TETANGGA.04/RW.XVII
Hari Sabtu, 31 Desember 2011
Di Balai Kelurahan Muktiharjo Kidul
Kota Semarang
1. Bp. NUROCHIM
2. Bp. ANANG RISDIANTO
3. Bp. ENDIK SUYUDI
4. Bp. MS. RUSTAM EFENDI
5. Bp. AHMAD SALIM
6. Bp. NURUL YAQIN
7. Bp. DIAH NOVI ADRIANTO, SH
8. Bp. DIMAS SATRIYO WEDANA
9. Bp. AGUS FAJARJANTO
10. Bp. RIYANTO
11. Bp. AGUS SUGIYANTO
PERSYARATAN /TATA TERTIB
PEMILIHAN KETUA RT.04
SUPRIYADI
DAFTAR PEMILIH WARGA RT.04/RW.XVII
YANG MEMPUNYAI HAK PILIH
6. BP. NUROCHIM
7. IBU. SUMIYATI
8. IBU. SUGINI
9. BP. AGUS SUGIYANTO
10. IBU. SRI LESTARI
11. SDR. EKO BUDIYANTO
17. SDRI.YERI
SUPRIYADI
BERITA ACARA
Serah terima Pengurus RT.04 RW.XVII Kelurahan Muktiharjo Kidul
Kecamatan Pedurungan Kota Semarang
Dengan demikian Pengurus Rt.04 /RW.XVII yang lama masa bhakti 2010 s/d
2011 diserahterimakan kepada pengurus RT yang baru masa bhakti 2012
s/d 2013 dengan membawa sbb:
Dibuat : Di Semarang
Pada tanggal : 31 Desember
2011
PENGURUS RT baru
PENGURUS RT lama 2012 s/d 2013
2010 s/d 2011
SUPRIYADI ....................................
Saksi -saksi
1. Bp. Gempur H ............
Mengetahui
2. Bp. Ali Subandi,SH ...................... KETUA RW.XVII
MENGETAHUI
KETUA RT.04/RW.XVII
SUPRIYADI
DAFTAR NAMA PENGURUS PKK RT.04 RW.XVII
Kelurahan Muktiharjo Kidul Kota Semarang
masa bhakti 2010 s/d 2012
MENGETAHUI
KETUA RT.04/RW.XVII
SUPRIYADI
5. PANITIA PEMILIHAN KETUA RT DALAM PELAKSANAANYA
AKAN MENERIMA SURAT SUARA PEMILIH DENGAN CARA
DARI RUMAH KERUMAH (DOOR TO DOOR) PADA SORE
HARI TANGGAL 31 DESEMBER 2009 ;
KARTU SUARA
PEMILIHAN CALON KETUA RT.04
( MOHON DILINGKARI/ DICENTANG )
1. BAPAK NUROCHIM
1. PEMBUKAAN
2. DOA
3. SAMBUTAN BAPAK KETUA RT.04 SELAMA 2 TAHUN MENJADI
KETUA RT 04/RW.XVII(secara singkat)
4. SAMBUTAN SESEPUH RT.04
5. PEMBUKAAN KOTAK SUARA DISAKSIKAN SELURUH WARGA
6. MENGHITUNG JUMLAH PEMILIH DG KARTU SUARA YANG
SUDAH MASUK (Menyiapkan alat tulis dan karton)
7. MULAI MENGHITUNG PEROLEHAN SUARA DR MASING MASING
CALON KETUA RT DARI NOMOR 1 s/d 11.
8. MENGUMUMKAN HASIL PEROLEHAN SUARA
9. MENANDATANGANI BERITA ACARA SERAH TERIMA KETUA
RT.04 TERPILIH
10.MENYERAHKAN BUKU2 ADMINISTRASI KEPADA PENGURUS
RT.TERPILIH YAITU :
- KEPENDUDUKAN,
- SOSIAL,
- JPS,
- KEUANGAN DARI BENDAHARA,
- PKK, DASA WISMA,
- INVENTARISASI BARANG, DAN LAIN LAIN
11.SAMBUTAN BAPAK KETUA RT.04 TERPILIH
12.ISTIRAHAT
13.DILANJUTKAN PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN RT04 .
