Anda di halaman 1dari 6

Kuliah 28 Mei 2020

Bedah Digestif

Izin bertanya dokter, berkaitand engan kesalahan pada abdomen akut dok.

Salah satu keluhan utama yang sering terjadi adalah nyeri abdomen dok. Dan terkadang pasien
menerjemahkan sakit perut nya lumayan lama.

Ketika pasien baru datang, jangan terburu lakukan beri obat penghilang nyeri. Termasuk juga
assasment-nya. Jangan mudha beri analgetik karena membuat nyeri-nya berkurang. Terutama pada
nyeri karena infeksi.

Salah satu seperti obstruksi abdomen adalah tanda distensi abdomen. Keluhan yang sering adalah
gastroenteritis akut, peritonitis, apendisitis, jika diberi nyeri maka nyeri nya akan bekrurang. Selain
kesalahan pemberian analgetik, juga ada kesalahan antibiotik. Jika terjadi peritonitis setelah
antibiotik, pasien merasa nyaman dan merasa sudah baikan.

Analgetik boleh diberikan pada saat setelah anamnesis yang jelas.

Semua kasus abdomen harus dilakukan rectal to se. Jika cairannya itu darah, nanah, akan terasa
nyeri pad ajam 9. Kalau apensix nyerinya jam 9 atau 10. Teraba ampulla recti yang kolaps jika
obstruksi. Cari juga jika ada massa pada daerah anorektal.

Pada pasien dengan apendisitis akut, ada rebound fenomen, dimana pada saat dilakukan daerah
tekanan yang berlawanan dengan Mc Burney akibat regangan usus.

Rebound tenderness tidak hanya di apensitis saja, tetapi bisa di smeua peritonitis. Mirip nyeri lepas.
Kalau pada peritonitis itu ditekan nyeri, dan dilepas juga nyeri. Kalau apendisitis itu ditekan kotnra
lateral tidak nyeri, dilepas nyeri kontralateral.

Apakah lokalis peritonitis itu nyerinya semua abdomen atau sebagian? Peritonitis itu terjadi jika ada
defans muscular.

Pada apensitis perforasi itu hanya di daerah Mc Burney saja / daerah infeksi itu berada.

Nyeri alih itu adalah bila suatu segmen melayani dari satu daerah satu persarafan yang sama. Kalau
persarafannya sama. Seperti jika ada rangsangan pada diafragma, maka membuat yang sama yaitu
di atasnya di bahu akan sakit juga. Seperti kolesistisis, dia akan nyeri hingga ujung belikat.

Sedangkan nyeri radiasi itu sesuai dengan anatomi.

Foto thoraks dilakukan jika ada riwayat anamnesis yang berkaitan dengan riwayat dahulu. Nomor 2
ada riwayat yang mengganggu fungsi paru – paru. Lihat faktor usia juga. Jika usia <30 tahun, tanpa
riwayat merokok, dan paparan, maka tidak perlu foto thoraks. Beda dengan usia diatas 30 thaun.

Tanyakan awal gejala ada dimana sebelum pasien menyampaikan nyeri perutnya sebelah mana.

Pada wanita terkadnag juga diikuti dengan KET, PID,hingga kista yang terinfeksi.

Karena nyeri gak khas, maka diberikan analgetik dia akan datang terus.
Pemeriksaan Fisik Abdomen

Dr. Ismu

Perkusi dilakukan jika ada curiga perforasi organ berongga, dan menilai perbesaran organ yang solid.

Lakukan auskultasi terlebih dahulu sebelum perkusi dan palpasi.

Saat mau melakukan finger tes pada hernia, seringkali tidak berhasil. Contoh lain adalah RT. Dimana
kita tidak melakukan persiapan dengan bagus, bisa membuat false.

Pasien diminta angkat kepala agar membuat dinding abdomen lebih prominen.

Nyeri pada spleen bisa membuat nyeri di bahu kanan atas. Harapannya adalah dengan adanya
mapping, lebih mempermudah dalam penunjukkan diagnosis.

