Anda di halaman 1dari 9

Journal of Aquaculture Science Oktober 2019 vol 4 (2): 102-110 ISSN : 2550-0910

Identifikasi Bakteri pada Komoditas Ikan Air Tawar di Balai


Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan Surabaya I

Bacterial Identification on Freshwater Fish Commodities at Fish


Quarantine Center, Quality Control and Security of Fishery
Products Surabaya I

Nanik Ning Rahayu 1*, Prayogo 2, Mohammad Faizal Ulkhaq 2, Hapsari Kenconojati 2,
Muhammad Hanif Azhar 2
1
Program studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, PSDKU Universitas Airlangga di
Banyuwangi
2
Dosen Program Studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga
PSDKU Banyuwangi
Jl. Wijaya Kusuma No. 133, Banyuwangi 68425, Indonesia
*
Email: nanik.ning.rahayu-2016@fpk.unair.ac.id

Abstrak

Distribusi pemasaran domestik dan ekpor membawa resiko masuk dan tersebarnya hama
dan penyakit ikan, sehingga diperlukan adanya pengujian atau karantina untuk menghindari
dampak negatif dari distribusi komoditas perikanan. Bakteri dapat menyebabkan kematian massal
pada ikan dan kerugian bagi pembudidaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi bakteri pada komoditas ikan air tawar. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Desember 2018 – Januari 2019 di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil
Perikanan Surabaya I. Identifikasi bakteri dalam penelitian ini menggunakan metode
konvensional. Parameter yang diamati yaitu gejala klinis eksternal yang nampak pada tubuh ikan
dan patologi internal. Materi yang diperiksa dalam penelitian ini adalah ikan mas koki, benih ikan
lele, benih ikan patin, benih ikan gurame dan ikan koi dengan jumlah total 64 sampel. Penelitian
ini bersifat observatif, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bakteri yang teridentifikasi pada komoditas ikan air tawar dari 64 sampel di
dominasi oleh bakteri Aeromonas hydrophila, Pseudomonas anguilliseptica, Streptococcus sp.,
Plesiomonas shigelloides, dan Micrococcus sp.

Keyword : Komoditas ikan air tawar, Bakteri, Metode konvensional

Abstract

The distribution of domestic and export marketing carries the risk of entering and spreading
fish pests and diseases, so is it required identification or quarantine is needed to avoid negative
impacts from the distribution of fishery commodities. Bacteria can cause high mortality in fish and
loss for farmers. The purpose of this study is to identification bacteria in freshwater fish
commodities. The study was conducted in December 2018 - January 2019 at the Fish Quarantine
Center, Quality Control and Safety of Fisheries Products in Surabaya I. Identification of bacteria in
this study using conventional methods. The parameters observed were external clinical symptoms
that appeared on the body of the fish and internal pathology. The material examined in this study
were The samples examined during Field Work Practices were Goldfish, Catfish fry, Common
carp, and Koi fish with a total of 64 samples. This research was observative, then the data obtained
were analyzed descriptively. The Result bacteria identified in freshwater fish commodities from 64
samples were dominated by Aeromonas hydrophila, Pseudomonas anguilliseptica, Streptococcus
sp., Plesiomonas shigelloides, and Micrococcus sp

Keyword : : Freshwater fisheries commodities, Bacteria, The conventional method.

