Anda di halaman 1dari 7

RESUME

MATA KULIAH : MANAJEMEN KEUANGAN

DOSEN PENGAJAR: DEWI SAYATI,SE. M.Kes

DISUSUN OLEH

FITRIA NPM 19.13201.91.16.P

PROGRAM STUDY ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA HUSADA PALEMBANG

TAHUN 2019
Laporan Pertanggungjawaban (SPJ)

Definisi
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu
kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab
yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau
keterangan  untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan objektif yang
dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si
pelapor telah  melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.

Laporan pertanggungjawaban (SPJ) terdiri dari SPJ Administratif yaitu


pertanggungjawaban bendahara pengeluaran kepada pengguna anggaran, dan SPJ
Fungsional yang disampaikan kepada PPKD/BUD. yang disampaikan selambat-
lambatnya tanggal 10 setiap bulannya.

Surat Pertanggungjawaban (SPJ) subsidi program Kementerian Negara


dikelompokan menjadi 2 (dua), yaitu:

1. SPJ Penggunaan Dana yang diberikan oleh Negara (APBN);


2. SPJ Penggunaan Dana yang diberikan oleh Daerah (APBD).

Pencairan subsidi program dilakukan oleh lembaga tempat penerima yang


proposalnya disetujui untuk didanai. Bagi lembaga yang menerima subsidi program
baik dari  Kementerian Negara maupun Anggaran Daerah wajib
mempertanggungjawabkan dana yang diterima. Pencairan dana dilakukan melalui 3
(tiga) tahap penarikan yaitu:

1. Tahap pertama sebesar 30%,


2. Tahap kedua sebesar 50%, dan

3. Tahap ketiga atau terakhir sebesar 20% dengan masa berlakunya perjanjian
selama 10 (sepuluh) bulan.
Fungsi Laporan

1. Sebagai bahan pertanggungjawaban


2. Alat menyampaikan informasi
3. Alat pengawasan
4. Bahan penilaian
5. Bahan pengambilan keputusan

Manfaat Laporan
1. Dasar penentuan kebijakan.
2. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
3. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
4. Sebagai sumber informasi

Ciri-ciri Laporan

a.    Ringkas.
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara
ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan
segera mengetahui permasalahannya.

b.   Lengkap.
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau
sumber kepustakaan.
c.   Logis.
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat
ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.

d.   Sistematis.
Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam
satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.
Hal-hal yang menjadi perhatian setiap bendahara dalam pencairan dana
adalah :

1. Siapkan bukti-bukti pendukung sebelum pembuatan kuitansi.


2. Kuitansi harus diotorisasi/ditanda tangani dulu oleh pengguna anggaran, sebelum
ditandatangani oleh penerima dan bendahara.
3. Catat dulu ke BKU sebelum melakukan pembayaran.
4. Lakukan posting atau pemindahan catatan dari BKU ke buku-buku pembantu
setiap saat terjadi transaksi.
5. Hindari pemberian pinjaman atau kas bon, Pemberian panjar dapat dilakukan atas
perintah dari pengguna anggaran. Panjar merupakan tanggungjawab penerima
sampai bukti-bukti sah disampaikan kepada bendahara.
LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan terdiri dari dua laporan utama dan beberapa laporan yang
sifatnya sebagai pelengkap.
a. Laporan utama tersebut adalah :
1. Laporan perhitungan laba-rugi
2. Neraca
3. Laporan Perubahan Modal / Laba ditahan.
b. Laporan Pelengkap seperti :
1. Laporan sumber dan penggunaan dana / laporan perubahan posisi
keuangan
2. Laporan arus kas (cash flow)
3. Catatan atas laporan keuangan

