Anda di halaman 1dari 14

KARYA ILMIAH GEOGRAFI

”Pengaruh Banjir Bandang Akibat Hujan Deras Dalam Waktu

Singkat”

Disusun oleh:
Nama: Sri Andayani
Kelas: X MIA 3
KATA PENGANTAR

 
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas   berkat
dan limpahan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Geografi dengan baik dan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan tugas Karya Ilmiah  yang


berjudul “PENGARUH BANJIR BANDANG AKIBAT HUJAN DERAS DALAM
WAKTU SINGKAT”. Tugas ini disusun berdasarkan informasi yang ada. Semoga
siapa saja yang membaca dapat mengetahui makna dari isi karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan dalam
karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis menerima dengan baik saran dan kritik
yang diberikan.

Dengan ini saya mempersembahkan karya ilmiah sederhana ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi tugas ini sehingga dapat
memberikan manfaat.

                                                           Makassar,19 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Sampul…………………………………………………………………………… I

Kata Pengantar…………………………………………………………………… II

Daftar isi………………………………………………………………………… III

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………. 1

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………… 1

1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………………. 1

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori……………………………………………………………. 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek dan Waktu Penelitian………………………………………………. 3

3.2 Metode Analisi Penelitian………………………………………………… 3

3.3 Teknik Pengumpulan Data………………………………………………. 3

3.4 Teknik Analisis Data…………………………………………………… 3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil……………………………………………………………………. 4

4.2 Pembahasan……………………………………………………………. 4

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………… 6

5.2 Saran……………………………………………………………………. 6

DAFTAR PUSAKA…………………………………………………………. 7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Banjir hingga saat ini menjadi masalah serius di berbagai daerah di Indonesia,
yang disebabkan oleh perubahan lingkungan oleh aktivitas manusia yang
mempengaruhi berbagai aspek lingkungan hidup. Sebelum lingkungan hidup
menjadi rusak, banjir di Indonesia jumlahnya sedikit, karena masih
seimbangnya ekosistem yang ada dilingkungan.
Latar belakang saya mengambil permasalahan mengenai banjir karena saya
merasa prihatin dengan kondisi wilayah Jakarta yang setiap tahun tidak pernah
bisa lepas dari masalah banjir dan kurang tanggapnya pemerintah dengan
masalah ini.
Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat
adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut
sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas normal
dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu faktor ulah manusia juga
berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat  (pemukiman di
daerah bantaran sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan, dan
sebagainya), pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman
di daerah dataran banjir dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah mengenai banjir yang akan kita bahas, antara lain:

 Pengertian Banjir
 Penyebab Banjir
 Akibat Banjir

Penanganan serta pencegahan banjir

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh dan dampak banjir bandang akibat hujan yang
deras dalam waktu singkat.
1.4 Manfaat Penelitian
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk mengetahui dan lebih mendalami apa itu
banjir, penyebab banjir dan gejala-gejala terjadinya banjir.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu


peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan
aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya
manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang
keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh
gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah
dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut
melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta
dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.

Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau


menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan
dengan pernyataan: “bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan
ketidakberdayaan”. Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak
akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia,
misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya,
pemakaian istilah “alam” juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan
hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia.

Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri,


mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai
peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat
manusia.

Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya


tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan (vulnerability) yang juga
tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada
disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep
ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-
infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan
serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana
dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan
terhadap bencana yang cukup.
Dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
dikenal pengertian dan beberapa istilah terkait dengan bencana.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan waktu penelitian

Banjir bandang akibat hujan deras dalam waktu singkat, waktu penelitian pada
8 oktober 2019.

3.2 Metode Analisis Data

Metode yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif karena penelitian ini
menggambarkan apakah ada pengaruh banjir bandang akibat hujan deras
dalam waktu singkat.

3.3 Teknik pengumpulan data

 Dokumentasi : Teknik pengumpulan data dengan untuk memperoleh data


langsung dari tempat penelitian berupa foto.
 Wawancara : Teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang
dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.
 Observasi : Pengumpulan data dalam ilmu geografi yang berusaha untuk
melihat langsung tentang gejala dan masalah geografis.

3.4 Teknik analisis data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis
data kualitatif.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari penelitian yang kami lakukan di Jakarta selama 1 hari kami


mendapatkan hasil bahwa banjir tersebut terjadi karena derasnya hujan dalam
waktu singkat dan berkepanjangan. Banjir juga dapat mengacu terendamnya
daratan yang semula tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air
yang bertambah seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang terlalu
lama, tidak adanya saluran pembuangan sampah yang membuat air tertahan,
tidak adanya pohon penyerap air dan lain sebagainya.

Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi
dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-
wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir
bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah
yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

4.2 Pembahasan
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering
terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan dengan intensitas
yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama
pada daerah sekitar arus sungai. Namun daerah yang jauh dari sungai
pun kadang terkena musibah banjir juga jika curah banjir terjadi hujan yang
datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya
air hujan.

4.2.1 Jenis – Jenis Banjir


 Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.

 Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.

 Banjir Laut pasang


Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
4.2.2 Dampak bencana banjir yang terjadi di Indonesia.

Bencana banjir yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak yang


sangat merugika, baik kerugian yang bersifat materi maupun kerugian
yang bersifat psikologis. Adapun efek atau akibat dari banjir yang terjadi
di Indonesia adalah :

1.Merusak struktur bangunan beserta isinya


2. Menyebabkan tanah longsor.
3. Air bersih sulit dicari,
4. Berkurangnya pasokan makanan bagi tumbuhan, hewan dan manusia
karena
terisolasi oleh banjir
5. Tanaman hancur akibat terendam banjir.
6. Hilangnya nyawa,
7. Kerusakan bangunan termasuk jembatan, sistem pembuangan limbah, jalan
raya, dan kanal.
8. Kerusakan infrastruktur juga sering kerusakan transmisi listrik dan kadang-
kadang pembangkit listrik, yang dapat mematikan daya.
9. Kurangnya air bersih dikombinasikan dengan kotoran manusia di perairan
banjir meningkatkan risiko penyakit ditularkan melalui air, yang dapat
mencakup penyakit tifus, giardia, cryptosporidium, kolera dan penyakit
lainnya tergantung pada lokasi banjir.
10.Kerusakan jalan dan infrastruktur transportasi dapat membuat sulit untuk
memobilisasi bantuan kepada mereka yang terkena dampak atau untuk
memberikan pengobatan darurat kesehatan.
11.Banjir biasanya menggenangi lahan pertanian, sehingga tanah tidak bisa
dijalankan dan mencegah tanaman dari yang ditanam atau dipanen, yang
dapat menyebabkan kekurangan makanan baik untuk manusia dan hewan
ternak.
12.Kesulitan ekonomi akibat penurunan sementara di bidang pariwisata,
membangun kembali biaya, atau kekurangan makanan menyebabkan
kenaikan harga setelah efek banjir yang parah. Dampak pada mereka yang
terkena dampak dapat menyebabkan kerusakan psikologis kepada para
korban, khususnya kematian, luka-luka serius dan kehilangan harta.

4.2.3 Cara mencegah atau menanggulangi banjir


Ada ungkapan lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu
merupakan ungkapan yang bijaksana mengingat upaya pencegahan lebih
mudah dilakukan daripada mengobati itu sendiri. Hal ini pun bisa kita
terapkan dalam hal pencegahan banjir. Ada beberapa upaya untuk mencegah
terjadinya banjir, yaitu:

1. Membuang sampah pada tempatnya


2. Membersihkan saluran air di sekitar rumah kita
3. Mengadakan kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di desa
kita
4. Mengadakan bakti sosial untuk membersihkan sungai-sungai
5. Menanam pohon-pohon untuk membantu menyerap air hujan
6. Menyediakan lahan berupa tanah untuk penyerapan air di kala hujan,
dengan kata lain tidak menembok seluruh lahan di sekitar rumah, sebagian
lagi dibiarkan berupa tanah.
7. Membuat sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan.Namun,
ketika terjadi hujan dan air di sekitar kita semakin tinggi, lakukan hal-
hal berikut ini :
 Bawalah dokumen berharga dan perlengkapan pengungsian yang
penting.
 Matikan listrik, kompor, dan pastikan rumah dalam kondisi terkunci.
 Segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
 Hati-hatilah saat melewati kabel-kabel atau benda-benda yang
mengandung listrik. Untuk sementara waktu mungkin akankesulitan
air bersih. Namun, jangan coba minum atau mandi dengan air
banjir. Kamu bisa sakit gatal dan terkena radang.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis diatas Menggunakan kerangka teori sebagaimana


dijelaskan sebelumnya, maka kesimpulannya sebagai berikut :

Partisipasi masyarakat daam menanggulangi masalah banjir masih sangat


kurang. Begitu juga dengan Peran pemerintah masih sangat dominan pada
setiap tahap bencana. Partisipasi masyarakat yang merupakan critical player
pada tahap sebelum bencana, memiliki pengaruh sangat kecil dalam proses
dan implementasi kebijakan. Tingkat partisipasi terbaik yang terjadi baru
pada tingkat consultation. Pada beberapa kegiatan masih pada tingkat
information. Di tahap ini masyarakat masih sebagai obyek program/kegiatan
pemerintah.

Partisipasi telah dimulai pada tingkat partnership pada lingkup lingkungan


setempat yang dilaksanakan secara spontan. Kegiatan tanggap darurat, di
saat bencana banjir datang, partisipasi masyarakat seimbang dengan
stakeholder lainnya. Tingkat partisipasi yang dicapai adalah partnership,
baik secara individu maupun kelompok organisasi sosial. Pada tahapan
rehabilitasi setelah bencana, pemerintah kembali dominan, terutama dalam
kegiatan fisik.

Partisipasi masyarakat hanya sebatas consultation. Tingkat partisipasi risk


sharing dan partnership dilakukan lingkuplingkungan setempat.dan
Kebijakan pemerintah daerah tentang penanggulangan bencana masih
sangat terbatas

5.2 Saran

Banjir Merupakan salah satu Fenomena Bencana alam yang disebabkan


Terlalu banyaknya air, Banjir Bisa dicegah Dengan Cara sederhana
diantaranya, Menjaga Kebersihan, terutama di area sungai, Membuat
gorong-gorong dan lain-lain, Perlu Diingatkan bahwa Peran Manusia Sangat
Berpengaruh Pada hal tersebut. Serta kerjasama pihak yang terlibat untuk
mengantisipasi bencana banjir.
DAFTAR PUSAKA

Anonim.2017.https://rizkaramadhaniablog.wordpress.com/2017/11/21/mak
alah-penelitian-geografi-tentang-banjir/ diakses pada tanggal 7 oktober
2019

Anonim.2014.http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2014/01/makal
ah-tentang-bencana-banjir.html diakses pada tanggal 12 oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai