ABSTRAK
Palu merupakan Kota yang terletak tepat di garis khatulistiwa dimana intensitas matahari
tersedia melimpah, sehingga potensi pemanfaatan energi matahari sangat besar. Kelebihan dari energi
matahari merupakan energi yang terbarukan, tidak menimbulkan polusi dan terdapat dimana saja di
Indonesia. Saat ini teknologi penggunaan energi matahari khususnya photovoltaic sudah mulai banyak
digunakan seperti teknologi pengisian baterai menggunakan photovoltaic. Pengisian baterai dengan
memanfaatkan photovoltaic, memiliki kendala pada tegangan output photovoltaic yang tidak stabil.
Sehingga tegangan yang sampai pada baterai berfluktasi.
Penelitian ini memanfaatkan fungsi dari rangaian cuk converter yang dapat menaiakan dan
menurunkan tegangan. Untuk membuat tegangan keluaran cuk converter kontan pada tegangan 13,8 V
digunakan kontrol PID sebagai pengendali dengan nilai Kp sebesar 0,5, nilai Kd sebesar 0,25, nilai Ki
sebesar 0.02 dan setpoint sebesar 110.
Hasil pengujian menunjukan bahwa penggunaan rangkaian cuk converter dapat menaikkan dan
menurunkan tegangan sumber dengan mengatur duty cycle, serta dapat mengurangi ripple pada keluaran
sel surya dan pengisian baterai. Efisiensi rata-rata cuk converter sebesar 79 % pada saat pengisian baterai
serta lama pengisian membutuhkan waktu sebesar 2-4 jam.
Kata kunci: Sel Surya, Baterai, Cuk Converter, Duty Cycle, PID
ABSTRACT
Palu is municipality located in equator where solar radiation is abundantly available. therefore,
utilization of solar energy is potential. solar energy technology has some advantages, such as are of
renewable energy, having no pollution an d available everywhere. recently, the use of solar energy
technology, especially photovoltaic, has been used widely such as battery charger using photovoltaic.
charging battery with photovoltaic as source, has been limited by instability of photovoltaic output
voltage. so voltage input of battery is also fluctuated.
This research applies cuk converter to increase and decrease the voltage from photovoltaic. to
stabilize the output of cuk converter at 13,8 V. PID control is applied with Kp,Kd,Ki, and setpoint are
0.5, 0.25, 0.02, and 110 respectively.
The result shows that use of cuk converter can raise and decrease the source voltage by
regulating duty cycle, as well reduce ripple of photovoltaic voltage. the average efficiency of the cuk
converter is 79 % when charge the battery. the duration time needed to charge fully the battery is 2-4
hours.
Keywords: Solar Cells, Battery, Cuk Converter, Duty Cycle, PID
Rancang Bangun Pengontrolan Pengisian Baterai Dengan Sumber Sel Surya
Berbasis Arduino
Adams bersama muridnya, Richard Evans Day converter dapat dilihat pada gambar 3 Induktor
menemukan bahwa material padat selenium sisi input berfungsi sebagai filter dari sumber
dapat menghasilkan listrik ketika terkena tegangan DC untuk mengurangi riak
paparan sinar. Dengan kata lain, arti gelombang input. Berbeda dengan konverter
Photovoltaic yaitu proses konversi cahaya pada umumnya dimana aliran energi terjadi
matahari secara langsung untuk diubah menjadi pada induktor, pada cuk converter aliran energi
listrik. Photovoltaic biasa disingkat dengan PV, terjasi pada kapasitor pentransfer tegangan [3].
nama lain untuk sel photovoltaic adalah solar Hal ini karena pada kondisi steady state
cell, solar panel, solar array, dan photovoltaic tegangan rata-rata yang melalui kedua induktor
panel. Solar array adalah kelompok dari solar sama dengan nol. Kelebihan dari konverter ini
panel, dan solar panel adalah kelompok dari adalah arus kontinyu pada sisi input dan output.
solar cell. Sedangkan kelemahan pada cuk converter
Solar cell atau sel surya merupakan elemen adalah besarnya nilai reaktif pada komponen
aktif (semikonduktor) yang memanfaatkan efek dan besarnya arus pada switch, dioda serta
photovoltaic untuk mengubah energi surya kapasitor pentransfer tegangan. Berikut adalah
menjadi energi listrik. Apabila permukaan sel rangkaian umum untuk cuk converter dapat
surya terkena cahaya matahari maka dihasilkan dilihat pada gambar 3.
pasangan elektron dan hole. Elektron akan
meninggalkan sel surya dan akan mengalir pada
rangkaian luar sehingga timbul energi listrik.
