Anda di halaman 1dari 9

BAHAN AJAR

“SUDUT”
A. Identitas
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
Alokasi Waktu : 8 JP/2 minggu

B. Kompetensi Dasar (KD)


KD 3.10 : Menganalisis hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang
dipotong oleh garis transversal
KD 4.10 : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan antar sudut sebagai
akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Peserta didik dapat mengidentifikasi objek/kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan konsep sudut
dengan benar melalui pengamatan
2. Peserta didik dapat menjelaskan hubungan sudut melalui gambar yang diberikan dengan benar
3. Peserta didik dapat menjelaskan hubungan sudut pada dua garis sejajar
4. Peserta didik dapat menjelaskan cara melukis sudut istimewa
5. Peserta didik dapat melukis sudut istimewa
6. Peserta didik dapat menjelaskan cara membagi sudut menjadi dua sama besar
7. Peserta didik dapat membagi sudut menjadi dua sama besar
8. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep sudut
9. Peserta didik dapat menyajikan hasil pembelajaran tentang sudut dan jenis-jenis sudut

D. Materi Ajar
1. Konsep dan jenis-jenis sudut
2. Hubungan antar sudut
3. Melukis sudut istimewa dan membagi sudut

E. Uraian Materi
1. Konsep dan jenis-jenis sudut
a. Pengertian Sudut
Sudut terbentuk karena dua sinar garis bertemu pada satu titik. Misalnya pemanah, sudut
terbentuk antara tangan dengan badan pemanah. Sudut dapat didefinisikan sebagai bangun
geometri yang dibentuk oleh dua sinar dengan titik pangkal yang berimpit. Suatu sudut
terbentuk dari perpotongan dua sinar garis yang berpotongan tepat di satu titik, sehingga titik
potongnya disebut dengan titik sudut.
Nama suatu sudut dapat berupa simbol α, β dan lain-lain atau berdasarkan titik-titik yang
melalui garis yang berpotongan tersebut. Sudut juga bisa disimbolkan dengan huruf yang
merupakan titik potong garis menggunakan huruf kapital.

Gambar 1 Sudut yang terbentuk dari dua garis dan pemanah


Keterangan :
PA = Sinar Garis (Kaki Sudut)
PB = Sinar Garis (Kaki Sudut)
∠ APB=α=Sudut APB
Biasanya satuan sudut dinyatakan dalam dua jenis, yaitu derajat ( o) dan radian (rad).
∠ APB bisa juga disebut ∠ P, dan besar sudut P dilambangkan dengan m∠ P

b. Besar sudut yang dibentuk oleh jarum jam


Bentuk sudut yang bisa kita lihat secara langsung dan besarnya berubah- ubah adalah sudut
yang dibentuk antara jarum jam dengan jarum menit. Perubahan besar sudut pada jarum jam
dipengaruhi oleh perubahan waktu sesuai perputaran jam.
Selama 12 jam jarum jam berputar sebesar 360o maka pergeseran tiap satu jam adalah
360o o
=30
12

Contoh Soal :
Tentukan besar sudut yang dibentuk oleh jarum jam dan jarum menit ketika jarum
menunjukkan pukul 15.25

Penyelesaian :
Jarum tersebut menunjukkan pukul 15.25 atau jam 3 lebih 25 menit.
25
Maka dapat ditulis 3 jam
60
Karena setiap satu jam jarum jam bergerak 30o, maka :
25
3 ×30 o=102.5o
60
Jarum menit menunjuk bilangan 5, sehingga besar sudutnya adalah
5 ×30 o=150o

150o −102,5o=47.5o
Jadi, besar sudut yang terbentuk antara jarum jam dan jarum menit pada pukul 15.25 adalah
47,5o

c. Jenis Jenis Sudut


Dengan memperhatikan besar putaran yang terbentuk dari awal sampai satu putaran penuh,
sudut dapat diklasifikasikan/didefinisikan sebagai berikut :

No Gambar Keterangan
1. Sudut lancip, besarnya antara 0o dan
90o

2. Sudut siku-siku, besarnya 90o

3. Sudut tumpul, besarnya antara 90o dan


180o

4. Sudut lurus, besarnya yaitu 180o

5. Sudut refleksi, besarnya antara 180o


dan 360o
6. Sudut penuh, besarnya 360o

Tabel 1 Tabel Jenis-jenis sudut

2. Hubungan Antar Sudut


a. Sudut Berpelurus dan Berpenyiku

Jika dua sudut berjumlah 1800, maka salah satu sudut merupakan pelurus sudut yang lain.
Pasangan sudut yang demikian disebut pasangan sudut yang saling berpelurus.

13 45
A 50 O 0 B
Gambar 2 Sudut Berpelurus

∠ AOP adalah pelurus ∠ BOP , sehingga :

∠ AOP + ∠ BOP = 1800

∠ AOB adalah sudut lurus, berarti ∠ AOP dan ∠ BOP saling berpelurus.
Karena saling berpelurus, maka dapat di rumuskan sebagai berikut :

∠ AOP + ∠ BOP = 1800

∠ AOP = 1800 - ∠ BOP

Jika dua sudut berjumlah 900, maka salah satu sudut merupakan penyiku sudut yang lain.
Dua sudut yang demikian disebut pasangan sudut yang saling berpenyiku.
A

B
550
350

C
D

Gambar 3 Sudut Berpenyiku


∠ BAC + ∠ CAD = 900
∠ BAC = 900- ∠ CAD
∠ BAD adalah sudut siku-siku, berarti ∠ BAC dan ∠ CAD saling berpenyiku,
sehingga dapat dirumuskan :

∠ BAC = 900- ∠ CAD

Contoh Soal :
Tentukan nilai x pada sudut berikut !

