I. PENDAHULUAN
Angka kejadian kanker didunia memasuki masa kritis, dimana
setiap tahun angka kejadian kanker semakin meningkat. Terdapat
banyak jenis kanker yang ada di dunia salah satunya adalah kanker
serviks. Hingga saat ini kanker serviks merupakan penyebab kematian
terbanyak penyakit kanker di negara berkembang. Kanker serviks
merupakan suatu penyakit keganasan pada leher rahim atau serviks
uteri.
Kejadian kanker serviks dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain
faktor sosio demografi yang meliputi usia, status sosial ekonomi, dan
faktor aktivitas seksual yang meliputi usia pertama kali melakukan
hubungan seksual, pasangan seksual yang berganti-ganti, pasangan
seksual yang tidak disirkumsisi, paritas, kurang menjaga kebersihan
genital, merokok, riwayat penyakit kelamin, riwayat keluarga penderita
kanker serviks, trauma kronis pada serviks, penggunaan pembalut dan
pantyliner, dietilstilbestrol (DES) serta penggunaan kontrasepsi oral.
Melakukan hubungan seksual di usia muda merupakan salah satu
risiko terjadinya kanker serviks, terutama di bawah usia 17 tahun.
Semakin muda usia pertama kali berhubungan seks, semakin besar risiko
daerah reproduksi terkontaminasi virus. Sekitar 90% atau 270.000
kematian akibat kanker serviks pada tahun 2015 terjadi di negara
berpenghasilan rendah dan menengah. Tingkat kematian yang tinggi
dari kanker serviks secara global dapat dikurangi melalui pendekatan
komprehensif yang mencakup pencegahan, diagnosis dini, screening
yang efektif dan program pengobatan (WHO, 2016).
Dalam rangka merespon permasalahan remaja tersebut di atas,
maka diperlukan pendekatan kepada orang tua yang memiliki remaja
dilaksanakan melalui pembinaan kelompok Bina Keluarga Remaja
(BKR) dalam bentuk Komunikasi Informasi Kelompok (KIE) Kelompok.
Dari sisi pembinaan kelompok BKR, dinilai penting untuk mengaktifkan
kelompok ini, karena para orang tua yang tergabung dalam kelompok
BKR dapat berkomunikasi dan cara mendampingi anak remaja
mereka. Peran serta orang tua sangat diperlukan untuk mengatasi
pernikahan anak di bawah umur. Orang tua merupakan garda
terdepan yang memiliki peranan utama dalam mengasuh, mendidik
dan membentuk karakter anak sehingga dengan terbentuknya karakter
anak. Melalui peran aktif keluarga, pernikahan dini dapat dicegah dan
tidak terjadi dan menghindarkan remaja dari risiko kenker serviks.
II. TUJUAN
Adanya persiapan pembinaan Bina Keluarga Remaja (BKR) agar
tujuan dari pembinaan Bina Keluarga Remaja (BKR) tercapai secara
efektif dan efisien.
V. PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat untuk diketahui sebagaimana
mestinya.
Pembuat
MATERI KANKER SERVIKS
SLIDE 6 SLIDE 7
Richard Dawson
Keputihan yang bercampur dengan darah dan Diarrhea, atau nyeri di daerah anus atau
berbau
BAB berdarah
Nyeri pinggang dan Nyeri Perut Mual, lemas, BB turun, nafsu makan turun,
dan terasa nyeri.
DETEKSI DINI
SLIDE 10 SLIDE 11
Pengambilan sel dari serviks, diperiksa dengan Suatu pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat ada
mikroskop untuk mengetahui adanya kelainan pada atau tidaknya sel-sel yang tidak normal pada serviks
serviks menggunakan olesan asam asetat.
.
SLIDE 13