Kinerja Simpang 4 Bersinyal PDF
Kinerja Simpang 4 Bersinyal PDF
Kontak Person :
Andi Syaiful Amal
e-mail : andiamal99@yahoo.co.id
Abstrak
Simpang Taman Dayu merupakan salah satu simpang bersinyal di Kabupaten Pasuruan. Letak
simpang yang strategis yakni berada ditengah-tengah jalur Malang – Surabaya mengakibatkan volume
arus lalu lintas yang melalui simpang ini tinggi, hal ini berpotensi menimbulkan kemacetan, kecelakaan,
antrian, kemacetan dan tundaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi
karakteristik arus lalu lintas dan kinerja simpang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Hasil kinerja simpang Taman
Dayu Pandaan saat ini dapat dilihat dari nilai kapasitas (Pendekat Utara 457 smp/jam, Pendekat Barat
1656 smp/jam, Pendekat Selatan 1384 smp/jam, Pendekat Timur 369 smp/jam), derajat kejenuhan
simpang (Pendekat Utara 0,75, Pendekat Barat 0,78, Pendekat Selatan 0,91, Pendekat Timur 0,43),
panjang antrian (Pendekat Utara 260,27 m, Pendekat Barat 230,88 m, Pendekat Selatan 317,47 m,
Pendekat Timur 33,78 m), jumlah kendaraan terhenti (Pendekat Utara 311,22 smp/jam, Pendekat Barat
1062,72 smp/jam, Pendekat Selatan 1223,17 smp/jam, Pendekat Timur 136 smp/jam) dan tundaan
(Pendekat Utara 830,26 detik/smp, Pendekat Barat 215,62 detik/smp, Pendekat Selatan 776,48
detik/smp, Pendekat Timur 128,84 detik/smp). Tundaan rata-rata simpang 354,70, dari ukuran
parameter tersebut kinerja simpang menunjukkan tingkat pelayanan E.
1. Pendahuluan
Permasalahan transportasi yang sering terjadi diantaranya kemacetan lalu lintas dan tertundanya
waktu perjalanan. Waktu tempuh kendaraan sebagai salah satu kriteria kinerja pelayanan jalan dan
persimpangan. Permasalahan tersebut menjadi indikator dari kualitas aliran dan pengoperasian fasilitas
transportasi, karena didalamnya terkait dengan kapasitas, kondisi fisik jalan dan persimpangan,
hambatan samping, penggunaan tata guna lahan, dan pemilihan rute perjalanan. Permasalahan
tersebut sering dijumpai di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Kabupaten Pasuruan yang
merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Pusat pemerintah berlokasi di Bangil, Pasuruan.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya di utara, Kabupaten
Probolinggo di Timur, Kabupaten Malang di selatan, Kota Batu di barat daya, serta Kabupaten Mojokerto
di barat. Kabupaten ini dikenal sebagai daerah perindustrian, pertanian, dan tujuan wisata yang hal ini
banyak menarik minat penduduk kota lain untuk berkunjung ataupun melewati kabupaten ini, sehingga
secara tidak langsung menambah padatnya arus lalu lintas di Kabupaten Pasuruan dan diperlukan
adanya manajemen lalu lintas yang tepat untuk mengatur kelancaran lalu lintas, khususnya di daerah
persimpangan. Simpang Taman Dayu merupakan salah satu simpang bersinyal di Kabupaten
Pasuruan, tepat nya berada di Kecamatan Pandaan. Letak simpang yang strategis yakni berada di
tengah-tengah jalur Malang - Surabaya dan merupakan jalur akses menuju tempat pariwisata yang
banyak, di samping itu juga berbagai aktivitas sehari-hari di sekitar daerah simnpang seperti kegiatan
sosial, kerja, dan sekolah akan menimbulkan tingginya volume kendaraan yang melewati ruas
persimpangan tersebut, sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan, antrian, kemacetan dan
tundaan. Pada kondisi di hari libur (sabtu dan minggu) volume lalu lintas yang melewati simpang ini
mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga menyebabkan tingkat kepadatan yang cukup
SENTRA 2017 II - 1
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050
tinggi, Hal ini diperparah lagi dengan telah beropersinya Tol Gempol - Pandaan yang mengakibatkan
berubahnya geometrik simpang yang sebelumnya merupakan simpang tiga menjadi simpang empat,
sehingga terjadi perubahan pergerakan arah arus kendaraan yang melewati simpang ini. Perubahan
arah arus ini menimbulkan permasalahan yang berakibat antrian yang panjang di persimpangan Taman
Dayu. Permasalahan ini mempengaruhi tingkat kinerja simpang sehingga menyebabkan kinerja
persimpangan menjadi kurang optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, perlu dilakukan
analisis terhadap karakteristik dan kinerja dari simpang empat bersinyal Taman Dayu Kabupten
Pasuruan.
