PEMBELAJARAN
A. Deskripsi
Buku ini berisikan tentang produksi makanan herbal (Simplisia dan segar)
karakteristik bahan, prinsip dasar pengolahan, faktor-faktor yang mempengaruhi,
jenis dan prinsip kerja alat pengolahan, alur proses pengolahan, pengolahan,
pengendalian mutu, pengemasan sederhana.
B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran
2. Uraian Materi
6
II. PEMBELAJARAN
A. Deskripsi
Buku ini berisikan tentang produksi makanan herbal (Simplisia dan segar)
karakteristik bahan, prinsip dasar pengolahan, faktor-faktor yang mempengaruhi,
jenis dan prinsip kerja alat pengolahan, alur proses pengolahan, pengolahan,
pengendalian mutu, pengemasan sederhana.
B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran
2. Uraian Materi
6
menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia atau hewan di rumah atau
oleh industri pengolahan makanan.
Herbal merupakan tanaman yang sudah akrab dalam kehidupan kita sehari-
hari
7
enak. Makanan herbal yakni makanan yang kaya nutrisi, misalnya: padi-
padian, buah dan sayuran.
Saat ini herbal makin popular di masyarakat, herbal tidak hanya popular
untuk pengobatan dan pencegahan penyakit dan populer sebagai bahan
kosmetik yang berfungsi untuk meningkatkan kecantikan seseorang
terutama para wanita.
8
Jika digunakan untuk bumbu, maka biasanya merupakan campuran
beberapa jenis rempah-rempah untuk meningkatkan rasa, aroma, dan
flavor produk makanan. Penggunaannya untuk makanan, dipakai dalam
jumlah sangat kecil dan diukur dalam gram.
TUGAS
Herbal tersedia dalam berbagai bentuk, ada herbal dalam bentuk segar dan ada
pula yang terdapat dalam bentuk kering/simplisia. Soal efektifitas ternyata
baikherbal kering maupun herbal yang masih segar sama efektifnya.
Herbal kering bisa tahan lebih lama namun efek panas, cahaya, Oksigen
(udara) tetap berpengaruh. Herbal aromatik seperti Chamomle, peppermint
dengan bahan aktif yang terikat minyak esensial mudah menguap saat bereaksi
dengan oksigen dan panas. Karena itu sebaiknya ditempatkan dalam wadah
kaca yang tertutup rapat, simpan dalam gelap, kering dan dingin serta jauhkan
dari panas matahari.Jika penyimpanan benar, herbal kering dalam bentuk
bunga dan daun bisa tahan sampai satu tahun bahkan kulit kayu dan akar
kering bisa tahan sampai 2 tahun.
Herbal dalam bentuk Liquid extract merupakan herbal yang paling stabil
namun masih juga rusak oleh panas, cahaya dan oksigen. Jika disimpan dalam
wadah yang tertutup rapat, herbal dalam bentuk Liquid extract bisa bertahan
sampai 3 tahun.
Penggunaan atau pemakaian rempah hanya hanya dalam jumlah kecil saja
karena itu kontribusi terhadap nilai gizi juga tidak terlalu terlihat signifikan.
10
Sekarang rempah bukan hanya digunakan sebagai bumbu, tetapi juga menjadi
produk yang siap dikonsumsi (makanan), rempah sebagai herbal medicine
atau obat tradisional. Obat tradisional merupakan obat yang bahan bakunya
berasal asli dari alam. Gunawan dan Mulyani, 2002 menjelaskan bahwa
simplisia merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat
alam yang berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan
bentuk.
1) Beras Merah
Beras merah memiliki kandungan gizi yang meliputi vitamin B-komplek,
niasin, magnesium, fosfor, dan serat. Sehingga beras merah yang layak
dijadikan sebagai bahan makanan herbal tersebut sangat bermanfaat di
dalam mengendalikan kadar gula dalam darah, mempermudah kerja
jantung, serta tepat untuk pembentukan dan penguatan tulang.
2) Gandum
Gandum kaya akan kandungan serat dan vitamin E, sehingga gandum
dapat menjadi bahan makanan herbal yang dapat menurunkan tingkat
estrogen dalam tubuh. Dengan demikian, pertumbuhan kanker
payudara dapat dicegah. Gandum juga mampu mengurangi
penumpukan plak di erteri, meningkatkan peredaran darah sehingga
sel-sel otak semakin gesit bekerja. Apabila dikonsumsi sebanyak 2,5
porsi/hari bersama advokat, maka gandum yang akan menjadi sumber
protein dan vitamin B tersebut mampu menurunkan risiko penyakit
jantung.
11
3) Bekatul
Bekatul merupakan sumber serat larut yang sangat berkhasiat melapisi
dinding usus. Sehingga bekatul dapat dijadikan bahan makanan herbal
yang mampu mencegah penyerapan kolesterol. Bila dikonsumsi secara
teratur, maka bekatul dapat menurunkan kadar kolesterol.
Kandungan kimia dari umbi kentang anatara lain karbohidrat, serat, air
sekitar 80 %, protein, zat besi, thimin, niasin, fosfor, kalium, dan vitamin
C. Vitamin C yang terkandung dalam setiap 100 g kentang sebanyak 17
mg.
12