Desain menginspirasi
jongArsitek!
arsitekmuda@googlegroups.com
sampul : adikritz
JongEDITORIAL !
oleh : Danny Wicaksono
ardes perdhana
adikritz http://profiles.friendster.com/8923678
http://profiles.friendster.com/adikritz
selamat senang semuanya, selamat bahagia! selamat yang baik2 deh
pokoknya! .
walaupun beberapa minggu ini jakarta sedang sangat tidak cerah, tapi nampaknya hari-hari sedang
cerah untuk dunia arsitektur kita. beberapa gerakan mulai menggeliat, forum-forum diskusi mulai ramai,
beberapa arsitek indonesia berhasil menjadi pemenang dalam BCI Asia design competition, dan Ikatan
profesi kita sedang memperjuangkan disahkannya undang-undang keprofesian arsitek.
saatnya yang muda bersuara. menggariskan awal, lewat kata dan karya hasil pemikiran.
dengan bersyukur kepada tuhan yang maha esa,dan dengan segala kerendahan hati, kami mem-
persembahkan edisi perdana ini untuk dunia arsitektur indonesia.
paskalis khrisno a
http://profiles.friendster.com/6831264
rafael arsono
http://profiles.friendster.com/8063285
jongArsitek!
febuari 2008
3 9 15/22 28 34 38
JongEditorial jongGambar jongTulisan JongRiview JongEvent JongLainnya
selamat datang di edisi fashionably fresh! kota cantik yang tidak tegang bentang hijau menjadi pilihan? sosialitur
perdana ini sekedar bedak
arsitektural
jongArsitek!
febuari 2008
photo by adikritz
Holga - ELITE Chrome 160
a pile
of dishes
Melalui lorong koridor servis, Karya Paul Rudolph ini seperti tumpukan piring yang akan dicuci
Sing sing sing
Mernyanyi, mengekspresikan diri, membuat orang-orang berkumpul, dan mencari uang, bisa
dilakukan sekaligus kalau kita punya runag publik yang baik...
jongGambar
fashionably
jongArsitek!
f e b u ari 2008
fresh!
The New Era for Contemporary Design Center in Jakarta
oleh : Rafael Arsono
desain : Ardes Perdana, Paskalis Khrisno A, Rafael Arsono
10
jongArsitek!
febuari 2008
Sayembara renovasi fasade gedung sesuatu yang baru meningkat drastis, dan sebagai wadah pusat desain (fungsi kultural), dasar. Sebuah jalur pedestrian ditarik dari
munculnya kelompok masyarakat pembo- mengembalikan JDC pada hakikatnya (design trotoar menerus masuk ke dalam lantai dasar
Jakarta Design Center (JDC) yang san (boring society), JDC saat ini nampak center). menembus lobi, seakan mengintervensi
diadakan IAI Jakarta beberapa bulan tua, kusam dan tidak bicara apa-apa selain pejalan kaki dan mengajak masuk ke dalam.
lalu adalah sebuah proyek facelift yang menjadi showroom produk interior import Kedua kepentingan tadi diikuti dengan Jalur ini tidak simetris—miring—terhadap
juga mencakup penataan halaman dari seluruh dunia. Masyarkat awam desain negosiasi program pada beberapa lokasi di lobi, sehingga memberikan ketegangan baru,
pun lebih mengenal JDC sebagai showroom lantai dasar. Sebagai sebuah pusat desain, memecah kekakuan desain bangunan asli
muka serta entrance gedung tersebut.
