Anda di halaman 1dari 4

Virus corona: Sembilan hal yang belum

diketahui tentang Covid-19


James Gallagher
Koresponden BBC bidang sains dan kesehatan

Desember 2019 lalu khalayak dunia terhenyak akan virus corona jenis baru.

Meskipun para ilmuwan di seluruh dunia telah bekerja keras untuk menjawab beragam
pertanyaan mengenai virus ini, masih ada banyak yang belum kita pahami.

Berikut ini beberapa pertanyaan besarnya:

1. Berapa banyak orang yang telah terinfeksi?

Ini pertanyaan paling mendasar, tapi juga yang paling krusial. Terdapat ratusan ribu kasus
terkonfirmasi di seluruh dunia, tapi ini hanya sebagian kecil dari jumlah total infeksi. Dan angka
sebenarnya makin samar karena jumlah kasus asimptomatik – orang yang membawa virus tapi
tidak menunjukkan gejala-gejala – tidak diketahui.

Pengembangan tes antibodi akan memungkinkan para peneliti untuk melihat apakah seseorang
membawa virus. Hanya ketika itulah kita akan memahami seberapa jauh atau seberapa mudah
virus corona penyebab Covid-19 menyebar.

2. Seberapa mematikan virus ini?


Sampai kita tahu jumlah kasus sebenarnya, mustahil untuk memastikan tingkat kematian. Saat ini
estimasinya sekitar 1% dari orang yang terinfeksi koronavirus itu meninggal. Tapi jika ada
banyak pasien asimptomatik, tingkat kematiannya bisa jadi lebih rendah.

3. Apa saja gejalanya?

Gejala umum virus corona adalah demam dan batuk kering — ini yang perlu Anda perhatikan.
Sakit tenggorokan, sakit kepala, dan diare juga telah dilaporkan pada beberapa kasus dan ada
spekulasi kuat bahwa beberapa kasus akan merasakan kehilangan indera penciuman.

Tapi pertanyaan paling penting ialah apakah gejala ringan yang mirip demam, misalnya hidung
berair atau bersin, ada pada beberapa pasien.

Berbagai studi mengisyaratkan bahwa ini mungkin dan orang-orang bisa berpotensi menularkan
tanpa tahu mereka membawa virus.

4. Apa peran anak-anak dalam penyebaran virus?

Anak-anak bisa terinfeksi virus corona. Namun, kebanyakan dari mereka menunjukkan gejala
ringan dan jumlah kematian di antara anak-anak relatif sedikit dibandingkan kelompok usia
lainnya.

Anak-anak biasanya penyebar super penyakit, sebagian karena mereka berkumpul dengan
banyak orang (seringkali di taman bermain), tapi dengan virus ini, belum jelas seberapa jauh
mereka membantu penyebarannya.
5. Dari mana asal virus ini?

Virus ini muncul di Wuhan, China, pada penghujung 2019, ketika ditemukannya klaster kasus di
sebuah pasar hewan. Virus corona jenis baru, secara resmi disebut Sars-CoV-2, berkerabat dekat
dengan virus yang menginfeksi kelelawar, namun virus tersebut diduga ditularkan dari kelelawar
ke spesies hewan yang tidak diketahui sebelum ditularkan ke manusia.

"Mata rantai yang hilang" itu belum diketahui, dan bisa menjadi sumber infeksi lebih lanjut.

6. Akankah jumlah kasus menurun pada musim panas?

Demam dan flu lebih umum di bulan-bulan musim dingin daripada di musim panas, tapi belum
diketahui kalau cuaca yang lebih hangat akan mengubah penyebaran virus.

Para ilmuwan penasihat Inggris telah memperingatkan bahwa tidak jelas apakah akan ada efek
musiman. Jika ada, mereka berpikir efeknya lebih kecil dari efek pada demam atau flu.

Jika memang ada penurunan besar kasus koronavirus di sepanjang musim panas, ada bahaya
kasusnya kembali melonjak di musim dingin, ketika rumah sakit juga menangani masuknya
pasien dengan penyakit-penyakit musim dingin yang biasanya.

7. Kenapa sebagian orang menunjukkan gejala yang lebih parah?

Covid-19 adalah infeksi ringan bagi kebanyakan orang. Namun pada sekitar 20% orang, infeksi
ini terus berkembang menjadi penyakit yang lebih parah. Kenapa demikian?

Kondisi sistem kekebalan tubuh seseorang sepertinya bagian dari masalah ini, dan barangkali ada
faktor genetik juga. Pemahaman tentang hal ini dapat menuntun pada cara mencegah orang-
orang sampai membutuhkan perawatan intensif.
8. Berapa lama sistem kekebalan tubuh bertahan, dan apakah Anda bisa
terinfeksi dua kali?

Ada banyak spekulasi tetapi sedikit bukti tentang seberapa tahan sistem kekebalan tubuh
terhadap koronavirus.

Pasien pasti membangun respons imun, jika mereka berhasil melawan virus. Tetapi karena
penyakit ini baru ada beberapa bulan, ada kekurangan data jangka panjang. Rumor pasien yang
terinfeksi dua kali mungkin disebabkan kesalahan tes yang mengatakan mereka sembuh dari
virus.

Pertanyaan tentang kekebalan tubuh sangat penting untuk memahami apa yang akan terjadi
dalam jangka panjang.

9. Apakah virus corona akan bermutasi?

Virus bermutasi setiap saat, tetapi sebagian besar perubahan pada kode genetiknya tidak
mengakibatkan perbedaan yang signifikan.

Sebagai aturan umum, Anda bisa memperkirakan bahwa suatu virus bakal berevolusi menjadi
kurang mematikan dalam jangka panjang, tetapi ini tidak dijamin.

Kekhawatirannya ialah jika virus bermutasi, maka sistem kekebalan tidak lagi mengenalinya dan
vaksin tertentu tidak lagi berfungsi (seperti yang terjadi pada flu).

Anda mungkin juga menyukai