14.DOA PENUTUP
SURAT KEPUTUSAN
Nomor.001/SK-YMDM/VI/2013
Berdasarkan hasil keputusan Rapat Panitia Tamir Masjid Darul Mutaqin yang
dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Juli 2013 bertempat di serambi Masjid Daarul
Muttaqin pada pukul 20.30 s/d 22.00 WIB, dengan acara musyawarah rencana
pelaksanaan penerimaan, distribusi zakat fitrah 1434 H dan Pembentukan Panitia
Zakat Fitrah, dengan ini memutuskan bahwa susunan panitia zakat fitrah Tahun
1434 H/2013 M, adalah sebagai berikut :
Kepada seluruh panitia tersebut diatas memiliki kewajiban dan tanggung jawab
sebagai panitia zakat fitrah 1434 H di Masjid Darrul Muttaqin.
Surat Keputusan ini dibuat dengan sebenarnya serta penuh tanggung jawab
untuk kelancaran kegiatan zakat fitrah jama’ah Masjid Darul Mutaqin. Hal hal yang
menyangkut pelaksanaan teknis akan diatur pada rapat panitia kerja zakat
kemudian.
Demikian surat keputusan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui
NAMA KELUARGA :
JENIS BARANG
NO JENIS ZIS
UANG (Rp) BERAS (Kg)
a. Zakat Fitrah
b. Zakat Mal
c. Sadaqah
d. Infaq
Jumlah …………………………
Semarang, 2013
…………………………. ………………………….
Yayasan Masjid Darrul Muttaqin
Jl. Sido Mukti Raya no.1 Kel. Muktiharjo kidul
Pedurungan Kota Semarang
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Majelis Taklim Darul Muttaqin dan Uswatun Hasanah
Di- tempat.
- Rp. 25.000,-(dua puluh lima ribu) per jiwa/orang atau 2,5 kg beras
dengan asumsi nilai beras / kg Rp. 10.000,-.
Wasalamualaikum Wr. Wb
Panitia zakat fitrah Ramadhan 1434 H/2013 M
Sekretaris Ketua
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, pasangan-pasangan kami, dan keturunan
kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang bertakwa”
(QS Al Furqan:74)
Ya Allah tentramkanlah antara kedua mempelai iniseperti engkau tentramkan antara Nabi
Adam dan Hawa, Yusuf dan Zulaikha, junjungan kami Nabi Muhammad dab Khadijah (Al
Kubra)
“Ya Allah panjangkanlah umur kami, teguhkanlah iman kami, bagusi amal perbuatan kami,
lapangkan rizki kami, dekatkan kami menuju kebaikan, jauhkan kami dari keburukan,
kabulkan hajat kami yang mendatangkan ridho-Mu dan kebajikan. Semoga Allah
melimpahkan shalawat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW dan para
sahabat.” (Doa Walimatul Ursy)
Nikah Itu Indah………………….
“Diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu
sendiri, seupaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Allah jadikan bagimu
cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya yang demikian itu benar-bernar terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berfikir.” (QS Ar-Rum:21)
Dalam Hadist Tarmidzi dari Abu Hurairah, Rasulullah pernah bersabda : “Tiga
golongan yang berhak ditolong oleh Allah, yakni pejuang di jalan Allah, mukatib (budak
yang membeli dari tuannya) yang mau melunasi pembayarannya dan orang menikah karena
mau menjauhkan dirinya dari yang haram.”
Pernikahan atau perkawinan dalam pandangan Islam bukan hanya merupakan bentuk
formalisasi hubungan suami istri atau pemenuhan kebutuhan fitrah insani semata, tetapi lebih
dari itu, merupakan amal ibadah yang disyariatkan. Meskipun upacara yang sakral itu tidak
bisa dipisahkan dari statusnya sebagai ibadah, namun dalam pelaksanaannya seringkali tampil
dalam tata cara yang berbeda-beda, bahkan cenderung didominasi adat istiadat setempat yang
merusak nilai ibadah itu sendiri.
Adalah merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk memahami seluruh aspek
peribadatan dalam Islam, khususnya dalam masalah pernikahan. Apa pula hikmah dan rahasia
dibaliknya serta bagaimana etika penyelenggaraan pernikahan itu, Insya Allah akan diberkati
Allah Azza Wa Jalla, disamping terbebas dari aktivitas yang menyimpang dari ajaran Islam.