sekaligus ruang sewa seminar ketimbang gedung ini harus lebih terbuka terhadap pub- yang cenderung simetri. Sebagai ruang transisi
Sayembara “operasi wajah” mencari de- sebuah ‘pusat desain’. lik, ramah terhadap pejalan kaki. Mengingat yang menarik perhatian pengunjung, plaza ini
sain yang mampu menyegarkan wajah semakin minimnya free-public open space bisa dimaksimalkan menjadi tempat pameran
JDC yang dianggap tidak lekang jaman. Dari gambaran di atas, timbul sebuah di Jakarta, halaman muka didedikasikan outdoor temporer. Water-feature berupa kolam
Gedung JDC dirancang oleh Ir.Murito pertanyaan: arsitektur seperti apakah sepenuhnya terhadap publik dengan sebuah air mancur merefleksikan bangunan serta
yang sesuai dengan sebuah pusat desain di plaza yang terbuka bagi warga kota untuk menjadi sumber cahaya alami ke lantai parkir
pada akhir tahun 1980-an. Pada masa Jakarta sekaligus yang dapat mencerminkan berekspresi sewajarnya di dalamnya dan di bawahnya. Dapat dibayangkan kerjasama
itu JDC bisa jadi sangat hype dengan semangat kekinian? Pada sayembara ini, memindahkan parkir mobil ke basement. dengan seniman dalam pembuatan artwork
stepped box pada sudut gedung, khas saya beserta dua partner arsitek, Ardes Dengan membuka lantai basement baru, mampu memaksimalkan peran plaza lebih dari
semangat post-modern yang sempat Pradhana dan Paskalis Khrisno Ayodyanto- kuota parkir bertambah, serta memaksimal- sekedar taman.
ro, mengedepankan dua fungsi fundamental kan fungsi muka bangunan sebagai ruang
bergaung di Indonesia.
yang muncul dari keberadaan JDC saat publik yang ramah lingkungan. Program lain yang disuntikkan di lantai
ini dan di masa datang, yaitu: JDC sebagai dasar adalah sebuah fungsi ‘museum kecil’ ten-
Namun di jaman semua-serba-internet,
showroom desain (fungsi komersial), seperti Dari jalan, plaza ini berangsur naik tang desain, arsitektur, dan ketatakotaan. Keg-
dimana demand terhadap perubahan dan
yang sudah dikenal banyak orang serta JDC mengarah sejajar ketinggian lobby di lantai iatan ritel di lantai dasar dikurangi, digantikan
12
“ arsitektur seperti apakah yang
sesuai dengan sebuah pusat
desain di Jakarta sekaligus yang
dapat mencerminkan semangat
kekinian? “
jongArsitek!
febuari 2008
dengan pusat informasi desain dan kafetaria, memberikan celah angin dan cahaya. Efek
serta hall pameran. Sebagai pusat desain, tersibak dan tersobek ini adalah gambaran dari
lantai dasar akan diramaikan dengan kegiatan kecepatan kendaraan yang lewat di jalan, di atas
kultural dan edukatif seperti eksibisi, diskusi flyover di depan JDC. Material fabric sebena-
tentang desain, serta menjadi tempat kongkow rnya menerapkan teknologi layar tancap yang
baru para desainer dan arsitek. Kontras sudah dikenal dan sangat kenal di masyarakat
dengan keberadaan grid kolom pada interior Indonesia, khususnya Jakarta. Di satu sisi men-
bangunan asli, ruang dibagi secara organik gandung intepertasi lokalitas, di sisi lain mampu
dengan pembatas transparan yang meliuk menampilkan kesan ringan dan fashionable.
diantara kolom-kolom. Selain memberikan
flow ruang yang lebih dinamis dan bebas, juga Memberikan penekanan pada “tempat”, se-
menjauhkan kesan sepi dan “angker” dari tata bagai sebuah bangunan yang berdiri di tengah
interior eksisting yang cenderung me-lorong. persimpangan sibuk, mencitrakan konteks yang
chaos, serta jaman yang menghendaki peruba-
Pada proyek facelift selalu mengharap han cepat, fasad baru JDC mau tidak mau
klimaks justru di luar bangunan, yaitu pada harus mencitrakan kekinian. Fasad JDC baru
wujud bangunan itu sendiri setelah ‘diop- dapat dibayangkan sebagai sebuah lampion
erasi’. Material membran dipilih sebagai kulit yang menyala di malam hari dengan berbagai
yang membungkus fasad lama. Kulit yang warna, sekaligus menjadi ‘layar tancap’ yang
me-layar ini kami anggap mampu meluwes- disorot image tertentu. Plaza di muka gedung
kan JDC yang rigid, layar ini pun tersibak kemudian menjadi tempat yang ideal untuk
sedemikian rupa membentuk relung aerodina- menikmati perubahan yang terjadi pada layar
mis yang menaungi area lobi dan drop-off. membran, sehingga terjadi relasi antara keselu-
Kulit disobekkan pada beberapa bagian untuk ruhan pendekatan desain. (Raf)
jongArsitek!
