A. Hasil
Penelitian tentang tingkat pengetahuan pasien rawat jalan terhadap penggunaan
bulan Maret-April terhadap 95 orang responden yang dipilih berdasarkan metode Simple
Random Sampling.
Dari penelitian diperoleh data berupa karakteristik dan hasil jawaban responden
1. Karakteristik Responden
Wiraswasta 19 orang (20%), PNS 12 orang (13%), Buruh 5 orang (5%), Honorer
sebanyak 9 orang (9%), Mahasiswa 3 orang (3%), dan Siswa 9 orang (9%).
umur. Responden dengan rentang umur 15-19 tahun sebanyak 8 orang (8%), umur
20-24 tahun sebanyak 12 orang (13%), umur 25-29 tahun sebanyak 16 orang
(17%), umur 30-34 tahun sebanyak 17 orang (18%), umur 35-39 tahun sebanyak
10 orang (10%), umur 40-44 sebanyak 13 orang (14%), umur 45-49 tahun
sebanyak 10 orang (10%), umur 50-54 tahun sebanyak 4 orang (4%) dan
Pangkajene. Penjelasan lebih lanjut mengenai jawaban responden dapat dilihat pada
Frekuensi Persen
Benar 84 88%
Salah 11 12%
jenis penyakit
Frekuensi Persen
Benar 38 40%
Salah 57 60%
Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit infeksi
jamur
Frekuensi Persen
Benar 43 45%
Salah 52 55%
sudah hilang
Frekuensi Persen
Benar 55 58%
Salah 40 42%
Frekuensi
Persen
Benar
38
40%
Salah
57
60%
Frekuensi
Persen
Benar
18
19%
Salah
77
81%
Persen
Benar
51
54%
Salah
44
46%
hari (1 minggu)
Frekuensi Persen
Benar 43 45%
Salah 52 55%
tiap 8 jam
Frekuensi Persen
Benar 71 75%
Salah 24 25%
Benar 57 60%
Salah 38 40%
Jika sudah terjadi resistensi (kekebalan kuman terhadaap antibiotika) maka antibiotika tersebut
Frekuensi
Persen
Benar
51
54%
Salah
44
46%
Frekuensi
Persen
Benar
13
14%
Salah
82
86 %
Pada tabel distribusi jawaban di atas, diuraikan hasil penelitian dari 13
B. Pembahasan
2020, diperoleh persentase hasil rata-rata di atas 50%. Hal ini menunjukkan bahwa
bahwa pasien rawat jalan di Puskesmas Labakkang sudah cukup banyak mengetahui
tentang antibiotika. Pada butir soal 1 yaitu “Apakah anda mengenal antibiotika?’
sebanyak 84 responden menjawab dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa sudah
banyak responden yang mengenal antibiotika. Dan pada butir soal 2 yaitu “Apakah anda
mengetahui kegunaan antibiotika?” Sebanyak 78 orang atau 82% persen dari total
responden menjawab dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pasien rawat
Butir soal nomor 3 yaitu, “Apakah antibiotika dapat digunakan untuk mengobati
segala jenis penyakit?” hasilnya yaitu sebanyak 57 orang atau 60% dari total responden
menjawab “salah”. Sedangkan sisanya, yaitu 38 orang atau 40% dari total responden
menjawab “benar”. Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar pasien rawat jalan di
Puskesmas Labakkang sudah mengetahui bahwa antibiotika tidak dapat mengobati segala
jenis penyakit. Butir soal nomor 4 yaitu, “Apakah antibiotika digunakan untuk mengobati
penyakit infeksi jamur?” diperoleh hasil yaitu sebanyak 43 orang atau 45% dari total
sebanyak 52 orang atau 55% total responden. Hasil ini mengindikasikan bahwa pasien
rawat jalan sudah banyak mengetahui fungsi yang sebenarnya daripada antibiotika, yaitu
Butir soal ke 5 yaitu “Apakah antibiotika harus digunakan sampai habis meski
gejala sudah hilang?’ hasilnya yaitu sebanyak 55 orang atau 58% dari total responden
menjawab “benar”. Sedangkan sisanya, 40 orang 42% dari total responden menjawab
“salah”. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar pasien rawat jalan sudah
mengetahui aturan pakai antibiotika sehingga dapat mencegah pasien rawat jalan di
Butir soal ke 6 yaitu “Apakah antibiotika dapat diminum kapan saja ketika merasa
sakit?” responden yang memilih jawaban “benar” sebanyak 38 atau 40% dan yang
memilih jawaban “salah” sebanyak 57 responden atau 60%. Hal ini mengindikasikan
bahwa pasien rawat jalan sudah banyak yang mengetahui bahwa antibiotika tidak dapat
diminum kapan saja ketika merasa sakit. Butir soal ke 7 yaitu “Apakah antibiotika dapat
diminum bersama susu, teh atau kopi?’ hasilnya yaitu sebanyak 18 orang atau 19% dari
total responden yang memilih jawaban “benar” sedangkan sisanya 77 orang atau 81%
memilih jawaban “salah”. Dengan mayoritas responden memilih jawaban “salah”, dapat
dikatakan bahwa pengetahuan pasien rawat jalan sudah tinggi. Simpulan ini merujuk
pada fakta bahwa antibiotika tidak dapat diminum bersamaan dengan susu, teh ataupun
kopi.
