Anda di halaman 1dari 9

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017

ISSN (Cetak) 2527-6042


eISSN (Online) 2527-6050

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL


(STUDI KASUS SIMPANG EMPAT TAMAN DAYU KABUPATEN
PASURUAN)
Andi Syaiful Amal
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik - Universitas Muhammadiyah Malang

Kontak Person :
Andi Syaiful Amal
e-mail : andiamal99@yahoo.co.id

Abstrak
Simpang Taman Dayu merupakan salah satu simpang bersinyal di Kabupaten Pasuruan. Letak
simpang yang strategis yakni berada ditengah-tengah jalur Malang – Surabaya mengakibatkan volume
arus lalu lintas yang melalui simpang ini tinggi, hal ini berpotensi menimbulkan kemacetan, kecelakaan,
antrian, kemacetan dan tundaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi
karakteristik arus lalu lintas dan kinerja simpang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Hasil kinerja simpang Taman
Dayu Pandaan saat ini dapat dilihat dari nilai kapasitas (Pendekat Utara 457 smp/jam, Pendekat Barat
1656 smp/jam, Pendekat Selatan 1384 smp/jam, Pendekat Timur 369 smp/jam), derajat kejenuhan
simpang (Pendekat Utara 0,75, Pendekat Barat 0,78, Pendekat Selatan 0,91, Pendekat Timur 0,43),
panjang antrian (Pendekat Utara 260,27 m, Pendekat Barat 230,88 m, Pendekat Selatan 317,47 m,
Pendekat Timur 33,78 m), jumlah kendaraan terhenti (Pendekat Utara 311,22 smp/jam, Pendekat Barat
1062,72 smp/jam, Pendekat Selatan 1223,17 smp/jam, Pendekat Timur 136 smp/jam) dan tundaan
(Pendekat Utara 830,26 detik/smp, Pendekat Barat 215,62 detik/smp, Pendekat Selatan 776,48
detik/smp, Pendekat Timur 128,84 detik/smp). Tundaan rata-rata simpang 354,70, dari ukuran
parameter tersebut kinerja simpang menunjukkan tingkat pelayanan E.

Kata kunci : Derajat Kejenuhan, Simpang Bersinyal

1. Pendahuluan
Permasalahan transportasi yang sering terjadi diantaranya kemacetan lalu lintas dan tertundanya
waktu perjalanan. Waktu tempuh kendaraan sebagai salah satu kriteria kinerja pelayanan jalan dan
persimpangan. Permasalahan tersebut menjadi indikator dari kualitas aliran dan pengoperasian fasilitas
transportasi, karena didalamnya terkait dengan kapasitas, kondisi fisik jalan dan persimpangan,
hambatan samping, penggunaan tata guna lahan, dan pemilihan rute perjalanan. Permasalahan
tersebut sering dijumpai di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Kabupaten Pasuruan yang
merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Pusat pemerintah berlokasi di Bangil, Pasuruan.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya di utara, Kabupaten
Probolinggo di Timur, Kabupaten Malang di selatan, Kota Batu di barat daya, serta Kabupaten Mojokerto
di barat. Kabupaten ini dikenal sebagai daerah perindustrian, pertanian, dan tujuan wisata yang hal ini
banyak menarik minat penduduk kota lain untuk berkunjung ataupun melewati kabupaten ini, sehingga
secara tidak langsung menambah padatnya arus lalu lintas di Kabupaten Pasuruan dan diperlukan
adanya manajemen lalu lintas yang tepat untuk mengatur kelancaran lalu lintas, khususnya di daerah
persimpangan. Simpang Taman Dayu merupakan salah satu simpang bersinyal di Kabupaten
Pasuruan, tepat nya berada di Kecamatan Pandaan. Letak simpang yang strategis yakni berada di
tengah-tengah jalur Malang - Surabaya dan merupakan jalur akses menuju tempat pariwisata yang
banyak, di samping itu juga berbagai aktivitas sehari-hari di sekitar daerah simnpang seperti kegiatan
sosial, kerja, dan sekolah akan menimbulkan tingginya volume kendaraan yang melewati ruas
persimpangan tersebut, sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan, antrian, kemacetan dan
tundaan. Pada kondisi di hari libur (sabtu dan minggu) volume lalu lintas yang melewati simpang ini
mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga menyebabkan tingkat kepadatan yang cukup

