Anda di halaman 1dari 30

Departemen Keperawatan Profesi (KMB)

ASUHAN KEPERAWATAN CLOSED FRAKTUR LEFT NECK FEMUR


PADA “Ny.L” DI RUANGAN LONTARA II BAWAH BELAKANG
( ORTOPEDI ) RSUP DR. WAHIDIN
SUDIROHUSODO

NAMA : DEWI ASTUTI

NIM : 19.04.057

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
PROFESI NERS MAKASSAR
2020
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama mahasiswa yang mengkaji : Dewi Astuti

Ruangan : Lontara II (Ortopedi) Tanggal Masuk : 08-01-2020


Kamar : Kamar 6 Tanggal Pengkajian : 13-01-2020
No. RM : 849932 Waktu Pengkajian : 16.24

I. IDENTITAS
A. PASIEN
Nama : Ny.’’L’’
Tempat/tanggal lahir (umur) : 10-12-1958 / 61 tahun, 0 bulan, 29 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Agama/suku : Kristen
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Toddopuli Bulukumba

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. ”J”
Alamat : BTN Hartaco Makassar
Hubungan dengan pasien : Anak

II. DATA MEDIK


A. Dikirim oleh : IRD RSWS
B. Diagnosa Medik : Closed fraktur left neck femur
III. KEADAAN UMUM

a. Keadaan Sakit : Pasien terbaring lemah, pasien gelisah , pasien cemas,


pasien nampak meringis, pasien sulit bergerak, aktivitas
pasien dibantu oleh keluarga, pasien mengatakan nyeri
pada paha sebelah kiri, pasien mengeluh sulit
menggerakkan ekstremitas bawahnya
Penggunaan alat medik : Pasien terpasang infus dan kateter, terpasang
syringe pump
b. Keluhan Utama : Nyeri pada paha sebelah kiri
P : Nyeri disebabkan karena fraktur
Q : Nyeri di rasakan seperti tertusuk-tertusuk
R : Nyeri di rasakan di bagian paha sebelah kiri
S : Skala nyeri 4 (NRS)
T : Nyeri dirasakan hilang timbul 3-5 menit

A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : Compos Mentis
Kuantitatif : GCS 14 (M : 5, V: 5,E: 4)
2. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
3. Suhu : 36,5 0C
4. Nadi : 80 x/m
5. Pernapasan frekuensi : 18 x/m
Irama : Reguler
Jenis : Pernapasan dada

B. PENGUKURAN
1. Tingi Badan : 155 cm.
2. Berat Badan : 50 kg
3. Indeks Masa Tubuh : kg/m2
C. GENOGRAM

GI

GII

GIII

Keterangan:
: Laki-laki

: Perempuan

: Sudah meninggal

: Pasien

: Garis Pernikahan

: Garis Keturunan

Generasi I : Kakek dan nenek pasien sudah meninggal.


Keluarga mengatakan tidak ada riwayat penyakit
dari kakek nenek yang sama dengan pasien
Generasi II : Ayah dan Ibu pasien sudah meninggal. Keluarga
mengatakan baik ayah maupun ibu tidak ada yang
memiliki penyakit yang sama dengan pasien.
Generasi III : Pasien adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara. Kakak
pertama, kedua, ketiga dan keempat pasien sudah
meninggal, namun pasien tidak menjelaskan
penyebabnya.

