TINJAUAN PUSTAKA
7.Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga
sebagai berikut :
a. Fungsi biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan dan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa nyaman
2) Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi sosialisasi
1) Membina sosialisasi pada anak
2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan
tingkat perkembangan anak.
3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga
di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-
anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
e. Fungsi pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan
bakat dan minat yang dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat
perkembangannya.
Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut :
a. Fungsi pendidikan
b. Fungsi sosialisasi anak
c. Fungsi perlindungan
d. Fungsi perasaan
e. Fungsi religius
f. Fungsi ekonomi
g. Fungsi rekreatif
h.Fungsi biologis
Dari beberapa fungsi keluarga diatas ada 3 fungsi pokok
keluarga terhadap keluarganya adalah:
a.Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa
aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga
memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan
kebutuhannya.
b.Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan
anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga
diharapkan menjadi mereka anak-anak yang sehat fisik,
mental, sosial dan spiritual.
c.Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga
siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam
mempersiapkan masa depannya.
8.Tahap-tahap Kehidupan Keluarga
Tahap-tahap kehidupan keluarga menurut Duvall adalah
sebagai berikut :
a. Tahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai dari
pernikahan yang dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.
b. Tahap menjelang kelahiran anak, tugas keluarga yang
utama untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi
penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi
keluarga dan merupakan saat-saat yang dinantikan.
c. Tahap menghadapi bayi, dalam hal ini keluarga
mengasuh, mendidik dan memberikan kasih sayang kepada
anak, karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat
tergantung kepada kedua orang tuanya dan kondisinya masih
sangat lemah.
d. Tahap menghadapi anak pra sekolah, pada tahap ini
anak sudah mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai
bergaul dengan teman sebayanya, tetapi sangat rawan dalam
masalah kesehatan, karena tidak mengetahui mana yang
kotor dan mana yang bersih.
e. Tahap menghadapi anak sekolah, dalam tahap ini tugas
keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak
untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak
belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas sekolah
anak dan meningkatkan pengetahuan umum anak.
f. Tahap menghadapi anak remaja, tahap ini adalah tahap
yang paling rawan, karena dalam tahap ini anak akan
mencari identitas diri dalam membentuk kepribadian, oleh
karena itu suri tauladan dari kedua orangtua sangat
diperlukan.
g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat, setelah melalui
tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan
pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah melepaskan
anak ke masyarakat dalam memulai kehidupan berumah
tangga.
h. Tahap berdua kembali, setelah anak besar dan menempuh
kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami
istri berdua saja.
i. Tahap masa tua, tahap ini masuk ke tahap lanjut usia
dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan
dunia fana ini.
9.Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok,
sebagai berikut :
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam
keluarga.
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai
dengan kedudukannya masing-masing.
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat
yang lebih luas.
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota
keluarga.
10. Ciri-ciri Keluarga
a. Diikat dalam suatu perkawinan
b. Ada hubungan darah
c. Ada ikatan batin
d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
e. Ada pengambilan keputusan
f. Kerjasama antara anggota keluarga
g. Komunikasi interaksi antara anggota keluarga
h. Tinggal dalam satu rumah
11. Ciri-ciri Keluarga Indonesia
a. Suami sebagai pengambil keputusan
b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
c. Berbentuk monogram
d. Bertanggung jawab
e. Meneruskan nilai-nilai bangsa
f. Ikatan kekeluargaan sangat erat
g. Mempunyai semangat gotong royong
12. Pola Kehidupan Keluarga Indonesia
a. Daerah pedesaan
1) Tradisional
2) Agraris
3) Tenang
4) Sederhana
5) Akrab
6) Menghormati orangtua
b. Daerah perkotaan
1) Dinamis
2) Rasional
3) Konsumtif
4) Demokratis
5) Individual
6) Terlibat dalam kehidupan politik
4) Perumusan masalah
Setelah data dianalisa, maka selanjutnya dapat
dirumuskan masalah kesehatan dalam keperawatan
keluarga. Rumusan masalah kesehatan keluarga dapat
menggambarkan keadaan kesehatan dan status kesehatan
keluarga, karena merupakan hasil dari pemikiran dan
pertimbangan yang mendalam tentang situasi kesehatan,
lingkungan, norma, nilai, kultur yang dianut oleh
keluarga tersebut.
1) Perkawinan
2) Kehamilan
3) Persalinan
4) Masa nipas
5) Menjadi orangtua
6) Penambahan anggota keluarga, misalnya bayi baru lahir
7) Abortus
8) Anak masuk sekolah
9) Anak remaja
10) Kehilangan pekerjaan
11) Kematian anggota keluarga
12) Pindah rumah
5. Perencanaan
Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan
yang ditentukan perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan
masalah kesehatan dan perawatan yang telah diidentifikasi.
