Resensi Jurnal Internasional
Resensi Jurnal Internasional
Oleh :
FAKULTAS HUKUM
2013
Democracy, Political Participation and Good Governance in Nigeria
Nigeria memiliki sistem pemerintahan baru tahun 1999 setelah matinya rezim otoriter
di negara ini. Kediktatoran militer digantikan oleh perwakilan demokrasi dengan harapan dan
aspirasi dari pemerintah yang jauh lebih baik daripada lembaga – lembaga demokasi yang
ada. Sifat dan sumber transisi pada tahun 1999 diketahui merupakan ancaman terhadap
pondasi demokrasi dan melenyapkan upaya konsolidasi demokrasi. Demokrasi yang muncul
adalah buatan dan cerminan pemaksaan eksternal. Demokrasi yang tampak yaitu ‘demokrasi
virtual’ dimana mirip dengan demokrasi sejati namun tidak terdapat adanya prinsip – prinsip
dasardemokrasi. Partisipasi demokrasi dan politik saling terkait dan melengkapi tetapi
bertentangan dengan yang tampak di Nigeria. Praktek demokrasi di Nigeria selama satu
dekade tidak banyak menghasilkan pemerintahan yang baik. Para sarjana dan para pengamat
telah berusaha mengungkap faktor-faktor militan untuk menerjemahkan demokrasi ke arah
pemerintahan yang baik. Demokratisasi di Nigeria yang diliputi oleh kekerasan pemilu,
manipulasi hasil pemilu dan kendala partisipasi politik. Tantangan-tantangan ini diidentifikasi
tidak memungkinkan untuk mencapai demokrasi yang dapat memfasilitasi tata pemerintahan
yang baik. Demokrasi adalah tolak ukur akuntabilitas, transparansi dan pemerintahan
responsif yang membawa tata pemerintahan yang baik. Runtuhnya pemerintahan Nigeria
adalah cerminan peran asal-asalan dari para aktor politik.
Kekerasan dalam demokrasi Nigeria yang dimotivasi oleh aktor – aktor politik yang
melihat politik tidak hanya sebagai suatu urusan, tetapi juga perpanjangan tangan untuk
membungkam atau menghilangkan hak kelahiran individu atau kelompok oposisi. Kekerasan
politik secara bertahap menjadi fitur permanen demokratisasi di Nigeria. Kekerasan dan
pembunuhan hampir selalu terjadi dalam setiap kampanye. Demokrasi Nigeria sedang
dimanipulasi oleh mereka yang berkuasa. Mesin negara sedang digunakan untuk
mempertahankan posisinya di kekuasaan. Dalam pemilihan kepemimpinan politik diwarnai
adanya kecurangan dan tidak adanya tanggung jawab. Krisis Demokrasi dan pemerintahan
yang baik terjadi apabila ada kegagalan yang disengaja dan manipulasi proses demokrasi.
Krisis Demokrasi pasti menyebabkan adanya krisis pemerintahan begitu juga sebaliknya. Hal
ini karena demokrasi dilengkapi dengan nilai – nilai yang mampu melahirkan pemerintahan
yang baik. Setiap klaim demokrasi pada dasarnya harus menganut prinsip-prinsip berikut:
tingkat partisipasi rakyat tinggi, pilihan yang kompetitif, keterbukaan; kenikmatan kebebasan
sipil dan politik oleh warga negara secara konkret, akuntabilitas toleransi kepemimpinan dan
politik.