Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

PERAWATAN DAN PEMANTAUAN KESEHATAN ANAK DI MASA PANDEMI


COVID-19

Untuk menyelesaikan Tugas Stase Keperawatan Anak Program


Profesi Ners

DISUSUN OLEH :

RENY AYU NISA (111946919100452)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2020
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KASUS : Perawatan Dan Pemantauan Kesehatan


Anak Di Masa Pandemi Covid-19
TEMPAT PENGAMBILAN KASUS : RUANG BAYI
NAMA : RENY AYU NISA

Banjarmasin, Juli 2020

Menyetujui,

Program Studi Profesi Ners UNIVERSITAS Sari Mulia


Preseptor Akademik (PA)

………………………………….
NIK.
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : Perawatan Dan Pemantauan Kesehatan


Anak Di Masa Pandemi Covid-19
TEMPAT PENGAMBILAN KASUS : RUANG BAYI
NAMA : RENY AYU NISA

Banjarmasin, Juli 2020

Menyetujui,

Program Studi Profesi Ners UNIVERSITAS Sari Mulia


Preseptor Akademik (PA)

………………………………….
NIK.
LAPORAN PENDAHULUAN
Perawatan dan Pemantauan Kesehatan Anak Dimasa Pandemi Covid-19

A. PENDAHULUAN
Dunia saat ini disibukkan dengan munculnya virus corona (Covid-19).
Terhitung tanggal 26 Mei 2020 virus ini telah menginfeksi 5,623,503 orang,
dengan jumlah kematian 348,760 jiwa dan jumlah pasien yang sembuh
2,393,551 serta menginfeksi 213 negara (worldometers.info, 2020). Di Indonesia
sendiri, penyebaran virus ini ditemukan pertama kali pada tanggal 2 maret 2020,
dan hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Nuraini, 2020),
dan saat ini telah menginfeksi 23,165 orang dengan jumlah kematian 1,418 jiwa,
dan jumlah pasien yang sembuh 5,877 orang (covid19.go.id, 2020).
Sebelum menjadi pandemik, virus ini mulanya terjadi di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, Cina pada bulan Desember 2019. Terdapat sebuah laporan yang
memberitakan bahwa sedang terjadi wabah pneumonia terkait dengan virus
yang disebut sebagai Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2
(SARS-CoV-2). Infeksi dari virus tersebut menjalar dengan cepat hingga ke
seluruh daerah di China dan negara-negara lainnya di seluruh dunia pada
beberapa minggu berikutnya sedangkan menurut WHO Coronaviruses (CoV)
merupakan bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu
hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS-CoV) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Penyakit
yang disebabkan virus corona, atau dikenal dengan COVID-19, adalah jenis baru
yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi menyerang
manusia sebelumnya(Laode Anhusadar, 2020).
Covid-19 telah dinyatakan sebagai pandemic dunia oleh WHO (WHO,
2020) dan juga telah dinyatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana melalui keputusan No 9A tahun 2020 diperpanjang melalaui keputusan
No 13A tahun 2020 sebagai Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah
Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia. Selanjutnya dikarenakan peningkatan
kasus dan meluas antar wilayah, pemerintah menerbitkan aturan pemerintah No
21 tahun 2020 tentang Pembatasan Nasional Berskala Besar Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), dan Keputusan
Presiden No 11tahun 2020 yang Menetapkan Status Kedaduratan Kesehatan
Masyarakat, kemudian diperbaharui dengan keputusan Presiden No 12 Tahun
2020 Tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease-
19 Sebagai Bencana Nasional. Pada masa pandemik ini, pemerintah harus
mencegah penyebaran covid-19 disisi lain untuk tetap memperhatikan upaya-
upaya menurunkan angka kematian bayi salah satunya dengan terus
mengupayakan keaktifan posyandu melakukan pelayanan pada masyarakat.

B. Perawatan Kesehatan Anak Dimasa Pandemi Covid-19


Gerakan posyandu merupakan bagian dari Gerakan Pendidikan luar
sekolah yang berupaya memberikan ruang untuk masyarakat belajar dan
memenuhi kebutuhan hidupnya akan layanan Kesehatan. Posyandu sebagai
agen Pendidikan luar sekolah pada masa pandemic Covid-19 hendaknya
memberikan peranan yang penting dan bermakna bagi masyarakat terutama ibu-
ibu yang memiliki bayi dan balita. Walaupun di masa pandemic covid-19
hendaknya pelayanan posyandu tetap berjalan dengan baik dan pelayanannya
dapat menyesuaikan dengan protocol Kesehatan covid-19 sehingga tidak ada
kecemasan dan keraguan serta ketakutan bagi masyarakat dalam mendapatkan
layanan posyandu artinya pelayanan posyandu di masa pandemic Covid-19
harus mampu memberikan rasa aman pada masyarakat.
Dalam buku panduan pelayanan Kesehatan balita pada masa pandemic
covid-19 (2020: 18) dijelaskan bahwa layanan kelas ibu dan balita (salah satu
layanan posyandu) pada masa pandemic Covid-19 dapat ditunda
pelaksanaannya dengan cara atap muka, tetapi dapat dilakukan pendampingan
oleh kader dengan alternative, tele diskusi dengan daring, video tutorial dan juga
menyediakn lembar penugasan yang disampaikan terintegrasi kunjungan rumah.
Dengan demikian kegiatan layanan posyandu dapat berjalan dengan baik
walaupun di masa pandemic Covid-19 dengan melakukan alternative pelayanan
dengan memanfaatkan media social yang terintegrasi dengan kunjungan rumah.

