Anda di halaman 1dari 5

ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

MENENTUKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA


SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DI
PT. PLN WILAYAH NAD CABANG LANGSA

Jamilah Husna, Zulfadli Pelawi, Yusniati,


Dosen Progran Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UISU
miila_jv@yahoo.com ; yusniati@ft.uisu.ac

Abstrak
Suatu sistem daya listrik terdiri tiga komponen yaitu : pusat-pusat tenaga listrik, saluran-saluran transmisi, dan
sistem distribusi. Dalam penggunaan daya listrik sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam sistem
penyaluran dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan, di mana sistem ini berfungsi untuk menyalurkan dan
mendistribusikan tenaga listrik secara langsung ke masing-masing beban. Sehingga dalam hal ini perlu
ditingkatkan kualitas pelayanan seperti meningkatkan keadaan sistem jaringan dan mampu meminimalkan
terjadinya gangguan pada sistem tenaga listrik khususnya pada jaringan distribusi. Melalui pendistribusian
tenaga listrik disalurkan hingga dapat dimanfaatkan pelanggan atau masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.
Oleh karena itu agar konsumen/pelanggan dapat menikmati dengan baik, maka sistem jaringan distribusi itu
harus handal di segala bidang, baik dalam komponen-komponen sistem maupun operatornya. Upaya peningkatan
kinerja pengoperasian jaringan distribusi untuk memperoleh pendistribusian tenaga listrik yang handal
diperlukan beberapa cara. Salah satu cara yang umum dilaksanakan adalah dengan memperoleh data-data
gangguan berdasarkan jumlah rata-rata gangguan (System Avarage Interruption Duration Index =SAIDI) dan
frekuensi gangguan (System Avarage Interruption Frequency Index = SAIFI). Dalam hal ini PT. PLN (Persero)
sebagai pemegang satu-satunya kelistrikan di Indonesia menggunakan metode SAIDI dan SAIFI untuk
memperoleh jumlah rata-rata gangguan dan jumlah frekuensi gangguan yang digunakan untuk menilai unjuk
kerja dimasa lalu dibandingkan dengan memperkirakan dimasa yang akan datang.

Kata-Kata Kunci: Sistem Distribusi, Gangguan, SAIDI dan SAIFI

I. Pendahuluan karena mencakup banyak kegiatan yang harus


dilakukan. Semua kegiatan yang dimaksud bertujuan
Kebutuhan energi listrik meningkat setiap tahun untuk menjamin kontuinitas penyaluran tenaga listrik
sejalan dengan peningkatan taraf hidup masyarakat, ke pelanggan dengan mutu dan keandalan yang baik
hal ini terbukti dengan tumbuhnya permintaan serta aman bagi pelanggan dan masyarakat pada
sambungan baru dan penambahan daya listrik dari umumnya.
masyarakat. Untuk mengimbangi penambahan
tersebut PT. PLN Persero berupaya membangun dan II. Tinjauan Pustaka
menambah sarana kelistrikan, misal pembangkit
tenaga listrik, Transmisi tenaga listrik dan sistem Setiap peralatan listrik diharapkan mampu
distribusi. memberikan pelayanan yang kontinu, berkualitas
Sebagai pemegang kuasa kelistrikan PT. PLN kepada pelanggan pada angka yang memenuhi syarat
Persero harus mengelola semua sarana dan prasarana pada saat beroperasi normal, dalam hal ini peralatan
kelistrikan secara optimal dan efesien. Demikian listrik dikatakan dengan istilah handal. Menurut
halnya pengoperasian jaringan distribusi harus Gonen, T. (1991) Defenisi keandalan adalah
menunjang terhadap tujuan PLN Persero dari segi kemungkinan alat atau sistem bekerja sesuai dengan
bisnis, yaitu penggunaan/pengeluaran dana operasi fungsinya pada periode waktu tertentu untuk kondisi
seminimal mungkin untuk memperoleh laba yang operasi yang tertentu pula.
maksimal. Disamping orientasi bisnis, kepentingan Suatu sistem yang mempunyai keandalan tinggi
pelanggan yaitu hak pelanggannya harus dipenuhi dapat melalui beberapa tahap, nulai dari tahap
sehingga diperoleh gambaran perusahaan positif perencanaan sistem, pemilihan, dan pemasangan
karena kepuasan pelanggan atas layanan yang baik komponen sistem, sampai pada tahap pemeliharaan
dari PT. PLN Persero. sistem. Faktor-faktor non teknis seperti keadaan
Tingkat kebutuhan energi listrik suatu wilayah cuaca dan alam merupakan faktor yang tidak dapat
mencerminkan kesejahteraan masyarakat tersebut. diabaikan dalam perencanaan sistem.
Semakin besar penggunaan energi listrik maka Sistem yang dekat dengan pantai misalnya
standar kehidupan masyarakat semakin tinggi, yang dipengaruhi oleh kadar garam yang dapat
diikuti pula oleh adanya sikap kritis masyarakat akan menyebabkan korosi pada komponen, sehingga akan
segala sesuatu yang terjadi dan mempengaruh menurunkan unjukkerja komponen yang pada
kehidupannya termasuk pelayanan tenaga listrik. akhirnya akan mempengaruhi sistem, sehingga
Dalam pelaksanaannya, pengoperasian jaringan diperlukan perlakuan khusus untuk membuat dan
sistem distribusi adalah pekerjaan yang kompleks memeliharanya.

Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 13


ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

Unjuk kerja sistem pada keadaan normal harus meliputi : mencari peralatan yang rusak, menganalisis
dapat beroperasi bila ada gangguan. Bila terjadi sebab kegagalan, selang waktu antara saat dimulainya
pemadaman akibat gangguan, maka waktu operasi hingga sistem bekerja normal.
pemeliharaannya diusahakan secepat mungkin dan
lokasi yang terkena gangguan tersebut dapat Ad. 3. Waktu perbaikan
dilokalisir sesempit mungkin. Merupakan jumlah waktu keseluruhan yang
digunakan dari mulai terjadinya kegagalan hingga
Faktor Keandalan perbaikan atau hingga bekerja kembali secara normal.
Suatu instalasi yang baru sebelumnya pernah
mengalami keadaan seperti operasional, maka pada III. Penentuan Keandalan Sistem Distribusi
permulaan operasinya selalu ada resiko timbulnya
kegagalan atau kerusakan yang disebabkan hal-hal Penentuan keandalan sistem distribusi ditentukan
yang tidak terduga. Pada instalasi baru sering oleh data frekuensi pemadaman rata-rata/ Sytem
merupakan sumber gangguan dalam sistem operasi. Avarage Interruption Frequency Index (SAIFI) dan
Istilah keandalan menggambarkan keamanan data lama pemadaman rata-rata/ System Avarage
sistem, penghindaran dari gangguan-gangguan yang Interruption Duration Index (SAIDI). Gangguan-
menyebabkan sebagian besar pemadaman sistem gangguan yang dialami konsumen di wilayah
adalah akibat dari alam (petir, angin, hujan, binatang) pelayanan PT. PLN Cabang Langsa. Dalam hal ini
dan sebagian lagi kerusakan material atau peralatan. untuk menentukan keandalan sistem distribusi
Terdapat 4 faktor yang penting dalam keandalan diperlukan metode-metode perhitungan untuk
tersebut diatas yaitu : mendapatkan indeks keandalan dalam periode waktu.
 Probabilitas Metode indeks keandalan sistem distribusi dalam
Adalah suatu nilai yang menyatakan berapa kali melayani konsumen ditentukan faktor utama oleh
suatu kejadian atau kemungkinan akan terjadi besarnya indeks keandalan yang terdiri dari dua
dari sejumlah operasi tertentu yang dilakukan macam yaitu :
terhadap suatu peralatan. 1. Indeks frekuensi pemadaman rata-rata/ System
 Unjuk kerja Avarage Interruption Frequency Index (SAIFI).
Adalah penampilan untuk menyatakan peralatan 2. Indeks durasi kegagalan pemadaman rata-rata/
atau sistem bekerja secara memuaskan. System Avarage Interruption Duration Index
 Periode waktu (SAIDI).
Adalah faktor yang menyatakan ukuran periode
waktu yang digunakan didalam pengukuran Ad.1. Indeks frekuensi pemadaman rata-rata/
probabilitas. Bila tidak terdapat periode waktu System Avarage Interruption Frequency
ini maka nilai keandalan tidak dapat diperoleh Index (SAIFI).
secara akurat.
 Pengoperasian Indeks frekuensi pemadaman rata-rata/ System
Faktor ini menyatakan pada kondisi bagaimana average interuption frequency index (SAIFI) adalah
percobaan dilakukan untuk mendapatkan jumlah pelanggan yang mengalami pemadaman
keandalan, kondisi yang dimaksud misalnya : dalam satu tahun dibagi dengan jumlah pelanggan
lingkungan, suhu, bencana alam, dan sebagainya. yang dilayani.
Keandalan suatu sistem distribusi sangat
erat hubungannya dengan ketersediaan yaitu jumlah Jumlah pelanggan yang mengalami pemadaman
waktu sistem bekerja sesuai dengan fungsinya. f =
Jumlah pelanggan yang dilayani