Energi listrik yang dihasilkan oleh sel surya
dapat dimanfaatkan langsung atau disimpan
dalam baterai untuk digunakan kemudian.
Pada umumnya satu modul surya biasanya
terdiri dari 28 s/d 36 sel surya, dan total Gambar 3. Rangkaian Cuk converter
menghasilkan tegangan DC sebesar 12 V dalam
kondisi penyinaran standar. Modul surya Analisa pada cuk converter
tersebut bisa digabungkan secara paralel atau berdasarkan beberapa asumsi berikut ini :
seri untuk memperbesar total tegangan dan arus
output-nya sesuai dengan daya yang dibutuhkan 1. Kedua induktor pada cuk converter
untuk aplikasi tertentu. Gambar 2 berikut mempunyai nilai induktansi yang besar
merupakan susunan dari sel surya.[3] untuk menghasilkan arus yang konstan.
2. Kedua kapasitor pada cuk converter
mempunyai nilai kapasitansi yang cukup
besar untuk menghasilkan tegangan
keluaran yang konstan.
3. Rangkaian dioperasikan pada kondisi steady
state, dimana gelombang tegangan dan arus
merupakan gelombang periodik.
4. Untuk duty cycle (D), switch tertutup pada
waktu ton. Dimana ton merupakan perkalian
antara duty cycle dengan periode (T).
Periode merupakan waktu yang dibutuhkan
Gambar 2. Susunan modul Photovoltaic
untuk membentuk satu gelombang penuh.
1.3. Rangkaian Cuk Converter Secara matematis dapat dituliskan ton = D.T.
Selanjutnya, switch terbuka pada waktu toff.
Cuk converter merupakan salah satu jenis Dimana toff merupakan perkalian antara (1-
rangkaian yang bisa menaikan atau D).T..
menurunkan tegangan yang memiliki 5. Dioda dan switch pada rangkaian cuk
karakteristik seperti rangkaian buck-boost. Cuk converter merupakan komponen yang ideal.
converter terdiri dari sumber tegangan arus
Pada kondisi saklar tertutup, dioda akan
searah atau direct current (DC), induktor pada
mengalami reverse bias, saat arus akan mengalir
sisi input (L1), kapasitor pentransfer tegangan
(C1), pensaklaran atau switch, dioda, induktor melalui saklar. Pada kondisi ini, induktor sisi
pada sisi output (L2), kapasitor filter (C2) dan input L1 akan mengalami pengisian energi oleh
sumber tegangan DC sesuai dengan gambar 4
beban (resistif). Bentuk rangkaian cuk
Rancang Bangun Pengontrolan Pengisian Baterai Dengan Sumber Sel Surya
Berbasis Arduino
Sedangkan induktor sisi output L2 terjadi proses Nilai tegangan keluaran cuk
pengisian energi oleh kapasitor pentransfer converter dapat dicari dengan persamaan
tegangan C1 dan kapasitor filter C2 sehingga sebagai berikut :
keduanya berfungsi sebagai pengurang riak
gelombang pada sisi beban sesuai dengan 𝑉𝑜 𝐷
gambar 5[3] =
𝑉𝑠 1 − 𝐷
Dimana :
Vo : Tegangan output yang diharapkan
Vs : Tegangan sumber (input)
D : Duty cycle
Gambar 4. Cuk converter saat switch on
analisa loop kiri Untuk menentukan nilai kedua induktor
tersebut digunakan persamaan sebagai berikut.
𝑉𝑠2 . 𝑉𝑜
𝐿1 =
𝜆. 𝑃. 𝑓𝑠. (𝑉𝑜 + 𝑉𝑠)
𝑉𝑠 . 𝑉𝑜2
Gambar 5. Cuk converter saat switch on 𝐿2 =
𝜆. 𝑃. 𝑓𝑠. (𝑉𝑜 + 𝑉𝑠)
analisa loop kanan
Dimana :
𝑉𝑠 = Tegangan input (Volt)
Pada kondisi saklar terbuka, dioda akan
𝑉𝑜 = Tegangan output (Volt)
mengalami reverse bias, saat arus akan
𝜆 = Faktor ripple
mengalir melalui diode. Pada kondisi ini,
kapasitor pentransfer tegangan C1 akan 𝑃 = Daya (Watt)
mengalami charge dan mendapat aliran energi 𝑓𝑠 = Frekuensi switching (Hz)
dari sumber tegangan DC induktor L1 sesuai
dengan gambar 6 Sedangkan induktor L2 akan Untuk menentukan nilai kedua kapasitor
mengalami pengosongan arus dan bersamaan
tersebut digunakan persamaan sebagai berikut :
kapasitor filter C2 akan mengalirkan energi ke
𝑃
beban sesuai gambar 7[3] 𝐶1 =
𝜆. 𝑓𝑠. (𝑉𝑜 + 𝑉𝑠 )2
𝑃
𝐶2 =
2. 𝜋. 𝑓𝑠. 𝜆. 𝑉𝑜2
Dimana :
Gambar 6 Cuk converter saat switch off 𝑉𝑠 = Tegangan Input (Volt)
analisa loop kiri 𝑉𝑜 = Tegangan Output (Volt)
λ = Faktor ripple
P = Daya (Watt)
π = Pi (3.14)
𝑓𝑠 = Frekuensi switching (Hz)
..........................................................................
