Anda di halaman 1dari 5

Pembangunan dan Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan dapat diartikan secara dinamis dari waktu ke waktu. Secara tradisional,
pembangunan ha-nya diartikan secara sederhana sebagai upaya-upaya yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan memanfaatkan keterbatasan sumber daya
yang ada. Seiring dengan ber-jalannya waktu, pada tahun 1970an pembangunan diartikan
sebagai upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan per kapita sehingga masalah-masalah
yang berkaitan dengan kemiskinan, diskriminasi, pengangguran dan distri-busi pendapatan
kurang mendapat per-hatian. Pada tahun 1990an pengertian pembangunan berkembang
pada per-hatian terhadap upaya peningkatan ku-alitas hidup dibanding semata-mata
peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2000an dikenal konsep pembangunan
berkelanjutan yang me-rupakan perkembangan pengertian pembangunan yang tidak hanya
mene-kankan pada pemenuhan kebutuhan jangka pendek, tetapi juga mempertimbangkan
pemenuhan kebutuhan pa-da masa yang akan datang.
Definisi yang paling umum di-gunakan adalah definisi pembangunan berkelanjutan sesuai
dengan Brundt-land Report dalam WCED (1987) ya-itu pembangunan yang memenuhi ke-
butuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi yang akan
datang yang konsepnya terdiri dari tiga aspek yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. (Ta-
nguay et al., 2009; Yang, Xu, & Shi, 2016). Pembangunan berkelanjutan merupakan
salah satu tahapan pemba-ngunan jangka panjang yang kom-pleks dan melibatkan
berbagai disiplin ilmu (Yang et al., 2016). Pada jangka panjang, diperlukan strategi
pemba-ngunan yang seimbang antara aspek ekonomi, aspek sosial dan aspek ling-
kungan dengan didukung oleh aspek kelembagaan yang baik. Menurut Heal dalam
Fauzi & Octavianus (2014).

Dimensi pembangunan berkelanjutan

Terdapat dua dimensi dalam konsep pembangunan berkelanjutan yaitu dimensi waktu
yang menyangkut apa yang terjadi pada masa kini dan masa yang akan datang; dan
dimensi interaksi yang menyangkut sistem e-konomi dan sistem lingkungan karena
pemenuhan kebutuhan manusia pada dasarnya selalu berhubungan dengan
ketersediaan dan keterbatasan sumber daya alam. Pembangunan berkelanjutan adalah
penjajaran dua elemen utama yang penting yaitu pembangunan yang bertujuan untuk
selalu mengem-bangkan potensi menuju kondisi yang lebih baik, dan berkelanjutan
yang mewakili makna ketahanan dan ke-lestarian (Cristian, Maria, Artene, & Duran,
2015).
Prinsip pembangunan berkelanjutan

Prinsip pembangunan berkelanjutan tersebut adalah:

1. Ekonomi
Pendekatan pembangunan dalam aspek ekonomi pembangunan berkelanjutan, difokuskan
pada peningkatan keahlian pekerja untuk meningkatkan daya saing dalam memperoleh
pekerjaan yang layak.
Selain itu, pembangunan berkelanjutan mendorong kerja sama ekonomi strategis dan
peningkatan performa infrastruktur dasar seperti perumahan, air, jalan, hingga akses
informasi.
2. Energi
Dalam penghematan energi menjadi bagian daripembangunan yang berkelanjutan.
Salah satu penerapannya adalah mengoptimalkan pembangunan bangunan dengan
pencahayaan alami sebanyak mungkin.
3. Ekologi
Dalam pembangunan berkelanjutan diterapkan melalui lahan campuran dengan maksimal,
memerhatikan keberadaan ruang terbuka hijau, sistem tranportasi dan pembangunan saling
terhubung serta membatasi pemekaran kota secara berlebihan.
4. Equity (pemerataan)
Tujuan utama dari pembangunan yang berkelanjutan adalah pemerataan. Pemerataan
dianggap bisa menekan disparitas ekonomi dan sosial, serta memberikan kesempatan yang
sama dalam masyarakat.
5. Peran serta (engagement)
Pembangunan berkelanjutan dilakukan dengan peningkatan serta memaksimalkan peran
serta dari masyarakat. Terdapat beberapa prinsip pembangunan berkelanjutan dalam peran
serta, yaitu:
 Keadilan antar generasi
Di mana setiap generasi dmemiliki hak untuk menerima serta menempati Bumi
dalam kondisi yang baik, bukan buruk akibat generasi sebelumnya.
 Keadilan satu generasi
Di mana beban permasalahan lingkungan harus ditanggung bersama-sama.
 Prinsip pencegahan dini
Bila terjadi ancaman yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan tidak bisa
dipulihkan, harus segera dilakukan pencegahan terjadinya kerusakan lingkungan.
 Perlindungan keanekaragaman hayati
Perlindungan keanekaragaman hayati artinya mencegah kepunahan dalam
keanekaragaman hayat itu sendiri.