Parameter Keandalan dan ketersediannya


Parameter-parameter penentu keandalan sistem λi
f =
distribusi adalah : Ni
 Laju kegagalan
 Lama gangguan Dimana :
 Waktu kegagalan f = Frekuensi pemadaman (Kali/tahun)
Ad. 1. Laju kegagalan  i = Laju kegagalan komponen
Adalah nialai rata-rata dari jumlah kegagalan N = Jumlah pelanggan yang dilayani
persatuan waktu pada selang waktu tertentu. Jumlah
peralatan yang gagal dalam menjalankan fungsinya Batasan SAIFI untuk PT. PLN (Persero) Wilayah
berubah terhadap waktu. NAD Cabang Langsa yaitu 6 Jam pertahun.

Ad. 2. Lama kegagalan Ad.2. Indeks durasi kegagalan pemadaman rata-


Bila perbaikan tiap kegagalan segera dilakukan rata/ System Avarage Interruption Duration
maka dianggap bahwa waktu perbaikan adalah waktu Index (SAIDI).
dimana sistem tidak dapat beroperasi seCara normal
dikarenakan adanya kegagalan. Waktu perbaikan ini Indeks durasi (lama) pemadaman rata-rata/
System average interuption duration index (SAIDI)
14 Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

adalah jumlah lamanya kegagalan pemadaman yang Adapun data laporan gangguan dan hasil
dialami oleh pelanggan dalam satu tahun dibagi perhitungan yang disajikan dalam bentuk Tabel 1.
dengan jumlah konsumen yang dilayani. Gangguan meliputi PMT terbuka (pelebur
Jam pelanggan yang mengalami pemadaman tegangan putus karena binatang, pohon dan dahan,
d = hujan/petir, atau gangguan-gangguan sementara),
Jumlah pelanggan yang dilayani
𝑡 komponen SUTM terbakar, kerusakan konektor,
𝑑 = 𝑁𝑖 (𝑗𝑎𝑚/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛) SUTM putus, jamper rusak, isolator rusak, fuse cut
𝑖
Di mana : out rusak, LA rusak dan lain-lain.
ti = Lama gangguan (jam)
Tabel 1. Data gangguan saluran udara tegangan
d = Durasi/lama kegagalan pemadaman menengah
(jam/tahun) Jumlah Jumlah Jam
N = Jumlah pelanggan yang dilayani Bulan pelanggan pelanggan pelanggan
yang padam padam
Batasan SAIDI untuk PT. PLN (Persero) Wilayah dilayani ( λ ) i(t ) i
NAD Cabang Langsa yaitu 12 kali pemadaman (N i )
pertahun.
Indeks berorientasi pelanggan sangat bermanfaat Oktober 48070 5568 12343
November 48163 11635 136581
untuk memperkirakan besarnya gangguan yang Desember 48329 19253 25971
dialami sistem dalam menganalisa perkiraan Januari 48536 50276 15300
keandalan masa yang akan datang. Indeks ini juga Februari 48707 38621 17833
bekerja untuk memperkirakan unjuk kerja dimasa Maret 48955 39623 18147
lalu. Pada kenyataannya sekarang ini indeks April 49211 38359 22552
berorientasi pelanggan lebih banyak digunakan untuk Mei 49508 33771 26109
menilai unjuk kerja sistem dimasa lalu dibandingkan Juni 49534 41895 27772
