Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KARTOGRAFI

(GM – 2315)

Minggu ke 2
KONVERSI DATA ANALOG KE DIGITAL
(Sampai Membuat Shp)

Oleh:
Lenny Desi Veronica Hutahaean
(3311401091)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


KONSENTRASI TEKNIK GEOMATIKA
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2015
A. Tujuan
1. Pengenalan Perangkat Lunak, Icon, dan Fungsi Pada Perangkat Lunak
2. Praktikum pada acara II bertujuan agara mahasiswa memahami cara konversi
data analog ke digital.

B. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kartografi acara II adalah sebagai
berikut:
1. Personal Computer (PC)
2. Perangkat lunak ArcGIS
3. Alat tulis, buku dan pulpen
4. Petunjuk praktikum kartografi
5. Peta administrasi Batam

C. Dasar Teori
Dalam membuat peta, langkah awal yang harus kita lakukan adalah
mengenal alat yang akan dipakai dalam pembuatan nya termasuk dalam mengenal
software yang mendukung pembuatan peta.
Dalam praktikum ini software yang dipakai adalah ArcGis.(Arcmap)

Pahami tools yang ada untuk mengetahui fungsi menu-menu yang tersedia di
dalamnya sehingga kita mampu menerapkan icon dan fungsi perangkat lunak
untuk keperluan pemetaan.
Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan. Pada umumnya peta analog
dibuat dengan teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial
seperti koordinat, skala, arah mata angin dsb. Peta analog dikonversi menjadi peta
digital dengan berbagai cara. Referensi spasial dari peta analog memberikan
koordinat sebenarnya di permukaan bumi pada peta digital yang dihasilkan.
Biasanya peta analog direpresentasikan dalam format vektor.
Informasi yang lebih terekam pada peta kertas atau film, dikonversikan ke
dalam bentuk digital, misalnya peta geologi, peta tanah dan sebagainya. Lebih
lanjut dinyatakan oleh Karsidi (1996), bahwa untuk mengubah data peta menjadi
data sistem informasi geografi digital, maka ada dua proses yang dapat dilakukan
yaitu melalui digitasi garis dan penyapuan (scanning). Digitasi  merupakan proses
pembentukan data yang berasal dari data raster menjadi data vektor. Dalam sistem
informasi geografis dan pemetaan digital, data  vektor  banyak digunakan  sebagai
dasar  analisis  dan  berbagai  proses. Georeferencing adalah proses penempatan
objek gambar dalam hal ini yang akan didigitasi, yang belum mempunyai acuan
sistem koordinat ke dalam sistem koordinat atau proyeksi tertentu.

D. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja untuk mengubah konversi data analog ke format
digital dengan metode digitasi. Data spasial yang dilakukan konversi berupa jalan
dan batas administrasi Kecamatan di Pulau Batam.
Menambah Data Analog ke dalam ArcMap
1. Buka ArcMap, selanjutnya lengkapi tools pada ArcMap dengan cara
mengklik kanan pada pojok bagian kanan. Tools standar yang akan
digunakan untuk praktikum kartografi dimasukkan dan diatur tataletaknya.

2. Setelah tampilan layer ArcMap muncu, maka pilih Add Data


3. Selanjutnya pilih “Peta Administrasi Kecamatan di Pulau Batam”

4. Tampilan peta di ArcMap sebagai berikut


Georeferencing

1. Pilih Add control point

2. Perbesar atau zoom pertemuan antar nilai koordinat. Letakkan mouse


dan klik kanan
3. Pilih input X dan Y
4. Masukkan nilai koordinat
5. Selanjutnya klik OK
6. Lakukan sebanyak 4 titik pada setiap sudut sehingga tampilannya
seperti gambar berikut.

Membuat Shapefile (Shp)


1. Pilih program selanjutnya pilih ArcGIS, dan selanjutnya pilih
ArcCatalog

2. Buat folder dengan nama “Praktikum Kartografi-Acara II”


3. Buat folder dengan cara klik kanan selanjutnya new folder
4. Pada ArcCatalog selanjutnya klik kanan pilih new shapefile
5. Maka akan tampil “create new shapefile”
6. Isi name dengan judul “Kecamatan di Pulau Batam” dan feature type
dengan memilih polygon

7. Pilih edit pada Create New Shapefile


8. Selanjutnya pilih Project Koordinat System dan pilih “WGS 1984 UTM
Zone 48N”

9. Selanjutnya lakukan hal yang untuk pembuatan shapefile untuk jalan di


Batam, untuk jalan di Batam name: Jalan di Batam dan feature type:
polyline
10. Selanjutnya lakukan hal yang sama dengan memilih edit untuk
memasukkan project koordinat system
11. Setelah membuat shapefile, selanjutnya Drag Shp yang berada di
ArcCatalog ke ArcMap, yaitu Shp “Kecamatan di Pulau Batam” dan
“Jalan di Batam”

E. Hasil dan Pembahasan


Hasil peta yang saya buat seperti pada gambar di atas merupakan “ PETA
ADMINISTRASI KECAMATAN di PULAU BATAM”. Dalam
menghasilkan peta tersebut dilakukan teknik dengan cara memasukkan data
(memasukkan data analog ke digital), georeferencing, membuat file SHP, dan
mendigitasi peta. Jika semua hal itu sudah terpenuhi layout peta tersebut agar
hasil nya terlihat rapi. Usahakan dalam setiap kecamatan memiliki warna yang
berbeda-beda. lalu beri label (nama) kecamatan.

F. Kesimpulan
Melalui praktikum ini kita akan memahami dasar mengenai software yang
digunakan serta dasar dalam membuat peta.

Anda mungkin juga menyukai