febuari 2008
jongTulisan
[1]
Beberapa bulan lalu, seorang bapak tua baru saja turun dari pesawat
yang membawanya dari Eropa ke Indonesia. Begitu di terminal kedatan-
gan Bandara Soekarno Hatta, ia tampak bersemangat melihat ke buku
kecilnya dan terdiam begitu lama. Terlihat kecewa, iapun berlalu, berpa-
pasan dengan saya kemudian berbincang sejenak. Sebagai Arsitek,
saya merasa prihatin, wisatawan itu telah memetakan semua objek
oleh : Paskalis Khrisno Ayodyantoro
Mahasiswa Universitas Bina Nusantara
wisata budaya dan historis di Jakarta, namun ia belum menemukan
bangunan arsitektural yang menarik untuk dikunjungi. Terlebih, karena
saya hanya bisa menjawab daerah sekitar kota tua, Monas, Taman Mini,
Senayan City? Lalu....
16
seperti Zaha Hadid, Toyo Ito, SMC Alsop,
Fumihiko Maki, dan lainnya. Tidak terlewat
rencana tahun 2008, sebagai tuan rumah
pertama kalinya penyelenggaraan balap mobil
Formula One malam ditengah kota membuat
Singapura semakin menarik. Hal ini terwujud
tak lain karena kesiapan struktur dan rencana
kotanya sendiri.
foto : usaha visioning arsitek yang masih muda dalamkegiatan urban accupunture ke Pemda DKI Jakarta/adikritz
berlomba membuat tanda atau mengkontras tidak lagi silau oleh keagungan kecantikan yang syarakat ekonomi bawah. Sehingga bersama kemudian bisa memberikan cara pandang baru
kan(contrasting) bangunan mereka terhadap ditawarkan oleh desain arsitek asing yang ter- masyarakat, arsitek dapat membangun kota sebagai kendaraan dan solusi untuk mengako-
lingkungannya. kadang tidak kontekstual dengan kota kita. yang lebih baik. modasi permintaan politik, budaya, sosial, dan
ekonomi kota.
Mengacu dari ekonom terkenal Phillip Srategi yang pertama adalah Arsitek berkam- Ketiga, Arsitek berperan dalam pengambilan
Kotler, Jakarta kini sedang mengalami City panye tentang kesadaran (ber)arsitektur yang keputusan dalam setiap proyek. Kebanyakan Arsitektur kemudian meningkatkan produktifitas
decay dynamic, karena memekarnya pen- baik. Dengan melakukan peyuluhan bangunan, pembangunan komersial hanya berlomba- kota karena telah sebagai destinasi, menaikkan
duduk kota ke sub-urban yang disebabkan kampanye sosial, pendidikan dini, peraturan lomba menjadi landmark yang merusak ruang publik-sosial terbuka, dan menurunkan
tingginya biaya hidup dan tidak terwujudnya bangunan yang pro terhadap semua golongan. tatanan visual kota demi keuntungan sepihak. efek pemekaran kota(urban sprawl) menjadi
penataan permasalahan high density dan un- Arsitektur kemudian menjadi debat publik Arsitek menurut Ridwan Kamil diharapkan kota berkepadatan tinggi(high density). Namun
tuk mengembalikan citra kota menjadi positif tentang bagaimana mengisi ruang kota yang bisa memiliki kemampuan project vision- tidak lupa mengutip kata Robert A.M.Stern,
kembali, perlu diadakan perubahan citra dan baik sehingga kaidah “architecture should reflect ing dalam mempengaruhi keputusan proyek Memang banyak ruang kota yang terbuang, dan
identitas kota yang melibatkan seluruh kota continuity and connectivity of culture, climate, sehingga bisa meningkatkan kualitas kawasan belum terolah. Kita tidak membutuhkan arsitek
seperti apa yang dilakukan oleh Singapura, and craft.” dapat terwujud dengan baik. dalam proyeknya. Dengan memahami untuk menteorikan hal tersebut, tetapi menjawab
