Anda di halaman 1dari 4

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KIMIA KELAS 12 SEMESTER 1

Rumus-rumus dasar sifat koligatif larutan:


n(mol)
Molaritas ( M )=
v ( volume ( L ))
n (mol)
Molal itas ( m )=
m(masa pelarut ( gram))
nt (mol terlarut )
Fraksi Mol Terlarut ( X t )=
nt + n p (mol pelarut )
n p ( mol pe larut )
F raksi Mol Pe larut ( X p ) =
n t ( mol terlarut )+ n p
X t ( Fraksi Mol Terlarut ) + X p ( Fraksi Mol Pelarut ) =1
Definisi Sifat Koligatif:
“Sifat fisik larutan yang tidak dipengaruhi oleh jenis larutan tetapi dipengaruhi oleh jumlah partikel”
Contoh-contoh Sifat Koligatif:
Perhatikan!
 Penurunan Tekanan Uap (∆P)
 Kenaikan Titik Didih (∆Tb) Zat yang memiliki sifat koligatif
 Penurunan Titik Beku (∆Tf) adalah zat yang sukar menguap
 Tekanan Osmosis (∏)
Faktor Van’t Hoff (i)
“Faktor Van’t Hoff adalah perbandingan total mol sebelum reaksi penguraingan dengan total mol setelah reaksi
penguraian”
i=1+ ( n−1 ) ∝ i= Faktor Van’t Hoff
n = Jumlah muatan senyawa
α = derajat disosiasi
n = Jumlah muatan
Faktor Van’t Hoff berhubungan erat dengan kemampuan senyawa tersebut untuk mengurai.
Senyawa yang mudah terurai (Elektrolit Kuat) memiliki Faktor Van’t Hoff sesuai jumlah muatan senyawa
Senyawa yang sulit terurai (Elektrolit Lemah) memiliki Faktor Van’t Hoff tergantung derajat disosiasi
Senyawa yang tidak terurai (Nonelektrolit) memiliki Faktor Van’t Hoff bernilai 1

Untuk menghitung jumlah mol yang terlarut, dapat digunakan rumus


nt =i .n a (mol awal)
Contoh Soal Faktor Van’t Hoff:
1. Hitunglah mol total saat 6 mol NaCl dilarutkan ke dalam air !
NaCl → Na+ + Cl-
NaCl adalah elektrolit kuat, sehingga derajat disosiasinya bernilai satu. Nilai Faktor Van’t Hoff adalah 2
na=2∙6 mol = 12 mol
Sehingga, mol yang terlarut ke dalam air adalah 12 mol
2. Diantara larutan dibawah ini, jumlah mol terlarut yang paling banyak adalah
(1) 2 mol H2SO4
(2) 4 mol CH3COOH dengan derajat disosiasi 0,25
(3) 5,5 mol C6H12O6

Larutan (1)
H2SO4 merupakan elektrolit kuat. Oleh karena itu, Faktor Van’t Hoff nya sesuai jumlah muatan, yaitu 3.
Untuk mencari mol terlarutnya, tinggal kali faktornya dengan mol awal. 3∙2 mol= 6 mol

Larutan (2)
CH3COOH merupakan senyawa elektrolit lemah. Jumlah muatan CH 3COOH adalah dua
i=1+(2-1)0,25 = 1+0,25 = 1,25
na=1,25∙4mol = 5 mol

Larutan (3)
C6H12O6 merupakan senyawa nonelektrolit. Sehingga faktor van’t hoffnya bernilai satu. Karena faktor van’t
hoffnya satu, mol yang terlarut bernilai sama dengan mol awal, yakni 5,5 mol

Jadi, diantara 3 larutan tersebut, yang memiliki mol terlarut terbanyak adalah larutan (1)

Tekanan Uap Jenuh


Tekanan uap jenuh adalah tekanan yang ditimbulkan uap larutan ketika mencapai kondisi jenuh.
Kondisi jenuh adalah suatu kondisi dimana kecepatan penguapan dan pengembunan suatu larutan bernilai sama.

Penurunan Tekanan Uap (∆P)


Ketika suatu pelarut ditambah dengan suatu zat yang tidak menguap, larutan tersebut akan lebih sulit menguap.
Hal tersebut disebabkan karena zat yang tidak menguap tersebut bertindak seperti penghalang bagi partikel
pelarut untuk menguap.
Oleh karena itu, semakin banyak mol pelarut yang terlarut dalam larutan, tekanan uap akan semakin menurun.
Bedasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan sebuah rumus:

∆ P=X t ∙ Po (tekananuap pelarut )


Sedangkan untuk mencari PL dapat digunakan rumus:

P L=P o−∆ P

P L=P o−X t ∙ Po

P L=P o ∙(1−X t )

P L=P o ∙ X p
Titik Didih
Titik didih merupakan suatu kondisi dimana tekanan uap larutan sama dengan tekanan lingkungannya.
Tekanan lingkungan pada umumnya adalah 1 atm. Jika tekanan lingkungan dibawah 1 atm, larutan tersebut akan
mendidih dibawah titik didih pada 1 atm. Di lain sisi, larutan akan mendidih diatas titik didih pada 1 atmm saat
tekanan lingkungannya diatas 1 atm.
Contoh kasus:
Adi dan Adu berada di ketinggian yang berbeda. Adi berada di dekat pantai dan Adu berada di pegunungan. Mereka
bertiga akan merebus air. Jika mereka merebus air pada waktu dan suhu awal yang sama, maka air mana yang
akan lebih dahulu mendidih?

Kita tahu bahwa tiitk didih dipengaruhi oleh tekanan lingkungan. Semakin tinggi suatu dataran, maka tekanan
lingkungannya semakin rendah. Oleh karena itu, air di pegunungan memiliki titik didih yang lebih rendah dan akan
lebih cepat mendidih

Titik Beku
Titik beku adalah suatu kondisi dimana tekanan uap zat cair sama dnegan tekanan uap zat padat.
Berbeda dengan titik didih, titik beku tidak dipengaruhi oleh tekanan. Perhatikan gambar dibawah ini!
Terlihat dari diagram diatas, bawah garis beku tidak dipengaruhi oleh tekanan.

Kenaikan Titik Didih (∆Tb) dan Penurunan Titik Beku (∆Tf)


Rumus untuk mencari kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan hampir mirip:
∆ T b=mt ( molal zat terlarut ) ∙ K b (tetapantitik didih)
∆ T f =mt ( molal zat terlarut ) ∙ K f (tetapantitik beku)
Yang mana nilai mt adalah

n t (mol terlarut total) n(mol larutan)∙i(faktor va n' t hoff )


mt = =
p (massa pelarut ) p (massa pelarut )
Tekanan Osmosis
Osmosis adalah suatu pergerakan partikel air dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air rendah
Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan untuk mencegah osmosis terjadi
Rumus tekanan osmosis dapat dirumuskan sebagai berikut:
∏=M t ( Molaritas Terlarut ) ∙ R ( TetapanGas ) ∙ T (Suhu)
Sifat Koligatif Larutan dalam kehidupan sehari-hari:
 Penurunan Titik Beku
Pembersihan salju
Cairan antibeku pada mesin mobil
Cairan pendingin pada tukang es
 Tekanan Osmosis
Penyerapan air oleh tanaman
Pengawetan makanan
Desalinasi air laut
Cuci darah

[-------------------------------------------------------------SELESAI---------------------------------------------------------------]

Anda mungkin juga menyukai