SENTRA 2017 II - 1
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

tinggi, Hal ini diperparah lagi dengan telah beropersinya Tol Gempol - Pandaan yang mengakibatkan
berubahnya geometrik simpang yang sebelumnya merupakan simpang tiga menjadi simpang empat,
sehingga terjadi perubahan pergerakan arah arus kendaraan yang melewati simpang ini. Perubahan
arah arus ini menimbulkan permasalahan yang berakibat antrian yang panjang di persimpangan Taman
Dayu. Permasalahan ini mempengaruhi tingkat kinerja simpang sehingga menyebabkan kinerja
persimpangan menjadi kurang optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, perlu dilakukan
analisis terhadap karakteristik dan kinerja dari simpang empat bersinyal Taman Dayu Kabupten
Pasuruan.

2. Metode Penelitian
Dalam proses evaluasi perlu dilakukan analisis yang teliti, semakin rumit permasalahan yang
dihadapi semakin kompleks pula analisis yang akan dilakukan. Untuk dapat melakuakan analisis yang
baik memerlukan data-data/informasi yang lengkap dan akurat disertai dengan teori/konsep. Ringkasan
prosedur analisis adalah sebagai berikut

Mulai

Studi L iteratur Survei Pendahuluan

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder


a. Data Arus Lalu Lintas a. Peta Kabupaten Pasuruan
b. Data Kondisi Lingkungan Simpang b. Fungsi dan Kelas Jalan
c. Data Waktu Sinyal Lalu Lintas c. Data Jumlah Penduduk
d. Data Geometrik

Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

Ya
DS ≥ 0,8

Analisa Perbaikan Kinerja Simpang


Tidak
Bersinyal
Analisa Kinerja Simpang Bersinyal
Dalam Lima Tahun Mendatang

Kesimpulan

Selesai

Gambar 1 Diagram Alur Penelitian

Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada salah satu simpang empat bersinyal di Kabupaten
Pasuruan. Tepatnya berada di simpang empat bersinyal Taman Dayu Pandaan.
Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam peneltitian ini dibedakan atas data primer dan data sekunder.
 Data Primer
Data primer yang dibutuhkan adalah data geometrik simpang, arus lalu lintas di
persimpangan, waktu signal dan kondisi lingkungan.
II- 2 SENTRA 2017
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

 Data Arus Lalu Lintas


Data arus lalu lintas diambil dengan melakukan survei pada jam-jam sibuk di tiap-tiap
lengan persimpangan guna mendapatkan data yang akurat dan dilakukan dalam periode waktu
interval per 15 menit selama 2 jam pada hari senin, kamis, sabtu dan minggu. Adapun jam-jam
pelaksanaan survei yaitu :
 Pagi hari antara pukul 06.00 WIB sampai dengan 08.00 WIB
 Siang hari antara pukul 12.00 WIB sampai dengan 14 .00 WIB
 Sore hari antara pukul 16.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB
 Data Kondisi Lingkungan
Data kondisi lingkungan persimpangan diambil berdasarkan hasil survei tentang gambaran
kondisi tipe lingkungan jalan pada setiap lengan simpang, serta hambatan samping yang terjadi
di sekitar simpang Taman Dayu.
 Survey Waktu Signal
Survey ini dimaksudkan untuk mengetahui waktu sinyal. Data yang diambil yaitu waktu
lampu merah, hijau dan kuning dilakukan berulang selama 4 hari pada jam-jam puncak pagi,
siang, dan sore untuk pengoperasian sinyal yang ada pada persimpangan Taman Dayu
 Data Geometrik
Data geometrik persimpangan taman dayu diperoleh dari hasil survei yang meliputi
pengukuran lebar lajur lalu lintas, lebar bahu, lebar median.
 Data Sekunder
Data sekunder yang diperoleh adalah sebagai berikut :
 Peta Kabupaten Pasuruan
 Fungsi dan kelas jalan
 Data Jumlah penduduk
Data tersebut diperoleh dari Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga Kabupaten Pasuruan dan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasuruan.