Gambar 7 Konverter cuk saat switch off maka beban yang digunakan dapat dihitung
analisa loop kanan dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut :
Rancang Bangun Pengontrolan Pengisian Baterai Dengan Sumber Sel Surya
Berbasis Arduino
𝑉02
𝑃=
𝑅
Dimana :
R = Tahanan R
𝑉𝑜 = Tegangan Output (Volt)
P = Daya output (1) (2)
𝑅1 = Resistor (Ω)
Gambar 9. Sensor tegangan 𝑅2 = Resistor (Ω)
1.6. Sensor Arus 1.8. LCD
Sensor arus yang digunakan adalah modul Pada gambar 12 menunjukan LCD (Liquid
ACS712 ditunjukan pada gambar 10 memiliki Crystal Display) yang merupakan alat untuk
kegunaan untuk mendeteksi besarnya arus yang memonitor baik itu input maupun output
mengalir lewat blok terminal dimana keluaran sebagai penampil data.
berupa sinyal analog yang proporsional
terhadap arus listrik yang mengalir di antara pin
pendeteksi-nya.[4]
Rancang Bangun Pengontrolan Pengisian Baterai Dengan Sumber Sel Surya
Berbasis Arduino
𝐿1 = 218 µ𝐻
No Parameter Panel Surya Nilai Satuan 𝑉𝑠 . 𝑉𝑜2
𝐿2 =
1 Model Number SPM035P - 𝜆. 𝑃. 𝑓𝑠. (𝑉𝑜 + 𝑉𝑠)
2 Rated Maximum Power 85 Wattpeak
21,9 . 13.82
(Pmax) 𝐿2 =
0,1 . 85 . 10000 . (13,8 + 21,9)
3 Current at Pmax (Imp) 4.84 Ampere
5 Short Circuit Currenr (Isc) 5.17 Ampere Pada rangkaian cuk converter terdapat dua buah
6 Open Circuit Voltage 21.9 Volt
kapasitor dengan penentuan nilai yang dapat
dilihat pada persamaan.
(Voc)
𝑃
𝐶2 =
Berdasarkan datasheet panel surya yang 𝜆. 𝑓𝑠. (𝑉𝑜 + 𝑉𝑠 )2
digunakan dari penelitian yang dilakukan
selama 7 hari, dimana pengambilan data 85
dimulai dari pukul 09:00 sampai dengan pukul 𝐶2 =
16:00 setiap harinya, maka diperoleh nilai rata 0,1 . 10000 . (13,8 + 21,9)2
– rata dari hasil pengukuran tegangan sebesar
19 V dan arus sebesar 4 A. Dengan selang 𝐶1 = 66 µ𝐹
waktu pengambilan data perjam.
𝑃
3.2 Rangkaian Cuk converter 𝐶2 =
2 . 𝜋 . 𝑓𝑠 . 𝜆 . 𝑉𝑜2
Pada desain ini, tegangan input yang
ditentukan 21,9 Volt (tegangan keluaran 85
maksimum dari panel surya) dengan daya 85 𝐶2 =
2 . 3,14 . 10000 . 0,1 . 13,82
Wattpeak. Untuk tegangan output ditentukan
sebesar 13,9 Volt. Berdasarkan tegangan input 𝐶2 = 0,070 𝑚𝐹 = 71 µ𝐹
dan tegangan output yang telah ditentukan,
maka duty cycle yang digunakan pada Simulasi rangkaian cuk converter pada
rangkaian cuk converter dapat ditentukan PSIM berdasarkan parameter yang telah
dengan persamaan. dihitung sebelumnya, dijadikan acuan dalam
pembuatan alat dalam bentuk implementasi
𝑉𝑜 𝐷 13,8 𝐷 untuk menentukan nilai awal dari komponen
= − <=> = −
𝑉𝑠 1−𝐷 21,9 1−𝐷 yang akan digunakan pada perancangan.