untuk memperkirakan unjuk kerja sistem dimasa Juli 49641 50300 29608
yang akan datang. Agustus 49971 50518 29533
September 49992 50455 25051
Penaksiran unjuk kerja sistem adalah merupakan
suatu prosedur berharga karena ketiga alasan berikut
Mengingat yang dianalisis adalah keandalan
ini yaitu :
pelanggan maka penilaian untuk mendapatkan nilai
1. Menentukan perubahan kronologis unjuk kerja
SAIDI (d) dan SAIFI (f) adalah sebagai berikut :
sistem dan kemudian membantu
- Oktober
mengidentifikasi/menentukan daerah-daerah 𝑡𝑖 12343
yang lemah dan kebutuhan untuk pengembangan 𝑑1 = = = 0,2508 𝑗𝑎𝑚/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑁𝑖 48070
sistem.
2. Menentukan indeks yang sudah ada yang berlaku 𝑖 5568
sebagai petunjuk untuk nilai penerimaan dalam 𝑓1 = = = 0,1158 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑑𝑎𝑚𝑎𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑁𝑖 48070
penaksiran keandalan sistem dimasa yang akan
datang.
Untuk d 2 sampai dengan d 12 dan f 2 sampai
3. Sebagai prediksi awal untuk dibandingkan
dengan kondisi operasi sistem. dengan f 12 dengan cara yang sama dapat dilihat
Karena ketiga alasan di atas maka indeks hasilnya pada Tabel 2.
berorientasi pelanggan sangat cocok untuk menilai
sistem secara bulanan yang kemudian digunakan Tabel 2. Indeks SAIDI dan SAIFI pada saluran udara
sebagai target keandalan dan menentukan kebijakan tegangan menengah di PT. PLN (Persero)
yang diambil perusahaan untuk operasional normal Wilayah NAD Cabang Langsa mulai bulan
sistem bulan berikutnya. Oktober sampai dengan September (1 Thn)
Keuntungan lain dari pemakaian indeks ini adalah SAIDI (Lama SAIFI
bahwa hanya dibutuhkan data laporan gangguan yang Bulan jam padam (frekuensi rata-
mudah prosedur pengisiannya sehingga mempercepat rata-rata) rata)
petugas lapangan. (d) (f)
Oktober 0,2508 0,1158
IV. Perhitungan Indeks Keandalan November 0,2836 0,2416
Desember 0,5374 0,3984
4.1. Data Gangguan Dan Hasil Perhitungan Januari 0,3192 1,0354
Data yang diperlukan untuk mencari indeks Februari 0,3601 0,7929
keandalan berorientasi pelanggan didapat dari data Maret 0,3707 0,8094
laporan gangguan PT. PLN (Persero) Wilayah NAD April 0,4583 0,7795
Cabang Langsa mulai dari bulan Oktober 20xx s/d Mei 0,5274 0,6621
September 20xx. menurut macam gangguannya, Juni 0,5607 0,8458
jumlah dan lama pelanggan padam yang dicatat serta Juli 0,5763 1,0133
jumlah total pelanggan yang dilayani selama satu Agustus 0,5910 1,0109
bulan dalam perhitungan keandalan September 0,5011 1,0093
Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 15
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