Tahap Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal


Evaluasi kinerja simpang dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja simpang Taman Dayu
Pasuruan pada kondisi saat ini, yaitu dengan melakukan perhitungan seberapa besar derajat kejenuhan
pada simpang tersebut. Dengan mengacu pada metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 yang
diterbitkan oleh Direktorat Jendral Bina Marga Volume (Q), kecepatan (V), kerapatan arus lalu lintas (D)

Analisa Perbaikan Kinerja Simpang


Analisa perbaikan dilakukan apabila hasil evaluasi kinerja simpang bersinyal pada kondisi
eksisting melebihi batas toleransi DS ≥ 0,8 yaitu dengan melakukan pengaturan waktu siklus dan
merubah fase sinyal yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja simpang bersinyal.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Gambaran Umum
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di persimpangan Taman Dayu yang merupakan status jalan
nasional dengan fungsi arteri primer. Persimpangan jalan ini tepat berada di Jalan Malang –
Surabaya, Jalan R.A. Kartini, Jalan By Pass Pandaan, dan Jalan Tol Gempol – Pandaan yang sangat
ramai pada jam-jam puncak.

Geometrik dan Kondisi Ruas Jalan


Data kondisi geometrik simpang Taman Dayu disajikan pada Tabel 1

Arus Lalu Lintas


Jam puncak arus lalu lintas pada simpang Taman Dayu Pandaan, terjadi pada Hari Minggu, jam
16.30 – 17.30 WIB dengan volume total 7569 kend/jam. setiap jenis kendaraan pada masing-masing
pendekatan dikalikan dengan nilai ekivalen mobil penumpang sehingga didapat nilai arus lalu lintas
dalam satuan smp/jam sebesar 4430 smp/jam. Disajikan pada Tabel 2.

SENTRA 2017 II - 3
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Tabel 1 Kondisi Lingkungan Simpang Taman Dayu Pandaan


Jl. Tol
Jl. By Pass Jl. Malang -
Lengan Jl. R.A Kartini Gempol –
Pandaan Surabaya
Persimpangan (Utara) Pandaan
(Barat) (Selatan)
(Timur)
Tipe
Komersial Komersial Komersial Komersial
Lingkungan
Hambatan
Rendah Rendah Tinggi Rendah
Samping
Median Tidak Ya Ya Ya
Lebar
Pendekat W A 7,30 7,30 8.50 9,50
(m)
Lebar Masuk,
6,00 6,00 6,00 6,50
W masuk (m)
Lebar Keluar,
8,50 11,00 7,30 7,30
W keluar (m)
Lebar Belok
Kiri Langsung 1,30 1,30 2,50 3,00
W LTOR (m)
Sumber : Hasil Survey

Tabel 2 Arus Lalu Lintas Simpang Taman Dayu Pandaan Pada Kondisi Eksisting (smp/jam) jam
16.30 – 17.30
(smp/Jam) Total
Lengan Pergerakan
LV MC HV
Persimpangan smp/Jam
emp 1,0 0,2 1,3
LT 21 0 14 39
Jl. R.A. Kartini
ST 154 101 17 292 342
(Utara)
RT 12 11 12 41
Jl. By Pass LT 32 16 36 85
Pandaan ST 98 0 34 132 1296
(Barat) RT 639 240 200 1079
Jl. Malang – LT 550 232 142 924
Surabaya ST 383 229 27 640 2185
(Selatan) RT 546 0 75 621
Jl. Tol Gempol – LT 316 0 131 447
Pandaan ST 46 0 56 102 608
(Timur) RT 31 0 27 58
TOTAL 4430
Sumber : Hasil Survey