dan Bilbao. sensitivitas urban, arsitek bisa memberikan “bagaimana menyediakan solusi hidup yang
Yang kedua adalah arsitek mengikutsertakan input bagi pemilik kapan saatnya bangunan baik?”, menjadi tanggung jawab utama seorang
[4] sasaran pengguna dan masyarakat (advo- akan menjadi kontekstual(context) atau arsitek daripada hanya berlomba meninggal-
Kita mulai sadar akan ketimpangan produk cacy) dalam mengambil keputusan, men- kontras(contrast) dengan lingkungannya. kan tanda atau jejaknya di ruang kota melalui
kapitalisme yang mulai merambah ke ruang gawasi proyek, dan merawatnya.Termasuk sekedar bentuk. Tanggung jawab yang menjadi
sosial dan budaya kita sehingga menciptakan kawasan slums(daerah kumuh yang diakui Dan yang terakhir, Arsitek berperan dalam conditio sine qua non(syarat mutlak yg tidak
sebuah kesenjangan yang signifikan. Maka sebagai permukiman) dan kawasan squatter memberikan ide kreatif solusi pemecahan bisa ditawar) sebagai sensitivitas dalam konteks
dari itu perlu adanya strategi untuk mengem- elements(permukiman liar yang menempati masalah-masalah arsitektur-urban dengan urban. Dengan meningkatnya perbaikan wajah
balikan jati diri dan budaya kota, agar arsitek lahan yang tidak ditetapkan) yang diisi oleh ma- keluar dari trend setter yang ada. Arsitektur kota, maka diharapkan terwujudnya a beautiful
city.
20
arsitek,
jongArsitek!
febuari 2008
manifesto,
ini dibuat. Penulis merasa perlu un-
tuk mengkaitkan sejarah arsitektur
sebagai landasan berpijak pencarian
tersebut. Karena tanpa melihat, men-
dan
ganalisa, dan mengevaluasi sejarah,
penulis merasa apapun yang dihasil-
kan dari pencarian tersebut bukanlah
sesuatu yang baru dan segar. Melain-
perkotaan
kan merupakan pengulangan-pen-
gulangan hal-hal yang sebenarnya
Gbr.01. Diagram Garden City oleh Ebenezer
usang, yang disebabkan keawaman/ Howard
keasingan pelaku pencarian terhadap
sejarah, dianggap sebagai suatu for- medieval, dst). Berbeda dengan konsep
mula kebenaran yang baru. Tentu saja perkotaan klasik, melalui bukunya yang
hal ini patut dianggap sebagai sesuatu berjudul To-morrow: a Peaceful Path to
yang harus dihindari. Real Reform pada tahun terbit 1898,
(Sebuah refleksi singkat terhadap sejarah arsitektur konsep Garden City yang diajukan oleh
pada pertengahan awal abad XX) Sejarah bercerita…
Ebenezer Howard membatasi ukuran
sebuah kota modern (hanya 32.000 pen-
duduk) dan membagi kota berdasarkan
Sepanjang penelusuran penulis terha- fungsi1. Dia memang hanya memberikan
oleh : Ardes Perdhana dap sejarah arsitektur pada abad XX, sebuah ilustrasi konsep perkotaan yang
sebenarnya hubungan antara arsitek berbentuk radial, yang masih terlepas dari
(yang tercatat mengeluarkan manifes- kondisi spesifik sebuah kota tertentu (Per-
Pada beberapa kesempatan sebelum kegiatan urban accupuncture (city- to) dengan masalah perkotaan bukan- hatikan gbr.01 dan gbr.02). Namun kon-
walk) ini dimulai, terjadi diskusi yang menarik di antara para arsitek muda lah hal baru. Beberapa dari mereka sepsi tersebut memberikan dampak yang
yang terlibat di dalamnya mengenai hubungan antara arsitek, manifesto, telah mengangkat masalah perkotaan sangat kuat terhadap arsitek lainnya untuk
dan perkotaan. Manifesto dirasa perlu oleh beberapa kawan untuk mem- pada berbagai tingkat keterhubun- mengaplikasikannya pada kondisi kota
gan. Ada yang secara gamblang yang lebih spesifik dan riil. Konsep Gar-
perjelas arah dan keberadaan sebuah kelompok diskusi yang telah dirintis mengeluarkan rumusan/ konsep ben- den City-lah yang memandu Barry Parker
pada kegiatan urban accupuncture ini. Manifesto dapat merupakan se- tuk perkotaan yang baru, ada pula dan Raymond Unwin pada tahun 1903,
buah intisari dari cita-cita kolektif akan kondisi ideal yang harus dicapai, yang secara tersirat mengemukakan serta Luis de Soissons 1919 merancang
atau dapat berupa kegelisahan dan kritik terhadap kondisi yang sedang bahwa manifesto mereka terpengaruh perluasan kota London. Juga pada tahun
berlangsung. Sedangkan isu perkotaan, dirasa perlu untuk menanggapi oleh kondisi perkotaan. 1909 Hellerau merancang sebuah Garden
tren arsitektur global yang sedang ramai dibicarakan dan dipraktekkan City di dekat Dresden, Jerman.
Ebenezer Howard haruslah disebutkan
oleh arsitek-arsitek dunia sebagai sebuah kebenaran baru yang segar. Ini- sebagai orang pertama yang menge- Pembagian sebuah kota berdasarkan
lah fenomena pencarian yang sedang terjadi di kelompok arsitek (sangat) luarkan rumusan/ konsep perkotaan fungsi juga dilakukan oleh Tony Garnier.
muda ini. modern sebagai tanggapan terhadap Melalui bukunya Une Cité industrielle:
dimulainya masa industri, dan be- Étude pour la construction des villes
rakhirnya masa klasik (renaissance, pada tahun 1917 di Paris, Tony Garnier
22
dianggap sebagai sebuah bentuk este- yang dapat berpindah tempat dan hidup
tika baru. Pengertian estetika yang baru di mana saja. Mereka mempopulerkan
ini jelas sekali terlihat pengaruhnya dari ide mereka melalui media komik.
gerakan seni modern yang lebih dahulu
ada6.
TEGANG
BENTANG
ide dibalik pameran 100 tahun perspektif arsitektur di Indonesia tensIon
pasca kemerdekaan
Tension adalah sebuah pameran Sejarah
Arsitektur yang baru saja berakhir awal ta-
hun ini. di adakan di erasmus huis, acara ini
diprakarsai oleh PDA (Pusat Dokumentasi timeline era kolonial
Arsitektur) dan NAI(Netherlands Architec-
tuur Instituut) pameran ini mencoba untuk
menggambarkan sejarah panjang Arsitek-
tur indonesia lewat sudut pandang kete-
gangan yang dikatakan selalu terjadi dalam
tiap jamannya. next AMI
era
AMI Soekarno timeline
pasca kemerdekaan
3 1
era kolonial
pasca
kemerdekaan
era Soekarno next utama yang dipakai, setelah kami merasa
4 bahwa jika kami tetap memakai warna-war-
na Halma, hal itu akan membuat materi pa-
meran tertutupi oleh ramainya warna yang
ada. bahan glossy dipakai untuk mem-
berikan kesan elegan bagi pameran yang
menceritakan sejarah arsitektur modern in-
donesia ini. dinding dan lantai ruang pamer
erasmus di tutup dengan warna hitam, agar
dinding ruang pamer erasmus huis. Bagian ke-ruang-an yang di kejar dalam instalasi
halma yang ter-imposisikan dengan lantai ini, dapat di rasakan dengan lebih kuat oleh
dan dinding ruang pamer ini kemudian di para pengunjung. perbedaan warna yang
Ide awal dari desain pameran ini Rencana untuk membawa pameran “extrude” 15 cm untuk memberikan ke- kontras serta tata cahaya yang independen
adalah untuk sebisa mungkin menghadir- ini ke beberapa kota di indonesia, membuat dalaman dan perbedaan bidang dengan pada akhirnya dapat mengubah ambiance
kan ketegangan yang terjadi dalam per- instalasi ini menjadi instalasi yang harus bisa lantai dan dinding ruang pamer erasmus dalam ruang pamer erasmus.