102
Journal of Aquaculture Science Oktober 2019 vol 4 (2): 102-110 ISSN : 2550-0910

PENDAHULUAN agalactiae, S. iniae, Vibrio sp.,


Potensi budidaya ikan air tawar Edwardsiella tarda, E. ictaluri,
sangat besar untuk dikembangkan, Mycobacterium sp., Yersinia sp., dan
komoditas ikan air tawar yang Acinetobacter sp. (Murwantoko dkk.,
berpotensi antara lain ikan lele, ikan 2013). Kasus penyakit yang
patin, ikan nila, ikan mas, ikan disebabkan oleh bakteri dapat
gurame, lobster air tawar dan spesies menyebabkan kerugian yang besar
ikan tawar lainnya serta ikan hias air bagi kegiatan budidaya, misalnya
tawar. Menurut Badan Pusat Statistik kematian massal. Salah satu kasus
Kementerian Perikanan dan Kelautan wabah penyakit Motile Aeromonas
(2017) total produksi perikanan Septicemia (MAS) yang disebabkan
budidaya sebesar 17,22 juta ton, oleh bakteri Aeromonas hydrophila
untuk produksi budidaya komoditas pertama kali di Indonesia terjadi di
perikanan tawar sendiri sebesar Jawa Barat pada tahun 1980 yang
3.867.392 ton dan meningkat sebesar menyebabkan kematian 82.2 ton
3.26 % dari tahun 2016. Terjadinya dalam waktu 1 bulan (Angka, 2001).
peningkatan jumlah produksi dan Berdasarkan uraian di atas
permintaan komoditas ikan air tawar maka perlu dilakukan penelitian
baik konsumsi maupun hias di tentang identifikasi bakteri pada
Indonesia akan membawa resiko komoditas perikanan khususnya ikan
masuk dan tersebarnya hama dan air tawar. Hal tersebut bertujuan
penyakit ikan yang berpotensi untuk mengetahui jenis bakteri yang
merusak kelestarian sumberdaya dapat menyerang ikan air tawar dan
hayati perikanan. upaya pencegahannya.
Salah satu penyakit yang
sangat berbahaya yaitu infeksi METODE PENELITIAN
bakteri atau penyakit bakterial. Waktu dan Tempat
Penyakit bakterial yang mungkin Penelitian ini dilaksanakan
menyerang ikan air tawar antara lain pada Desember 2018 - Januari 2019
Aeromonas hydrophila, A. di Balai Karantina Ikan,
salmonicida, Pseudomonas Pengendalian Mutu, dan Keamanan
anguilliseptica, Streptococcus

103
Journal of Aquaculture Science Oktober 2019 vol 4 (2): 102-110 ISSN : 2550-0910

Hasil Perikanan Surabaya I, petri atau tabung reaksi dan disimpan


Sidoarjo, Jawa Timur. di lemari pendingin.

Persiapan Alat dan Bahan Persiapan Sampel Uji


Semua peralatan yang Sampel ikan yang digunakan
digunakan seperti cawan petri, meliputi benih lele, benih ikan mas,
tabung reaksi, erlenmeyer, di benih ikan gurami, ikan mas koki,
bungkus dengan kertas dan dan ikan koi. Selanjutnya dilakukan
dimasukkan ke dalam autoklaf pemeriksaan gejala klinis. Parameter
dengan suhu 121oC dan tekanan 1 pemeriksaan gejala klinis pada
atm selama 15 menit. Sedangkan alat bagian tubuh ikan, seperti mulut,
pembedahan cukup dengan sisik, perut dan insang ikan.
menyemprotkan alkohol 70 % Kemudian dilakukan uji
dengan tujuan agar alat dalam laboratorium. Pengambilan organ
kondisi steril (Champbell and Reece, target harus berdasarkan pada sifat
2005). HPIK dalam menginfeksi organ
Pembuatan Media yaitu dengan inang/carriernya. Organ yang
cara menimbang media kemudian diambil untuk pemeriksaan bakteri
dimasukkan kedalam tabung antara lain ginjal, hati, limpa, mata
erlenmeyer dan ditambahkan maupun otak ikan (ukuran ikan > 6
aquades. Media tersebut dipanaskan cm), sedangkan ikan kecil
pada hot plate sambil diaduk hingga (juvenile/sac fry) yang berukuran < 3
mendidih agar media tersebut cm adalah keseluruhan bagian tubuh
homogen. Kemudian ditutup dengan cara digerus. (Keputusan
menggunakan aluminium foil dan Kepala BKIPM Nomor 32/KEP-
dilakukan sterilisasi dengan BKIPM/2015).
autoclave. Proses sterilisasi
Isolasi Bakteri
dilakukan menggunakan autoclave
Isolasi bakteri dilakukan
dengan suhu 121 oC tekanan 1 atm
dengan mengambil isolat dari ginjal
selama 15 menit. Setelah dilakukan
ikan karena ada bakteri tertentu yang
sterilisasi media di tunggu sampai
o
terdapat didalam darah. Setelah
suhunya menurun sekitar 50 C,
mendapatkan organ target maka
kemudian dapat di tuang ke cawan