Penyelesaian :
Karena ∠ BQA adalah sudut siku-siku, maka ∠ BQC dan ∠ CQA adalah sudut berpenyiku.
Maka ∠ BQC+∠ CQA=90o
Sehingga : (5 x+ 9)o +(6 x +4 )o=90 o

( 11 x+ 13 )o=90o
11 x o=90 o−13
11 x o=77
x=7
b. Hubungan Sudut-sudut pada Dua Garis Sejajar

B
D
F

T
Gambar 2 Rel Kereta Api dan Dua garis sejajar dipotong oleh suatu garis E

A
C
∠ BOF disebut bertolak belakang dengan ∠ AOT , demikian juga ∠ BOT

bertolak belakang dengan ∠ AOF , dan lainnya. Sudut yang saling bertolak belakang
besarnya adalah sama maka:

∠ BOF=∠ AOT
∠ AOF=∠ BOT
∠ DTO=∠ ET C
∠ DTE=∠CTO
Ada banyak benda disekitar kita yang menerapkan konsep sudut bertolak belakang, salah
satu contohnya adalah pada rel kereta api.

Gambar 3 Dua garis sejajar dipotong oleh suatu garis

No Nama Sudut
1. Sudut-sudut luar ∠ 1 ,∠ 2 , ∠8 , ∠7
2. Sudut-sudut dalam ∠ 3 , ∠4 , ∠ 5 ∠ 6
3. Sudut dalam bersebrangan ∠ 3 dan ∠5, ∠ 4 dan ∠ 6
4. Sudut luar bersebrangan ∠ 2 dan ∠8, ∠ 1 dan∠ 7
5. Sudut dalam sepihak ∠ 3 dan ∠ 6, ∠ 4 dan ∠ 5
6. Sudut-sudut sehadap ∠ 1 dan∠ 5 , ∠ 4 dan ∠8
∠ 3 dan ∠7 ,∠2 dan ∠6
Tabel 2 Jenis-jenis sudut

3. Melukis Sudut Istimewa dan Membagi Sudut


a. Melukis Sudut 90o

No Gambar Keterangan
1. Buatlah sebarang ruas garis AB
A B
2. Dengan titik B sebagai titik pusat dan
jari-jari BA (atau kurang dari BA),
Buatlah busur lingkaran melalui titik
A dan memotong perpanjangan AB di
titik B’

3. Dengan titik A dan B’ sebagai pusat


dan jari-jarinya lebih besar dari BA,
buatlah busur lingkaran sehingga
berpotongan di titik C

4. Hubungkan titik B dan C. Maka besar


sudut ABC adalah 90o

Tabel 3 Cara Melukis Sudut 90o

b. Melukis Sudut 60o

No Gambar Keterangan
1. Buatlah sebarang ruas garis AB
A B
2. Buatlah busur lingkaran dengan pusat
A dan jari-jari AB
3. Dengan pusat B dan jari-jarinya AB,
kemudian buatlah busur lingkaran
sehingga busur tadi berpotongan di
titik C

4. Hubungkan titik A dan C. Maka


m∠BAC = 60°

Tabel 4 Cara Melukis Sudut 60o

c. Membagi Sudut Menjadi Dua Sama Besar

No Gambar Keterangan
1. Buatlah busur lingkaran dengan pusat
titik Q sehingga memotong sinar garis
QP di titik A dan memotong sinar garis
QR di titik B.

2. Dengan jari-jari yang sama, masing-


masing buatlah busur lingkaran dengan
pusat titik A dan B, sehingga kedua
busur berpotongan di titik C.

3. Hubungkan titik Q dan C. Sehingga


terbentuk ∠PQC dan ∠RQC. ∠PQC
dan ∠RQC membagi ∠PQR menjadi
dua sama besar. Dengan demikian
mPQC = m∠RQC.
Untuk memastikan, bisa dilakukan
pengukuran menggunakan busur.

Tabel 5 Langkah-Langkah Membagi Sudut


F. Rangkuman Materi
1. Sudut adalah pertemuan dari dari dua garis yang berpotongan tepat di satu titik
2. Nama suatu sudut dapat berupa simbol α, β dan lain-lain atau berdasarkan titik-titik yang
melalui garis yang berpotongan tersebut.
3. Jenis-jenis sudut yaitu : sudut lancip, sudut siku-siku, sudut tumpul, sudut refleksi dan
sudut penuh
4. Sudut lancip besarnya antara 0o sampai 90o
5. Sudut siku-siku besarnya 90o
6. Sudut tumpul besarnya antara 90o sampai 180o
7. Sudut yang saling berpenyiku jumlahnya 90o
8. Sudut yang saling berpelurus jumlahnya 180o
9. Sudut yang saling bertolak belakang besarnya sama
10. Jika dua garis sejajar dipotong oleh suatu garis maka akan terbentuk sudut-sudut luar,
sudur-sudut dalam, sudut dalam berseberangan, sudut luar bersebrangan dan sudut
sehadap.

G. Sumber Referensi
As’ari, Abdur Rahman, dkk.. (2017). Buku Guru Matematika Jilid I untuk SMP Kelas VII. Edisi
Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
As’ari, Abdur Rahman, dkk.. (2017). Buku Peserta didik Matematika Jilid I untuk SMP Kelas
VII. Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Internet

Anda mungkin juga menyukai