Butir soal ke 8 yaitu “Apakah antibiotika yang aman dapat dibeli di toko/warung
obat?”, responden yang memilih jawaban “benar” sebanyak 51 orang atau 54%,
sedangkan yang memilih jawaban “salah” sebanyak 44 orang atau 46%. Hal ini
yang aman itu masih kurang. Antibiotika hanya dapat dibeli di Apotek dengan
menggunakan resep dokter. Butir soal ke 9 yaitu “Apakah antibiotika diminum 3-4 kali
sehari selama 5 sampai 7 hari (1 minggu)?”, sebanyak 43 responden atau 45% memilih
jawaban “benar” sedangkan sisanya memilih jawaban “salah”, yaitu sebanyak 52 orang
Butir soal ke 10 yaitu “Jika dikatakan 3 kali sehari maka yang dimaksud adalah
tiap 8 jam” hasilnya yaitu 71 responden atau 75% memilih jawaban “benar” dan yang
memilih jawaban “salah” sebanyak 24 responden atau 25%. Hal ini mengindikasikan
bahwa pasien rawat jalan sudah paham tentang aturan minum antibiotika yakni setiap 8
jam jika dikatakan 3 kali sehari. Butir soal ke 11, yaitu “Resistensi (artinya kekebalan
kuman terhadap antibiotika). Jadi jika seseorang telah resistensi terhadap antibiotika
maka perlu diberikan golongnan antibiotika dengan tingkatan yang berbeda” diperoleh
responden yang memilih jawaban “benar” sebanyak 57 orang atau 60% . selebihnya
Butir soal ke 12 yaitu “Jika sudah terjadi resistensi (kekebalan kuman terhadaap
antibiotika) maka antibiotika tersebut tidak dapat lagi membasmi bakteri”, responden
yang memilih jawaban “benar” sebanyak 51 responden atau 54%. Sedangkan responden
yang memilih jawaban “salah” sebanyak 45 responden atau 46%. Hal ini menunjukkan
bahwa pasien rawat jalan sudah memahami mengenai resistensi terhadap antibiotika.
Butir soal ke 13 yaitu “Apakah penggunaan antibiotika yang tepat dapat membahayakan
semua orang?”, responden yang memilih jawaban “benar” sebanyak 13 responden atau
14%, Sedangkan yang memilih jawaban “salah” sebanyak 82 responden atau 86%. Hal
ini membuktikan bahwa pasien rawat jalan sudah memahami tentang pentingnya
mengonsumsinya.
diatas 50%. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien rawat jalan
yaitu latar pendidikan dan pengetahuan yang memadai. Pada saat kami melakukan
dan direkam tanggapannya merupakan pelajar SMA dan sarjana perguruan tinggi,
sehingga telah sedikit banyak mengetahui tentang antibiotika secara umum. Hal ini
menunjukkan adanya keterkaitan yang kuat antara latar belakang pendidikan dengan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran