Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan

manusia-manusia yang berkualitas. Pendidikan juga dipandang sebagai sarana

untuk melahirkan insan-insan yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung jawab,

produktif dan berbudi pekerti luhur.

Rendahnya kualitas pendidikan dapat diartikan sebagai kurang berhasilnya

proses pembelajaran. Jika dianalisis secara makro penyebabnya bisa dari murid,

guru, sarana dan prasarana maupun model pembelajaran yang digunakan. Juga

minat dan motivasi murid yang rendah, kinerja guru yang kurang baik serta sarana

dan prasarana yang kurang memadai, akan menyebabkan kurang berhasilnya

instruksional. Proses pembelajaran yang kurang berhasil dapat menyebabkan

murid kurang berminat untuk belajar. Minat murid yang kurang ditunjukkan dari

kurangnya aktivitas belajar, interaksi dalam proses pembelajaran dan persiapan

murid dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Sejalan dengan hal di atas maka usaha peningkatan mutu pendidikan di SD

sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam proses belajar mengajar

hendaknya tidak didominasi kegiatan, tetapi membantu menciptakan kondisi yang

menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan potensi dan

aktivitasnya melalui kegiatan belajar.

1
2

Berdasarkan hasil observasi di kelas V SD Negeri 68 Bonde pada tahun

ajaran 2015-2016 menunjukkan bahwa proses pembelajaran khususnya

pembelajaran Matematika umumnya disampaikan dengan cara ceramah. Cara

penyampaian guru seperti ini cenderung tidak melibatkan murid secara aktif,

ketika proses pembelajaran berlangsung, terlihat masih banyaknya murid hanya

mencatat, mendengar apa yang disampaikan gurunya tanpa ada umpan balik dari

murid. Selain itu masih banyaknya murid yang main-main dan ngobrol dengan

temannya sehingga penyajian bahan pelajaran terhadap murid tidak begitu

bermakna. hal ini akan membuat murid menjadi bosan dan menganggap bahan

pelajaran yang diajarkan tidak begitu penting. Selain itu data tentang hasil belajar

semester I tahun ajaran 2015/2016 mendapatkan nilai rata-rata 55.75 atau 15

orang dari jumlah murid 42 orang sementara Standar Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yaitu 65.00.

Salah satu faktor yang dapat menunjang berhasil tidaknya suatu tujuan

pengajaran dalam proses belajar mengajar adalah metode atau model yang

digunakan untuk merangsang murid dalam mengikuti pelajaran dengan

menggunakan media gambar dalam pengajaran. Melalui penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok pengajaran diharapkan dapat

mempengaruhi kualitas hasil belajar murid memilih dan menggunakan media

gambar harus sesuai dengan kriteria.

Kenyataan bahwa masih kurangnya guru yang dalam proses pembelajaran

khususnya pelajaran Matematika menggunakan media gambar untuk memotivasi

murid agar lebih aktif dan konsep dapat tertanam baik dibenak murid. Dilandasi
3

keyakinan akan pentingnya pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok

dalam proses belajar mengajar, maka penulis terdorong untuk melakukan

penelitian dengan judul ”Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Pada Murid Kelas V SDN

68 Bonde Kecamatan Sinoa Kabupaten Bantaeng.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu apakah penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Investigasi Kelompok dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada Murid

Kelas V SDN 68 Bonde kecamatan Sinoa Kabupaten Bantaeng?

1. Alasan Pemilihan Pemecahan Masalah

Berdasarkan urairan latar belakang di atas maka pemilihan masalah dalam

penelitian ini yaitu model pembelajaran Kooperatif tipe Investigasi Kelompok

sebagai alternatif pemecahan masalah dalam proses belajar mengajar pada mata

pelajaran Matematika siswa kelas V SDN 68 Bonde kecamatan Sinoa Kabupaten

Bantaeng.

2. Pemecahan Masalah Penelitian

Berdasarkan masalah di atas, peneliti merancang pemecahan masalah

melalui tindakan perbaikan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas

(Classroom action Research) dengan menerapkan model pembelajaran

koopperatif tipe Investigasi Kelompok pada murid kelas V SDN 68 Bonde

kecamatan Sinoa Kabupaten Bantaeng.


4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini yaitu meningkatkan hasil belajar melalui model pembelajaran

kooperatif tipe Investigasi Kelompok pada murid kelas V SDN 68 Bonde

kecamatan Sinoa Kabupaten Bantaeng.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoretis

Lembaga pendidikan menjadi bahan informasi dalam pengembangan teori

khususnya pada mata pelajaran Matematika dalam meningkatkan hasil belajar

murid di SDN 68 Bonde kecamatan Sinoa Kabupaten Bantaeng.

2. Manfaat Praktis

Melalui hasil penelitian ini guru SD diharapkan mendapat pengalaman

secara langsung menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Investigasi

Kelompok dalam menyelesaikan soal Matematika.

Anda mungkin juga menyukai