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN
KESEHATAN
1. Riwayat penyakit yang pernah di alami :
Pasien mengatakan sebelumnya pernah mengalami penyakit yang
sama, pasien memiliki riwayat DM sejak 5-6 tahun terakhir serta
memiliki riwayat kolestrol dan asam urat
2. Riwayat kesehatan sekarang :
a. Data subyektif :
1) Keadaan sebelum sakit (predisposisi):
Pasien mengatakan sebelum sakit, ia mampu melakukan
aktivitas seperti biasanya
2) Keadaan sejak sakit / sakit saat ini:
Pasien terbaring lemah, pasien gelisah , pasien cemas, pasien
sulit bergerak, aktivitas pasien dibantu oleh keluarga, pasien
mengatakan nyeri pada paha sebelah kiri
b. Data Obyektif (observasi)
Kebersihan rambut : Rambut nampak bersih
Kulit : Kulit kering
Kebersihan kulit : Kulit nampak bersih
Hygiene Rongga Mulut : Gigi nampak bersih, gusi sedikit pucat
dan tidak ada gigi palsu
B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK
1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Pasien mengatakan makan 3x sehari porsi dihabiskan
b. Keadaan sejak sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien makan 3x sehari, porsi kadang
dihabiskan dan kadang juga tidak
2. Data Obyektif
a. Observasi
Pasien tampak menghabiskan makanan yang di sediakan
3. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
Keadaan rambut : Rambut kering
Hidrasi kulit : Turgor kulit tidak elastis
Sclera : Tidak ikterik
Conjungtiva : Tidak Anemis
Hidung : Nampak bersih
Rongga mulut : Mulut nampak bersih, tidak ada
sariawan
Tonsil : Tidak ada pembengkakan
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran.
Lidah : Nampak bersih
Gusi : Tidak ada sariawan pada gusi,
warna pink pucat
2) Abdomen
Inspeksi bentuk : Tidak ada pembesaran abdomen
Auskultasi : Peristaltik : -
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Hepar : Tidak terjadi pembesaran.
Lien : Tidak terjadi pembesaran
C. KAJIAN POLA ELIMINASI
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit, pasien BAK dan BAB dengan
normal
b. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan BAK lancar, BAB bermasalah
2. Data obyektif
a. Pemeriksaan fisik
Peristaltik usus : x/menit
Kandung kemih : Kosong

D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien mampu melakukan
aktivitas seperti biasanya
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan aktivitas dibantu oleh keluarga
2. Data obyektif
a. Observasi
Aktivitas harian
Makan :2 Keterangan :
Mandi :2 0 : Mandiri
Berpakaian :2
1 : Bantuan dengan alat
Kerapian :2
BAB :2 2 : Bantuan orang

BAK :3 3 : Bantuan orang dan alat


Mobilisasi ditempat tidur :2 4 : Bantuan penuh
Ambulasi :2
Anggota gerak cacat : Tidak ada
Tracheostomi : Tidak
3. Pemeriksaan fisik
1) Thoraks dan pernapasan
a) Inspeksi
Bentuk thoraks : Seimbang sebelah kiri dan kanan
b) Palpasi : Ekspansi seimbang kiri dan kanan
c) Auskultasi
Suara nafas : Vesikuler
2) Jantung
Inspeksi ictus cordis : Berdenyut-denyut dibawah midklavikula
sinistra.
Palpasi : Denyut jantung teraba
Auskultasi :
Irama jantung : Reguler
3) Lengan dan tungkai
Kekuatan otot :
a) Tidak terjadi kekakuan sendi pada ekstremitas atas
b) Uji kekuatan otot
5555 5555

3333 2222

Keterangan :
5 : Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak
penuh, mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan
dengan tahan penuh.
4 : Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi,
mampu melawan dengan tahan sedang.
3 : Hanya mampu melawan gaya gravitasi
2 : Tidak mampu melawan gaya gravitasi (gerakan pasif)
1 : Tidak ada kontraksi otot
4) Columna vertebralis
Inspeksi kelainan bentuk : Tidak ada kelainan.
Palpasi
 Nyeri tekan : Negatif.
 N.III-IV_VI : Pasien mampu mengangkat kelopak
mata ke atas, pupil anisokor, pasien mampu melirik ke
sebelah kiri dan kanan.
 N.VIII : Pendengaran baik
 N.XI : Pasien mampu menggerakkan bahu sebelah
kiri, bahu kanan sedikit lemah, bahu simetris
 Kaku kuduk : NegatifUD
PANEMBAHSENOPATI
E. KAJIAN POLA TIDUR
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan pola tidur teratur, malam hari 8 – 10 jam, tidur
siang 2 -3 jam. Mudah untuk tertidur tanpa bantuan.
b. Keadaan sejak sakit :
Keluarga pasien mengatakan pasien kadang terbangun karna nyeri
pada paha kirinya dan juga karena merasa panas jadi terbangun
2. Data obyektif :
a. Observasi
1. Ekspresi wajah terlihat gelisah dan cemas

F. POLA PERSEPSI KOGNITIF


1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan pendengaran baik
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan masalah pendengaran baik
2. Observasi
Mampu mengenali tempat, orang, dan memberikan respon verbal dan
non verbal.
3. Pemeriksaan fisik
Penglihatan
a. Cornea : Refleks kornea baik.
b. Visus :-
c. Pupil : Anisokor, reflex terhadap cahaya baik.
d. Lensa mata : Jernih dan tidak keruh

Pendengaran
a. Pina : Simetris
b. Canalis : Ada serumen
c. N. I : Mampu membedakan bau, minyak angin
dan pewangi (parfum)
d. N. II : Pandangan sedikit kabur
e. N. IV sensorik : Pasien mampu melirik ke kiri dan ke kanan
f. N. VII sensorik : Mampu mengespresikan wajah tersenyum
g. N. VIII pendengaran : Mampu mengdengarkan dengan baik

G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI


1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Pasien mengatakan dirinya sangat berteman baik dengan lingkungan
tetangga, maupun tempat ia tinggal.
b. Keadaan sejak sakit:
Pasien mengatakan ikhlas menerima penyakit yang saat ini
dideritanya
2. Data obyektif
a. Observasi
Kontak mata : Pasien menatap teman bicara.
Rentang perhatian : Pasien memperhatikan teman bicara ketika
berkomunikasi.
Suara dan tata bicara : Suara pasien pelan sehingga sesekali sulit
untuk dimengerti
b. Pemeriksaan fisik
Kelainan bawaan yang nyata : tidak ada
Abdomen
Bentuk : Tidak ada pembesaran
Bayangan vena : Tidak nampak.
Bayangan massa : Tidak ada.

H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA


1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Pasien mengatakan sering beradaptasi dengan masyarakat di
lingkungan tempat pasien tinggal .
b. Keadaan sejak sakit:
Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa
2. Data obyektif
Observasi : Pasien hanya ditemani oleh suami dan anaknya. Pasien
nampak berkomunikasi dengan keluarga. Selama pengkajian pasien
mampu berkomunikasi walau terkadang sulit untuk di mengerti.

I. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP


STRESS
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Pasien mampu mengatasi masalahnya dengan baik
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan dirinya merasa cemas dan menyalahkan diri
sendiri akibat teledor dan tidak berhati-hati saat berjalan di rumah
2. Data obyektif
a. Observasi
Pasien bergantung kepada anak, kebutuhan dipenuhi oleh anaknya.
Pasien tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa.
b. Pemeriksaan fisik
Tekanan darah : 120/80 mmHg.

Nadi : 80 x/m

RR : 18 x/m

Suhu : 36,5 0C

J. KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan ibadah setiap waktu
b. Keadaan sejak sakit
Pasien tetap percaya bahwa pahanya bias pulih kembali
2. Data obyektif
Observasi: pasien mempercayai keyakinannya
K. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Lab

Nama : Ny.L RM : 849932


Diagnosa : closed fracture neck femur Tgl. Hasil : 08-01-2020
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hematologi rutin
WBC 13.8 4.00 – 10.0 10^3/uL
RBC 4.77 4.00 – 6.00 10^6/uL
HGB 12.5 12.0 – 16.0 Gr/dl
HCT 37 37.0 – 48.0 %
MCV 78 80.0 – 97.0 fL
MCH 26 26.5 – 33.5 pg
MCHC 33 31.5 – 35.0 gr/dl
PLT 455 150 – 400 10^3/uL
RDW-SD 37.0 – 54.0 fL
RDW-CV 12.0 10.0 – 15.0
PDW 11.8 10.0 – 18.0 fL
MPV 7.6 6.50 – 11.0 fL
P-LCR 13.0 – 43.0 %
PCT 0.34 0.15 – 0.50 %
NEUT 75.40 52.0 – 75.0 %
LYMPH 18.9 20.0 – 40.0 %
MONO 4.3 2.00 – 40.0 10^3/uL
EO 0.9 1.00 – 3.00 10^3/uL
BASO 0.07 0.00 – 0.10 10^3/uL
RET 0.00 – 0.10 10^3/uL
LED I L <10, P <20 mm
LED Jam II

KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 428 140 Mg/dl
Fungsi Ginjal
Ureum 53 10 - 50 Mg/dl
Kreatinin 0.94 L <1.3); P <1.1) Mg/dl
FUNGSI HATI
SPGOT 18 <38 U/L
SGPT 13 <41 U/L
Elektrolit
Natrium 134 136-145 mmol/I

b. Terapi Obat

No Catatan Pengobatan

1. Ringer laktat 20 tpm

2. Ketorolac 30 mg

3. Omeprazole 40 mg

4. Amlodipine 10 mg

5. Vicilin 1,5 mg

c. Terapi Medis

No Catatan Medis

1. Terpasang Kateter

2. Terpasang syringe pump

3. Terpasang elastis perban

4. Terpasang infuse
Skala Jatuh Morse

Morse Fall Scale (MFS)

NO FAKTOR RESIKO SKALA NILAI SKOR

1 Riwayat jatuh yang baru/ dalam 3 Tidak = 0 0


bulan terakhir
Ya = 25

2 Diagnosis medis sekunder >1 Tidak = 0 15

Ya = 15

3 Alat bantu jalan:

a. Bedrest di bantu perawat 0 0


b. Penopang, tongkat/ walker
c. Furniture 15

30

4 Memakai terapi heparin lock/IV Tidak = 0 0

Ya = 20

5 Cara berjalan/ berpindah

a. Normal/bedrest/immobile 0
(tidak dapat bergerak sendiri)
b. Lemah tidak bertenaga
c. Gangguan/ tidak normal 10 10
(pincang/ diseret)
20

6 Status mental

a. Orientasi sesuai kemampuan 0 0


diri
b. Lupa keterbatasan diri
15

TOTAL 25
Tingkat risiko Skor MFS Tindakan
Tak ada risiko 0 - 24 Minimal care
Risiko rendah 25 - 50 Intervensi pencegahan jatuh standar
Risiko tinggi ≥ 51 Intervensi pencegahan jatuh risiko
tinggiA
N SENOPAT
KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif Data Objektif

1. Pasien mengatakan nyeri pada paha 1. terpasang kateter urine


sebelah kiri 2. Pasien terpasang syringe pump
2. Keluarga pasien mengatakan pasien 3. Pasien dibantu saat beraktivitas
kadang terbangun karna nyeri pada oleh keluarga
paha kirinya 4. Pasien sulit bergerak
3. Pasien mengeluh sulit
5555 5555
menggerakkan ekstremitas
3333 2222
bawahnya
4. Pasien mengatakan ia merasa cemas
dan menyalahkan diri sendiri akibat 5. Pasien lemah
teledor dan tidak berhati-hati saat 6. Pasien tampak meringis
berjalan di rumah 7. Pasien gelisah
8. Pasien cemas
9. Nyeri pada paha sebelah kiri
P : Nyeri disebabkan karena
fraktur
Q : Nyeri di rasakan seperti
tertusuk-tertusuk
R : Nyeri di rasakan di bagian
paha sebelah kiri
S : Skala nyeri 4 (NRS)
T : Nyeri dirasakan terus
menerus

ANALISA DATA

Data Masalah Keperawatan

Data subjektif: Nyeri akut

1. Pasien mengatakan nyeri pada paha


sebelah kiri
2. Keluarga pasien mengatakan pasien
kadang terbangun karna nyeri pada
paha kirinya
3. Pasien mengeluh sulit menggerakkan
ekstremitas bawahnya

Data objektif:

1. Pasien tampak meringis


2. Pasien gelisah
3. Pasien cemas
4. Nyeri pada paha sebelah kiri
P : Nyeri disebabkan karena fraktur
Q : Nyeri di rasakan seperti tertusuk-
tertusuk
R : Nyeri di rasakan di bagian paha
sebelah kiri
S : Skala nyeri 4 (NRS)
T : Nyeri dirasakan terus menerus

Data subjektif: Gangguan Mobilitas Fisik

1. Pasien mengeluh sulit menggerakkan


ekstremitas bawahnya

Data objektif:

