Tugas Fiqih
Tugas Fiqih
Kelas 8.1
Tugas Fiqih
1. Tuliskan pengertian haji baik menurut bahasa dan istilah dan dasar hukumnya!
JAWABAN :
َّاس ِح ُّج
ِ َع لَ ى الن آم نً ا ۗ َو لِ لَّ ِه
ِ ان
َ يم ۖ َو َم ْن َد َخ لَ هُ َك ِ فِ ِيه آي ات ب ِّي ن ات م َق ام إِ ب ر
اه
َ َْ ُ َ ٌ َ َ ٌ َ
ِ
َالْ َع الَ م ني اع إِ لَ ْي ِه َس بِ ي اًل ۚ َو َم ْن َك َف َر فَ ِإ َّن اللَّ هَ َغ يِن ٌّ َع ِن ِ
ْ الْ َب ْي ت َم ِن
َ َاس تَ ط
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji
adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam.
E. Tahalul, adalah tahapan haji di mana jamaah bebas dari apa-apa yang
diharamkan dalam ihram. Tahalul atau Tahallul ini identik dengan
mencukur rambut.
F. Tertib, artinya semua rukun haji harus dilaksanakan secara berurutan dan
apabila tidak maka haji yang dilakukan dianggap tidak sah.
3. 1.Beragama Islam
Syarat utama berhaji adalah beragama Islam. Pasalnya hanya muslim yang
boleh menginjakkan kaki di tanah haram. Haji pun merupakan tuntunan
agama Islam saja, bukan menjadi rukun apalagi aturan agama lainnya.
2. Sudah baligh
Orang yang wajib berhaji adalah orang yang sudah baligh ditandai dengan
mimpi basah bagi laki-laki dan menstruasi bagi perempuan.
Jika ada keluarga yang membawa serta anak kecil yang belum baligh atau
belum dewasa, maka hajinya tetap dianggap sah tetapi tidak memenuhi
prasyarat wajib haji.
3. Berakal sehat
Orang-orang yang hilang ingatan, gila, atau tidak waras tidak diwajibkan
untuk berhaji. Hanya orang-orang yang berakal sehat yang layak memenuhi
amanat menunaikan ibadah haji.
Meskipun pada saat ini sudah tidak ada perbudakan, haji tetap tidak
diwajibkan bagi budak atau hamba sahaya yang beragama Islam sekalipun.
Pada masa lalu, bangsa Arab masih memberlakukan perbudakan sehingga
tidak diwajibkan bagi budak untuk beribadah haji.
5. Mampu secara fisik dan finansial
3. Bagi jamaah haji perempuan, ia harus didampingi suami atau laki-laki yang
memiliki hubungan saudara dekat dengannya, mendapat izin suaminya, dan
tidak sedang menjalani masa iddah.