Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA FARMASI I


ANALISIS KUALITATIF OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK

Disusun oleh :
TRISYA ALYA BELLA
(1804277073)
FARMASI 2B

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS
Jalan K.H. Ahmad Dahlan 20 Telp (0265) 775052 Fax: (0265) 771931 Ciamis
2020
PERCOBAAN IV
ANALISIS KUALITATIF OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK

I. Tujuan Praktikum
A. Uji penggolongan obat berdasarkan gugus fungsi aromatik
B. Pemeriksaan senyawa nitro aromatik pada kloramfenikol
C. Pemeriksaan senyawa amin aromatik pada sulfametoksazol
D. Identifikasi amoxicilin dengan uji KLT

II. Teori Dasar


A. Antibiotik
Antibiotik merupakan zat yang memiliki khasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan kuman yang berasal dari fungi atau bakteri. (Tjay &
Rahardja, 2015)
Antibiotik digunakan sebagai pengobatan yang diakibatkan infeksi kuman
atau untuk pencegahan infeksi. Selain digunakan secara teurapeutis antibiotik
juga terkadang digunakan untuk non teurapeutis seperti pada peternakan sapi
dan ayam berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan. Mekanisme kerja
antibiotik ini berbeda-beda yaitu dengan menghambat sintesis protein,
menghambat sintesa dinding sel, menghambat sintesa membran sel,
menghambat sintesa DNA atau RNA dan antagonisme saingan. (Tjay &
Rahardja, 2015)

B. Gugus Fungsi Aromatik


Senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon yang miliki ikatan tunggal
dan ikatan rangkap diantara atom karbonnya. Senyawa aromatik paling
sederhana adalah senyawa yang mengandung cincin benzen.
Cicin benzen memiliki enam karbon yang bersimbolkan segi enam, setiap
sudut dari segi enam memiliki atom karbon yang terikat dengan hidrogen.
Dalam penamaanya yang berdasakan pada benzen tedapat klorobenzen yang
terdapat unsur halogen yaitu Cl yang terikat pada cincin benzen, Nitro benzen
(NO2 terikat pada rantai benzen), dll. Sementara penamaan berdasarkan fenil
terdapat fenilamin (NH2 terikat pada benzen) yang bisa disebut juga
aminobenzen, fenol (OH terikat pada benzen), dll.
Benzen sering digunakan sebagi pelarut dan bahan baku pembuatan
senyawa aromatik lain yang merupakan turunan benzen. Masing-masing
senyawa turunan benzen memiliki kegunaan bagi kehidupan manusia,
diantaranya :
1. Toluetena sebagai bahan dasar TNT atau bahan peledak dinamit.
2. Stirena sebagai bahan dasar pembuat polimer sintetik.
3. Anilina sebagai bahan dasar pembuat zat warna diazo.
4. Benzaldehid sebgai pengawet ataubahan baku parfum.
5. Fenol sebagai disinfektan
6. Asam benzoat dan turunanya
a. Asam asetil salisilat sebagai obat analgetik antipiretik.
b. Natrium benzoat sebagai pengawet makanan dalam kaleng.
c. Metil salisilat sebagai komponen utama obat gosok.

C. Sulfametoksazol

Gambar 2.1 Sulfametoksazol

BM : 253,28
Rumus Molekul : C10H11N3S
Titik Lebur : 170oC – 173oC
Pemerian : Serbuk hablur,putih sampai hampir putih, praktis
tidak berbau.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 50 bagian
etanol (95%) P, 3 bagian aseton P, dan mudah larut
dalam larutan natrium hidroksida
Penyimpanan : Dalam wadah terttutup baik dan terlindung dari
cahaya.
Khasiat : Antibakteri
(Anonim, 1997)
Pada struktur kimia sulfametokonazol terdapat gugus amin aromatik.
Identifikasi dilakukan untuk menunjukan reaksi amin aromatik primer akan
terbentuk endapan atau warna jingga merah. (Anonim, 1997)
Sulfametoksazol merupakan golongan sulfonamid yang memiliki spektrum
kerja luas yang memilki mekanisme kerja antagonis saingan sehingga
mengacaukan pembentukan RNA dan DNA bakteri. (Tjay & Rahardja, 2015)

D. Kloramfenikol

Gambar 2.2 Kloramfenikol

BM : 323,13
Rumus Molekul : C11H12Cl2N2O5
Titik Lebur : 149oC – 153oC
Pemerian : Hablur halus berbentuh lempeng panjang atau
jarum, putih sampai putih kelabu atau putih
kekuningan, tidak berbau, rasa sangat pahit.
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5
etanol (95%) P dan dalam 7 bagian propilenglikol
P, sukar larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
Khasiat : Antibiotikum.
(Anonim, 1997)

