https://mapleous.wordpress.com/2016/07/25/sistem-penggolongan-darah-rhesus/
http://www.kerjanya.net/faq/10931-golongan-darah.html
A. Penggolongan Darah
Penggolongan darah penting dilakukan sebelum tranfusi darah karena
pencampuran golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasi dan destruksi
sel darah merah. Dalam teknik slide biasa untuk penggolongan darah ABO, dua tetes
darah yang terpisah dari orang yang akan diperiksa golongan darahnya diletakkan pada
sebuah slide mikroskop. Setetes serum yang mengandung aglutinin anti-A (dari darah
golongan B) diteteskan pada salah satu tetes darah, sedangkan setetes serum yang
mengandung aglutinin anti-B (dari darah golongan A) diteteskan pada tetes darah
lainnya.
1) Jika serum anti-A menyebabkan aglutinasi pada tetes darah, maka individu
tersebut memiliki aglutinogen tipe A (golongan darah A)
2) Jika serum anti-B menyebabkan aglutinasi, individu tersebut memiliki
aglutinogen tipe B (golongan darah B).
3) Jika kedua serum anti-A dan anti-B menyebabkan aglutinasi, individu
tersebut memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B (golongan darah AB)
4) Jika kedua serum anti-A dan anti-B tidak mengakibatkan aglutinasi, maka
individu tersebut tidak memiliki aglutinogen (golongan darah O)
Adapun klasifikasi golongan darah ABO ditentukan berdasarkan ada tidaknya
aglutinogen (antigen tipe A dan tipe B) yang ditemukan pada permukaan eritrosit dan
agglutinin (antibodi), anti-A dan anti-B, yang ditemukan dalam plasma darah.
1) Darah golongan A mengandung aglutinogen tipe A dan agglutinin anti-B
2) Darah golongan B mengndung aglutinogen tipe B dan agglutinin anti-A
3) Darah gplongan AB mengandung aglutinogen tipe A dan tipe B, tetapi tidak
mengandung agglutinin anti-A dan anti-B
4) Darah golongan O tidak mengandung aglutinogen, tetapi mengandung
agglutinin anti-A dan anti-B
C. Tranfusi Darah
Saat tranfusi darah diberikan, plasma donor akan diencerkan oleh plasma resipien,
sehingga agglutinin donor tidak dapat menyebabkan aglutinasi. Walaupun demikian,
agglutinogen pada sel donor penting untuk tranfusi. Jika golongan darah donor berbeda
dengan golongan darah resipien, maka aglutinin dalam plasma resipien akan
mengaglutinasi sel darah merah asing donor. Reaksi tranfusi disebabkan oleh aglutinasi
sel darah merah donor. Aliran darah dalam pembuluh kecil terhalang oleh gumpalan sel,
hemolisis (rupture) sel darah merah menyebabkan terlepasnya hemoglobin kedalam
aliran darah. Hemoglobin yang terbawa ke tubulus ginjal mengendap, menutup tubulus,
dan mengakibatkan ginjal tidak berfungsi (Ethel Sloane,2004).
Sebelum pemberian tranfusi, untuk memastikan kecocokan darah memerlukan
proses "Crossmatch" yaitu uji serasi silang antara darah pasien dengan darah donor
yang diberikan. Crossmatch ini bertujuan untuk melihat apakah darah pasien sesuai
dengan darah donor sehingga tidak ada efek yang merugikan pasien transfusi darah
tersebut.Secara keseluruhan darah pendonor baru siap diberikan kepada seseorang itu
butuh waktu paling lama sekitar 3 jam.