104
Journal of Aquaculture Science Oktober 2019 vol 4 (2): 102-110 ISSN : 2550-0910

organ diambil menggunakan jarum Simmons Citrat, MR-VP, gula-gula


ose steril lalu ditanam pada media dan O/F.
TSA. Langkah selanjutnya
Identifikasi Bakteri
diinkubasi selama 18-24 jam dengan
Identifikasi jenis bakteri
suhu 37oC. Kemudian setelah
dengan cara menyesuaikan hasil
diinkubasi harus dilakukan
pengujian dan karakteristik bakteri
pemurnian dengan cara mengambil
yang sudah tersedia pada lembar
koloni target dari bakteri dan
identifikasi dengan menggunakan
ditanam pada media TSA baru
buku Biochemichal Tests for
kemudian 30oC ± 2oC selama 18-24
Identification of Medical Bacteria
jam.
(Mac Faddin, 1980), buku Manual
Uji Presumtif dan Biokimia for the Identification of Medical
Bakteri Bacteria (Cowan and Steel’s, 1993),
Uji presumtif untuk Bergey’s Manual of Determinative
menentukan sifat dasar dari mikroba Bacteriology, dan Protokoler
yang diuji, dilakukan sebagai Instruksi Kerja Metode Balai KIPM
langkah karakterisasi umum dari Surabaya I.
bakteri yang terdiri dari uji gram, uji
Parameter Pengamatan dan
katalase, dan uji oksidase (Saputri Analisa Data
dkk., 2016). Sedangkan uji biokimia
Parameter yang diamati yaitu
dilakukan untuk mengetahui ciri
gejala klinis eksternal dan internal
fisiologis atau biokimia bakteri
pada ikan. Gejala klinis eksternal di
karena kemungkinan bakteri yang
lakukan dengan mengamati bagian
morfologinya sama memerlukan
tubuh luar ikan seperti sirip geripis,
nutrisi dan persyaratan lingkungan
perut membengkak, sisik lepas,
yang mempunyai sifat biokimia yang
warna tubuh pucat, luka, mata
berbeda. Hal ini sesuai dengan
menonjol (exphthalmia) dan lain
pernyataan Saputri dkk., (2016),
sebagainya, sedangkan patologi
bahwa uji biokimia ini dilakukan
internal yaitu dengan mengamati
untuk menentukan genus dan jenis
organ seperti hati pucat, kerusakan
spesies. Uji biokimia terdiri dari uji
TSIA, LIA, MIO, Urea, Gelatin,

105
Journal of Aquaculture Science Oktober 2019 vol 4 (2): 102-110 ISSN : 2550-0910

Gejala klinis yang muncul pada sampel ikan yan


Gambar 1 dan Gambar 2.
ginjal, pendarahan dan kerusakan HASIL DAN PEMBAHASAN
organ dalam lainya. Gejala klinis yang muncul
b
Data yang diperoleh kemudian pada asampel ikan yang diperiksa
dianalisa secara deskriptif kualitatif tersaji pada Gambar 1.
dengan cara menguraikan hasil
penelitian menggunakan rangkaian
kata-kata.
Gejala klinis yang muncul pada sampel ikan yang diperiksa tersaji pada
Gambar 1. Gejala klinis ikan patin s
Gambar 1 dan Gambar 2.
Keterangan a) luka dan pendarahan, b) sirip geripis

b b
a
c
a

(A) (B)
Gambar 2. Gejala klinis ikan mas koki
Gambar 1. Gejala klinis ikan patin sakit
Gambar 1. A) Gejala klinis ikan patin sakit. (Keterangan a. luka dan pendarahan, b. sirip
geripis), B) Gejala klinis ikan mas koki sakit.
Keterangan a) perut membengkak b) sisik lepas dan c) ter
Keterangan a) luka dan pendarahan, b) (Keterangan
sirip sirip
geripisa. perut membengkak b. sisik lepas
ekor.
dan c. terdapat bintik putih pada sirip ekor.)

