Clinical Educator
Disusun Oleh:
LINA ZAFIRAH
NIM. 2019.02.0006
2019/2020
1
LESSON PLAN
REFERENSI
Moore, Hacker. 2016. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates
PERALATAN
1. Bak instrumen steril
2. sepasang sarung tangan,
3. pemegang jarum,
2
4. jarum jahit otot dan kulit,
5. chromic atau catgut no. 2/0 atau 3/0,
6. Alat suntik sekali pakai 10 ml
7. Lampu sorot / senter yang diarahkan ke vuva/perineum ibu
8. Larutan klorin 0.5%
9. Tempat sampah medis
10. Apron plastik, masker, kacamata pelindung
11. Alas kaki/sepatu boot karet
12. pinset, 18. Air DTT
13. gunting benang 19. Air bersih
14. kassa steril 20. Sabun
15. Lidokain 1% 21. Handuk
16. Kain bersih 22. Waslap
17. Kapas DTT 23. Selimut ibu
Lingkungan
1. Bersih, nyaman dan privacy
2. Jendela dan pintu tertutup
BAHAN
Phantom ibu
Bed
Selimut
Troli/ baki
METODE
Demonstrasi dengan 4 langkah
I. Pendahuluan
3
II. Penyajian
III. Aplikasi
IV. Evaluasi
1) PENDAHULUAN
1. Membuka perkuliahan atau praktikum dengan mengucapkan salam dan
menanyakan kondisi kesiapan mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan.
2. Menjelaskan keterkaitan ketrampilan yang akan diberikan dengan
ketrampilan praktikum yang telah dipelajari.
3. Menjelaskan objektif atau tujuan mahasiswa mempelajari praktikum ini.
4. Menjelaskan metode yang akan ditempuh mahasiswa dalam praktikum ini
yaitu dengan memperhatikan peragaan yang ditampilkan oleh dosen,
praktek secara individual dalam kelompok kecil.
5. Menjelaskan kepada mahasiswa bahwa dalam ketrampilan ini penting dan
harus dikuasai oleh mahasiswa
2) PENYAJIAN
Pemegang jarum,
4
Jarum jahit
pinset,
gunting benang
Memudahkan pembelajaran
kassa steril
5
Alat suntik sekali pakai 10 ml
Lidokain 1%
Kain bersih
Kapas DTT
6
Air DTT
7
Apron plastik, masker, kacamata pelindung
Phantom ibu
8
2. Posisikan bokong ibu dengan posisi litotomi Memudahkan penjahitan
9
5. Mengisi tabung suntik 10 ml dengan larutan Menghindari tusukan jarum
lidokain 1%, dengan teknik satu tangan, letakkan
kembali ke dalam wadah heacting set
10
9. Tusukkan jarum suntik pada ujung luka / robekan Agar anestesi berhasil
perineum, masukkan jarum suntik secara subkutan
sepanjang tepi luka
10. Aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang cairan lidokain yang masuk
terhisap. Bila ada darah, tarik jarum sedikit dan ke dalam pembuluh darah
kembali masukkan. Ulangi lagi aspirasi. dapat menyebabkan gangguan
denyut jantung hingga tidak
teratur
12. Tampa menarik jarum suntik keluar dari luka, Teknik anestesi yang
arahkan jarum suntik sepanjang tepi luka pada diharapkan bisa membantu
mukosa vagina, lakukan aspirasi, suntikkan cairan penyuntikan
lidokain 1% sambil menarik jarum suntik. (Bila
robekan besar dan dalam, anastesi daerah bagian
dalam robekan – alur suntikan anastesi akan
11
berbentuk seperti kipas : tepi perineum, dalam
luka, tepimukosa vagina)
13. Tunggu 1-2 menit sebelum melakukan penjahitan untuk mendapatkan hasil
optimal dari anastesi
14. Lakukan inspeksi vagina dan perineum untuk Untuk memestikan luasnya
melihat robekan. Rabalah dengan ujung jari anda robekan
seluruh daerah luka. Lihatlah dengan cermat
dimana ujung luka tersebut
15. Jika ada perdarahan yang terlihat menutupi luka Mengurangi pengeluaran
episiotomi, pasang tampon atau kassa ke dalam darah
vagina ( sebaiknya menggunakan tampan bertali )
16. Tempatkan jarum jahit pada pemegang jarum, Supaya jarumnya tidak
kemudian kunci pemegang jarum terlepas
12
17. Pasang benang jahit pada mata jarum
20. Ikat jahitan pertama dengan simpul mati. Potong Dengan simpul mati membuat
ujung benang yang bebas ( ujung benang tampa jahitan lebih kuat dan benang
jarum ) hingga tersisa kira-kira 1 cm bebas yang panjang tidak
berguna sehingga harus
digunting
13
21. Jahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan Jahitan jelujur sangat baik
jelujur hingga tepat di belakang lingkaran himen. untuk menyatukan otot
dengan otot
22. Jarum kemudian akan menembus mukosa vagina, Jadi lebih tahu seberapa
sampai kebelakang lingkaran himen, dan tarik dalam dan lebarnya robekan
keluar pada luka perineum. Perhatikan seberapa
dekatnya jarum ke puncak lukanya.
