Anda di halaman 1dari 4

Kuliah 18 Juni 2020

Luka Bakar

Kedalaman derajat 1 epidermal

Derajat 2 : keutuhan epidermis terganggu, terbagi menjadi dangkal, dan dalam. Pada dangkal ini
mengenai dermis lapisan superficial. Dalam mengenai dermis lapisan dalam, terdapat bula.

Gunakan rule f nine pada kebakaran.

Pada asam menyebabkan koagulasi nekrosis, sedangkan basa menyebabkan protein denaturasi, dan
liquafaction nekrosis.

Electrical burn terbagi menjadi tegangan tinggi, dan tegangan rendah. >1000V dan <1000V.
Menyebabkan kerusakan jaringan energi aliran arus listrik dalam jumlah besar.

1. Jika memang pasien mengalami trauma inhalasi,

Baxter 4 ml x kgBB xTBSA = x ml/24 jam. Dithitung sejak

Outupt urin 0.5 ml/kgBB/jam atau 30-50 ml/jam.

Berikan heparin aerosol untuk mencegah benda asing masuk. Evaluasi NGT untuk melihat adanya
darah atau kotoran.

Derajat kedalaman luka bakar ini penting untuk diketahui dan menentukan keparahannya.
Kedalaman ini arus tau derajatnya untuk menentukan prognosa dari luka bakarnya. Sekaligus untuk
menjelaskan apakah luka bakar ini bisa sembuh dalam berapa lama.

Sudah tidak menggunakan luka bakar derajat I. Tetapi menggunakan 5, klasifikasi

1. Epidermal  sembuh sekitar 7 harian


2. Ada 3
a. Superficial
b. Mid
c. Dermal
3. Full thickness dermal

Kasus emergency tetap diterima. Ada scald, api, dan elektric injury. Diantara semuannya ada 4 kasus
major burn.

Luka bakar ini memengaruhi efek lokal dan sistemik. Jaringan hitam itu nekrotik. Daerah yang
pertama kali terdampak, ini jaringannya dinamakan nektorik atau koagulasi. Ini daerahnya mati,
sehingga membuat terdampak langsung.

Sekitarnya ada warna putih, ini adalah zona stasis. Ini mulai terjadi gangguan mikrovaskular.

Berarti protokol paling utama adalah mencegah agar zona stasis ini tidak mencegah berubah
menjadi zona nekrotik. Malah bisa membaik menjadi hiperemi. Sednagkan respon sistemiknya ini
ada peningkatan permeabilitas membran intravaskular. Karena permeabiltiasnya meningkat, maka
akan banyak air yang keluar dari intravena ke interstisial. Jaringan disekitar akan jadi edema. Ini
adalah fisiologis tubuh 18-38 jam pertama dari luka bakar. Selain molekul air yang keluar, ada
albumin yang keluar  tidak ada penyeimbang cairan dalam vaskular. Tindakan pertama bukanlah
memberikan albumin, tetapi mengisi cairannya dengan cairan resusitasi.

Kalau luka bakarnya berbentuk pulau – pulau, maka gunakan rule of palm dengan menggunakan
telapak tangan pasien.

Kalau luka bakar pada anak lebih besar luas permukaannya, dan kakinya lebih kecil bila dibandingkan
dengan dewasa. Seperti genitalia. Proporsi cairan tubuh juga berbeda. Pada bayi, proporsi cairannya
lebih banyak. Perbandingan indeks massa tubuh lebih banyak anak – anak dibandingkan dewasa.

Pemilihan cairannya juga berbeda.

Leher pada anak dan dewasa tentu berbeda. Leher di anak lebih sempit pada pernafasannya. Bisa
jadi obstruksinya bukan karena trauma inhalasi, tetapi karena edema dimana menekan.

Cadangan glikogen di anak jauh lebih sedikit. Efek pemberian resusitasi di anak bisa membuat
hiponatremi yang parah  ensefalopati lebih parah. Sehingga nanti ditambahkan garam.

Rule of nine.

Usia 7 tahun bagaimana? Gampang kan.

Estimasi kedalaman ada 5

- Epidermal  1, nyeri banget, di epidermis, berwarna, merah, crt cepat  7 hari


- Superficial dermal  udah ada bula, merah, pucat, nyeri  14 hari persekundam
- Mid dermal  lebih gelap, nyeri berkurang, crt masih ada  1 bulan  karena masih
ada epitel, maka bisa sembuh per sekundam
- Deep dermal  lebih pucat, bula bisa ada bisa enggak.  1 bulan agak sulit karena
penyembuhan tidak bisa per sekundam, harus operasi. Kalau kecil bisa andalkan epitelisasi
dari samping.
- Full thickness  3, nyeri tidak ada

Dokter, izin bertanya. Apakah tepat ya dok manajemen pertama yang dilakukan kebanyakanorang
saat mengalami luka air mendidik atau lentikan minyak diberikan pasta gigi atau air?

