunakan Ohmmeter, periksa kontinuitas antar
kabel kumparan.
Perhatian : Penyambungan kabel dilakukan dengan
solder.
Jika tidak ada kontinuitas, ganti stator.
Sikat :
Periksa Panjang Bagian Sikat yang Keluar :
Menggunakan skala, ukur panjang bagian sikat yang
keluar.
Panjang standar : 12,5 mm
Panjang minimum : 5,5 mm
Jika panjang bagian sikat yang keluar kurang dari
minimum, gantilah sikat.
Bearing :
Periksa Bearing Depan :
Periksa keausan dan kekasaran bearing.
Jika diperlukan, ganti bearing depan :
Lepas 3 sekerup.
Pasang Rotor :
Tipe 40 A :
Pasang snap ring dan spacer ring pada poros rotor.
Tipe 50 A :
Pasang spacer ring pada poros rotor.
Menggunakan pres, pasanglah rotor.
Relay
Menggunakan Ohmmeter, ukur tahana antara
terminal E dan L.
Posisi bebas : 0 Ω
Ditarik masuk : kira-kira 100 Ω
IV.Tugas
1. Buat laporan praktik sesuai dengan job
sheet praktik dan data yang diperoleh selama praktik
2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen
Sistem Pengisian
3. Jelaskan kerusakan yang terjadi pada
komponen Sistem Pengisian
V. Media
1. Buku Praktik Toyota
2. Buku Manual yang sesuai
3. CD Interaktif
4. Wall Chart
IV. Tugas
1. Buat laporan praktik
sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama praktik
2. Jelaskan gangguan /
kerusakan yang terjadi pada rangkaian lampu tanda belok, lampu jauh dan
lampu dekat tanpa relay
V. Media
1. B
uku Praktik Toyota
2. B
uku Manual yang sesuai
3. C
D Interaktif
4. W
all Chart
IV. Tugas
1. Buat laporan praktik
sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama praktik
2. Jelaskan gangguan /
kerusakan yang terjadi pada rangkaian sistem pengisian
3. Jelaskan cara kerja
sistem pengisian pada 3 kondisi kerja.
V. Media
1. B
uku Praktik Toyota
2. B
uku Manual yang sesuai
3. C
D Interaktif
4. W
all Chart
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai praktik peserta diklat dapat :
5. Melepas dan memasang kembali distributor pada mesin
6. Menentukan urutan pengapian
7. Menyetel saat pengapian dengan lampu control 12 V
8. Menyetel saat pengapian tanpa alat khusus
49