1. Laporan perhitungan rugi - laba


Merupakan ikhtisar pengaruh-pengaruh finansial dari usaha-usaha
perusahaan yang menguntungkan atau merugikan selama jangka waktu tertentu.
1.1 Manfaat laporan rugi-laba :
a. Untuk menilai keberhasilan operasi perusahaan, dan efisiensi manajemen
dalam mengelola perusahaan.
b. Untuk membuat estimasi / taksiran laba di masa yang akan datang.
c. Untuk menilai rentabilitas dan profitabilitas dari modal yang ditanam oleh
para pemilik di dalam perusahaan.
1.2 Bentuk laporan perhitungan rugi - laba
a. Single step /Satu tahap
Penyajian unsur-unsur pembentuk laba (rugi) periodik tidak dipisahkan
antara elemen-elemen yang timbul dari usaha pokok perusahaan dan di luar
usaha pokok perusahaan
b. Multiple step (bertahap)
Adanya pemisahan unsur-unsur pembentuk laba (rugi), yaitu elemen-
elemen yang timbul dari usaha pokok perusahaan dan dari luar usaha pokok
perusahaan.
c. Laporan laba tidak dibagi
Berbagai informasi yang dicatat dalam rekening laba ditahan (laba tidak
dibagi), dan mempunyai hubungan langsung dengan laporan perhitungan rugi-laba
antara lain :
1. Koreksi laba(rugi) tahun-tahun yang lalu
2. Dalam hubungannya dengan deviden yang dibagikan, atas laba tahun
berjalan.
3. Adanya transfer dari dan ke saldo laba tidak dibagi

2. Neraca
2.1 Kegunaan neraca adalah memberikan informasi tentang :
1. Likuiditas
2. Fleksibilitas finansial
2.2 Keterbatasan neraca :
1. Neraca tidak menggambarkan nilai sekarang (nilai yang berlaku pada tanggal
neraca).
2. Penggunaan prinsip harga perolehan berakibat tidak dapat dihindarkannya
unsur-unsur taksiran.
3. Tidak seluruh informasi yang bernilai finansial bagi perusahaan dapat
disajikan di dalam neraca.
2.3 Penggolongan dan penyajian rekening-rekening di dalam neraca
a. Aktiva
Merupakan jumlah uang yang dinyatakan atas sumber-sumber ekonomi yang
dimilik oleh perusahaan, baik uang berupa uang, barang maupun hak-hak yang
dijamin oleh undang-undang atau pihak-pihak tertentu yang timbul dari transaksi /
peristiwa di masa yang lalu.
Aktiva Lancar berdasarkan urutan likuiditasnya :
1. Kas
2. Surat-surat berharga
3. Tagihan (piutang).
4. Persediaan.
5. Pos-pos transitoris dan antisipasi → biaya dibayar dimuka dan pendapatan
yang masih akan diterima.
b. Hutang
Yaitu jumlah uang yang dinyatakan atas kewajiban-kewajiban untuk
menyerahkan uang, barang dan jasa-jasa kepada pihak lain di masa yang akan
datang. Kewajiban timbul sebagai akibat dari transaksi / peristiwa yang
mempengaruhi perusahaan di masa yang lalu.
Hutang terdiri dari hutang lancar, yaitu hutang yang akan diselesaikan
pembayarannya dengan menggunakan aktiva lancar atau dengan menciptakan
hutang lancar yang baru. Dan hutang jangka panjang adalah hutang yang jatuh
tempo pembayarannya melampaui batas waktu satu tahun sejak tanggal neraca
atau lebih dari satu periode akuntansi perusahaan.
c.Modal
Yaitu sisa hak atas aktiva di dalam perusahaan setelah dikurangi dengan
seluruh hutang-hutangnya. Hak atas aktiva tersebut melekat pada pemilik yang
menanggung segala resiko dan ketidakpastian akan kegagalan perusahaan.
Kelompok modal di dalam neraca dibagi menjadi dua bagian sbb :
1. Modal saham
Jumlah modal sebesar (sama dengan) nilai nominal, nilai pari, atau nilai
yang ditepkan atas saham yang bersangkutan.
2. Agio saham / Disagio saham
Jumlah saham diatas / dibawah nilai nominal, nilai pari, atau nilai yang
ditepkan atas saham yang bersangkutan

3. Laporan perubahan modal / laba ditahan.


Merupakan suatu ikhtisar perubahan-perubahan dari neraca pada awal dan
pada akhir periode tahun buku sebagai pelengkap dari perubahan-perubahan yang
terjadi dan diiktisarkan pada laporan perhitungan rugi-laba.
Dari laporan perunbahan posisi keuangan dapat diperoleh informasi tentang :
1. Ringkasan dari pengaruh transaksi / kegiatan penanaman modal dan
pembiayaannya.
2. Keterangan secara lengkap mengenai berbagai faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan keadaan financial perusahaan, dalam periode akuntansi yang
bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai