Anda di halaman 1dari 7

MUSIM HAJI@

Khutbah Jum’at 7 Nopember 2008 oleh Sumarman, S.Ag


di Masjid Syarif Hidayatullah STAIN Pontianak

$¸ϑŠÎ=ó¡n@ (#θßϑÏk=y™uρ ϵø‹n=tã (#θ=|¹ (#θãΖtΒ#u šÏ%©!$# $pκš‰r'¯≈tƒ 4 ÄcÉ<¨Ζ9$# ’n?tã tβθ=|Áム…çµtGx6Íׯ≈n=tΒuρ ©!$# ¨βÎ)

(#θä9θè%uρ ∩⊇⊃⊄∪ tβθßϑÎ=ó¡•Β ΝçFΡr&uρ ωÎ) ¨è∫θèÿsC Ÿωuρ ϵÏ?$s)è? ¨,ym ©!$# (#θà)®?$# (#θãΨtΒ#u tÏ%©!$# $pκš‰r'¯≈tƒ

…ã&s!θß™u‘uρ ©!$# ÆìÏÜムtΒuρ 3 öΝä3t/θçΡèŒ öΝä3s9 öÏøótƒuρ ö/ä3n=≈yϑôãr& öΝä3s9 ôxÎ=óÁム∩∠⊃∪ #Y‰ƒÏ‰y™ Zωöθs%

7!/Î6yz ©!$# "χÎ) 4 ©!$# (#θà)¨?$#uρ ( 3“uθø)−G=Ï9 Ü>tø%r& uθèδ (#θä9ωôã$# ∩∠⊇∪ $¸ϑŠÏàtã #·—öθsù y—$sù ô‰s)sù

ÏŠ#¨“9$# u!ö/yz  χÎ*sù (#ρߊ¨ρt“s?uρ ∩⊄⊂∠∪ 3”uθø)−G=Ï9 ÛUtø%r& (#þθà÷ès? βr&uρ ∩∇∪ šχθè=yϑ÷ès? $yϑÎ/

(#θà)¨?$#uρ 4 Èβ≡uρô‰ãèø9$#uρ ÉΟøOM}$# ’n?tã (#θçΡuρ$yès? Ÿωuρ ( 3“uθø)−G9$#uρ Îh!É9ø9$# ’n?tã (#θçΡuρ$yès?uρ ∩⊇∠∪4 4 3“uθø)−G9$#

∩⊄∪ É>$s)Ïèø9$# ߉ƒÏ‰x© ©!$# ¨βÎ) ( ©!$#

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya ciptaan,
yang telah mencurahkan kenikmatan dan karuniaNya kepada makhluk-Nya yang tak terhingga
dan tak pernah putus sepanjang zaman. Di antaranya adalah kesehatan dan kesempatan sehingga
kita dapat menunaikan kewajiban shalat Jum’at tanpa suatu halangan.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada pemimpin dan uswah kita Nabi
Muhammad SAW, yang melalui perjuangannyalah, cahaya Islam ini sampai kepada kita,
sehingga kita terbebas dari kejahiliyahan dan kehinaan. Shalawat serta salam semoga juga
tercurahkan kepada keluarganya, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Pada kesempatan kali ini tak lupa saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan kepada jama’ah
semuanya, agar kita selalu takut hanya kepada Allah SWT semata, karena Dialah yang telah
menciptakan kita untuk mengemban tugas sebagai khalifahNya di muka bumi dengan menjadi
hambaNya yang berserah diri, sebagaimana difirmankan oleh Allah di atas.

1
Ketahuilah! bahwa perasaan takut tersebut adalah sebaik-baik bekal untuk menuju kehidupan di
akhirat kelak, yaitu dengan selalu mentaati segala perintah Allah SWT dan Nabi Muhammad
SAW, seperti selalu melafalkan ucapan-ucapan yang baik, selalu berlaku adil, selalu memberikan
maaf kepada siapa pun yang dzolim kepada kita, selalu tolong menolong dalam berbuat kebaikan,
dan menjauhi segala laranganNya. Dengan demikian, Allah SWT akan selalu memperbaiki segala
perbuatan kita dan akan selalu mengampuni segala dosa kita, sehingga kita dapat menghadap
kepada Allah SWT dalam keadaan berserah diri.

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah

Pada kesempatan yang sangat berbahagia ini, izinkanlah saya untuk menyampaikan beberapa
ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan “musim haji” yang merupakan rentetan peristiwa dalam
empat bulan haram setelah kita melaksanakan perintah puasa, sebagaimana yang difirmankan
Allah SWT:

Ÿωuρ šXθÝ¡èù Ÿωuρ y]sùu‘ Ÿξsù ¢kptø:$#  ∅ÎγŠÏù uÚtsù yϑsù 4 ×M≈tΒθè=÷è¨Β Ößγô©r& )kptø:$#

ÏŠ#¨“9$# u!ö/yz  χÎ*sù (#ρߊ¨ρt“s?uρ 3 ª!$# çµôϑn=÷ètƒ 9!ö/yz ôÏΒ (#θè=yèøs? $tΒuρ 3 Ædkysø9$# ’Îû tΑ#y‰Å_

É=≈t6ø9F{$# ’Í<'ρé'¯≈tƒ Èβθà)¨?$#uρ 4 3“uθø)−G9$#


Artinya : (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi1, barangsiapa yang menetapkan
niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats2, berbuat
fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu
kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan
Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa3 dan bertakwalah kepada-Ku Hai
orang-orang yang berakal. (QS.2 Al-Baqarah ayat 197)

ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# t,n=y{ tΠöθtƒ «!$# É=≈tFÅ2 ’Îû #\öκy− u!|³tã $oΨøO$# «!$# y‰ΖÏã Í‘θåκ’¶9$# nÏã ¨βÎ)

4 öΝà6|¡àΡr& £ÍκEÏù (#θßϑÎ=ôàs? Ÿξsù 4 ãΝÍhŠs)ø9$# ßÏe$!$# šÏ9≡sŒ 4 ×Πããm îπyèt/ö‘r& !$pκ÷]ÏΒ š⇓ö‘F{$#uρ

yìtΒ ©!$# ¨βr& (#þθßϑn=÷æ$#uρ 4 Zπ©ù!$Ÿ2 öΝä3tΡθè=ÏG≈s)ム$yϑŸ2 Zπ©ù!%x. šÅ2Î!ô³ßϑø9$# (#θè=ÏG≈s%uρ

tÉ)−GãΚø9$#
Artinya : Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan
Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram4.
Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri5 kamu
dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya
sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan Ketahuilah bahwasanya
Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS.9 At-Taubah ayat 36)

1
ialah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.
2
Rafats artinya mengeluarkan perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak senonoh atau bersetubuh.
3
maksud bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri dari perbuatan hina atau
minta-minta selama perjalanan haji.
4
maksudnya antara lain ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah Haram
(Mekah) dan ihram.
5
maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti
melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan.

2
Tema tersebut saya ambil berdasarkan adanya kesalahpahaman pada banyak manusia (termasuk
ummat Islam) yang selama ini menganggap bahwa pelaksanaan haji hanya selama bulan Dzul
Hijjah dan hanya di sekitar Masjidil Haram saja.

Ma'asyirol Muslimin yang selalu dirahmati Allah SWT.

Berdasarkan pada ayat tersebut di atas, menunjukkan kepada kita bahwa sebelum pelaksanaan
haji di Masjidilharam, terdapat ketentuan-ketentuan Allah SWT dalam musim haji yang berlaku
bagi siapapun yang berniat untuk melaksanakan haji, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Dalam QS.2 Al-Baqarah ayat 217 calon jama’ah haji dilarang untuk:
a. Berperang;
b. Menghalangi (manusia) dari jalan Allah;
c. Kafir kepada Allah;
d. Menghalangi masuk Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya;
e. Berbuat fitnah;
f. Membunuh;
2. Dalam QS.2 Al-Baqarah ayat 197, calon jama’ah haji dilarang untuk melakukan:
a. Rafats yaitu mengeluarkan perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak senonoh.
b. Berbuat fasik, yaitu melanggar perintah Allah SWT dan dia telah diberi peringatan;
c. Berbantah-bantahan lantaran menyangsikan keberadaan Allah SWT;
Dan diperintahkan untuk melakukan:
d. Berbuat Kebaikan;
e. Menyiapkan bekal, terutama bertakwa dan bertawakkal;
3. Dalam QS.5 Al-Maa-idah ayat 1 dan 2, calon jama’ah haji dilarang untuk:
a. Berburu binatang;
b. Mengganggu binatang-binatang had-ya dan binatang-binatang qalaa-id;
c. Mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah;
d. Melanggar syi'ar-syiar Allah;
e. Melanggar kehormatan bulan-bulan haram; dan
4. Dalam QS.9 At-Taubah ayat 36 calon jamaah haji dilarang untuk menganiaya diri;
5. Dalam QS.9 At-Taubah ayat 36 dan QS.2 Al-Baqarah ayat 194 calon jama’ah haji diwajibkan
untuk melaksanakan hukum kisas apabila didzolimi dengan tidak melakukannya secara
berlebihan.

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah

Selain dari pada itu, juga terdapat beberapa hal yang saya anggap sebagai kesalahpahaman
manusia dalam menjalankan ibadah haji, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Banyak di antara umat manusia yang lupa atau bahkan mungkin tidak tahu sama sekali apa
tujuan sebenarnya dari pelaksanaan ibadah haji. Umat Islam hanya meyakini bahwa
pelaksanaan ibadah haji adalah merupakan rukun terakhir dari kelima rukun Islam yang
merupakan pertanda bahwa yang melaksanakannya telah menyempurnakan rukun Islam, dan
telah menjadi seorang Muslim yang sejati. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.2 Al-
Baqarah ayat 208:

ÅV≡uθäÜäz (#θãèÎ6®Ks? Ÿωuρ Zπ©ù!$Ÿ2 ÉΟù=Åb¡9$# ’Îû (#θè=äz÷Š$# (#θãΖtΒ#u šÏ%©!$# $y㕃r'¯≈tƒ

×Î7•Β Aρ߉tã öΝà6s9 …絯ΡÎ) 4 Ç≈sÜø‹¤±9$#


Artinya : Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu.

Sekarang marilah kita kaji, asal muasal dari pelaksanaan haji yang dilakukan oleh Nabi
Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT dalam QS.2
Al-Baqarah ayat 128:

3
ó=è?uρ $oΨs3Å™$uΖtΒ $tΡÍ‘r&uρ y7©9 ZπyϑÎ=ó¡•Β Zπ¨Βé& !$uΖÏF−ƒÍh‘èŒ ÏΒuρ y7s9 È÷yϑÎ=ó¡ãΒ $uΖù=yèô_$#uρ $uΖ−/u‘

ÞΟŠÏm§9$# Ü>#§θ−G9$# |MΡr& y7¨ΡÎ) ( !$oΨø‹n=tã


Artinya : Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau
dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau
dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan
terimalah Taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi
Maha Penyayang.

Berdasarkan pada ayat tersebut di atas, jelas lah bagi kita bahwa tujuan utama dari
pelaksanaan ibadah haji adalah untuk bertaubat. Karena itulah maka dalam QS.2 Al-Baqarah
ayat 197 di atas dikatakan bahwa sebaik-baiknya bekal bagi orang-orang yang berniat untuk
melaksanakan ibadah haji adalah takwa.

Selain dari pada itu, mari kita kaji lebih lanjut lagi. Dilihat dari segi istilah yang digunakan
oleh Allah SWT yaitu haji, istilah tersebut memiliki asal kata yang sama dengan istilah hujjah
yang berarti berbantah-bantahan. Dan apabila kita perhatikan penggunaan istilah hujjah yang
dipergunakan Allah SWT dalam Al-Qur’an maka kita akan menemukan bahwa istilah
tersebut diperuntukkan bagi siapa pun yang membantah akan adanya Allah SWT sebagai
Tuhan Semesta Alam. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa taubat yang
dimaksud pada saat kita melaksanakan ibadah haji adalah kita bertaubat kepada Allah SWT
karena selama ini kita sering kali menyangsikanNya dengan melakukan perbuatan-perbuatan
fasik, di mana kita telah diberi peringatan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW, tapi tetap
saja kita masih mengerjakan apa-apa yang dilarangNya dan sering kali pula kita mengabaikan
perintah-perintahNya.

Ketahuilah Ya Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah.

2. Ibadah haji bukanlah sekedar ritual agama, di mana kebanyakan para jama’ah haji sering kali
mengisi kekosongan waktunya dengan berzikir dan/atau membaca Al-Qur’an Al-Karim.
Untuk itu marilah kaji dan kaji terus ayat-ayat Al-Qur’an Al-Karim yang merupakan petunjuk
bagi umat manusia dan yakinlah bahwa tidak ada keraguan di dalamnya.

Marilah kita perhatikan baik-baik ayat-ayat Al-Qur’an Al-Karim berikut ini:


QS.49 Al-Hujurat ayat 13:

4 (#þθèùu‘$yètGÏ9 Ÿ≅Í←!$t7s%uρ $\/θãèä© öΝä3≈oΨù=yèy_uρ 4s\Ρé&uρ 9x.sŒ ÏiΒ /ä3≈oΨø)n=yz $¯ΡÎ) â¨$¨Ζ9$# $pκš‰r'¯≈tƒ

×!/Î7yz îΛÎ=tã ©!$# ¨βÎ) 4 öΝä39s)ø?r& «!$# y‰ΨÏã ö/ä3tΒtò2r& ¨βÎ)


Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

Jika Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk saling kenal mengenal, maka Allah SWT
juga pasti telah menyediakan waktu dan tempat yang tepat bagi kita untuk itu. Untuk
menjamin terwujudnya peristiwa saling kenal mengenal tersebut, Allah SWT telah tetap
bulan-bulan haram, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab sebagai bulan-bulan
damai, sehingga memungkin bagi seluruh umat manusia untuk pergi dan pulang dalam
melaksanakan ibadah haji dengan perasaan aman dan tenteram.

Kemudian melalui firmanNya dalam QS.5 Al-Maa-idah ayat 97:

4
…. Ĩ$¨Ζ=Ïj9 $Vϑ≈uŠÏ% tΠ#tysø9$# |MøŠt7ø9$# sπt6÷ès3ø9$# ª!$# Ÿ≅yèy_
Allah telah menjadikan Kakbah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia)
bagi manusia.

Dan melalui firmanNya dalam QS. 2 Al-Baqarah ayat 198:

ï∅ÏiΒ ΟçFôÒsùr& !#sŒÎ*sù 4 öΝà6În/§‘ ÏiΒ WξôÒsù (#θäótGö;s? βr& îy$oΨã_ öΝà6ø‹n=tã }§øŠs9

βÎ)uρ öΝà61y‰yδ $yϑx. çνρãà2øŒ$#uρ ( ÏΘ#tysø9$# Ìyèô±yϑø9$# y‰ΨÏã ©!$# (#ρãà2øŒ$$sù ;M≈sùttã

t,Îk!!$Ò9$# zÏϑs9 Ï&Î#ö7s% ÏiΒ ΟçFΖà2


Artinya : Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari
Tuhanmu. Maka apabila kamu Telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada
Allah di Masy'arilharam. dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana
yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-
benar termasuk orang-orang yang sesat.

Berdasarkan pada ayat tersebut di atas, mari kita perhatikan benar-benar maknanya dan
cobalah untuk melihat hubungannya dengan ayat-ayat yang telah saya sebutkan sebelumnya.

Padang Arafah lah tempat di mana kita harus melaksanakan perintah Allah untuk saling kenal
mengenal, dan tentunya satu-satunya bahan perbincangan yang paling menarik pada saat itu
adalah perniagaan. Dengan demikian, seharusnya para jama’ah haji ketika berada di padang
Arafah, mengisi waktunya sepanjang hari dengan mencari kenalan sebanyak mungkin dari
berbagai macam suku, bangsa, negara, dan syukur-syukur jika mendapat mitra kerja yang
dapat diajak kerja sama dalam perniagaan sekembalinya dari pelaksanaan ibadah haji.
Bukankah dalam QS.28 Al-Qashash ayat 77 Allah SWT berfirman:

( $u‹÷Ρ‘‰9$# š∅ÏΒ y7t7ŠÅÁtΡ š[Ψs? Ÿωuρ ( nοtÅzFψ$# u‘#¤$!$# ª!$# š9t?#u !$yϑ‹Ïù ÆDtGö/$#uρ

Ÿω ©!$# ¨βÎ) ( ÇÚö‘F{$# ’Îû yŠ$|¡xø9$# ÆDö7s? Ÿωuρ ( šø‹s9Î) ª!$# z|¡ômr& !$yϑŸ2 Å¡ômr&uρ

tωšøßϑø9$# K=Ïtä†
Artinya : Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu untuk
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

3. Selama ini kita memahami seseorang dikatakan hajinya adalah haji mabrur apabila terjadi
perubahan yang luar biasa pada diri orang tersebut, di mana sekembalinya dari pelaksanaan
ibadah haji, dia menjadi orang yang selalu berbuat kebaikan. Berdasarkan pada apa yang telah
kita bahas pada point 1 dan point 2 di atas, maka marilah kita ubah pemahaman kita tersebut,
menjadi seorang haji yang mabrur adalah orang yang melaksanakan ibadah haji dan dia
mendapat keuntungan akhirat dan sekaligus keuntungan dunia.

Perlu jama’ah sekalian ketahui, bahwa umat Islam dilarangkan keras menjadi orang miskin.
Islam menuntut kita untuk menjadi orang yang kaya. Untuk itu mari kita pikirkan matang-

5
matang, beberapa pernyataan yang saya buat berikut ini semoga dapat menggugah perasaan
kita semua:
a. Bagaimana mungkin kita dalam melaksanakan sholat dengan berdiri (karena perintah
sholat adalah Aqim) jika badan kita sakit, sementara untuk supaya tetap sehat kita harus
menjadi orang yang kaya.
b. Bagaimana mungkin kita dapat melaksanakan zakat, infaq dan sedekah, jika status kita
justru adalah orang yang berhak menerimanya (salah satu dari delapan asnab).
c. Bagaimana mungkin kita mengidam-idamkan untuk pergi haji, sementara untuk makan
sehari-hari saja kita kepayahan.
d. Dan masih banyak lagi pernyataan-pernyataan lainnya yang dapat jama’ah sekalian buat
sendiri.

Akhirnya, Ya Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah

Bagi calon jama’ah haji, cobalah berusaha menjadi seorang haji yang mabrur di akhirat dan di
dunia, dan bagi yang belum berniat, usahakanlah terlebih dahulu untuk menjadi orang yang kaya
harta, kaya ilmu dan kaya hati, dan setelah itu terkumpul semua, maka tetapkanlah dalam hati
bahwa pelaksanaan ibadah haji merupakan hak Allah SWT yang wajib dilaksanakan oleh kita
sebagai umat manusia.

ÏN≡u!ö/y‚ø9$# (#θà)Î7tFó™$$sù

/ 0 1 2 .   

   
 
     !    "  #$  %& ' ( ) * &
 + ,-
   

 
    
0 ?9 !9 #($ )9@  9 ' < = >   .4
3 (5 6     " 7 8
 "9
  : 8
  

   * &
 
;  9 ' < = > 2  ? 
0 1
.9  A #
 9 0 ' <


6
Khutbah Kedua:

 ) %
 "B 2 
  C#>    %8
D ' (2   9 E9   
D  5 09&( @9 9 ' < = 8
 ( !9 %9 & = 8
 ( @9 F9 " 
 ( ! G7
 F " 

 G+$
!9
M
 E N @9 F A 
 GN$ !
$ N + 2 F9 L E 2 .!9
H
I  ? J
 6 7 K
 9  !9
G6K
 9 J
 
 @ F L 
Q9F&  # 2 .!9
0 >9  @9 F9 O B PF#"
9 G+2 F9 L E 2
$¸ϑŠÎ=ó¡n@ (#θßϑÏk=y™uρ ϵø‹n=tã (#θ=|¹ (#θãΖtΒ#u šÏ%©!$# $pκš‰r'¯≈tƒ 4 ÄcÉ<¨Ζ9$# ’n?tã tβθ=|Áム…çµtGx6Íׯ≈n=tΒuρ ©!$# ¨βÎ)

    .FR S
 FR " A M
#($ ) ?  $ / , T 7B  ?  $ T 7B U
G7V
 " FW #"
9 / , T 7B FW #"
9 T 7B 6V
#L9 G7

.FR S
 FR " A M
#($ ) ?  $ / , T 7B  ?  $ T 7B U
     " FW #"
9 / , T 7B FW #"
9 T 7B
Marilah kita berdo’a kepada Allah, agar diberikan kemampuan dan kemudahan dalam
memahami, menghayati dan mengamalkan seluruh isi kandungan Al-Qur’an.

$¨Ψtã öÏeŸ2uρ $oΨt/θçΡèŒ $uΖs9 öÏøî$$sù $oΨ−/u‘ 4 $¨ΨtΒ$t↔sù öΝä3În/tÎ/ (#θãΨÏΒ#u ÷βr& Ç≈yϑƒM∼Ï9 “ÏŠ$oΨム$ZƒÏŠ$oΨãΒ $oΨ÷èÏϑy™ $oΨ¯ΡÎ) !$oΨ−/§‘

zƒÎ!Å£≈y‚ø9$# zÏΒ ¨sðθä3uΖs9 $oΨôϑymös?uρ $uΖs9 öÏøós? óΟ©9 βÎ)uρ $uΖ|¡àΡr& !$oΨ÷Ηs>sß Ÿ$uΖ−/u‘ Í‘#tö/F{$# yìtΒ $oΨ©ùuθs?uρ $oΨÏ?$t↔Íh‹y™

4 $uΖÎ=ö6s% ÏΒ šÏ%©!$# ’n?tã …çµtFù=yϑym $yϑx. #\ô¹Î) !$uΖøŠn=tã ö≅Ïϑóss? Ÿωuρ $oΨ−/u‘ 4 $tΡù'sÜ÷zr& ÷ρr& !$uΖŠÅ¡®Σ βÎ) !$tΡõ‹Ï{#xσè? Ÿω $oΨ−/u‘

ÏΘöθs)ø9$# ’n?tã $tΡöÝÁΡ$$sù $uΖ9s9öθtΒ |MΡr& 4 !$uΖôϑymö‘$#uρ $oΨs9 öÏøî$#uρ $¨Ψtã ß#ôã$#uρ ( ϵÎ/ $oΨs9 sπs%$sÛ Ÿω $tΒ $oΨù=Ïdϑysè? Ÿωuρ $uΖ−/u‘