D = 0.38 atau D = 38 %
20 𝑘𝛺
𝑉𝑜𝑢𝑡 = − ( 𝑥 21,9)
51𝑘7
Gambar 15 Rangkaian cuk converter 𝑉𝑜𝑢𝑡 = −8.47 𝑉
Sheet %
2,55
5 17,50 17,60
25
6 16,50 16,56
20
Tegangan (Volt)
15 7 15,50 15,49
10
5 8 14,50 14,47
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 13,50 13,52
Nomor Percobaan
10 12,50 12,48
Tegangan Power Supply (Volt)
Pembacaan Sensor tegangan (Volt)
Tabel 5 merupakan hasil pengukuran
Op-Amp yang mendekati dengan tegangan
Gambar 23 Grafik hasil pengujian sensor
power supply yang diberikan. Kelemahan dari
tegangan
sensor ini adalah semakin besar tegangan input
3.9 Pengujian Modul Op-Amp Sebagai maka semakin besar perbedaan pembacaan Op-
Pembalik Polaritas Amp dengan power supply. Dari hasil
Pengujian Op-Amp sebagai pembalik
penelitian menunjukan bahwa Op-Amp dapat
polaritas untuk mengetahui apakah Op-Amp
digunakan dalam perancangan ini.
bekerja sesuai fungsinya, dan sekaligus
3.10 Pengujian Kontrol PID
digunakan sebagai sensor tegangan pada bagian
output cuk converter. Modul Op-Amp memiliki Pengujian kontrol PID adalah
jangkauan pembacaan mulai dari 0 (pada input dengan melihat perbedaan antara kontrol P,
-1,29) sampai 1023 (pada input -30V). kontrol PI, Kontrol PD, Kontrol PID.
penentuan nilai KP sebesar 0.5, nilai KD
sebesar 0.25 dan nilai KI sebesar 0.02 untuk
membuat tegangan keluaran cuk converter
konstan di-setpoint 110 atau 13,8 V didapat
dengan cara trial and error.
Integral*(rate);
Gambar 24. Pengujian modul Op-Amp
sebagai pembalik polaritas Adapun perbedaan dari beberapa
pengontrolan ditunjukan pada gambar 25.
Tabel 5 Hasil pengukuran Op-Amp
150
sebagai modul pembalik polaritas
Pembacaan Sensor 100
Tegangan Power P
No. tegangan 50
Supply (Volt) PD
(Volt) 0
PID
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37
-50
-100
1 21,50 21,57
2 20,50 20,57
Gambar 25. Grafik perbandingan PID
3 19,50 19,61
4 18,50 18,58
Rancang Bangun Pengontrolan Pengisian Baterai Dengan Sumber Sel Surya
Berbasis Arduino
3.11 Pengujian Rangkaian Cuk Converter Tabel 6 Hasil pengujian tegangan konstan
dengan sumber sel surya
Pengujian rangkaian cuk converter
dilakukan untuk melihat apakah berfungsi Intensit
Duty
dengan baik menaikan dan menurunkan 𝑉𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝐼𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑉𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝐼𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 as
Cycle
tegangan. Dalam pengujian ini cuk converter (V) (A) (V) (A) (Watt/
(%)
diberi inputan dari power supply sebesar 21,97 𝑚2 )
Volt dan menghasilkan tegangan output yang 10,72 2,28 80 13,95 1,05 244,08
lebih besar atau lebih kecil dari tegangan input 19,46 0,78 56 13,94 0,81 701,75
sesuai dengan duty cycle yang diberikan.
19,38 0,54 53 13,96 0,62 692,30
Gambar 26 merupakan pengujian 19,35 0,46 50 13,92 0,54 648,36
rangkaian cuk converter untuk menurunkan
19,19 0,43 47 14,00 0,48 572,08
tegangan, dimana tegangan input yang
diberikan dari power supply sebesar 21,97 Volt 19,06 0,38 44 13,97 0,44 533,94
dan menghasilkan nilai output lebih kecil dari 19,05 0,35 40 14,02 0,48 480,55
nilai input yaitu -13,71 Volt.
19,43 0,35 36 14,10 0,36 594,96
19,27 0,32 35 14,01 0,32 556,82
18,98 0,28 34 14,05 0,31 396,64
19,41 0,28 33 14,06 0,31 533,94
19,38 0,27 32 14,05 0,30 968,72
19,22 0,26 32 14,17 0,29 343,25
19,39 0,26 31 14,19 0,28 350,87
Gambar 26 Hasil percobaan menurunkan
19,29 0,25 30 14,18 0,26 327,99
tegangan
19,38 0,24 29 14,22 0,26 381,38
19,30 0,23 23 14,18 0,22 396,64
19,69 0,20 22 14,25 0,21 305,11
19,45 0,19 21 14,17 0,20 312,73
19,45 0,18 20 14,27 0,20 343,24
Gambar 27 Hasil percobaan menaikan
19,43 0,18 19 14,21 0,19 320,36
tegangan
19,26 0,16 18 14,24 0,18 259,34
Gambar 27 merupakan pengujian
rangkaian cuk converter untuk menaikan 19,24 0,16 17 14,23 0,17 213,57
tegangan, dimana, tegangan input yang 19,11 0,15 16 14,29 0,16 167,81
diberikan dari power supply sebesar 21,95 Volt 19,11 0,14 15 14,22 0,15 114,41
menghasilkan nilai output lebih besar dari nilai
19,05 0,13 15 14,28 0,14 106,78
input yaitu -30,21 Volt.
3.12 Pengujian Sistem Keseluruhan 18,92 0,12 15 14,19 0,13 99,16
19,01 0,11 15 14,19 0,11 106,78
Pengujian ini dilakukan dengan cara
merangkai keseluruhan rancangan sistem
pengisian baterai dimana tegangan input berasal
dari sel surya sebagai sumber tegangan. Data Pada tabel 6, terlihat bahwa cuk
yang diambil yaitu tegangan input, tegangan converter menunjukan tegangan konstan.
output, duty cycle, arus input dan arus output Beberapa nilai tegangan output diawal
yang dapat dilihat pada tabel 6 Perancangan ini pengambilan data memiliki nilai berbeda,
menggunakan baterai (accu) dengan tegangan disebabkan sel surya yang masih dalam kondisi
awal sebesar 12,05 Volt. Adapun hasil dingin. Data dari tegangan output yang
pengujian dapat dilihat pada tabel 6. memiliki nilai berbeda, akan tetapi tidak akan
mempengaruhi umur baterai karena kondisi
Rancang Bangun Pengontrolan Pengisian Baterai Dengan Sumber Sel Surya
Berbasis Arduino
normal pengisian baterai yaitu 13,8 Volt sampai 2,09 1,56 74,64
dengan 14,7 Volt.
Dari hasil pengukuran selanjutnya Efisiensi rata rata 79,11
dilakukan perhitungan daya input dan daya
output untuk mencari nilai efisiensi seperti yang
ditunjukan pada tabel 7. Berdasarkan tabel 7 terlihat bahwa cuk
converter menghasilkan nilai efisiensi yang
Tabel 7 Hasil daya dan efisiensi baik atau nilai rata – rata efisiensi ±79,11%,
𝑃𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑃𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Efisiensi (%) IV. PUNUTUP
(Watt) (Watt)
24,44 14,64 59,92 4.1. Kesimpulan
15,17 11,29 74,38 Setelah melakukan pengujian “Rancang
10,46 8,65 82,70 Bangun Pengontrolan Pengisian Baterai
Dengan Sumber sel surya Berbasis Arduino”,
8,90 7,51 84,44 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
8,25 6,72 81,43 1. Rancang bangun pengontrolan pengisian
baterai menggunakan rangkaian cuk
7,24 6,14 84,86 converter yang dapat menaikan dan
6,66 6,72 100,93 menurunkan tegangan DC. Duty Cycle
berfungsi untuk membuat tegangan keluaran
6,80 5,07 74,64 konstan meskipun tegangan masukan
berubah-ubah. Ketika tegangan masukan
6,16 4,48 72,70 semakin besar, maka nilai duty cycle akan
5,31 4,35 81,95 semakin kecil.
2. Tegangan keluaran dari rangkaian ini
5,43 4,35 80,19 bernilai negatif sehingga harus
menggunakan op-amp tipe LM741 sebagai
5,23 4,21 80,55 pembalik polaritas tegangan.
4,99 4,10 82,23 3. Sistem kontrol rangkaian ini menggunakan
kontrol PID dengan nilai KP sebesar 0.5,
5,04 3,97 78,81 nilai KD sebesar 0.25 dan nilai KI sebesar
0.02 serta set point-nya bernilai 46 atau
4,82 3,68 76,44 sebesar 13.8 Volt.
4,65 3,69 79,48 4. Rancang bangun pengontrolan pengisian
baterai menggunaan LCD sebagai tampilan
4,43 3,11 70,27 sistem sehingga memudahkan pemantauan
arus dan tegangan keluaran.
3,93 2,99 75,99
3,69 2,83 76,68 4.2. Saran