Pada struktur kimia klormfenikol terdapat gugus nitro aromatik. Identifikasi


klorampenikol dapat dilakukan dengan cara melarutkan 10 mg klorampenikol
dalam 1 ml etanol (95%), tambahkan 3 ml campuran 1 bagian etanol dan 9
bagian aquadest. Menambahkan 50 mg serbuk Zn kemudian dipanaskan selama
10 menit. Endapkan dan tuangkan pada gelas kimia kemudian tambahakan 100
mg natrium asetatndan 2 tetes benzolklorida kemudian kocok sampai larutan
jernih kemudian akan terbentuk warna merah sampai ungu. (Anonim, 1997)
Kloramfenkol merupakan antibiotik yang berkhasiat bakteriostatis
terhadapa hampir seua bakteri gram positif dan sejumlah kecil bakteri gram
negatif. Mekanisme kerja dari kloramfenikol bekrja dengan perintangan sintesa
polipeptida bakteri. (Tjay & Rahardja, 2015)
E. Amoxicilin

Gambar 2.3 Amoxcilin

BM : 419,45
Rumus Molekul : C16H19N3O5S.3H2O
Pemerian : Serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam methanol, tidak
larut dalam benzen, dalam karbon tetraklorida dan
dalam kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu ruang
terkendali.
Khasiat : Antibiotik.
(Anonim, 1997)
Amoxicilin merupakan derivat-hidroksi dengan aktivitas sama seperti
ampisilin tetapi resorpsinya lebih lengkap. Amoxicilin adalah antibiotik dengan
spektrum luas yang aktip terhadap kuman gram positif dan sejumlah gram
negatif kecuali pseudomonas, klebsiella dan B. Fragilis. (Tjay & Rahardja,
2015)

F. KLT
Kromatografi Lapis Tipis adalah salah satu metode pemisahan kromatografi
yang fleksibel dan banyak digunakan. Metode analisis kromatografi lapis tipis
(KLT) telah menjadi bagian dari teknik analisis rutin pada laboratorium analisis
dan pengembangan produk karena memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan
utama metode analisis kromatografi lapis tipis dibandingkan metode analisis
kromatografi cair kinerja tinggi adalah analisis beberapa sampel dapat
dilakukan secara simultan dengan menggunakan fase gerak dalam jumlah kecil
sehingga lebih hemat waktu dan biaya analisis serta lebih ramah lingkungan.
Teknik pemisahannya sederhana dengan peralatan yang minimal. (Wulandari,
2011)
Peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemisahan dan
analisis sampel dengan metode KLT cukup sederhana yaitu sebuah bejana
tertutup (chamber) yang berisi pelarut dan lempeng KLT. (Wulandari, 2011)
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Alat Jumlah
Chumber 1
Pipet tetes 4
Erlemeyer 1
Gelas ukur 4
Tabung reaksi 2
Beaker glas 3
Spatel 3
Hot plate 1
Kertas pH universal q.s
Silika gel q.s
Spektrofotometri Uv-Vis 1

B. Bahan
Bahan Jumlah
Kloramfenikol q.s
Amoxicilin 25 mg
Sulfametoksazol q.s
Amoxicilin trihidrat 25 mg
Aquadest q.s
Alkohol q.s
HCl encer 6 ml
Serbuk Zn q.s
Pereaksi diazo q.s
Natrium bikarbonat 20 ml
Aseton 1 ml
Amonium asetat 15,4 g
Asam asetat glasial q.s
Iodiun q.s
IV. PROSEDUR
A. Pemeriksaaan senyawa nitro aromatik pada kloramfenikol

Memasukan kloramfenikol pada tabung reaksi

Menambahkan etanol

Menambahkan 5 tetes HCl encer

Menambahkan serbuk Zn

Memanaskan campuran selama 10 menit

Menyaring hasil pemanasan

Menambahkan pereaksi diazo

Mengamati hasil

Jika berhasil ditandai adanya perubahan warna jadi merah jingga atau
endapan

B. Pemeriksaaan senyawa amin aromatik pada sulfametoksazol

Memasukan sulfametoksazol pada tabung reaksi

Menambahkan 5 ml HCl encer

Menambahkan pereaksi diazo

Mengamati hasil

Jika berhasil ditandai adanya perubahan warna jadi merah jingga atau
endapan

C. Identifikasi dengan uji KLT pada amoxicilin

Menimbang amoxicilin uji 25 mg

Melarutkan amoxicilin uji dengan 10 ml natrium bikarbonat

Menimbang amoxicilin trihidrat (baku pembanding) 25 mg

Melarutkan amoxicilin uji dengan 10 ml natrium bikarbonat


Menyiapkan fase gerak dari aseton dan amonim asetat 15,4% (10:90)

Mengatur pH sampai 5 dengan asam asetat glasial

Menyiapkan lempeng silika gel

Meneteskan masing-masing bahan sebanyak 1,0 µl pada lempeng KLT

Memasukan lempeng pada chumber yang sudah diisi fase gerak

Siapakan dan bersihkan alat/bahan yang akan di sterilisasi

Lakukan eluasi dengan jarak 15 cm

Membiarkan lempeng kering

Memaparkan lempeng pada uap iodium sampai terlihat bercak

Lihat hasil KLT dibawah sinar Uv pada spektrofotometri Uv-Vis

Menandai hasil pada lempeng dan mengamati warna

Menghitung nilai Rf
V. HASIL
A. Pemeriksaan senyawa nitro aromatik pada kloramfenikol

Hasil Pemerikasaan Gambar

Warna bening, terdapat


endapat warna abu
keperakan.