4.2 Analisa Sistem V. Kesimpulan


Berdasarkan indeks keandalan yang dimaksud
adalah untuk membandingkan unjuk kerja sistem, Dari tulisan ini dapat diambil beberapa pokok
sehingga dapat dilihat secara detail bagian-bagian kesimpulan yaitu sebagai berikut :
sistem yang lemah yang selalu mengalami gangguan. 1. Dari hasil analisis indeks keandalan bahwa
Dari pengamatan pada laporan gangguan di atas dapat indeks frekuensi pemadaman rata-rata (SAIFI)
diketahui penyebab gangguan dan selanjutnya selama bulan Oktober sampai dengan September
dilakukan usaha-usaha untuk memperbaiki sistem. pada PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang
Pekerjaan pemulihan dari keadaan padam Langsa ialah 0,7262 kali pemadaman pertahun.
dievaluasi, agar pada waktu yang akan datang 2. Dari hasil analisis indeks keandalan bahwa
pemulihannya dapat dipercepat. Penilaian untuk indeks durasi kegagalan pemadaman (SAIDI)
mendapatkan nilai rata-rata SAIDI dan SAIFI adalah selama bulan Oktober sampai dengan September
sebagai berikut : pada PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang
d 1 + d 2 + d 3 + .........+ d 12 Langsa ialah 0,4447 jam pertahun.
d rata _ rata = 3. Hasil dari indeks durasi kegagalan pemadaman
12
0,2508 + 0,2836 + 0,5374 + .........+ 0,5011 (SAIDI) dan indeks Frekuensi pemadaman rata-
= rata (SAIFI) ini dikatakan handal karena dari
12
= 0, 4447 jam / tahun hasil analisis SAIDI dan SAIFI tidak melebihi
batasan nilai SAIDI dan SAIFI untuk
f 1 + f 2 + f 3 + ........... + f 12
PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang
f rata _ rata = Langsa.
12
4. Berdasarkan target PT. PLN (Persero) Wilayah
0,1158 + 0,2416 + 0,3984 + ........... +1,0093 NAD Cabang Langsa dan hasil analisis indeks
=
12 berorientasi pelanggan (SAIDI dan SAIFI)
= 0,7262 kali pemadaman / tahun bahwa sistem distribusi dinyatakan handal
memberikan pelayanan.
Dari perhitungan di atas terlihat bahwa besarnya 5. Berdasarkan rangkap data dari hasil laporan
SAIDI dan SAIFI di PT. PLN (Persero) Wilayah pemadaman (SAIDI dan SAIFI) pada PT. PLN
NAD Cabang Langsa mulai dari bulan Oktober (Persero) Wilayah NAD Cabang Langsa pada
sampai September (dalam waktu 1 tahun) adalah : bulan Oktober 2007 sampai dengan September
SAIDI = 0,4447 jam/tahun angka tertinggi jatuh pada bulan Januari.
SAIFI = 0,7262 kali pemadaman/tahun
Daftar Pustaka
Secara lebih jelas untuk menilai hasil perhitungan
di atas, penulis sajikan dalam bentuk karakteristik [1] AS Pabla, Abdul Hadi. Ir, 1991, Sistem
kurva Gambar 1. Distribusi Daya Listrik, Erlangga, Jakarta.
[2] Donal G. Fink, Standart Hand Book For
1,2
Enginers, Mc Graw-Hill, New York, 1978.
[3] Donal G. Fink, 1964, Electrical Transmission
1
and Distribution Refrence Book, Corp, East
Saidi dan Saifi

0,8
Pittsburgh.
SAIDI
0,6
SAIFI
[4] Endrenyi. J, 1978, Reliability Modeling In
0,4 Electric Power Systems, A Wiley –
0,2 Interscience Publication, Toronto.
[5] EDSA, 2005, User’s Guide Reliability Work
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Assessment of Distribution System, EDSA san
Bulan Diego
[6] Elmakias, David, 2008, New Computational
Gambar 1. Grafik hubungan indeks SAIDI dan SAIFI Methods In Power System Reliability.
pada saluran udara tegangan menengah di Springer-Verlag Berlin Heidelberg
PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang [7] Gonen. T, 1986, Electrical Power
Langsa Distribution System Engineering, East
Pittsburgh, Pa.
Perusahaan menetapkan target pada awal bulan, [8] Hutauruk, TS. Prof. Ir. Msc, 1993, Transmisi
kemudian dilakukan pengamatan keadaan sistem. Daya Listrik, Erlangga, Jakarta.
Dalam hal ini digunakan metode indeks berorientasi [9] Sulasno, 2001, Teknik dan Sistem Distribusi
pelanggan SAIDI-SAIFI. Selanjutnya indeks SAIDI- Tenaga Listrik, BP Undip, Semarang.
SAIFI hasil evaluasi selama satu bulan dapat [10] Short T.A., 2006, Distribution Reliability and
digunakan sebagai perkiraan awal untuk keandalan Power Quality. Taylor & Francis Group,
sistem bulan berikutnya yang merupakan acuan CRC.
peningkatan kinerja pengoperasian jaringan
distribusi. .

16 Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018


ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 17

Anda mungkin juga menyukai