RANGKA :
Rangka yaitu : suatu konstruksi pendukung yang terdiri dari segi tiga batang dan
bentuk degi tiga ini di pilih berhubung tahan bentuk.
Dan titik-titik dimana batang itu bertemu di pandang sebagai engsel. Suatu rangka
dapat statis tertentu dan tidak tertentu. Hal ini tergantung pada banyaknya batang dan
juga ttik simpul. Konstruksi menjadi statis tertentu bila :
S=2.n–3
s = banyak batang
Untuk konstruksi statis tertentu gaya-gaya batang dapat dihtung dengan cara Ritter,
Culman, atau dengan diagram Cremona.
Bentuk Rangka :
Bentuk rangka adalah tergantung pada tujuanya, kalau kita memerlukan pinggir
atas yang datar, maka dapat dibuat gelagar sejajar. Jika rangka itu diperlukan untuk
kuda-kuda, maka pinggir atas mengikuti bidang atap sedang pinggir bawah bisa dibuat
datar.
Tinggi rangka untuk gelagar-gelagar sejajar atau yang hampr sejajar dibuat 1/8 – 1/2
kali bentang (L).
Atap Datar
Kuda-Kuda Polonceau
Eternit gelombang sifat menyekatnya lebih baik dari pada seng gelombang dan tidak
membutuhkan pemeliharaan. Kejelekanya ialah, bahwa pelat-pelat ini tidak tahan
tumbukan maka dari itu pemasangan dan pengangkutanya harus hati-hati dan tentang
pemasangannya hampir sama dengan seng gelombang.
Batang Tarik
Batang Tarik merupakan elemen yang paling sederhana perencanaannnya dibandingkan
dengan elemen lainya. Sebab pada umumnya akibat beban sentris tegangan merata pada
P
seluruh penampang dimana σ = Dan instabilitas bukanlah problem jaminan yang
F
harus di pertimbangkan. Pembuatan lubang untuk penyambungan pada batang Tarik
mengakibatkan berkurangnya luas penampang batang. Hal ini harus di perhitungkan
pada perencanaan.
Dalam perencanaan suatu batang tekan yang perlu kita perhatikan adalah peristiwa
tekuk. Batang tekan akan menekuk kearah sumbu yang mempunyai jari-jari inersia
terkecil.
Macam-macam batang tekan yang berhubungan dengan panjng tekuknya :
π 2. E . I π 2 . E .i 2 . F π 2. E . F
Maka Pkr = = =
L2 λ 2 . i2 λ2
Pkr π 2. E . F π 2. E
Kalau Pkr = F. σkr → σkr = F = λ2 . F = λ2 Rumus Euler
Jadi Jelas sekali bahwa harga Pkr dan σkr berubah – ubah tergantung dari besarnya λ .
π 2. E
σkr = σp = λ2
3,14 x 2100000 20726000
2000 =
λ2
→ λ=
√ 2000
= 102
1. Pada λ 0 – 60 besarnya σkr adalah tetap (sebesar batas lumer St 37 yakni = 2400
kg/cm2
2. Pada kelangsingan λ dari 60-100 besarnya σkr berubah-ubah menurut garis lurus
yaitu σkr = 2890-8,17 λ
3. Pada λ > 100, adalah daerah kenyal dan berlaku
π 2. E
Rumus Euler → σkr = λ2
Iy 0,9 Iy
Iy =
√ F
→iyf =¿
√ F
lk
λyf = → ɑyf = …………….(tabel)
iyf
αx
Syarat ɑyf . ɑy1 > ɑx → ɑy1 > = ………….
αyf
Sehingga untuk ɑy1 = ……→ λy1 = ……………(tabel)
Ik’ = λy1 . iy (I min) = ………cm
Kalau la’ > Ik’ → harus dipergunakan pelat kopel untuk memeperpendek lapangan
tekuk.
Dimana : la’ = Panjang batang tekan mula-mula
Ik’ = Panjang batang tekan yang diijinkan
IA
Banyak Lap. Tekuk (n) = =………..