b
Tabel 1. Hasil Pengamatan Morfologi Koloni dan Uji Biokimia Isolat Bakteri
Karakteristik Hasil
c Identifikasi Bakteri pada Ikan Air Tawar
Uji 4673 a 4629 4637 0057 4618
Presumtif
Warna Krem Krem Krem Krem Krem
Bentuk Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat
Tepi Rata Rata Rata Rata Rata
Elevasi CembungGambar 2.Cembung
Gejala klinisCembung
ikan mas kokiCembung
sakit Cembung
Struktur Transparan Transparan Transparan Transparan Transparan
Keterangan a) perut membengkak b) sisik lepas dan c) terdapat bintik putih pada
Dalam
Ujisirip
Gramekor.
Bentuk Batang Batang Bulat Batang Bulat
Warna/Gram Merah/Negatif Merah/Negatif Ungu/Positif Merah/Negatif Ungu/Positif
Oksidase + + + + -
Katalase + + - + +
Uji
Biokimia
O/F F O F F O
TSIA, Gas, Ak/Ac, G, H2S Ak/Ac Ac/Ac, G Ak/Ac Ak/Ac
dan H2S
LIA (S/B) + + + - +
Motilitas + + + + +
Gelatin + - - + -
Indole - + + - +
Ornithine + + + + +
MR + + + + +

106
Journal of Aquaculture Science Oktober 2019 vol 4 (2): 102-110 ISSN : 2550-0910

VP + - - - -
Simmons + - + - +
Citrate
Urease + + + - +
Glukosa + + + + +
Laktosa + - - + -
Sukrosa + + + + +
Arabinose - + + - +
Mannitol - + + - +
Maltose + + + + -
Trehalose + - + + +
Xylose - + - - +
Sorbitol + - + + -
Dulcitol + + - - +
Hasil Aeromonas Pseudomonas Streptococcus Plesiomonas Micrococcus
hydrophila anguilliseptica sp. shigelloides sp.
Keterangan : + (Positif), - (Negatif)
F (Fermentatif), O (Oksidatif)
Ac (Asam), Ak (Basa), G (Gas), H2S (Positif
H2S)
Hasil uji presumtif dan klinis ikan yang terserang A.
biokimia berdasarkan tabel di atas hydrophila yaitu bercak merah pada
adalah bakteri Aeromonas ikan, nafsu makan menurun, warna
hydrophila, Pseudomonas tubuh gelap, pergerakan lamban,
anguilliseptica, Streptococcus sp., sirip geripis, perut membengkak,
Plesiomonas shigelloides, dan luka/borok, mata menonjol
Micrococcus sp. Sedangkan (exopthalmia), kerusakan kulit,
berdasarkan gejala klinis eksternal insang dan organ dalam (Haryani
beberapa bakteri menunjukkan gejala dkk., 2012). A. Hydrophila dapat
klinis yang sama seperti sirip geripis, menyerang hampir semua ikan air
perut membengkak, sisik lepas dan tawar golongan siluridae, cyprinidae,
luka (Gambar 1 dan 2). Gejala ictaluridae, dan clariidae seperti ikan
patologi internal yang timbul antara lele, ikan mas, ikan mas koki, ikan
lain ginjal pucat. Sehingga untuk gurami, dan ikan nila (Kismiyati
mengetahui jenis bakteri yang dkk., 2009). Bakteri A. hydrophila
menginfeksi di perlukan uji lanjutan. adalah jenis bakteri yang bersifat
Aeromonas hydrophila pathogen oportunistik yang selalu
merupakan bakteri gram negatif, ada di air dan siap menyerang
berbentuk batang, ukuran (0,8-1,0) x apabila kondisi ikan kurang baik
(1,0-3,5) μm, bergerak (motil) serta dapat menyebabkan penyakit
(Austin and Austin, 2007). Gejala