Dikatakan sebagai fitrah karena secara jelas Allah dan Rasul-Nya mensyariatkan
nikah sebagai perintah yang harus dilaksanakan seperti termaktub dalam Al-Quran dan
Sunah:
“Maka nikahilah olehmu perempuan-perempuan yang baik bagimu dua, tiga
atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka nikahilah
seorang saja…” (QS. An Nisa: 3)
“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-Mu yang telah menciptakanmu dan
menjadikan materi daripadanya dan daripada keduanya berkembang biak laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu saling meminta dengan
nama-Nya dan takutlah (akan memutuskan) silaturahmi. Sesungguhnya Allah mengawasi
kamu”. (QS An Nisa:1)
Lebih tegas diperintahkan oleh Rasulullah SAW kepada kaum muda yang sudah
memiliki kesiapan, hendaknya segera menikah tanpa harus banyak berfikir-fikir dan
menunggu-nuggu, karena nikah itu perbuatan yang mulia dan disukai oleh Al-Khaliq. Bahkan
beliau mengingatkan amal yang terpuji ini merupakan sebagian dari kesempurnaan
pelaksanaan Dien. Jadi barangsiapa yang belum menunaikan nikah berarti ia belum mampu
melaksanakan Dien secara sempurna, sabda Rasulullah SAW.
“Wahai para pemuda, barang siapa diantara kamu telah mampu menikah, hendaklah ia
nikah. Sesungguhnya dengan demikian akan lebih menundukkan pandangan mata dan lebih
leluasa menjaga kemaluannya. Barang siapa yang tidak sanggup, maka sebaiknya berpuasa
saja. Sesungguhnya ia akan menciptakan keseimbangan.” (HR. Muslim)
“Manakala seseorang telah beristri, telah menyempurnakan separuh Dien, maka
tekutlah kepada Allah untuk menyempurnakan separuh yang lain”. (HR. Baihaqi)
Sesungguhnya hubungan kasih saying antara pria dan wanita merupakan masalah
urgen yang harus ditata. Dan lembaga pernikahan merupakan aturan yang mesti dipatuhi oleh
setiap muslim. Pernikahan dalam Islam bukan sekedar sarana formalisasi kebutuhan biologis,
lebih dari itu adalah untuk menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya serta upaya
melestarikan kekhalifahan manusia di muka bumi sebagai amanat suci dengan menurunkan
generasi yang sah, baik dan berkualitas dari rumah tangga yang tertata menurut syariat.
Rasulullah mencintai ummatnya yang berketurunan banyak :
“Nikahlah, perbanyaklah keturunan. Sebab di hari kiamat kelak aku akan
membanggakan kalian dari ummat-ummat yang lain”.
Pernikahan juga akan mengantarkan manusia pada ketentraman, suasana sejuk yang
membebaskan diri dari kegelisahan dan rasa gundah gulana, bila perkawinan itu dilandasi
syariat. Sebaliknya, rumah tangga akan dapat menjadi sumber api yang dapat merembet ke
aspek lain bila lepas dari landasan syar’i.
“Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-
istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan Allah jadikan bagimu cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berfikir.” (QS. Ar-Ruum:21)
Jika demikian tujuan pernikahan, yakni keluarga sakinah dalam lindungan rahmat-
Nya, sudah barang tentu kita tak mungkin melepaskan diri dari tuntutan syari’at-Nya.
Di zaman yang sedang dilanda krisis moral seperti sekarang ini banyak kalangan
muda yang tidak punya keberanian untuk menikah, mereka takut mendayung bahtera rumah
tangga dengan segala beban resikonya, ditambah orang tua yang kebanyakan tidak mau
membantu anak-anaknya pada langkah-langkah awal memasuki jenjang pernikahan.
“Jika kamu mampu mengurus anak dan istri maka nikahlah, bila tidak maka jangan
buru-buru nikah, nanti kamu akan sengsara”, dmeikian ungkapan yang sering dilontarkan.
Padahal sang anak sudah meningkat dewasa demikian pula dengan emosi seksualitasnya.
Sesungguhnya terjadi kenyataan yang tidak sinkron. Satu pihak kita menekan anak-anak
muda untuk menunda perkawinan dengan alasan belum cukup umur, belum mampu
mengurus tetek bengek keluarga namun di pihak lain membiarkan mereka dipermainkan oleh
yang dahsyat lewat realita kultur yang penuh maksiat, lewat koran, televisi, film, pertunjukan
nyata, dan lain sebagainya.