2. Metode Penelitian
Dalam proses evaluasi perlu dilakukan analisis yang teliti, semakin rumit permasalahan yang
dihadapi semakin kompleks pula analisis yang akan dilakukan. Untuk dapat melakuakan analisis yang
baik memerlukan data-data/informasi yang lengkap dan akurat disertai dengan teori/konsep. Ringkasan
prosedur analisis adalah sebagai berikut
Mulai
Pengumpulan Data
Ya
DS ≥ 0,8
Kesimpulan
Selesai
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada salah satu simpang empat bersinyal di Kabupaten
Pasuruan. Tepatnya berada di simpang empat bersinyal Taman Dayu Pandaan.
Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam peneltitian ini dibedakan atas data primer dan data sekunder.
Data Primer
Data primer yang dibutuhkan adalah data geometrik simpang, arus lalu lintas di
persimpangan, waktu signal dan kondisi lingkungan.
II- 2 SENTRA 2017
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050
SENTRA 2017 II - 3
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050
Tabel 2 Arus Lalu Lintas Simpang Taman Dayu Pandaan Pada Kondisi Eksisting (smp/jam) jam
16.30 – 17.30
(smp/Jam) Total
Lengan Pergerakan
LV MC HV
Persimpangan smp/Jam
emp 1,0 0,2 1,3
LT 21 0 14 39
Jl. R.A. Kartini
ST 154 101 17 292 342
(Utara)
RT 12 11 12 41
Jl. By Pass LT 32 16 36 85
Pandaan ST 98 0 34 132 1296
(Barat) RT 639 240 200 1079
Jl. Malang – LT 550 232 142 924
Surabaya ST 383 229 27 640 2185
(Selatan) RT 546 0 75 621
Jl. Tol Gempol – LT 316 0 131 447
Pandaan ST 46 0 56 102 608
(Timur) RT 31 0 27 58
TOTAL 4430
Sumber : Hasil Survey
Tabel 3 Waktu Siklus Lampu Lalu Lintas Simpang Taman Dayu Pandaan Pada Kondisi Eksisting.
Fase Pendekat Waktu Nyala (Detik)
Sinyal Hijau Kuning Merah
Fase 1 Jl. R.A. Kartini (Utara) 27 3 219
Fase 2 Jl. By Pass Pandaan (Barat) 82 3 164
Fase 3 Jl. Malang - Surabaya ( Selatan) 94 3 149
Fase 4 Jl. Tol Gempol - Pandaan (Timur) 23 3 223
Sumber : Hasil Survey
Data Penduduk
Data jumlah penduduk Kabupaten Pasuruan menurut data dari Badan Pusat Statistik pada tahun
2014, yaitu sebanyak 1.556.700 jiwa, dan prediksi laju pertumbuhan penduduk yakni 1,35 % sehingga
pada tahun 2016 jumlah penduduk Kabupaten Pasuruan 1.620.601 jiwa.
