Anda di halaman 1dari 3

Ujian Tengah Semester

Audit Pajak
Akuntansi A2

Nama: M Farid Raihan N


Npm: 178330322

1. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan,


dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar
pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan
lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

2. Hak wajib pajak:


a. meminta kepada Pemeriksa untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan
Surat Pemberitahuna Pemeriksaan (SP2)
b. meminta kepada Pemeriksa untuk memberikan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan
dalam hal pemeriksaan dilakukan dengan jenis pemeriksaan lapangan
c. meminta kepada Pemeriksa untuk memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim
Pemeriksa apabila susunan keanggotaan tim pemeriksa mengalami perubahan
d. meminta kepadaPemeriksa untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan tujuan
pemeriksaan
e. menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP)
f. menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan pada waktu yang telah ditentukan
g. mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance
Pemeriksaan, dalam hal masih terdapat hasil Pemeriksaan yang terbatas pada dasar hukum
koreksi yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak pada saat
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, kecuali untuk Pemeriksaan atas keterangan lain
berupa data konkret yang dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Kantor sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf a dan
h. memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Pemeriksa melalui
pengisian kuesioner pemeriksaan

Kewajiban wajib pajak:


1. Kewajiban Wajib Pajak dalam Pemeriksaan Lapangan
Kewajiban Wajib Pajak dalam Pemeriksaan Lapangan, antara lain (PMK No.
184/PMK.03/2015 Pasal 14 ayat 1):
a. Memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku, catatan, dan/atau dokumen yang
menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain yang berhubungan
dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak,
atau objek yang terutang pajak
b. memberikan kesempatan untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola
secara elektronik
c. memberikan kesempatan untuk memasuki dan memeriksa tempat atau ruang,
barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan
untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan
atau pencatatan, dokumen lain, uang, dan/atau barang yang dapat memberi
petunjuk tentang penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas
Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak serta meminjamkannya
kepada Pemeriksa Pajak
d. memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan, yang dapat berupa:
 menyediakan tenaga dan/atau peralatan atas biaya Wajib Pajak apabila
dalam mengakses data yang dikelola secara elektronik memerlukan
peralatan dan/atau keahlian khusus
 memberikan bantuan kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka barang
bergerak dan/atau tidak bergerak dan/atau
 menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya Pemeriksaan Lapangan
dalam hal Pemeriksaan dilakukan di tempat Wajib Pajak
e. menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP dan
f. memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang diperlukan
2. Kewajiban Wajib Pajak dalam Pemeriksaan Kantor
Dalam pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dengan jenis Pemeriksaan Kantor, Wajib Pajak wajib (PMK No. 184/PMK.03/2015
Pasal 14 ayat 2):
a. memenuhi panggilan untuk datang menghadiri Pemeriksaan sesuai dengan waktu
yang ditentukan
b. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku, catatan, dan/atau dokumen yang
menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain termasuk data yang
dikelola secara elektronik, yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh,
kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak
c. memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan
d. menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP
e. meminjamkan KKP yang dibuat oleh akuntan publik dan
f. memberikan keterangan lisan atau tertulis yang diperlukan

3. 1. Metode langsung
Pengujian kebenaran/validitas angka-angka SPT secara langsung terhadap :
• Laporan keuangan
• Sistem akuntansi/pembukuan (catatan, jurnal, buku besar/ledger/trial balance, dsb)
• Dokumen-dokumen pendukung pencatatan

2. Metode tidak langsung


Pengujian kebenaran/validitas angka-angka SPT secara tidak langsung melalui perhitungan tertentu,
antara lain:
• Digunakan untuk melengkapi metode metode langsung, apabila metode langsung tidak
sepenuhnya dapat dilaksanakan. Indikatornya antara lain :
- Pembukuan/catatan WP tidak lengkap/tidak dipercaya kebenarannya
- Buku/catatan/dokumen pendukung tidak ada/hilang
- Diketemukan ketidakberesan dalam pembukuan/catatan WP (pengendalian intern lemah)
- Antara penghasilan dengan pengeluaran pribadi tidak serasi
- WP memilih untuk menggunakan norma penghitungan
• Hasil perhitungan metode tidak langsung merupakan petunjuk awal (sehingga masih perlu
dilakukan pembuktian secukupnya untuk dapat mengambil kesimpulan) ketidakbenaran angka-
angka dalam SPT

Contoh:

Transaksi Tunai dan Bank


Dalam pencatatan Wajib Pajak semua penghasilan dicatat di sisi debit dan pengeluaran
dicatat di sisi kredit, termasuk penghasilan-penghasilan yang bukan merupakan objek pajak dan
pengeluaran-pengeluaran yang tidak boleh dikurangkan menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan. Apabila jumlah sisi kredit melebihi jumlah sisi debit, selisihnya merupakan
penghasilan bruto Wajib Pajak yang perlu dipastikan apakah telah dilaporkan atau tidak

Sumber dan Penggunaan Dana


Sumber dana misalnya:
 penurunan dalam pos-pos harta (penjualan);
 kenaikan dalam pos-pos utang; dan/atau
 penghasilan yang menjadi objek maupun bukan objek
Pengeluaran dana misalnya:
 kenaikan dalam pos-pos harta
 penurunan dalam pos-pos utang; dan/atau
 pengeluaran-pengeluaran untuk kepentingan pribadi

Pertambahan Kekayaan Bersih (Net Worth)


Digunakan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak mempunyai catatan kas dan bank yang
lengkap dan dapat diandalkan, namun terdapat data mengenai harta dan kewajiban/utang Wajib
Pajak

4. Konfirmasi
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh penegasan atas kebenaran data
atau informasi yang telah dimiliki oleh Pemeriksa Pajak kepada pihak lain terkait suatu transaksi
yang dilakukan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan meminta pihak lain tersebut untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan

Analisis Angka-Angka
adalah penelaahan dan penguraian atas angka-angka dan bagian-bagiannya serta
hubungannya dengan angka pada pos lain untuk mengetahui kewajaran jumlah suatu pos

Anda mungkin juga menyukai