Mampukah mereka bertahan, ataukah dibiarkan saja hingga menyerempet (atau
sudah) ke arah perbuatan zina? Sangat disesalkan bila mereka tidak berani menikah, yang
sesungguhnya itu merupakan ibadah, hanya karena takut menanggung resiko ekonomi, lalu
melampiaskannya dengan cara-cara yang tidak dianjurkan, yang justru mengeluarkan banyak
biaya disamping dosa besar. Allah SWT Yang Maha Pemurah menjanjikan bagi orang yang
mau menikah :
“Hendaklah kamu mengawinkan orang-orang yang sendirian (belum menikah)
diantaramu dan orang-orang yang shaleh diantara hamba yang laki-laki dan
perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memberi kekayaan kepada mereka dengan
Karunia-Nya. Allah Maha Luas (Karunia)-Nya lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-
Nur:32)
ADAB WALIMAH
(Resepsi Pernikahan Islami)
Karena pernikahan itu merupakan ibadah maka Islam mengatur pelaksanaan atau tata
cara pernikahan dan walimah (resepsi pernikahan) dengan cara-cara yang tidak boleh
menyimpang dari nilai Islam.
Dalam Islam, walimah dianjurkan utnuk diselenggerakan, betapa pun dalam bentuk
yang amat sederhana, hal ini merupakan formalisasi dari pernikahan agar khalayak
mengetahui secara resmi pernikahan itu, dengan demikian secara sosial akan menghilangkan
hal-hal yang akan mengarah pada fitnah.
Hadits Rasulullah SAW :
Dari Anas ra. Berkata : “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW mengadakan
walimah untuk istrinya seperti beliau mengadakan walimah untuk Zaenab, beliau
menyembelih seekor kambing”. (HR. Bukhari-Muslim)
Adapun acara walimah yang Islami harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Bertujuan untuk melaksanakan ibadah.
Tidak dibenarkan menyelenggarakan walimah didasari kepentingan-kepentingan selain
mencari ridho Allah. Harus dijauhkan dari bentuk upacara yang mengandung syirik seperti
ada sesajian, atau sejenisnya yang terpengaruh budaya atau adat, juga harus menghindari
kecenderungan bersikap riya’, yakni memamerkan kemewahan, kekayaan, kecantikan dan
sejenisnya.
2. Menghindari kemaksiatan
Dalam Islam tidak dibenarkan sang pengantin dipertontonkan di depan umum. Adapun
kehadiran para tamu dimaksudkan agar turut memberikan ucapan selamat (doa) dan ikut
memeriahkan. Harus dihindari suasana campur baur antara undangan pria dan wanita, karena
ini tidak dibenarkan syari’at, Syariat melarang hubungan sosial dalam bentuk saling pandang,
kontak, bersentuhan antar lain jenis kecuali muhrimnya, dasar ini terambil dari firman Allah
dan hadits Rasulnya:
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya serta
memelihara kemaluannya. Yang demikian ini adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahuai apa yang mereka perbuat”. (QS. 24:30)
3. Menghindari perbuatan mubadzir
Dalam acara walimah tidak dibenarkan adanya kemubadziran, pemborosan dalam biaya,
berlebihan dalam hidangan sehingga banyak makanan yang terbuang. Firman Allah :
“Sesungguhnya kemubadziran itu adalah saudaranya setan”.
4. Harus mengundang kaum fakir miskin
Izinkanlah kami menyampaikan amanat, pertama kepada saudara yang harus memikul
wasiat Nabi pada haji Wada”
Saudaraku, pagi ini dengan nikmat dan inayah Allah SWT, Anda sampai pada saat
yang paling indah, paling bahagia, tetapi paling mendebarkan dalam kehidupan Anda. Saat
paling indah, sebab mulai pagi ini cinta tidak hanya berbentuk impian dan khayalan. Saat
yang paling bahagia, sebab akhirnya Anda berhasil mendampingi wanita yang Anda cintai
(Insya Allah). Saat yang paling mendebarkan sebab mulai saat ini Anda memikul amanah
Allah untuk menjadi pemimpin keluarga.