Jika ada celah dibawah, kita bisa memasukkan jari, maka pasien tidak rileks. Pasien harus flat. Jangan
buat tangan berada dikepala, membuat otot abdomen tegang.

Tanyakan lokasi area yang sakit pada akhir – akhir untuk cegah masking. Kalau nyerinya di perut
bawah, maka mc burney nyaterakhir. Kalau di murphy sign, maka diakhirkan.

Lakukan hangatkan telapak tangan, dan stateskop karena tangan dingin bisa membuat kontraksi.

Hindari geraka cepat yang tidak terduga.

Pada pasien yang geli, maka tempelkan dulu tangan pasien. Kemudian tangan kita diatas. Jika sudah
nyaman, maka tangan dimasukkan untuk melakukan palpasi.

Inspeksi DCDS : perubahan usus yang nampak. Apakah pada inspeksi tampak distance, flatt, atau
bagaimana. Lakukan denan jeli.

Apakah abdomen simetris? Pada tumor intraabdomen, hepatomegali, bisa nampak.

Pada peristalsis, lihatlah abdomen selama beberapa menit jika ada suspek obstruksi intestinal.

Distensi abdomen juga bisa karena feses di colon. Karena lama, maka cairan akan terserap sehingga
feses menjadi padat.

Grey turner sign itu ada hematom di sisi samping. Begitu juga pada cullen sign (daerah umbilicus).
Ada kelainan di pankreas nya.

Hernia bisa di DD dengan abses. Kalau pemeriksaan fisik meragukan, bisa lakukan pemeriksaan
penunjang. Bisa jadi itu limfadenitis.

Distensi bladder pad ainfra umbilikal membuat umbilikus meninggi lokasinya.

Pasien dengan obstruksi usus ditambah scar, maka biasanya karena adhesi.

Pada auskultasi periksa motilitas dan vaskular. Dilakukan sebelum perkusi dan palpasi. Normal
peristaltis adalah 5 hingga 34 kali per menit. Kedua, tidak perlu pindah pindah. Jadi cukup taruh
stateskop sekali saja. kalau pindah pindah, untuk dengar suara pruit / vaskular. Kalau peristalsis
cukup satu saja.

Metalik sound / growling sign jika terdengar suara obstruksi mirip koin jatuh.
Pada daerah dekat dengan katum, seperti ileum terminale, maka akan sering dengar suara yang
padat.

Lakukan RT pada hampir semua pasien bedah digestif. Kalau ada pasien hematosezia, maka lakukan
RT. RT tidak bisa dilakukan pada hemoroid. Kista rektum

Palpasi bisa dibedakan dengan light palpation dan moderate palpation, dan deep palpation.

Pada light parpasi untuk identifikasi organ superfisial. Tetapi lebih pada muscle.

Pada apensiditis bisa dilakukan Rovsing Sign. Dimana ditekan pada bgaian kontralateral. Ada juga
rebound phenomenon, dimana organ yang meradang dan kembali terlebih apensitis akan terasa
nyeri. Selain itu ada obturator sign, dan psoas sign.

Finger test bisa dilakukan pada hernia.

Palpasi pada bagian skrotum bisa dilakukan juga pada melihat perbesaran benjolan. Kalau benjolan
ada 3, maka kemungkinan besar bukan dari testis. Kalau benjolannya 2 atau tidak ada, maka bisa jadi
itu testis.

Saat ada benjolan  ada berapa telur ? ½ atau kah turun? Bisa jadi itu hernia. Kalau ada nyeri di
daerah skrotal dimana salah satu besar atau kecil, maka ini bisa jadi ada kelainan di testisnya.

Tumb test untuk menegcek hernia. Anulus ditekan, kemudian lakukan palpasa manuver. Jika ada
benjolan maka hernia medialis atau direct. Sedangkan hernia lateralis tidak akan muncul benjolan.
Syarat thumb test, hernianya harus responsibilis, dan tereposisi. Pada Zieman tes, menggunakan
rangsangan jari ke 2, 3, dan 4. Dimana pda setiap jari, ada masing – masing sensasi.

