Anda di halaman 1dari 2

Dimana : b adalah konstanta

Pada tahap ini mekanisme perpindahan kalor dari zat cair dengan jalan konveksi alamiah

Pada segmen kedua yaitu kurba BC juga hampir lurus tetapi slopenya lebih besar daripada slope AB.

Slope garis BC tergantung dari masing – masing percobaan, biasanya harganya 3 sampai.

Segmen kedua ini berakhir pada titik tertentu yang merupakan harga flux maksumum yaitu titik C.

Beda suhu dengan titik C ini disebut penurunan suhu kritis (critical temperature drop) dan flux pada
titik C disebut flux puncak (peak flux).

Pada segmen ketiga yaitu garis CD, flux berkurang dengan bertambahnya beda suhu dan mencapai
harga minimumnya pada titik D. Titik D disebut titik “Leidenforst” (Leidenforst Point).

Pada segmen keempat yaitu garis DE, flux kembali meningkat bersamaan dengan bertambahnya Δt,
dan pada beda suhu yang besar fluxnyaakan melebihi harga maksimum yng dicapai pada titik C.
Menurut rumus :

Q = h A Δ t atau

h = Q/A . 1/Δ t

maka grafik pada gambar 21 dapat dengan mudah diubah menjadi grafik h vs Δt

kurva ini dapat dituliskan pada gambar 22

koefisien maksimumn dan koefisien minimum terlihat pada gambar tersebut. Namun nilai – nilsinys
dicapai pada tidak pada penurunan suhu yang sama dengan penurunan suhu untuk flux maksimum
dan flux pada gambar 21.
Koefisien itu biasaya mencapai maksimumnya pada Δ t yang agak lebih rendah daripada Δ t untuk
flux puncak, sedang koefisien minimum terjadi pada Δ t yang jauh lebih tinggi daripada Δ t pada titik
Leidenforst.

Koefisien ini sebanding dengan ΔT0,25 pada segmen pertama gambar 21 dan sebanding Δ t2sampai
Δ t3 dan segmen kedua masing masing segmen pada gambar 22 menunjukkan suatu mekanisme

Anda mungkin juga menyukai