Dahulu Anda adalah manusia bebas yang pergi sesuka Anda. Tatapi sejak pagi ini bial
Anda belum pulang juga sampai larut malam, di rumah ada seorang wanita yang tidak dapat
tidur, karena mencemaskan Anda. Kini, bila berhari-hari Anda tidak pulang tanpa berita, di
kamar Anda ada seorang wanita lembut yang akan membasahi bantalnya dengan linangan
airmata. Dahulu bila Anda mendapat musibah, Anda hanya mendapat ucapan, ‘turut berduka
cita’ dari sahabat-sahabat Anda. Tetapi kini, seorang istri akan bersedia mengorbankan apa
saja agar meraih kembali kebahagiaan Anda. Sekarang Anda mempunyai kekasih yang
diciptakan Allah untuk berbagi suka dan duka dengan Anda.
Saudara, wanita yang duduk disisi Anda bukanlah segumpal daging yang dapat Anda
kerat semena-mena, dan bukan pula budak belian yang dapat Anda perlakukan sewenang-
wenang. Ia adalah wanita yang dianugerahkan oleh Allah untuk membuat hidup Anda lebih
indah dan lebih bermakna. Ia adalah amanat Allah yang akan Anda pertanggungjawabkan di
hadapan-Nya.
Rasulullah SAW bersabda :
“Ada dua dosa yang akan didahulukan Allah siksanya di dunia ini juga, yaitu :
Al bagyu dan durhaka kepada kedua orangtua”. (HR. Turmudzi, Bukhori dan thabrani)
Al Bagyu adalah berbuat sewenang-wenang, berbuat dzalim dan menganiaya orang
lain. Dan Al Bagyu yang paling dimurkai adalah berbuat dzalim kepada istri, menyakiti
hatinya, merampas kehangatan cintanya, merendahkan kehormatannya, mengabaikan dalam
mengambil keputusan, dan mencabut haknya untuk memperoleh kebahagiaan hidup bersama
Anda. Karena itu Rasulullah SAW mengukur tinggi rendahnya martabat laki-laki dari cara ia
bergaul dengan istrinya, Nabi yang mulia bersabda :
“Tidak akan memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia, dan tidak akan
merendahkan wanita kecuali laki-laki yang rendah pula”.
Rasulullah SAW adalah manusia yang paling mulia. Dan Aisyah ra. Bercerita
bagaimana Rasulullah memuliakannya:
“Di rumah, kata Aisyah, “Rasulullah melayani keperluan istrinya memasak, menyapu
lantai, memerah susu dan membersihkan pakaian. Dia memanggil istrinya dengan gelaran
yang baik”.
Setelah Rasulullah SAW meninggal dunia, ada beberapa sahabat menemui Aisyah,
memintanya agar menceritakan perilaku rasulullah SAW, Aisyah sesaat tidak menjawab
permintaan itu. Airmatanya berderai. Kemudian dengan nafas panjang ia berkata “Kaana
kullu amrihi ‘ajaba’ (Ahh …. perilakunya indah).
Ketika didesak untuk menceritakan perilaku Rasul yang paling mempesona. Aisyah
kemudian mengisahkan bagaimana Rasul yang mulia ditengah malam bangun dan meminta
izin kepada Aisyah untuk shalat malam.
“Izinkan aku beribadah kepada Rabbku,” ujar Rasulullah kepada Aisyah.
Bayangkan Saudara, sampai untuk shalat malam saja diperlukan izin istrinya. Disitu
berhimpun kemesraan, kesucian, kesetiaan, dan penghormatan.
Saudaraku, kalau saya harus menyimpulkan nasihat saya kepada Anda, saya ingin
mengucapkan: “Muliakanlah istri Anda begitu rupa sehingga kelak bila Allah menakdirkan
Anda meninggal lebih dahulu, lalu kami tanyai istri Anda tentang anda, ia akan menjawab
seperti Aisyah: “Ahh…. Semua perilakunya indah, menakjubkan.”
4. Komunikasi (Musyawarah)
Tersumbatnya saluran komunikasi suami-isteri atau
orang tua-anak dalam kehidupan rumah tangga akan
menjadi awal kehidupan rumah tangga yang tidak
harmonis. Komunikasi sangat penting, disamping akan
meningkatkan jalinan cinta kasih juga menghindari
terjadinya kesalahfahaman.