Ik '
IA
Panjang Lap. Tekuk (L’) = =………..cm
n
Data-data Perencanaan :
- Kuda – kuda type Inggris
- Bentang L = 10 m
- Panjang 5 x 5 = 25 m
- Kemiringan atap = 20o
- Jarak kuda-kuda = 5 m
- Tekanan angin = 50 kg/m2
- Tegangan baja Ժt = 1400 kg/cm2
ɑ = 20 °
AB = 1,66 m
AB AB 1,66
cos ɑ = → A’ = → A’ = = 1,76
A' cos ɑ 0,936
m
Perhitungan Gording :
Berat gording ditaksir = 10 kg/m2
Berat atap seng (BWG 24) = 10 kg/m2
Q = 20 kg/m2
Jadi G = Q x Jarak gording x jarak kuda-kuda
= 20 x 1,76 x 5 = 176 kg
Perhitungan Tegangan Angin:
Koefisien angin tekan (c) = 0,02 ɑ - 0,4
Koefisien angin hisap c = -0,4
Kombinasi Pembebanan A + C :
Gaya yang sumbu x
Qx = G cos ɑ + P cos ɑ
= 165,264 + 93,9
= 259,164 kg
Gaya yang sumbu y
Qy = G sin ɑ + P sin ɑ
= 60,192 + 34,2
= 94,392 kg
Jadi dari kedua kombinasi tersebut yang menentukan adalah kombinasi A + C yang
terbesar
Fm = √ f x 2+ fy ² = 1,383 cm
fm 1,383
≤ 1/400 → > 1/400 →belum memenuhi
L 500
Untuk mengatasi hal tersebut diatas agar tidak terjadi lenturan, →perlu dipasang
trek stang / batang penguat dengan Ø 1/4”. Dimana trek stang hanya mempengaruhi
lenturan atas sumbu y. Sehingga momen yang berubah kearah sumbu y keatas sumbu x
tetap.
= 12958,2 kg.cm
My = 0,105 . ½ qy . ½ L
=1179,9 kg.cm
Momen tahanan yang diperlukan :
Mx+ 8 My
Wx perlu = = 16 cm3
ժ
Jadi dipakai profil [ 8 →Wx = 26,5 cm3 > Wx perlu
Wy = ……..Ix = ……..Iy =……….
G =……….
Mx My
Kontrol Tegangan : ժ max = + <ժ (Ok)
Wx Wy
L
P = . jarak kuda-kuda . 12
6
10
= . 5 . 12 = 100 kg
6
Titik simpul tepi memikul ½ P = ½ . 100 = 50 kg.
Dimana arah gaya-gaya pada titik simpul tersebut vertical ( bidang atap)
d. Beban angin
- Angin tekan →dalam perhitungan besarnya angin tekan w1 = 0 kg maka
konstruksi tersebut tidak menerima angin tekan sehingga yang timbul
hanyalah angin hisap.
- Angin hisap (W2) = -20 kg/m2
- Titik simpul tengah = 1,76 . 5 . -20 = -176 kg
- Titik simpul tepi = ½ . -176 = -88 kg
Beban Sendiri
Skema Pembebanan
Dari skema pembebanan kita adakan suatu penyelesaian dengan cara cremonna untuk
menghitung besarnya gaya-gaya batang baik akibat berat sendiri angin kiri maupun
akibat tekanan angin kanan.
130,37−130
ɑx = 0,250 - . (0,25 – 0,246)
131−130
= 0,248
Ժdx = ɑx . ժt
= 0,248 . 1400 = 347,2 kg/cm2
P 355
Ժ kerja = = = 41,22 kg/cm2 < ժdx = 347,2 kg/cm2
2F 2. 4 .3
Jadi Profil L 45.45.5 memenuhi.
Kontrol Tekuk Terhadap Sumbu Bebas bahan (y-y)
Ukuran siku 45.45.5
Tebal Pelat Siku s = 0,8 cm
Ix = Iy = 7,83 cm4
ix = iy = 1,35 cm4
F = 4,3 cm2
e = 1,28 cm
i min = 0,87
Iy = 2 [Iy + F (s + a)2 ]
= 2 [7,83 + 4,3 (1,28 + 0,4)2 ]
= 39,93 cm2
Iy 0,9. Iy
Iy =
√ F
→ iyf =
√
F
= 2,044
lk 176
λyf = = = 86,11 →ɑyf = interpolasi
iyf 2,044
ɑyf = 0,537
Ada syarat bahwa : ɑyf . ժy1 > ɑx
ɑx 0,248
ɑ y1 > → ɑy1 > = 0,461
ɑx 0,537
Untuk ɑy1 = 0,461 → λ yf = 95,5
Untuk ini λ yf > λ yf → 95,5 > 86,11
lk’ = λ yf . iy1
= 95,5 . 0,87 = 83,085 cm
IA > Ik’ → 176 > 83,085 cm
Maka untuk ini di pasang pelat kopel guna untuk memperpendek lapangan
tekuk.
lk 176
Banyaknya lap tekuk =
lk '
= 83,085
= ~ 3 lap tekuk
176
Banyaknya lap tekuk = = 58,7 cm
3
Dmax . S . lk ²
L max = Rumus
Iy
Perhitungan gaya 3 :
D max = 1,5 % . ժ dx . F
= 1,5 % . 347,2 . 2 . 4,3 = 44,79 kg
S = momen statis
S = Fl . (e + a)
= 4,3 . (1,28 + ½ . 0,8) = 7,224 cm3
lk 176
Lk’ = = = 58,66 cm
3 3
44,79 .7,224 .58,66
L max = = 1212 kg
2 .7,83
Gaya yang diterima oleh satu paku adalah :
½ . L max = ½ . 1212 = 606 kg
Ժ momen terhadap satu titik paku keling = 0
L. hn
N. c – L . hn = 0 → n=
C
606 .5,8
N= = 502,11 kg
7
Gaya yang diterima oleh satu paku
½ N max = ½ . 502,11 = 251,055 kg
2 2
1 1
R =
√( 2 ) ( ) = 655,95 kg
. L + .L
2
Kontrol Paku Pelat Kopel :
R
Terhadap Geser → τ = π . d2
4
655,95
= 12 = 426 kg/cm2
. 1 , 4²
4
Jadi τ • = 426 kg/cm2 < τ = 0,8 . ժt (Oke)
R
Terhadap tumpuan → ժ kerja =
s.d
655,958
=
0,8 .1,4
= 586 kg/cm2
Jadi ժ kerja = 586 kg/cm2 < ժ tp = 1400 kg/cm2
Jadi pelat kopel tersebut aman terhadap desakan
Kontrol Tegangan Pada Pelat Kopel :
b = s = 0,8 cm
h = 3d + 5d + 3d
= 11d
= 11 . 1,4
= 15,4 cm
D = Gaya yang bekerja pada pelat
D =2.½L
= 2 . 606
= 1212 kg
D
Ժ max = 3/2 .
b.h
1212
= 3/2 .
0,8 .15,4
= 147,6 kg/cm2
M
Ժ max = →M =½N.C
W
= 251,055 . 7
= 1757,4 kg.cm
W = 1/6 . b . h2 = 1/6 . 0,8 . (15,4)2 = 31,62 cm3
M 1757,4
Ժ max = = = 55,62 kg/cm2
W 31,62
ժ mx ²
Ժi max = Ժ max 1,5−
√ 6 . ժmx ²
55 , 62²
√
= 55,62 1,5−
6 .(147,6) ²
= 67,6 kg/cm2 < ժt
Oleh karena tegangan pada pelat kopel tidak di lampui →Konstruksi memenuhi /
aman
= 86,04 ± 179,7
ժt = 86,04 ± 179,7 = 265,8 kg / cm2 < 1400 kg / cm2
ժi = √ ժ d+ 3 . τ 2
= √ 93,66+3 . 12,862
= 96 kg / cm2 < ժt
Jadi pelat simpul dengan Ϩ = 0,8 cm aman.
Gambar detail kolom dan Plate kaki
Perhitungan Kolom :
Gaya I II III I + II I + III Gaya Max
kg kg kg kg kg
RAV 750 150 360 900 1110 1110
RBV 750 370 140 1120 890 1120
RAH 180 180 180 180 180
RBH - - - - -
M 126000
ժb ( lentur ) = = = 383 kg/cm2
Wx 329
p 1441
ժd ( tekan ) = = = 24,67 kg/cm2
F 584
lk 700
λ = = = 170,73 (interpolasi)
ix F 4,2
ժ xi λ = 170,73 α = 0,14527
1 1
ω = = = 6,8823
ɑ 0,14527
p M
ժd =ω. +
F W
1441 126000
ժ xi = 6,8823 . +
584 329
M
P
Ժ= + . b . L ² < ժ pondasi = 40 kg/cm2
1
b.L
6
Diambil (b) = 30 cm
1440,6 6 .126000
40 = +
30 . L 30 . L²
L1.2 = 25,69 cm
Diambil L = 40 cm
Kontrol Tegangan :
1440,6 6 .126000
Ժ = ±
30 . 40 30 . 40
Ժ1 = -14,5 kg/cm2 < ժb = 40 kg/cm2
Ժ2 = 16,95 kg/cm2 < ժb = 40 kg/cm2
ժ1
a1 : a2 = ժ1 : ժ2 → a2 = .e
ժ 1+ ժ 2
a1 = 18,44
ժ1
a2 = . e = 21,56 cm
ժ 1+ ժ 2
Gaya Tarik (T) = ½ . a1 . ժ1 . b
= ½ . 18,44 . 14,5 . 30 =
= 4010,7 kg
Gaya Tekan (D) = ½ . a2 . ժ2 . b
= ½ . 21,56 . 16,05 . 30
= 5481,63 kg
M = 12600 kg.cm
T = 4010,7 kg
M = T . W Rumus
126000
=
√ 20053,5
= 2,5 cm = 25 mm