Operasional Lampu Lalu Lintas


Operasional lampu lalu lintas pada simpang bersinyal Taman Dayu dibagi menjadi 4 fase, seperti
terlihat pada tabel dibawah ini

Tabel 3 Waktu Siklus Lampu Lalu Lintas Simpang Taman Dayu Pandaan Pada Kondisi Eksisting.
Fase Pendekat Waktu Nyala (Detik)
Sinyal Hijau Kuning Merah
Fase 1 Jl. R.A. Kartini (Utara) 27 3 219
Fase 2 Jl. By Pass Pandaan (Barat) 82 3 164
Fase 3 Jl. Malang - Surabaya ( Selatan) 94 3 149
Fase 4 Jl. Tol Gempol - Pandaan (Timur) 23 3 223
Sumber : Hasil Survey

II- 4 SENTRA 2017


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Data Penduduk
Data jumlah penduduk Kabupaten Pasuruan menurut data dari Badan Pusat Statistik pada tahun
2014, yaitu sebanyak 1.556.700 jiwa, dan prediksi laju pertumbuhan penduduk yakni 1,35 % sehingga
pada tahun 2016 jumlah penduduk Kabupaten Pasuruan 1.620.601 jiwa.

Evaluasi Kinerja Simpang Kondisi Eksisting


a. Arus Jenuh Simpang
Adapun perhitungan arus jenuh dasar dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4 Perhitungan Arus Jenuh Dasar Simpang

Lebar Arus Jenuh smp/jam hijau


Efektif
(m) Faktor-faktor Penyesuaian
Kode Tipe Nilai Nilai
Pende Pend Dasar Semua tipe pendekat Hanya tipe P disesu
kat ekat smp/j aikan
am Hambat Kelan Par Belok
Ukuran Belok smp/ja
hijau an daian kir Kana m hijau
Kota Kiri
Sampin n
We \F cs F LT
So g F SF FG FP F RT S
U P 7,30 4380 1,00 0,95 1,00 1,00 1,03 0,99 4219
B P 7,30 4380 1,00 0,95 1,00 1,00 1,22 0,99 5028
S P 6,00 3600 1,00 0,93 1,00 1,00 1,06 1,00 3552
T P 6,50 3900 1,00 1,00 1,00 1,00 1,02 1,00 3997
Sumber : Hasil Analisa

Rasio Arus Jenuh (FR)


Rasio arus jenuh (FR) dihitung dengan nilai rasio arus jenuh pada persimpangan dapat dilihat
pada tabel berikut ini :

Tabel 5 Tabel Rasio Arus Jenuh (FR)


Kode Q
S Q/S PR
Pendekat Smp/jam
U 4219 342 0,08 0,10
B 5028 1296 0,26 0,32
S 3552 1261 0,35 0,47
T 3997 160 0,04 0,05
Sumber : Hasil Analisa

Kapasitas dan Derajat Kejenuhan


Untuk menghitung kapasitas (C) dan derajat kejenuhan (DS) masing-masing pendekat dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

SENTRA 2017 II - 5
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Tabel 6 Kapasitas dan Derajat Kejenuhan


Kode Q g c C
S DS
Pendekat Smp/jam detik detik Smp/jam
U 4219 342 27 249 457 0,75
B 5028 1296 82 249 1656 0,78
S 3552 1261 94 249 1384 0,91
T 3997 160 23 249 369 0,43
Sumber : Hasil Analisa

Jumlah Antrian (NQ)