Pada malam itu sebelum Nabi SAW keluar dari rumah, beliau
meminta sahabatnya Ali Bin Abi Tholib Karromallohu wajhah
untuk menempati tempat tidur Nabi SAW serta menutup
tubuhnya dengan selimut Nabi SAW. Dan dengan kekuasaan
Allah SWT, para pemuda pilihan kafir Quraisy yang telah
bersiaga tersebut tertidur pulas semua sehingga Rasululloh
SAW dapat keluar dari rumah dengan selamat.
Lalu Nabi menuju ke rumah sahabatnya yaitu Sayyidina Abu
Bakar Asshiddieq RA. Dari sana kurang lebih dua pertiga
malam, mereka berdua keluar menuju Gua Tsur. Disinilah
mereka berdua bersembunyi selama tiga hari, setelah itu baru
melanjutkan perjalanan ke Madinah. Di Madinah, Nabi SAW
dan para sahabat Muhajirin mendapat sambutan hangat oleh
kaum Anshar (penduduk asli Madinah).
Dalam persepsi Islam semua hari adalah baik dan tidak ada
waktu atau tanggal yang bisa membawa kesialan pada
manusia. Jika muncul mitos menyesatkan tentang bulan Suro,
hal ini tidak lepas dari latar belakang sejarah jaman kerajaan
tempo dulu. Pada bulan Suro sebagian keraton di Pulau Jawa
mengadakan ritual membersihkan pusaka keraton.
Bagi umat Islam seharusnya bulan Suro itu sama saja dengan
hari-hari lainnya, tidak ada pantangan untuk melaksanakan
perayaan apakah itu khitanan atau pernikahan.
ISO adalah sebuah kata ISOS yang berasal dari bahasa Yunani yang
berarti “sama”. (Menvin Syarizal, h. 4)*
Sedangkan mengenai Seri ISO 9000, Ada berbagai macam seri dari ISO
9000 yang memiliki standar, pedoman, dan laporan yang terangkum di
dalamnya. Seri ISO 9001:2008 terdiri dari :
Iso 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 tidak lama lagi akan direvisi menjadi
ISO 9001 versi tahun 2015. Banyak perubahan yang dilakukan pada
ISO 9001:2015 bila dibandingkan dengan ISO 9001:2008. Perubahannya
juga terlihat sangat radikal sebagaimana yang telah Kami ulas
sebelumnya di artikel mengintip standar baru ISO 9001:2015. Ada 2
perubahan yang sangat mencolok:
Ini tentu kabar gembira bagi seluruh organisasi yang selama ini telah
memanfaatkan sistem manajemen mutu ISO 9001 untuk
mengembangkan dan mengendalikan sistem manajemen organisasinya
karena standar ISO 9001:2015 dikembangkan lebih baik dan lebih ketat
(advance) dari versi-versi sebelumnya. Lalu kapan Standar ISO
9001:2015 akan diterbitkan? Pada Juni 2013, Komite yang bertugas
untuk merevisi ISO 9001 telah menerbitkan versi Comitte Draft ISO
9001:2015 untuk dikomentari secara umum.
Kemudian pada May 2014 lalu, Komite telah menerbitkan versi Draft
International Standard (DIS) ISO 9001:2015 untuk dikomentari oleh
pihak yang berkepentingan sampai Oktober 2014. Semua komentar yang
masuk akan dianalisis oleh Komite dan pada Juli 2015 versi Final Draft
International Standard (FDIS) ISO 9001:2015 direncanakan akan
diterbitkan sebelum akhirnya pada SEPTEMBER 2015, versi final
ISO 9001:2015 akan dipublikasikan. Bagaimana dengan
perusahaan yang terlanjur mengadopsi ISO 9001:2008?
Biasanya, ketika standar baru terbit, maka standar lama masih boleh
digunakan sampai 2 tahun sejak standar terbaru diterbitkan. Artinya,
Bila ISO 9001:2015 diterbitkan September 2015, maka ISO 9001:2008
masih boleh digunakan sampai September 2017 khususnya untuk
perusahaan yang baru menerapkan ISO 9001 sebelum September 2015.
Semua perusahaan yang mendaftar ISO 9001 setelah September 2015,
maka wajib langsung menerapkan ISO 9001:2015.