107
Journal of Aquaculture Science Oktober 2019 vol 4 (2): 102-110 ISSN : 2550-0910

sistemik serta mengakibatkan berwarna pucat, pendarahan dan luka


kematian (Haryani dkk., 2012). pada bagian eksternal. Pada organ
Pseudomonas anguilliseptica internal menunjukkan gejala adanya
dapat menyebabkan red spot disease ascites, pembengkakan limpa, ginjal,
(Hossain and Chowdhury, 2009). hati, dan organ dalam lainnya.
Gejala klinis ikan yang terserang Spesies yang paling banyak
bakteri P. anguilliseptica adalah ditemukan menyerang ikan adalah
terdapat luka/borok, perut kembung, Streptococcus iniae dan
exophtalmia, warna tubuh menjadi Streptococcus agalactiae. Organ
gelap, timbul pendarahan, gerakan target dari serangan Streptococcosis
lamban, sirip geripis, warna tubuh adalah otak, mata dan ginjal
pucat, insang dan permukaan tubuh (Taukhid dan Purwaningsih, 2011).
luka, hemoragik, lendir berlebih, dan Plesiomonas shigelloides
sisik lepas serta diikuti hemoragik dapat menyebabkan penyakit
yang membentuk spot dikelilingi gastrointestinal. Gejala klinis ikan
zona merah dan pendarahan pada yang terinfeksi bakteri ini adalah
organ dalam (Nurjanah dkk., 2014). nafsu makan menurun, kurus, dan
P. anguilliseptica dapat menyerang pertumbuhan terhambat (Manurung,
ikan dari genus Anguilla, Carassius 2017).
auratus, Oreochromis niloticus, Micrococcus sp. adalah
Catfish sp., Pangasius spp. dan bakteri berbentuk kokus, gram
Common carp (Aekanurmaningdyah positif, fakultatif anaerob yang
and Kurniasih, 2018). ditandai dengan reaksi oksidatif dan
Bakteri Streptococcus sp. fermentative pada media O/F (Holt et
adalah penyebab penyakit al., 2005). Bakteri ini dapat
Streptococcosis atau yang disebut menyebabkan penyakit
“syndrome Meningoencephalitis dan micrococcosis pada ikan. Gejala
panophthalmitis” dengan gejala klinis ikan yang terinfeksi adalah
umum seperti: lemah, warna gelap, timbulnya luka pada kulit dan organ
hilang nafsu makan, disorientasi atau internal seperti otot, liver, limpa dan
hilang keseimbangan, uni/bilateral penurunan nafsu makan (Aydin et
exophthalmia dengan kornea mata al., 2005).

108
Journal of Aquaculture Science Oktober 2019 vol 4 (2): 102-110 ISSN : 2550-0910

Aydin, S., A. Ciltas, H. Yetim, and I.


Akyurt. 2005. Clinical,
KESIMPULAN Pathological and
Hasil penelitian menunjukkan Haematological Effects of
Micrococcus luteus Infections in
bakteri yang teridentifikasi pada Rainbow Trout (Oncorhynchus
mykiss Walbaum). Journal of
sampel komoditas ikan air tawar di Animal and Veterinary
dominasi oleh bakteri Aeromonas Advances. 4 (2): 167-174.

hydrophila, Pseudomonas Badan Pusat Statistik Kementerian


Perikanan dan Kelautan. 2017.
anguilliseptica, Streptococcus sp., Produktivitas Perikanan
Indonesia Pada Forum Merdeka
Plesiomonas shigelloides, dan
Barat 9 Kementerian
Micrococcus sp. Komunikasi Dan Informatika.
Jakarta. Kementerian Kelautan
dan Perikanan (KKP) RI.
DAFTAR PUSTAKA Champbell, N. A. and J. B. Reece. 2005.
Aekanurmaningdyah, A and Kurniasih. Biology. 6th Edition. Pearson
2018. Pathogenecity of Education, Inc. San Francisco.
Pseudomonas anguilliseptica pp. 802-831.
Infection in Goldfish (Cyprinus Haryani, A., R. Grandiosa, I. D.
carpio). International Journal of Buwono dan A. Santika. 2012.
Cell Science and Molecular Uji efektivitas daun pepaya
Biology, 4 (5): 001-006. (Carica papaya) untuk
Anggraini, R., D. Aliza dan S. Mellisa. pengobatan infeksi bakteri
2016. Identifikasi Bakteri Aeromonas hydrophila pada
Aeromonas hydrophila dengan ikan Mas koki (Carassius
Uji Mikrobiologi pada Ikan Lele auratus). Jurnal Perikanan dan
Dumbo (Clarias gariepinus) Kelautan, 3 (3) : 213-220.
yang dibudidayakan di Holt, G. J., N. R, Krieg, P. H. A. Sneath,
Kecamatan Baitussalam J. T. Stanley and S. T. Williams.
Kabupaten Aceh Besar. Jurnal 2005. Bergey’s Manual
Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Determinative Bacteriology.
Perikanan Unsyiah, 1(2): 271- Lippincott Williams and
286. Wilkins. Philadelphia. 787p.
Angka, S. L. 2001. Studi Karakterisasi Hossain, Md. Mer Mosharraf and Md.
dan Patologi Aeromonas B. R. Chowdhury. 2009.
hydrophila pada Ikan Lele Pseudomonas anguilliseptica As
Dumbo (Clarias gariepinus). a Pathogen of Tilapia
Makalah Falsafah Sains. Bogor: (Oreochromis niloticus) Culture
Progam Pasca Sarjana, Institut in Bangladesh. Bangladesh
Pertanian Bogor. Research Publications Journal,
Austin, B. and D. A. Austin. 2007. 2(4): 712-721.
Bacterial Fish Pathogens Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan
Diseases of Farmed and Wild Pengendalian Mutu dan
Fish. 4th Edition. Praxis Keamanan Hasil Perikanan
Publishing. Chichester. pp. 231- Nomor 32/KEP-BKIPM/2015
238. Tentang Petunjuk Teknis

109
Journal of Aquaculture Science Oktober 2019 vol 4 (2): 102-110 ISSN : 2550-0910

Pemantauan Hama dan Penyakit Pembuatan Vaksin, serta


Ikan Karantina. Efikasinya untuk Pencegahan
Penyakit Streptococcosis pada
Kismiyati, S. Subekti ., R. W. N. Yusuf Ikan Nila (Orechromis
dan R. Kusdarwati. 2009. Isolasi niloticus). Jurnal Riset
dan Identifikasi Bakteri Gram Akuakultur, 6 (1) : 103-118.
Negatif pada Luka Ikan Mas
Koki (Carassius auratus)
Akibat Infestasi Ektoparasit
Argulus sp.. Jurnal Ilmiah
Perikanan dan Kelautan, 1(2):
129-134.
Manurung, U. N. 2017. Identifikasi
Bakteri Patogen Pada Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) Di
Lokasi Budidaya Ikan Air
Tawar Kabupaten Kepulauan
Sangihe. Prosiding Seminar
Nasional Kemaritiman dan
Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil
II, 2(1) : 186-193.
Murwantoko., Rozi., I. Istiqomah., dan
Kamiso H. Nitimulyo. 2013.
Isolasi, Karakterisasi dan
Patogenitas Bakteri Penyebab
Penyakit pada Ikan Gurami
(Osphronemus gouramy) di
Kabupaten Bantul. Jurnal
Perikanan (Journal Fish
Science), 15 (2) : 83-90.
Nurjanah, S., S. B. Prayitno, dan Sarjito.
Sensivitas Bakteri Aeromonas
sp. dan Pseudomonas sp. yang
Diisolasi pada Ikan Mas
(Cyprinus carpio) Sakit
Terhadap Berbagai Macam Obat
Beredar. Journal of Aquaculture
Management and Technology, 3
(4) : 308-316.
Saputri, R. A., N. Widyorini dan P. W.
Purnomo. 2016. Identifikasi dan
Kelimpahan Bakteri pada Jenis
Karang Acropora sp. di Reef
Flat Terumbu Karang Pulau
Panjang Jepara. Jurnal Saintek
Perikanan, 12 (1) : 35-39.
Taukhid dan U. Purwaningsih. 2011.
Penapisan Isolat Bakteri
Streptococcus spp. Sebagai
Kandidat Antigen dalam

110

Anda mungkin juga menyukai