Peritonitis onsetnya mendadak di semua lokasi perut.

Jika berak darah warna merah hitam, kemudian disiram jadi merah, maka dia itu berak Lower GI tapi
agak naik sedikit. Perdarahan karena massa tumor cancer itu biasnaya tercampur lendir. Kalau
invaginasi itu merah lendir.

Benjolan yang berisi darah akan kembali ke proksimal, terlebih pada hemangioma.

Pada saat RT teraba massa, maka tembak dengan Ca rektal. Dalam3 minggu, hemoroid itu akan
membaik dengan medikamentosa. Tidak sampai setahun. Hemoroid

Jika ada gas, dan keluhan obstruksi. Kemudian jika saat RT, kemudian terasa ceket / dinding rektum
tertutup, amak gasnya tidak turun hingga rektum.
Obstruksi Usus

dr. Tommy

Gangguan pasase normal isi usus. Jejunum ileum adalah intraperitoneal. Ileum ada peyer patch.
Obstuksi ini bisa diakibatkan karena setidak seimbangan sistem saraf otonom seperti tonus simpatik,
penurunan tonus parasimpatis atau bisa keduanya. Obstruksi ini bisa membuat edema mukosa dan
gangguan aliran darah vena.

Obat prokinetik tidak diperbolehkan memberikan obat – obatan karena secara fisiologis, usus sudah
berusaha meningkatkan prokinetiknya. Obat prokinetik tidak direkomendasikan pada mekanik,
kecuali yang paralitik. Kalau ileus yang sifatnya paralitik, bisa diberikan prokinetik.
Bedah Onkologi

dr. Iskandar

kasus bedah onkologi dibagi menjadi payudara, kulit, soft tissue, dan onkologi lain.

Kanker dibagi menjadi solid, dan nonsolid. Dimana pada kanker solid ini kanker yang nampak.
Terbagi juga menjadi epitelial dan soft tissue. Ada juga non solid seperti limfoma, leukemia,
plasmasitoma, MM. Kanker yang solid ini biasanya berkaitan dengan pembedahan.

Pendeskripsian tumor

1. Organ asal
2. DD (well diff, moderate diff, poorly diff, dan undiff)
Derajat keganasannya. Karena differensiasi ini memengaruhi dalam prognosis.
3. Perluasan tumor / ekstensi tumor (T)
4. Perluasan limfogen regional (N)
5. Metastase jauh (M)

TNM  Tumor Nodul Metastase

Tata kelola kasus Onkologi adalah

1. Diagnosa
2. Staging
3. Performance state
4. Planning treatment
5. Planning execution
6. Evaluasi

Pada diagnosis, lakukan tripe diagnosa seperti klinis, radiologis dan sitologis/hispatologis. Kedudukan
sama, bisa concordance atau sebaliknya disconcordance.

Seperti payudara gunakan mamografi. Jadi setiap pemeriksaan punya spesifikasi.

Diagnosa klinis lakukanlah

1. Anamnesa
a. Progresifitas
b. Doubling time
c. Prognosa
d. Stadium
e. Kasus primer atau sekunder
f. Komorbiditas
g. Planning treatment.

Prosedur diagnositik dibagi menjadi invasif dan non-invasif. Sonografi dan mmografi adalah non-
invasig.

Sehingga selanjutnya keuar stadium.

Pada faktor penderita, lihat kondisi umum penderita dengan WHO score 1-5, dan Karnoffsky skore
(0-100). Selain itu, lihat status psikologi dan dukungan keluarga.
Pada usia yang berbeda, maka penangannya juga berbeda. Contoh pada Ca Mammae, dimana
stadium Iib akan memberikan akhir yang berbeda tergantung usia, seperti kemoterapi

Terapi ada 2, yaitu terapi regional dan lokal, serta terapi sistemik.

Anda mungkin juga menyukai