C. Pemantauan Kesehatan Anak Dimasa Pandemi Covid-19


Pada masa pandemi yang disebabkan oleh virus corona (Covid-19), nenek
yang mengasuh cucunya juga diharapkan lebih berperan luas dalam
mengendalikan wabah. Nenek berperan dalam mendampingi kegiatan cucunya
dirumah agar terhindar dari penularan Covid-19 sehingga memerlukan informasi
yang cukup tentang Covid-19 (Kurniati, Nur Alfaeni and Andriani, 2020). Covid-
19 tidak hanya rentan menyerang anakanak, akan tetapi juga orang lanjut usia
karena sistem kekebalan tubuh yang lemah (She, Liu and Liu, 2020). Covid-19
rentan dengan tingkat infeksi yang tinggi dan kematian yang mendadak (Liu et
al., 2020) Gejala yang ditimbulkan adalah terjadinya demam >39 C, batuk dan
muntah pada cucu mereka (She, Liu and Liu, 2020).
Nenek diharapkan mampu untuk tetap konsekuen dan sungguh-sungguh
untuk mendukung pemutusan penularan Covid-19 dengan menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat. Salah satunya dengan memberikan informasi kepada
anak usia dini untuk menghindari kerumunan saat bermain dengan temannya,
menyediakan dan memakaikan masker kepada cucu mereka, makan makanan
yang bergizi terutama sayur dan buah yang sangat penting bagi daya tahan
tubuh, selalu mencuci tangan dengan sabun setiap kali akan dan setelah
melakukan suatu aktifitas (Ibrahim et al., 2020). Selain itu, nenek juga
diharapkan mampu untuk memberikan stimulasi, bimbingan, perawatan dan
pengasuhan pada anak usia dini sehingga akan menciptakan suasana yang
melatih anak agar mampu mengeskplorasi pengalaman, pengetahuan dan
pemahaman di masa Covid-19 (Hewi and Asnawati, 2020).
Menurut Yessy Nur Endah Sary (2020) tetang apa saja yang dilakukan :
1. Asal informasi tentang Covid-19
Mayoritas nenek pengasuh melaporkan bahwa mengetahui tentang
Covid-19 sejak bulan Maret 2020 dari tetangga sekitar rumah saat sedang
mengajak cucu bermain dengan teman sebayanya (N, 7). Sebagian kecil
nenek pengasuh melaporkan bahwa mengetahui tentang Covid-19 bulan
April 2020 dari televisi melalui siaran berita yang ditayangkan setiap hari nya
(N, 15).Beberapa nenek pengasuh melaporkan bahwa baru mengetahui
tentang Covid-19 pada bulan Juni 2020 setelah kepala desa memberikan
himbauan tidak boleh keluar rumah jika tidak ada keperluan dan diwajibkan
memakai masker ketika keluar rumah (N 3).
2. Cara memberitahu kepada cucu tentang kejadian Covid-19
Prinsip pengasuhan tidak menekankan pada siapa pengasuhnya akan
tetapi lebih fokus pada aktifitas dari pendidikan dan perkembangan anak
(Indonesia, 2017). Hasil penelitian saat ini menunjukkan bahwa nenek
mampu untuk membangun proses interaksi yang berlangsung terus menerus
kepada cucunya tentang pencegahan Covid-19 dan cucu juga mematuhi apa
yang diajarkan oleh nenek mereka karena telah terjadi kelekatan an
kepercayaan satu sama lain dan tidak adanya tekanan dari nenek. Nenek
selalu ingin dekat dengan cucunya, menemani cucunya belajar, bermain dan
ikut permainan cucunya. Nenek sering bercerita pengalaman hidupnya dan
menceritakan kebiasaan hidup bersih dan sehat di saat masa pandemi
Covid-19 kepada cucunya yang disebut dengan safe haven.
Beberapa nenek pengasuh melaporkan bahwa memberitu cucu mereka
tentang Covid-19 dengan bercerita berulang-ulang ketika akan tidur malam
(N, 4). Beberapa nenek pengasuh melaporkan bahwa memberitu cucu
mereka tentang Covid-19 dengan mengajak melihat berita di Televisi
bersama sambil menjelaskan tentang Covid-19 (N, 13). Beberapa nenek
pengasuh melaporkan bahwa memberitu cucu mereka tentang Covid-19
dengan meminta anggota keluarga lain untuk bercerita tentang Covid-19
karena nenek pengasuh tidak paham tentang Covid-19 (N, 8). Motif dari
nenek memberitahu cucu adalah transfer pengetahuan.
3. Cara mengajari cucu mencegah penularan Covid-19
Beberapa nenek pengasuh dan keluarganya sebelumnya hanya cuci
tangan dengan air saja.Akan tetapi mulai dengan adanya Covid-19, nenek
pengasuh mengajari cucu untuk mencegah penularan Covid-19 dengan
mengajari cuci tangan dengan sabun setiap sebelum dan setelah melakukan
suatu kegiatan (N, 9).Beberapa nenek pengasuh mengajari cucu untuk
mencegah penularan Covid-19 dengan memakai masker setiap akan keluar
dari rumah untuk bermain dengan temannya meskipun hal ini sangat sulit
untuk diterapkan kepada anak kecil karena anak tersebut mengatakan panas
dan tidak dapat bernafas ketika mamakai masker akan tetapi harus tetap
dipaksa karena takut cucu tertular Covid-19” (N, 12). Beberapa nenek
pengasuh mengajari cucu untuk mencegah penularan Covid-19 dengan
membiasakan cucu untuk makan makanan bergizi. Mulai membiasakan cucu
untuk makan tidak hanya dengan sosis dan kerupuk kesukaanya. Mulai
untuk memberikan sayur, lauk dan buah di setiap porsi makanan untuk cucu
agar badannya sehat dan kebal dengan Covid19 seperti yang dianjurkan
pemerintah (N, 4).
DAFTAR PUSTAKA

Dewi Ratna Juwita (2020) Makna Posyandu Sebagai Sarana Pembelajaran Non
Formal Di Masa Pandemic Covid 19. Volume 7 Nomor 1

Hewi, L. and Asnawati, L. (2020) ‘Strategi Pendidik Anak Usia Dini Era Covid-19
dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis’, Jurnal Obsesi  : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), p. 158. doi: 10.31004/obsesi.v5i1.530.

Ibrahim, I. Et Al. (2020) ‘Bencana Virus Corona Melalui Sosialisasi Pada Anak Usia
Dini Pada Desa Rempe Kecamatan Seteluk Sumbawa Barat’, Selaparang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 3(2), P. 191. Doi:
10.31764/Jpmb.V3i2.2196.

Indonesia, U. P. (2017) ‘Implementasi Program Parenting Dalam Menumbuhkan


Perilaku Pengasuhan Positif Orang Tua Di Paud Tulip Tarogong Kaler
Garut’, Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 13(2), Pp. 31–41.

Kurniati, E., Nur Alfaeni, D. K. And Andriani, F. (2020) ‘Analisis Peran Orang Tua
Dalam Mendampingi Anak Di Masa Pandemi Covid-19’, Jurnal Obsesi  :
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), P. 241. Doi:
10.31004/Obsesi.V5i1.541.

Liu, W. Et Al. (2020) ‘Detection Of Covid-19 In Children In Early January 2020 In


Wuhan, China’, New England Journal Of Medicine, Pp. 1370–1372. Doi:
10.1056/Nejmc2003717.

Nuraini, R. (2020). Kasus Covid-19 Pertama, Masyarakat Jangan Panik.


Indonesia.Go.Id. Https://Indonesia.Go.Id/Narasi/Indonesia-Dalam-
Angka/Ekonomi/Kasus-Covid-19pertama-Masyarakat-Jangan-Panik
She, J., Liu, L. And Liu, W. (2020) ‘Covid-19 Epidemic: Disease Characteristics In
Children’, Journal Of Medical Virology. John Wiley & Sons, Ltd, Pp. 1–8.
Doi: 10.1002/Jmv.25807.

Who. (2020). Coronavirus Disease (Covid-19) Advice For The Public: Advocacy.
Www.Who.Int. Https://Www.Who.Int/Emergencies/Diseases/Novel-
Coronavirus-2019/Advice-Forpublic/Healthy-Parenting

Worldometers.Info. (2020). Covid-19 Coronavirus Pandemic.


Www.Worldometers.Info.Https://Www.Worldometers.Info/Coronavirus/#Pag
e-Top

Yessy Nur Endah Sary (2020) Cara Asuh Nenek Pada Anak Usia Dini Di Masa
Pandemi Covid-19. Volume 5 Issue 1 (2021) Pages 327-333

Anda mungkin juga menyukai