Langkah-langkah dalam mengembangkan rencana keperawatan:
a. Pengkajian
Dengan melakukan pengkajian, perawat akan menemukan
1) Masalah-masalah kesehatan dan keperawatan keluarga
2) Kebutuhan kesehatan dan keperawatan keluarga
b. Sasaran
Sasaran adalah keadaan atau situasi yang diharapkan
setelah tindakan yang dilaksanakan. Sasaran merupakan
tujuan dimana segala usaha diarahkan. Prinsip-prinsip
dalam menentukan sasaran :
1) Ditentukan oleh perawat bersama keluarga
2) Dapat diterima oleh keluarga
3) Keluarga menyadari dan mengambil tindakan untuk
memecahkannya.
c. Perumusan tujuan
Bila dilihat dari sudut perhatian, tujuan perawatan
dibagi menjadi :
1) Yang berorientasi pada perawat yaitu tujuan yang
dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan
perawat.
2) Yang berorientasi pada pasien yaitu tujuan dinyatakan
dari pihak penerima pasien atau keluarga dalam bentuk
hasil baik fisik, mental dan perilaku.
Bila dilihat dari jangka waktu, maka tujuan
perawatan keluarga dapat dibagi menjadi:
1) Tujuan jangka pendek, ditetapkan pada keadaan yang
mengancam kehidupan, misalnya sakit berat dan
sebagainya.
2) Tujuan jangka panjang, lebih menekankan pada perubahan
perilaku dari perilaku yang merugikan kesehatan menjadi
perilaku yang menguntungkan kesehatan dan mengarah
kepada kemampuan mandiri dalam memelihara kesehatan
keluarga dan mengatasi masalahnya.
Sumber-sumber yang mempengaruhi keputusan perawat
dalam mengambil tindakan:
1) Sumber-sumber keluarga
a) Kekuatan fisik dan psikis dari setiap anggota
keluarga.
b) Kemampuan keuangan
c) Fasilitas fisik (sarana dan prasarana)
d) Dukungan dari sanak saudara
2) Sumber-sumber perawat :
a) Pengetahuan atau kemampuan intelektual, kemampuan
dalam berhubungan dengan keluarga (komunikasi dan
keterampilan, teknis keperawatan).
b) Tersedianya waktu perawat dan dukungan dari suatu
sistem pelayanan.
3) Sumber-sumber masyarakat :
a) Tersedianya institusi pelayanan kesehatan di
masyarakat, seperti puskesmas, posyandu, polindes
dan sebagainya.
b) Adanya program-program kesehatan untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat, misalnya: program UPGK,
imunisasi, KB dan sebagainya.
c) Organisasi-organisasi masyarakat, misalnya PKMD,
PKK, LKMD dan sebagainya.
d. Evaluasi
Tolok ukur yang digunakan dalam evaluasi adalah:
1) Kriteria keberhasilan
2) Standar keperawatan
3) Perubahan perilaku
e. Penilaian
1) Kriteria dasar
Kriteria adalah gambaran tentang faktor-faktor
tidak tetap yang dapat memberi petunjuk bahwa tujuan
telah dicapai. Standar menunjukkan tingkat pelaksanaan
yang sebenarnya. Standar akan memberitahukan apakah
tingkat pelaksanaan yang diterima atau keadaan yang
bagaimana agar dapat mengatakan bahwa tindakan yang
dilakukan berhasil atau tujuan tujuan tercapai.
2) Pengukuran hasil penilaian
Hasil asuhan keperawatan dapat diukur melalui 3
dimensi yaitu:
a) Keadaan fisik, misalnya peningkatan berat badan
anak.
b) Psikologis dan sikap, misalnya perkembangan sikap
positif keluarga terhadap perawat dalam memberikan
asuhan di rumah.
c) Pengetahuan dan perubahan perilaku, misalnya
keluarga melaksanakan petunjuk-petunjuk yang
berkaitan dengan perawatan payudara sewaktu menyusui
bayi.
3) Metode penilaian
a) Observasi langsung, mengamati secara langsung
perubahan yang terjadi dalam keluarga. Dari tidak
pernah membuka jendela sampai membuka jendela.
b) Wawancara, mewawancarai keluarga mengenai perubahan
sikap apakah telah menjalankan anjuran yang
diberikan perawat.
c) Memeriksa laporan, dapat dilihat dari rencana asuhan
keperawatan yang dibuat dari tindakan yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana.
d) Latihan simulasi, berguna dalam menentukan
perkembangan kesanggupan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.