SENTRA 2017 II - 5
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050
Tundaan Kendaraan
Tundaan rata-rata tiap pendekat (D) adalah jumlah dari tundaan lalu lintas rata - rata dan tundaan
geometrik masing - masing pendekat dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Pembahasan
Beberapa alternatif perbaikan kinerja simpang yang dilakukan untuk mendapatkan kinerja
simpang yang lebih baik dari kondisi eksisting. Rekapitulasi hasil analisis kondisi eksisiting dan alternatif
perbaikan kinerja simpang disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9 Rekapitulasi Hasil Analisis Kondisi Eksisting dan Alternatif Perbaikan Kinerja Simpang Kinerja
Simpang Taman Dayu Pandaan
Tundaan
Kapasitas Derajat Panjang Simpang
Kondisi (C) Kejenuhan Antrian Rata-
Smp/jam (DS) (QL) rata
Det/smp
Utara 457 0,75 260,27
Kondisi Barat 1656 0,78 230,88
354,70
Eksisting Selatan 1384 0,91 317,47
Timur 369 0,43 33,78
Utara 460 0,74 37,21
Perubahan
Barat 1691 0,77 126,88
Waktu 92,08
Selatan 1647 0,77 142,97
Sinyal
Timur 363 0,44 18,22
Utara 516 0,66 30,27
Perubahan Barat 1899 0,68 101,78
37,31
Fase Selatan 1776 0,71 115,27
Timur 444 0,36 15,51
Sumber : Hasil Analisa
SENTRA 2017 II - 7
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050
Tabel 10 Analisis Kinerja Simpang Taman Dayu Pandaan Dalam Lima Tahun Yang Akan Datang
Tundaan
Kapasitas Derajat Panjang
Simpang
Tahun Pendekat (C) Kejenuhan Antrian
Rata-rata
Smp/jam (DS) (QL)
Det/smp
Utara 516 0,71 33,26
Barat 1899 0,72 109,56
2017 54,70
Selatan 1776 0,75 124,80
Timur 444 0,38 16,22
Utara 516 0,77 37,12
Barat 1899 0,77 119,73 89,80
2018
Selatan 1776 0,83 148,13
Timur 444 0,40 16,89
Utara 516 0,82 41,53
Barat 1899 0,81 129,86 148,47
2019
Selatan 1776 0,90 173,10
Timur 444 0,42 17,66
Utara 516 0,89 48,79
Barat 1899 0,86 142,63 342,20
2020
Selatan 1776 0,97 219,23
Timur 444 0,44 18,43
Utara 516 0,95 60,47
Barat 1899 0,91 158,93 1326,55
2021
Selatan 1776 1,05 393,27
Timur 444 0,46 19,29
Sumber : Hasil Analisa
3. Dari hasil analisis kinerja simpang bersinyal lima tahun yang akan datang menunjukkan tingkat
kinerja simpang pada tahun 2017 sampai dengan 2018 masih normal, dimana derajat kejenuhan
(DS) pada masing - masing pendekat masih dibawah batas toleransi yang diizinkan (DS≤0,80).
Kinerja simpang bersinyal pada tahun 2019 sampai dengan 2022 mengalami peningkatan, dimana
derajat kejenuhan (DS) pada masing – masing pendekat diatas batas toleransi yang diizinkan
(DS≥0,80) sedangkan untuk pendekat Timur dibawah batas toleransi yang diizinkan.
Saran
Disarankan untuk penanganan simpang empat bersinyal Taman Dayu disesuaikan dengan tingkat
derajat kejenuhan yang terjadi.
Perlu diadakan penelitian selanjutnya tentang kinerja simpang pada lokasi yang lebih banyak lagi
agar jaringan jalan maupun hubungan dengan simpang yang lain dapat terkoordinasi dengan baik.
Penambahan lebar pendekat pada pendekat Utara, Barat dan Selatan agar meningkatkan kapasitas
simpang.
Refrensi
[1] Undang – Undang No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.
[2] Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalulintas Jalan.
[3] Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta: Departemen
Pekerjaan Umum RI
[4] Keputusan Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, Tentang Pedoman Teknis
Penelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan
Teratur, Departemen Perhubungan Jakarta
[5] Ahmad Munawar, 2006, Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, Penerbit Beta Offset, Yogyakarta
[6] Ahmad Munawar, 2005, Dasar-dasar Teknik Transportasi, Penerbit Beta Offset, Yogyakarta
[7] Hobbs, FD, 1979. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Edisi Kedua. Terjemahan Ir. Suprapto
TM., Msc, dan Ir. Waldijono, 1995. Jogjakarta : Gadjah Mada University Press.
[8] Morlock, K. Edward, 1978, Pengantar Teknik Dan Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga,
Jakarta
[9] Muslich Zainal A, 2001, Sistem Manajemen Transportasi Kota, Penerbit Medprint Offset,
Yogyakarta
[10] Suwardjoko Warpani, 2002, Pengelolaan lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, Penerbit ITB, Bandung
SENTRA 2017 II - 9