Kendala pembangunan berkelanjutan


Munculnya berbagai konflik yang terjadi seperti konflik masyarakat baik vertikal maupun
horizintal dikarenakan penafsiran otonimi dareh, konflik antara pemerintah pusat dan daerah
yang dikarenakan mementingkan kepentingan daerahnya masing - masing; konflik
dikarenakan penguasaan pemerintah terhadap sumber daya lokal, konflik sosial yang
mengakibatkan tekanan jumlah penduduk yang besar, rendahnya tingkat pendidikan dan
kemiskinan. Adapun faktor lain yang mengakibatkan penerapan pembangunan
berkelanjutan belum maksimal sebagai berikut :
 Pembangunan Belum Pro-NKRI : belum diterapkannya pembangunan yang belum
pro-NKRI menimbulkan kesenjangan dan ketimpangan dalam pembangunan yang
terjadi antar wilayah di NKRI ini. Namun untuk mewujudkan penerapan
pembangunan yang po-NKRI untuk menunjang stabilitan nasional terdapat berbagai
indikator antara lain pemerataan kesejahteraan rakyat antara wilayah NKRI,
peningkatan pemerataan dan perbaikan infrastruktur antardaerah, peningkatan
askes penduduk terhadap sumber daya alam dan lingkungan, pembuatan kebijakan
pembangunan yang tidak mengorbankan daya dukung lingkungan dan mengurangi
kesempatan yang akan dinikmati generasi berikutnya, dan memperbaiki kualitas
pelaksaan ontonomi dan desentralisasi.
 Pembangunan Belum Prorakyat Miskin : belum diterapkannya pembangunan pro
rakyat miskin mengakibatkan bertambahnya rakyat miskin di Indonesia. Kemiskinan
itu menandakan bahwa pembangunan yang dilakukan gagal mencapai tujuan.
Terdapat beberapa indikator keberhasilan penerapan pembangunan pro rakyat
miskin yakni perbaikan mutu pendidikan dan kesehatan, meningkatkan ketahanan
pangan, akses memperoleh kehidupan yang layak, akses UMKM, peningkatan
infrastruktur di daerah terpencil.
 Pembangunan Belum Prolingkungan : berdampak pada rusaknya lingkungan
sebagai sebuah ekosistem. Adapun indikator yang mewujudkan keberhasilan
penerapan pembangunan prolingkungan yaitu peningkatan kesadaran penerapan
pembangunan berkelanjutan, penegakan hukum, penyerasian aturan, menciptakan
sistem intensif dan diinsentif tentang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan,
perbaikan komunikasi departemen pengendalian pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan, dan pelibatan masyarakat lokan dan sipil secara sistematis upaya
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
 Pembangunan Belum Prokesetaraan Gender : yang menyebbakan kualitas
perempuan Indonesia tidak menggembirakan hal tersebut dikarenakan kurangnya
pendekatan pembangunan Indenesia yang selama ini belum mengindahkan
kesetaraan dan keadilan gender. Adapun indkator keberhasilan penerapan
pembangunan prokesetaraan gender antara lain terjaminya keadilan gender dalam
kebijakan pembangunan, peraturan perundang – undangan, terintegrasinya
kebijakan pemberdayaan dan perlindungan perepmpuan serta perlindungan anak,
peningkatan kualitas dan kapasitas kelembagaan gender dan anak, serta
peningkatan peran lembaga masyarakat dalam pemberdayaan perempuan dan
kesejahteraan perlindungan anak.
 Pembangunan Belum Prolapangan Pekerjaan : dapat mengakibatkan meningkatnya
angka pengangguran yang dapat menganggi stabilitas nasional. Beberapa indikator
keberhasilan penerapan pembangunan prolapangan pekerjaan sebagai berikut
menciptakan landasan kuat, hukum, peraturan, rasa aman dalam berusaha dan
bekerja, dan menumbhkan kepercyaaan akan kemampuan bangsa sendiri,
peningkatan daya saing ekonomi pedesaan dan UMKM, revitilasi sektor ekonomi
wilayah pesisir serta pertanian.
 Pembangunan Belum Anti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) : yang menjadi
faktor utama penghambat penerapan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Indikator penerapan pembangunan berkelanjutan anti KKN antara lain mencakup
penataan ulang serta meningkatkan kualitas pelayanan publik, pengoptimalan kinerja
lembaga Ombudsman Republik Indonesia (ORI) yang berperan menyelesaikan
keluhan masyarakat terhadap pelayanan publik, penguatan transparansi,
pengawasan dan sanksi bagi kegiatan pemerintah yang berhubungan dengan
ekonomi dansumber daya manusia, serta peningkatan pemberdayaan perangkat
pendukung dalam pencegahan korupsi.

Kriteria dan Indikator Pembangunan Berkelanjutan


1. Kriteria pembangunan berkelanjutan
Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan antara lain
 Memperhatikan dampak yang disebabkan oleh pembangun tersebut kepada
lingkungan dan alam disekitarnya
 tidak mengekspoitasi sumber daya alam yang ada
 tidak menimbulkan kerugian yang menimbulkan kerusakan lingkungan
2. Indikator pembangunan berkelanjutan
Diperlukan indikator untuk melakukan penilaian dan evaluasi kinerja dalam hubungannya
dengan pembangunan berkelanjutan yang menunjuk-kan kecenderungan adanya kemajuan
atau kemunduran dalam aspek-aspek pembangunan berkelanjutan seperti ekonomi, sosial
dan lingkungan, juga dapat menyediakan informasi bagi para pengambil kebijakan untuk
menen-tukan strategi dan mengomunikasikan hasilnya kepada para pemangku kepentingan
(Babcicky, 2013; Böhringer & Jochem, 2007; Hák, Janousková, & Moldan, 2016; Parris &
Kates, 2003).
Penelitian tentang pelaksanaan pembangunan berkelanjutan diperlukan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan pembangunan. Sudah banyak dilakukan penelitian kuantitatif dan
memasukkan semua dimensi/aspek dalam pembangunan berkelanjutan secara simultan
sehingga dapat dijadikan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan keberhasilan pembangunan
(Mayer, 2008). Hal tersebut sesuai dengan Zdan (2010) dalam Singh, et al. (2011) yang
menyatakan bahwa diperlukan informasi tentang tren indikator pembangunan berkelanjutan
yang sistematis, terukur dan dapat diinterpretasi untuk mengetahui perkembangan dari
pembangunan berkelanjutan. Menurut Parris & Kates (2003), selain sebagai ukuran
pencapaian tujuan, pemilihan indikator juga harus memper-timbangkan yang pertama, apa
yang akan diberlanjutkan; kedua, apa yang harus dibangun; ketiga, bagaimana
menjembatani hubungan antara pem-bangunan; dan keempat, lingkungan serta berapa
lama jangka waktunya.

Anda mungkin juga menyukai