II. TUJUAN
1. Menentukan kapasitas kalor asam benzoat
2. Menentukan kalor pembakaran naftalena dan parafim cair dengan parr adiabatik
V. Cara Kerja
A. Penentuan Kapasitas Kalor Kalorimeter
Pertama asam benzoat ditimbang lalu dimasukkan ke dalam bom dan
kawat pemanas dipasang pada kedua elektroda bom yang diisi dengan oksigen
sampai tekanan di nanometer 30 atm. Setelah itu, ember kalorimeter diisi air dua
liter dan suhunya diatur sampai ± 1,5o C di bawah suhu kamar. Lalu ember
dimasukkan ke kalorimeter dan sebelumnya bom diletakkan di ember.
Diamkan selama lima menit sampai suhu dalam air setimbang. Lalu arus
listrik dijalankan dan diamati perubahan suhunya. Suhu air dalam ember dicatat
setelah suhu setimbang setelah pembakaran.
Perubahan suhu dicatat setiap menit hingga dicapai nilai maksimum yang
konstan. Lalu bom dikeluarkan dan gas hasil reaksinya dari bom dibuang. Bagian
dalam bom dicuci dan hasilnya ditampung ke Erlenmeyer. Hasilnya dititrasi
dengan Na2CO3 dengan indikator metil merah.
Kawat pemanas yang tidak terbakar dilepaskan dari elektroda. Panjang
kawat sisanya diukur untuk menentukan panjang kawat terbakar. Lalu kapasitas
kalornya dapat dihitung.
Vtitrasi = 1,6 mL
[Na2CO3] = 0,0725 M
4.2 Penentuan Kalor Pembakaran Zat
1. Naftalena
a. Kalorimeter Bom Sederhana
Massa = 0,5148 gram
Po = 12,5 atm
To = 26,11oC
T’ = 28,13oC
Lo = 12, 1 cm
Lt = 5,9 cm
∆L = 6,2 cm
Vtitrasi = 3,2 mL
[Na2CO3] = 0,0725 M
b. Kalorimeter Bom Modern
Massa = 0,9478 gram
∆T = 3,6294oC
∆H = 9632 kal/gram
2. Parafin
a. Kalorimeter Bom Sederhana
Massa = 0,7948 gram
Po = 13 atm
To = 26,61oC
T’ = 31oC
Lo = 12 cm
Lt = 6 cm
∆L = 6 cm
Vtitrasi = 3,9 mL
[Na2CO3] = 0,0725 M
5 PENGOLAHAN DATA
A. Kapasitas Kalor Kalorimeter
Faktor Koreksi Asam Nitrat
U1 = VNa2CO3 x (-1) kal/mL
U1 = 1,6 mL x (-1) kal/mL
U1 = -1,6 kal
Faktor Koreksi Kawat O2
U2 = ∆L x (-2,3) kal/cm
U2 = 4,9 cm x (-2,3) kal/cm
U2 = -11,27 kal
Kapasitas Kalor
−( ∆ UT x massa as . benzoat )−U 1−U 2
C=
∆T
kal
C= (
− −6318
gram )
x 1,0008 gram −(−1,6 kal )−(−11,27 kal)
(28,18−25,61)
o
C = 2465,34 kal/ C
¿
% kesalahan = ¿ ∆ H literatur−∆ H percobaan∨ ∆ H teoritis ¿ x 100%
¿
= ¿−9611,92−(−10904,24)∨−9611,92 ¿ x 100%
= 13,4%
2. Parafin
Faktor Koreksi Naftalena
U1 = VNa2CO3 x (-1) kal/mL
U1 = 3,9 mL x (-1) kal/mL
U1 = -3,9 kal
Faktor Koreksi Kawat (O2)
U2 = ∆L x (-2,3) kal/cm
U2 = 6 cm x (-2,3) kal/cm
U2 = 13,8 kal
Kapasitas Kalor
−( C x ∆ T )−U 1−U 2
∆ UT =
massa sampel
∆ UT = −¿ ¿
∆UT = -13639,33 kal/gram
Perubahan Entalpi
∆HT = ∆UT + ∆nRT
∆HT = -13639,33 kal/gram + (-16)(1,987kal/mol.K)(31+273K)
∆HT = -23215,08 kal/gram
Persentase Galat
∆Hliteratur = -373,51 kal/gram
¿
% kesalahan = ¿ ∆ H literatur−∆ H percobaan∨ ∆ H teoritis ¿ x 100%
¿
= ¿−373,51−(−23215,08)∨−373,51 ¿ x 100%
= 61,15%
IX. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan didapat kapasitas kalor untuk asam benzoate adalah 2465,34
kalori. Untuk kalor pembakaran naftalena dari hasil percobaan didapat sebesar
-9715,58 kal/gram dengan galat sebesar 1,078%. Sedangakn untuk paraffin dari hasil
percobaan didapat kalor pembakarannya sebesar..
X. DAFTAR PUSTAKA
Atkins, dan Paula.2006.Physical Chemistry,(8th ed).New York : WH.F. Company.
Sukardjo.1997.Kimia Fisika. Rineka Cipta. Yogyakarta
Lide, David R.2005.CRC Handbook of Chemistry and Physics. Boca Raton: CRC
PressLCCC.
Yu, X., Zhou, C.R, Han, X. W, et al.2013.Study on Thermodynamic Properties of
GlyPhosate by Oxygen-Bomb Calorimeter and DSC.J.Therm.Anal. Calorium.
111:943-949
XI. LAMPIRAN
Kalor Pembakaran Naftalena
Ikatan Energi Ikatan (kJ/mol)
C=C 614
C-C 348
O-H 366
O=O 498
C-H 413
C=O 803