Ü>$¨δuθø9$# |MΡr& y7¨ΡÎ) 4 ºπyϑômu‘ y7Ρà$©! ÏΒ $uΖs9 ó=yδuρ $oΨoK÷ƒy‰yδ øŒÎ) y‰÷èt/ $oΨt/θè=è% ùøÌ“è? Ÿω $oΨ−/u‘ šÍÏ≈x6ø9$#

šÏ%©!$# $oΨÏΡ≡uθ÷z\}uρ $oΨs9 öÏøî$# $uΖ−/u‘ փωs% &óx« Èe≅à2 4’n?tã y7¨ΡÎ) ( !$uΖs9 öÏøî$#uρ $tΡu‘θçΡ $uΖs9 öΝÏϑø?r& !$uΖ−/u‘

$uΖøŠn=tã ùøÌøùr& !$oΨ−/u‘ îΛÏm§‘ Ô∃ρâu‘ y7¨ΡÎ) !$oΨ−/u‘ (#θãΖtΒ#u tÏ%©#Ïj9 yξÏî $uΖÎ/θè=è% ’Îû ö≅yèøgrB Ÿωuρ Ç≈yϑƒM}$$Î/ $tΡθà)t7y™

|MΡr&uρ Èd,ysø9$$Î/ $uΖÏΒöθs% t÷t/uρ $uΖoΨ÷[t/ ôxtFøù$# $uΖ−/u‘ šÍÏ≈x6ø9$# ÏΘöθs)ø9$# ’n?tã $tΡöÝÁΡ$#uρ $oΨtΒ#y‰ø%r& ôMÎm7rOuρ #Z!ö9|¹

!$uΖ−/u‘ $·Β$tΒÎ) šÉ)−Fßϑù=Ï9 $oΨù=yèô_$#uρ &ãôãr& nο§è% $oΨÏG≈−ƒÍh‘èŒuρ $uΖÅ_≡uρø—r& ôÏΒ $oΨs9 ó=yδ $oΨ−/u‘ tÅsÏG≈xø9$# ç!ö/yz

tΠöθtƒ $tΡÌ“øƒéB Ÿωuρ y7Î=ߙ①4’n?tã $oΨ¨?‰tãuρ $tΒ $oΨÏ?#uuρ $oΨ−/u‘ #Y‰x©u‘ $tΡÌøΒr& ôÏΒ $oΨs9 ø⋅Äh]yδuρ ZπtΗôqy‘ y7Ρà$©! ÏΒ $uΖÏ?#u

Í‘$¨Ζ9$# z>#x‹tã $oΨÏ%uρ ZπuΖ|¡ym ÍοtÅzFψ$# ’Îûuρ ZπuΖ|¡ym $u‹÷Ρ‘‰9$# ’Îû $oΨÏ?#u !$oΨ−/u‘ yŠ$yèŠÎRùQ$# ß#Î=øƒéB Ÿω y7¨ΡÎ) 3 Ïπyϑ≈uŠÉ)ø9$#

šÏϑn=≈yèø9$# Éb>u‘ ¬! ߉ôϑptø:$# Èβr& óΟßγ1uθôãyŠ ãÅz#uuρ 4 ÖΝ≈n=y™ $pκEÏù öΝåκçJ§‹ÏtrBuρ §Νßγ¯=9$# šoΨ≈ysö6ß™ $pκEÏù öΝßγ1uθôãyŠ

  G7&
  * &   < O
   %9"
 [D Y \
 '
  B T L% T  -
 H5 [D Y =$ +  8A ZD  / F &
   9 9 X 
;  G+$ )D I  OB
!_ ; J
#`
 0"9 12 .9 O  2 
D  9  
  ^ & 9 ! 7K
    @9 0
X >         * &
 
;   9 5   .+  9 G ]

Anda mungkin juga menyukai