Gunakan struktur EMSB pada luka bakar. Jika luka bakar di wajah, dimana pasien tidak bisa
komunikasi, maka lakukan kontrol spine untuk cegah cedera.

Airways bisa lakukan buang cairan, suction hingga bebas. Kalau tidak bisa dilakukan, baru yang tadi.
Do spine harus diamaknkan.

Breathing bisa lakukan pemeriksaan pernafasan. Bisa berikan oksigen. Untuk breathing ini eksplorasi
daerah leher dan dada. Pasien buka baju nya. Dilihat apakah ada luka bakar melingkat. Dadanya
tidak bisa mengembang sempurna sehingga terjadi gangguan nafas lihat titik escariotomi.
Escarotomi bisa dilakukan dileher, hanya bila ada escar yang tebal, melingkar, dan ada gangguan
perfusi.

Periksa pulsasi, CRT, dan TD.vital sign ini penting. Untuk pulsasi di circulation ini harus dibandingkan
central dan perifer. Pulsasi central dilakukan dengan cara arteri carotis. Misal di perifer ini melemah,
dan jumlahnya tidak sama, kemudian pulsasi lemah, maka ada tanda gangguan perfusi di perifer.
Kalau ada gangguan perfusi, dimana VT sign semuanya oke, tensi stabil, tetapi perifer ada gangguan,
maka pasang IV line double, cukup elevasi daerah tungkai yang mengalami gangguan perfusi yang
setinggi dengan jantung. Kemudian biarkan nanti, dan evaluasi nanti. Misal di circulation pasien ada
syok, posisi syok, resusitasi cairan, pasang double iv line.

Untuk resusitasi luka bakar dan datang stabil, makalakukan deep fluid. Sesuai rumus resusitasi biasa.

Beri 20-30 cc/kgBb untuk kristaloid pada pasien syok. Pada stabil, maka post FATT baru masukkan
cairan luka bakar hitung ulang. Pemberian cairan baxter hanyalah patokan kasar. Tidak semua harus
dimasukkan. Monitoring produksi urin.

Exposure ini menilai melepas semua pakaian pasien.

Kalau kondisi pasien stabil di sirkulation, cukup alirkan mantenance. Baru nanti hitung baxter.
Parklan modifikasi. 3cc/kgBb/% luas luka bakar. Untuk anak – anak caranya juga sama, yang
membedakan adalah maintenance-nya.

Baxter tidak perlu diberikan jika sudah lewat. Beri maintenance saja. cek first aid pada luka bakar
seperti bilas dengan air. Cooling the wound. Bagaimana cara pemberiannya? Alirkan apa saja, selama
minimal 20 menit. Tidak boleh dengan cara merendam. Harus dialirkan. Hati – hati. Orang yang
menolong bisa terkena.

Pada dewasa urinnya ½ cc. Anak 1 cc.

Maintenance menggunakan 4 : 2 : 1

4 ml/kg/jam untuk < 10 kg

2 ml/kg/jam untuk11 – 20 kg

1 ml/kg/jam untuk BB diatas 20 kg

Kalau ahllday segar per 24 jam

Pilihan kristaloid NaCl0.9% + Dektrsoe.

Urin output hars dievaluasi. Tube untuk kateter, nasogastric, pertimbangkan intubasi jika perlu.

Apabila ad atanda – tanda kompartemen, ada penurunan 5P, maka putuskan fasctiotomi. Khas pad
aluka bakar listrik. Karena PF nya berbeda. Kalau PF nya panasnya itu dipancarkan hingga ke dalam.

Kalau eskarotomi itu ada di kulit. Kalau fasciotomi itu membebas kan fascia / di dalam diatas otot.
Kalau terjadi kompartemen, fascia itu jaringan yang rigid, akibatnya akan menekan otot dan struktur
vital lainnya. Kalau di tangan ada arteri radialis. Kalau semisal semuanya terjerat, maka terjadi
kompartemen dan di deep limb. Akhirnya akan fasciotomi.

Bula itu terjadi karena proses eksudasi di dalam, tetapi jaringan epidermisnya sudah terlepas dari
dasarnya. Manajemennya itu dilihat ukurannya. Kalau <2cm, boelh dipertahankan atau disedot
cairannya. Kalau lebih, maka dibuang. Nanti bisa evaluasi derajat luka bakarnya. Selain itu, agar tidak
infeksi. Kalua bulanya nga steril dimana pecah sebagian, ya sekalian saja dibuang. Lukanya bisa
dirawat dengan modern dressing.

SSD ini ada efek toksik sehingga jangan beri di bayi anak. berikan tule / antimikroba lain.

1-4 rendah
5-9 sednag

>20 tinggi menentukan apakah pasien perlu sterin atau tidak.

Kalau skor tinggi, maka lakukan CT thoraks, bisa operasi skeening pemeriksaan swab -.

Anda mungkin juga menyukai