1. terpasang kateter urine


2. Pasien terpasang syringe pump
3. Pasien dibantu saat beraktivitas oleh
keluarga
4. Pasien lemah
5. Pasien sulit bergerak

5555 5555

3333 2222

Data Subjektif Ansietas


1. Pasien mengatakan ia merasa
cemas dan menyalahkan dirinya
sendiri akibat teledor dan tidak
berhati-hati saat berjalan di rumah
Data Objektif
1. Pasien gelisah
2. Pasien cemas
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Nama/umur : Ny. “L” / 61 tahun

Ruangan/kamar : Lontara II Bawah Belakang (Ortopedi)

No Diagnosis Keperawatan Nama Jelas

1 Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (Trauma) Ny. L

2 Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas Ny. L


struktur tulang

3 Ansietas b.d krisis situasional Ny. L


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama/umur : Ny “L” 61 tahun

Ruangan/kamar : Lontara II Bawah Belakang (Ortopedi)

No Diagnosis keperawatan Tujuan Dan Krtiteria Hasil Intervensi

1 Nyeri akut b.d agen pencedera fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri
(Trauma) selama 3x24 jam, di harapkan nyeri
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
pasien berkurang dengan kriteria hasil :
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
1 Keluhan nyeri dari meningkat menjadi 2. Identifikasi skala nyeri
menurun 3. Identifikasi respon non verbal
2 Perasaan gelisah dari meningkat 4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
menjadi menurun dalam pemilihan strategi meredakan
3 Kemampuan menggunakan teknik non nyeri
farmakologis 5. Jelaskan strategi meredakan nyeri
6. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
7. Kolaborasi pemberian analgetik
2 Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Mobilisasi
integritas struktur tulang selama 3x4 jam diharapkan mobilitas fisik 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
membaik dengan kriteria hasil : fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan
1. Pergerakan ekstremitas dari
pergerakan
sedang menjadi meningkat
3. Monitor kondisi umum selama
2. Kekuatan otot dari sedang menjadi
melakukan mobilisasi
meningkat
4. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
3. Gerakan terbatas dari sedang
alat bantu
menjadi menurun
5. Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan
pergerakan
6. Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan
3 Ansietas b.d krisis situasional Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi relaksasi
selama 3x4 jam, di harapkan tingkat 1. Identifikasi Teknik relaksasi yang
ansietas berkurang dengan kriteria hasil : pernah efektif digunakan
2. Identifikasi kesediaan, kemampuan,
1. Verbalisasi khawatir akibat kondisi
yang dihadapi menurun dan penggunaan teknik sebelumnya
2. Perilaku gelisah dari sedang menjadi 3. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
menurun gangguan dengan pencahayaan dan
suhu ruang nyaman jika
memungkinkan
4. Gunakan relaksasi sebagai strategi
penunjang dengan analgetik atau
tindakan medis lainnya, jika sesuai
5. Anjurkan mengambil posisi yang
nyaman
6. Demonstrasikan dan latih teknik
relaksasi (mis. Napas dalam,
peregangan, atau imajinasi terbimbing
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama/umur : Ny “L” 61 tahun

Ruangan/kamar : Lontara II Bawah Belakang (Ortopedi) / Kamar 6

Implementasi Hari Pertama

Hari/tanggal Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi dan Hasil EVALUASI

Senin 16.50 Nyeri akut b.d agen 1. mengidentifikasi skala nyeri S : Pasien masih mengatakan nyeri
pencedera fisik ( trauma ) hasil : skala nyeri 4 (NRS) pada paha kirinya
13/01/2020
2. Mengidentifikasi respon non verbal
O : Pasien tampak meringis (Skala
Hasil : pasien melindungi area nyeri
nyeri 4 )
dan pasien meringis
3. Ajarkan teknik non farmakologis untuk A : Masalah nyeri belum teratasi
mengurangi rasa nyeri
P : Lanjutkan intervensi
Hasil : pasien mengetahui tekhnik
relaksasi nafas dalam 1. Identifikasi skala nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik 2. Identifikasi respon non verbal
Hasil : Pemberian obat Ketorolac 30 3. Ajarkan teknik non
mg/ 8 jam/ IV farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi pemberian
analgetik

17.10 Gangguan mobilitas fisik 1. Memonitor kondisi umum selama S : Pasien mengeluh sulit
b.d kerusakan integritas melakukan mobilisasi menggerakkan ekstremitas
struktur tulang Hasil :memeriksa tanda-tanda vital dan bawahnya
kesadaran pasien O : Pasien sulit bergerak
2. memfasilitasi aktivitas mobilisasi A : Masalah mobilitas fisik belum
dengan alat bantu teratasi
Hasil : menjelaskan kepada pasien P : lanjutkan intervensi
tentang penggunaan pagar tempat tidur 1. Monitor kondisi umum
sebagai alat untuk bergerak jika selama melakukan
mampu mobilisasi
3. melibatkan keluarga untuk membantu 2. Fasilitasi aktivitas
pasien dalam meningkatkan pergerakan mobilisasi dengan alat bantu
hasil : keluarga mampu mengetahui 3. Libatkan keluarga untuk
tentang peningkatan kualitas membantu pasien dalam
pergerakan seperti ROM meningkatkan pergerakan

1. Mengidentifikasi Teknik relaksasi yang


pernah efektif digunakan S : Pasien mengatakan ia merasa
Hasil : pasien mengetahui cara cemas dengan keadaannya sekarang
18.20 Ansietas b.d krisis melakukan Teknik relaksasi nafas
situasional O : Pasien nampak gelisah
dalam
2. Menciptakan lingkungan tenang dan A : Masalah ansietas belum teratasi
tanpa gangguan dengan pencahayaan
P : Lanjutkan intervensi
dan suhu ruang nyaman jika
memungkinkan 1. Identifikasi Teknik relaksasi
Hasil : lingkungan dan suhu ruangan yang pernah efektif
belum sepenuhnya memuaskan bagi digunakan
pasien 2. Ciptakan lingkungan tenang
3. Anjurkan mengambil posisi yang dan tanpa gangguan dengan
nyaman pencahayaan dan suhu
Hasil : memberikan posisi terlentang ruang nyaman jika
pada pasien memungkinkan
3. Anjurkan mengambil posisi
yang nyaman

Implementasi Hari Kedua

Hari/tanggal Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi dan Hasil EVALUASI


Selasa 15.20 Nyeri akut b.d agen 1. Mengidentifikasi skala nyeri S : Pasien masih mengatakan nyeri
pencedera fisik ( trauma ) hasil : skala nyeri 2 (NRS) pada paha kirinya
14/01/2020
2. Kolaborasi pemberian analgetik
O : Skala nyeri 2
Hasil : Pemberian obat Ketorolac 30
mg/ 8 jam/ IV A : Masalah teratasi

P : pertahankan intervensi

1. Memonitor kondisi umum selama


Gangguan mobilitas fisik S : Pasien mengeluh sulit
melakukan mobilisasi
15.35 b.d kerusakan integritas menggerakkan
Hasil :memeriksa tanda-tanda vital dan
struktur tulang ekstremitas bawahnya
kesadaran pasien
2. memfasilitasi aktivitas mobilisasi O : Pasien sulit bergerak
dengan alat bantu A : Masalah mobilitas fisik belum
Hasil : menjelaskan kepada pasien teratasi
tentang penggunaan pagar tempat tidur P : lanjutkan intervensi
sebagai alat untuk bergerak jika 1. Monitor kondisi umum
mampu selama melakukan
mobilisasi
2. Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat bantu

1. Menciptakan lingkungan tenang dan


tanpa gangguan dengan pencahayaan
Ansietas b.d krisis S : Pasien mengatakan ia merasa
16.00 situasional dan suhu ruang nyaman jika
cemas dengan keadaannya
memungkinkan
sekarang
Hasil : lingkungan dan suhu ruangan
belum sepenuhnya memuaskan bagi O : Pasien nampak gelisah
pasien
A : Masalah ansietas belum teratasi
2. Anjurkan mengambil posisi yang
nyaman P : Lanjutkan intervensi
Hasil : memberikan posisi terlentang
1. Ciptakan lingkungan tenang
pada pasien
dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruang nyaman jika
memungkinkan
2. Anjurkan mengambil posisi
yang nyaman

Anda mungkin juga menyukai