jalanan panjang sejarah arsitektur Indo- di bongkar-pasang. Masalah mengenai tempat huis. bagian-bagian halma yang terimpo- maket-maket kemudian diletakkan
nesia melalui elemen2 pembentuk ruang. pameran di kota lain yang masih belum jelas, sisikan di dinding kemudian menjadi panel dalam posisi tertentu, selain disesuaikan
ketegangan pemikiran yang mewarnai membuat kami berpikir bahwa sebaiknya in- tempat materi akan ditempatkan. bidang dengan konteks pameran, juga untuk men-
diskursus arsitektural di indonesia, yang stalasi ini harus bisa menjadi ruang, di dalam yang terimposisikan di lantai kemudian gatur alur gerak pengunjung. hal ini dilaku-
kemudian melahirkan banyak karya yang ruang tempatnya nanti akan berada. Hal ini mendefiniskan ruang baru yang ditempat- kan agar pengunjung masih dapat nyaman
mendefinisi budaya bangun kita. memberikan keuntungan,karena pameran ini kan di dalam ruang lama. menikmati pameran tanpa perlu terganggu
Di project ini Halma dengan pola kemudian tidak harus bergantung pada ban- Besi CNP digunakan sebagai keberadaan maket-maket ini dan juga se-
heksagonalnya di ambil sebagai titik be- yak elemen ruang, ia hanya memerlukan ruang kerangka utama instalasi ini. penempatan- baliknya.
rangkat, karena pada brief awal, ada 6 yang lebih besar dari dimensinya untuk bisa nya di lantai dan di dinding mengikat panel- secara keseluruhan desain ini men-
bagian besar yang ingin di tampilkan di berdiri. panel instalasi, dan yang di melintang diatas coba untuk melihat kemungkinan lain dalam
dalam pameran ini. idenya adalah untuk Pemikiran itulah yang membuat ke- berfungsi mengikat tiap panel yang berdiri desain instalasi pameran yang mobile. ru-
membuat bagian-bagian ini seperti berdia- mudian membuat kami memutuskan menjadi agar tetap tegak, sekaligus sebagai tempat ang yang dihasilkan dari elemen-elemen
log dalam sebuah ruang. bagian-bagian ini kan ruang pamer erasmus huis sebagai “ce- untuk meletakkan lampu. Agar kelak ketika pembentuknya membuat instalasi pameran
kemudian terkait satu dan lainnya melalui takan” instalasi pameran ini. Bentuk bidang pameran ini di letakkan di tempat lain, ia ini dapat berdiri dimana saja, sepanjang di-
elemen bidang dan garis yang memben- segi enam halma kemudian di tarik ke beber- sudah memiliki sumber cahayanya sendiri. mensi ruang tempatnya berdiri lebih besar
tuk ruang. apa sisi hingga memenuhi sebagian lantai dan warna putih dipilih sebagai warna dari dimensinya.
30
foto : Anggie Radik P
jongArsitek!
febuari 2008
HIJAU
MENJADI
PILIHAN?
socialitur
febuari 2008
jongArsitek!
Febuari 2008
38