Hasil analisis antrian kendaraan diperoleh berdasarkan 2 kondisi penyebab antrian yaitu:
 Antrian kendaraan yang tersisa pada fase hijau sebelumnya (NQ1)
 Antrian kendaraan yang datang selama fase merah (NQ2)

Tabel 7 Jumlah Antrian (NQ)


Rasio
Q C
Hijau Jumalah Kendaraan Antri NQ
Kode D
Total max
Pendekat Smp/ja Smp/ja S GR = NQ 1 NQ 2
NQ smp
m m g/c smp smp
smp
U 342 457 0,75 0,108 0,98 22,96 23,94 25,14
B 1296 1656 0,78 0,329 1,26 80,91 82,17 84,27
S 1261 1384 0,91 0,390 4,26 90,51 94,77 95,24
T 160 369 0,43 0,092 0,12 10,46 10,58 10,98
Sumber : Hasil Analisa

Tundaan Kendaraan
Tundaan rata-rata tiap pendekat (D) adalah jumlah dari tundaan lalu lintas rata - rata dan tundaan
geometrik masing - masing pendekat dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 8 Nilai Tundaan Kendaraan


Kode Tundaan Tundaan D = DT - DxQ
Pende Lalu Lintas Geometrik DG Smp/
kat DT Det/smp det
Det/smp
U 826,57 3,69 830,26 283948
B 211,43 4,19 215,62 279443
S 772,56 3,92 776,48 979141
T 125,35 3,49 128,84 20614
Sumber : Hasil Analisa

Strategi Penanganan Simpang


Strategi penanganan untuk memperbaiki kinerja simpang dilakukan untuk mengatasi masalah
yang terjadi di persimpangan pada saat ini dan masa akan datang. Berdasarkan permasalahan yang
ada maka penangan simpang yang dapat dilakukan adalah :

II- 6 SENTRA 2017


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

 Analisis Perubahan Waktu Siklus


Perubahan waktu siklus dirancang dengan waktu siklus untuk empat fase yaitu 130 detik,
dengan pengaturan lampu hijau pada masing – masing pendekat.
 Analisis Perubahan Fase
Analisis perubahan fase adalah merubah fase simpang yaitu dari 4 fase menjadi 3 fase,
dengan waktu siklus yaitu 110 detik. Kemudian fase simpang direncanakan dengan urutan sebagai
berikut :
 Fase 1 : Untuk Pendekat Utara
 Fase 2 : Untuk Pendekat Barat dan Timur
 Fase 3 : Untuk Pendekat Selatan
 Perbaikan Hambatan Samping
Penurunan kinerja persimpangan salah satunya disebabkan oleh tingkat hambatan samping,
yang menunjukkan tingkat hambatan samping di sekitar simpang tinggi ini terjadi pada ruas Jalan
Malang – Surabaya (Pendekat Selatan) sebesar 640,8 bobot kejadian, Upaya perbaikan hambatan
samping dilakukan untuk menurunkan tingkat hambatan samping dari hambatan samping tinggi
menjadi rendah. Dari hasil pengamatan hambatan samping yang besar yakni keluar masuk nya
kendaraan dari Kawasan Taman Dayu yang mengakibatkan terhenti nya arus kendaraan yang
mengarah ke Simpang Bersinyal Taman Dayu. Masalah tersebut dapat diatasi dengan menutup
akses jalan menggunakan separator pada jam–jam puncak agar kendaraan yang akan menyebrang
dari atau menuju kawasan Taman Dayu harus memutar balik terlebih dahulu. Sehingga hal tersebut
tidak menggangu arus kendaraan yang akan menuju simpang.

