DOSEN :
Purwati,S.Pd.,MAP
Di Susun Oleh :
3 PROSEDUR
4 a. Persiapan Alat
5 b. Cara Kerja 1. Cocokan akurasi kelengkapan tiap obat dengan
resep dokter, periksa kembali nama klien dan nama
obat,dosis,jalur,dan waktu pemberian obat
2. Lihat kembali rekam medis apakah terdapat riwayat
pembedahan rectal atau pendarahan
3. Siapkan obat dan bandingkan label obat dengan
resep dokter setidaknya dua kali sebelum
memberikan obat.
4. Berikan obat pada klien tepat waktu dan selalu cuci
tangan
5. Kenali klien dengan menggunakan setidaknya dua
tanda identifikasi klien. Bandingkan nama klien dan
tanda identifikasi yang lain pada gelang pasien
dengan resep dokter. Mintalah klien untuk
menyebutkan nma nya sebagai identifikasi terakhir
6. Ajari klien mengenai obatnya. Jelaskan prosedur
mengenai posisi dan sensasi yang mungkin terjadi
seperti rasa ingin buang air. Pastikan klien mengerti
prosedur tersebut jika ia ingin menggunakan
obatnya sendiri.
7. Pasang sampiran
8. Gunakan handscoen
9. Bantu klien mencapai posisi sims. Tutup bagian
bawah klien sehingga hanya area anus yang terlihat.
10. Pastikan pencahayaan cukup untuk melihat anus
dengan jelas. Periksa kondidi anus external dan
palpasi dinding rectum sperlunya. Lepas sarung
tangan jika kotor dan buang ke tempat yang telah
disediakan
11. Gunakan sarung tangan baru
12. Ambil supositoria dari bungkusnya, berikan
pelumas pada ujung yang bulat dengan jelly
pelumas larut air licinkan jari telunjuk dominan
dengan pelumas yang sama
13. Minta klien mengambil nafas melalui mulut dengan
relaks
14. Tarik bokong dengan tangan non dominan.
Masukan perlahan supositoria menyusuri dinding
anus melewati sfinter bagian dalam, 10cm (4 inci)
pada orang dewasa, 5cm (2 inci) pada anak-anak
dan bayi (lihat ilustrasi). Tekan dengan lembut
untuk menahan bokong sesaat sehingga obat tidak
keluar lagi.
15. Keluarkan jari, dan usap area anus dengan tisu.
16. Bereskan alat-alat, lepaskan sarung tangan, dan cuci
tangan.
17. Mintalah klien untuk tetap berbaring atau miring
selama kurang lebih 5 menit untuk mencegah obat
keluar.
18. Jika supositoria mengandung laksatif atau pelunak
feses, letakan lampu pemanggil didekat klien.
19. Catat pemberian obat pada MAR.
20. Perhatikan efek supositoria (contoh gerakan otot,
obat mual) sesuai dengan onset dan durasi obat
21. Rapikan alat dan buang peralatan yang sudah tidak
dipakai
22. Dokumentasikan semua tindakan
1. Pengertian
Pemberian obat dengan cara intracutan adalah pemberian obat dengan caramemasukkan
obat kedalam permukaan kulit. Tempat penting yang banyak dipakai untuk melakukan suntikan
intrakutan adalah bagian atas dari lengan bawah.
2. Prosedur
- Cuci tangan.
- Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju lengan panjang buka dan ke
ataskan.
- Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan dilakukan suntikan.
- Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 50 – 150 dengan
permukaan kulit.
- Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/ test obat, tanggal waktu dan jenis obat serta
reaksinya setelah penyuntikan.