B. Pemeriksaan senyawa amin aromatik pada sulfametoksazol

Hasil Pemerikasaan Gambar

Warna putih susu, terdapat


endapat warna putih.

C. Identifikasi dengan uji KLT pada amoxicilin

Hasil Pemerikasaan Gambar


Dari 1cm titik noda
amoxicillin dan amoxicillin
trihidrat naik ke 2cm. Panjang
silika gel 7cm. jadi terdapat
kenaikan.
Nilai Rf
1 cm - 7cm = 6cm
6cm ÷ 2 cm = 0,3 cm
jadi nilai Rf nya 0,3
VI. PEMBAHASAN
Analisis kualitatif merupakan suatu proses mengidentifikasi keberadaan
suatu senyawa kimia dalam suatu larutan atau sampel yang tidak diketahui.
Sedangkan antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh berbagai jasad
renik, bakteri, fungi dan bakteri yang memiliki khasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan kuman.
Pada praktikum kali ini yaitu melakukan percobaan mengenai Analisis
Kualitatif Obat Golongan Antibiotik. Adapun tujuan praktikum ini yaitu dapat
melakukan uji penggolongan obat berdasarkan gugus fungsi aromatik, pemeriksaan
senyawa nitro aromatik pada kloramfenikol, pemeriksaan senyawa amin aromatik
pada antibiotik sulfametosksazol, dan identifikasi amoxicillin dengan uji KLT.
Pada pemeriksaaan senyawa nitro aromatik pada kloramfenikol yaitu
dengan cara memasukan kloramfenikol pada tabung reaksi, tambahkan etanol ,
kemudian menambahkan 5 tetes HCL encer, tambahkan serbuk Zn, lalu panaskan
campuran selama 10 menit , kemudian saring larutan yang telah dipanaskan
tambahkan pereaksi diazo dan amati hasil. Jika berhasil larutan tersebut akan
terjadi perubahan warna menjadi merah hingga jingga atau terdapat adanya
endapan.
Hasil pemeriksaan senyawa nitro aromatik pada kloramfenikol didapatkan
hasil yaitu warna bening, terdapat endapan warna abu keperakan. Sehingga
percobaan ini dapat dikatakan berhasil.
Pada pemeriksaan senyawa amin aromatik pada antibiotic sulfametoksazol
yaitu dengan cara memasukan zat sulfametoksazol pada tabung reaksi, tambahkan
5 ml HCL encer, tambahkan pereaksi diazo, kemudian amati hasil. Jika terdapat
perubahan warna menjadi merah jingga atau endapan, maka pemeriksaan tersebut
dikatakan berhasil.
Hasil dari pemeriksaan senyawa amin aromatik pada antibiotik
sulfametoksazol didapatkan hasil yaitu warna putih susu, dan terdapat endapan
warna putih. Meskipun tidak terjadi perubahan warna yang signifikan , namun
percobaan ini dikatakan baik dan berhasil karena terdapat endapan.
Selanjutnya pemeriksaan identifikasi amoxicillin dengan uji KLT.
Berdasarkan hasil dari percobaan yang telah dilakukan untuk nilai Rf Amoxicilin
dan amoxicilin trihidrat sama, yaitu 0,3 . hasil tersebut memenuhi standar
dikarenakan nilai Rf yang baik itu antara 0,2- 08.
VII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum sedian steril pembuatan tetes mata dapat disimpulkan :
1. Hasil pemeriksaan senyawa nitro aromatik pada kloramfenikol
didapatkan hasil yaitu warna bening, terdapat endapan warna abu
keperakan. Sehingga percobaan ini dapat dikatakan berhasil.
2. Hasil dari pemeriksaan senyawa amin aromatik pada antibiotik
didapatkan hasil yaitu warna putih susu, dan terdapat endapan warna
putih. Meskipun tidak terjadi perubahan warna yang signifikan , namun
percobaan ini dikatakan baik dan berhasil karena terdapat endapan.
3. Hasil dari percobaan idnetifikasi amoxicillin dengan uji KLT didapatkan
nilai Rf Amoxicilin dan amoxicilin trihidrat sama, yaitu 0,3. dan
termasuk nilai Rf yang baik. karena Rf yang baik 0,2 - 0,8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1997). Farmakope Indonesia edisi III. In Departemen Kesehatan


Republik Indonesia (IV). Mentri Kesehatan.
Anonim. (1995). Farmakope Indonesia edisi IV. In Departemen Kesehatan
Republik Indonesia (IV). Mentri Kesehatan.
Rahmah, S. Nugraha, D. (2020). PANDUAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS
1.Ciamis
Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2015). Obat-obat Penting (VII). Elex media
Komputindo
Wulandari, L. (2011). KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS. PT. Taman Kampus
Presindo

Anda mungkin juga menyukai