23. Gunakan teknik jahitan jelujur saat anda menjahit Penting sekali untuk menjahit
lapisan ototnya. Lihat ke dalam luka untuk otot ke otot. Rasakan dasar
mengetahui letak ototnya. Otot biasanya tampak dari luka, ketika anda sudah
sedikit lebih merah dan rasanya agak keras bila mencapai ujung luka, berarti
disentuh. anda telah menutup lapisan
otot yang dalam
24. Setelah mencapai ujung luka yang paling akhir Carilah lapisan subcuticuler
dari luka, putarlah arah jarum anda dan mulailah
umumnya lembut dan
menjahit ke arah vagina, dengan menggunakan memiliki warna yang sama
jahitan untuk menutup jaringan subcuticuler. dengan mukosa vagina. Kini
Luka ini akan menutup sendiri pada waktu proses
anda membuat jahitan lapis
penyembuhan berlangsung. kedua. Perhatikan sudut
jarumnya. Jahitan lapis kedua
ini akan meninggalkan lebar
luka kira-kira 0.5 cm terbuka.
25. Sekarang pindahkan jahitannya dari bagian luka Untuk memberi bentuk yang
perineal kembali ke vagina di belakang cincin bagus dan penyembuhannya
himen untuk diamankan, diikat dan dipotong sempurna sehingga diikat di
14
benangnya. vagina
26. Ikatlah jahitannya dengan simpul mati. Untuk Untuk menghindari terjadinya
membuat simpul tersebut benar-benar kuat, benang lepas atau jahitan
buatlah 1 ½ kali simpul mati tidak jadi
27. Potong kedua ujung benang, dan hanya disisakan Jika ujung dipotong terlalu
masing-masing 1cm. pendek, jahitan mungkin akan
bisa terlepas. Jika hal ini
terjadi, seluruh jahitan
episiotomi akan menjadi
longgar dan terlepas
15
ia bertambah besar. Jika panjangnya lebih dari 3-4
cm, rujuklah ibu tersebut ke rumah sakit agar
hematoma tersebut bisa dibuka danbekuan
darahnya bisa dibuang lalu dijahit kembali
36. Mencatat hasil kegiatan yang dilakukan Dokumentasi kebianan
3) APLIKASI
Mahasiswa praktek secara individual di bawah bimbingan dosen dengan
mempraktekkan penjahitan perineum secara tepat dan benar sesuai
checklist.
4) EVALUASI
Dosen mengobservasi mahasiswa :
1. Afektif
Bersikap ramah,sopan dan perhatian
2. Psikomotorik
Dosen mengobservasi mahasiswa dengan menggunakan checklist
3. Kognitif
Menanyakan kembali ke klien sesuai dengan materi konseling yang
sudah diberikan
5) PENILAIAN
A : 79 - 100
B : 78 - 79
C : 59 - 68
D : 49 - 58
16
E : 0 - 48
17