Pembahasan
Beberapa alternatif perbaikan kinerja simpang yang dilakukan untuk mendapatkan kinerja
simpang yang lebih baik dari kondisi eksisting. Rekapitulasi hasil analisis kondisi eksisiting dan alternatif
perbaikan kinerja simpang disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9 Rekapitulasi Hasil Analisis Kondisi Eksisting dan Alternatif Perbaikan Kinerja Simpang Kinerja
Simpang Taman Dayu Pandaan
Tundaan
Kapasitas Derajat Panjang Simpang
Kondisi (C) Kejenuhan Antrian Rata-
Smp/jam (DS) (QL) rata
Det/smp
Utara 457 0,75 260,27
Kondisi Barat 1656 0,78 230,88
354,70
Eksisting Selatan 1384 0,91 317,47
Timur 369 0,43 33,78
Utara 460 0,74 37,21
Perubahan
Barat 1691 0,77 126,88
Waktu 92,08
Selatan 1647 0,77 142,97
Sinyal
Timur 363 0,44 18,22
Utara 516 0,66 30,27
Perubahan Barat 1899 0,68 101,78
37,31
Fase Selatan 1776 0,71 115,27
Timur 444 0,36 15,51
Sumber : Hasil Analisa

Analisis Kinerja Simpang Dalam 5 Tahun Mendatang


Untuk memeperkirakan tingkat kinerja simpang yang terjadi dalam tahun 2022 atau jangka waktu
5 tahun yang akan datang dibutuhkan data laju.pertumbuhan penduduk tiap tahun dan data
pertumbuhan volume lalu lintas, yang akan digunakan untuk memprediksi jumlah kendaraan dan jumlah
penduduk pada tahun 2022

SENTRA 2017 II - 7
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Tabel 10 Analisis Kinerja Simpang Taman Dayu Pandaan Dalam Lima Tahun Yang Akan Datang
Tundaan
Kapasitas Derajat Panjang
Simpang
Tahun Pendekat (C) Kejenuhan Antrian
Rata-rata
Smp/jam (DS) (QL)
Det/smp
Utara 516 0,71 33,26
Barat 1899 0,72 109,56
2017 54,70
Selatan 1776 0,75 124,80
Timur 444 0,38 16,22
Utara 516 0,77 37,12
Barat 1899 0,77 119,73 89,80
2018
Selatan 1776 0,83 148,13
Timur 444 0,40 16,89
Utara 516 0,82 41,53
Barat 1899 0,81 129,86 148,47
2019
Selatan 1776 0,90 173,10
Timur 444 0,42 17,66
Utara 516 0,89 48,79
Barat 1899 0,86 142,63 342,20
2020
Selatan 1776 0,97 219,23
Timur 444 0,44 18,43
Utara 516 0,95 60,47
Barat 1899 0,91 158,93 1326,55
2021
Selatan 1776 1,05 393,27
Timur 444 0,46 19,29
Sumber : Hasil Analisa

4. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Dari hasil survey di lapangan dan telah dilakukan analisis dan pembahasan, dapat diambil
beberapa kesimpulan anatara lain :
1. Tingkat arus lalu lintas terbesar terjadi pada hari minggu dengan arah pergerakan yaitu Jalan R.A
Kartini (Pendekat Utara) 342 smp/jam, Jalan By Pass Pandaan (Pendekat Barat) 1296 smp/jam,
Jalan Malang – Surabaya (Pendekat Selatan) 2185 smp/jam, dan Jalan Tol Gempol – Pandaan
(Pendekat Timur) 608 smp/jam. dengan total pergerakan melalui simpang dari jam – jam puncak
pagi, siang, dan malam. jam puncak Strategi perbaikan yang dilakukan dapat menurunkan derajat
kejenuhan yakni perubahan fase. terjadi pada sore hari pada pukul 16.30– 17.30 sebesar 4430
smp/jam.. Dari hasil analisis kinerja simpang empat bersinyal Taman Dayu Kecamatan Pandaan
Kabupaten Pasuruan pada kondisi eksisting diperoleh hasil derajat kejenuhan yakni pada pendekat
Utara 0,75, Pendekat Barat 0,78, Pendekat Selatan 0,91 dan Pendekat Timur 0,43. Tundaan rata-
rata simpang 354,70, dari ukuran parameter tersebut kinerja simpang menunjukkan tingkat
pelayanan E.
2. Strategi perbaikan yang dilakukan dapat menurunkan derajat kejenuhan yakni perubahan fase. Dari
hasil analisis perubahan fase menunjukkan bahwa derajat kejenuhan pada semua pendekat lebih
baik dari kondisi eksisting dan alternatif perubahan siklus yaitu sebesar 0,66 (Pendekat Utara), 0,68
(Pendekat Barat), dan 0,71 (Pendekat Selatan), dan 0,36 (Pendekat Timur). Panjang antrian pada
perubahan Fase sebesar 30,27 m (Pendekat Utara), 101,78 m (Pendekat Barat), 115,27 m
(Pendekat Selatan), dan 15,51 m (Pendekat Timur), tundaan rata-rata sebesar 37,31, yang masuk
dalam kategori indeks tingkat pelayanan (ITP) kategori D, Namun hal ini lebih baik dari hasil tundaan
rata-rata pada kondisi eksisting yakni E. Namun alternatif ini berpotensi menimbulkan konflik akibat
dari gerakan pendekat barat dan timur yang berjalan bersamaan dikarenakan dalam satu fase.
Berdasarkan uraian perbaikan kinerja simpang diatas, maka perubahan fase layak dipertimbangkan
sebagai pilihan yang terbaik terhadap kinerja simpang bersinyal pada kondisi saat ini.

II- 8 SENTRA 2017


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

3. Dari hasil analisis kinerja simpang bersinyal lima tahun yang akan datang menunjukkan tingkat
kinerja simpang pada tahun 2017 sampai dengan 2018 masih normal, dimana derajat kejenuhan
(DS) pada masing - masing pendekat masih dibawah batas toleransi yang diizinkan (DS≤0,80).
Kinerja simpang bersinyal pada tahun 2019 sampai dengan 2022 mengalami peningkatan, dimana
derajat kejenuhan (DS) pada masing – masing pendekat diatas batas toleransi yang diizinkan
(DS≥0,80) sedangkan untuk pendekat Timur dibawah batas toleransi yang diizinkan.

Saran
 Disarankan untuk penanganan simpang empat bersinyal Taman Dayu disesuaikan dengan tingkat
derajat kejenuhan yang terjadi.
 Perlu diadakan penelitian selanjutnya tentang kinerja simpang pada lokasi yang lebih banyak lagi
agar jaringan jalan maupun hubungan dengan simpang yang lain dapat terkoordinasi dengan baik.
 Penambahan lebar pendekat pada pendekat Utara, Barat dan Selatan agar meningkatkan kapasitas
simpang.

Refrensi
[1] Undang – Undang No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.
[2] Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalulintas Jalan.
[3] Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta: Departemen
Pekerjaan Umum RI
[4] Keputusan Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, Tentang Pedoman Teknis
Penelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan
Teratur, Departemen Perhubungan Jakarta
[5] Ahmad Munawar, 2006, Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, Penerbit Beta Offset, Yogyakarta
[6] Ahmad Munawar, 2005, Dasar-dasar Teknik Transportasi, Penerbit Beta Offset, Yogyakarta
[7] Hobbs, FD, 1979. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Edisi Kedua. Terjemahan Ir. Suprapto
TM., Msc, dan Ir. Waldijono, 1995. Jogjakarta : Gadjah Mada University Press.
[8] Morlock, K. Edward, 1978, Pengantar Teknik Dan Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga,
Jakarta
[9] Muslich Zainal A, 2001, Sistem Manajemen Transportasi Kota, Penerbit Medprint Offset,
Yogyakarta
[10] Suwardjoko Warpani, 2002, Pengelolaan lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, Penerbit ITB, Bandung

SENTRA 2017 II - 9

Anda mungkin juga menyukai