Intan Permata XII RPL
Intan Permata XII RPL
Seorang wirausaha di dalam menekuni usahanya bertujuan untuk meraih keberhasilan. Sebagai
pengelola usaha, wirausaha harus dapat mengorganisasi, memanfaatkan, dan meningkatkan sumber
daya yang tersedia sedemikian rupa sehingga mampu bersaing dan berkompetitif dengan pelaku usaha
lain serta dapat pula memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.
Keberhasilan identik dengan pendapatan, dengan begitu pendapatan merupakan salah satu kriteria bagi
kegiatan usaha, yakni dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan usaha atau dapat dikatakan
keberhasilan usaha adalah suatu kenyataan persesuaian antara rencana dengan proses pelaksanaannya
dan hasil yang dicapai. Keberhasilan usaha harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan, yang
dimaksud pencapaian tujuan yang popular adalah menghasilkan laba.
2. Produktifitas
3. Kepuasan kerja
A. Kriteria Keberhasilan
Kesuksesan wirausaha disebabkan orientasi pada tindakan yang berada dalam kerangka berpikir
wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun dalam situasi yang tidak
menentu.
Sangat bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baruMengejar peluang dengan disiplin
yang ketatMengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan diri
dan organisasiFokus pada pelaksanaanMengikutsertakan energy setiap orang yang berada dalam
jangkauan mereka.
Ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:
Adapun indikator keberhasilan usaha menurut Suryana keberhasilan usaha terdiri dari
1. Modal
2. Pendapatan
Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk
menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari :
Dapat diketahui bahwa terdapat banyak pendapat dan pandangan mengenai dimensi keberhasilan
usaha. Maka dimensi yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan pendapat Dwi Riyanti bahwa
dimensi keberhasilan usaha yaitu diantarannya adalah Peningkatan dalam akumulasi modal atau
peningkatan modal, Jumlah produksi, Jumlah pelanggan, Perluasan usaha, Perluasan daerah pemsaran,
Perbaikan sarana fisik dan Pendapatan usaha
Produksi Massal
Produksi masal adalah nama yang diberikan kepada sebuah metode memproduksi barang dalam
jumlah besar dengan biaya yang rendah per unitnya. Walau harganya yang murah tidak berarti dengan
kualitas rendah. Sebaliknya diproduksinya barang dalam jumlah yang besar telah distandarisasi
oleh interchangeable parts atau peralatan yang dapat digunakan untuk memproduksi barang yang sama.
Produksi terdiri atas bangunan, peralatan (equipment) dan perkakas (tools). Disini tahap
perencanaan harus mencakup langkah-langkah kerja dan perbaikan langkah-langkah tersebut.
Kemudian rencana itu dilaksanakan pada tahap implementasi, dan sekaligus dengan tahap
pengendaliannya. Perhatian utama dari kegiatan-kegiatan itu adalah melihat kemajuan yang dibuat
dalam mencapai target yang direncanakan. Pengadaan (procurement) dan instalasi peralatan serta
perkakas pabrik itu. Jenis produksi ini mungkin hanya berlangsung sekali saja dalam periode setengah
dasawarsa bagi perusahaan manufaktur (Ogawa, 1984:2).
Proses Produksi
Seperti yang sudah dikaji di atas, ada dua jenis proses produksi:
Yang pertama yaitu membuat barang atau produk dengan menggunakan mesin serta peralatan.Hal ini
disebut juga produksi.Yang kedua yaitu membuat sarana produksi atau sistem produksi itu sendiri . Hal
ini disebut persiapan berproduksi.
Proses persiapan produksi terdiri dari kegiatan-kegiatan seperti perencanaan urutan-urutan proses
sebagai berikut:
Penjadwalan waktuPemilihan peralatanPengerjaan dengan perkakasMobilisasi personaliaPembelian
materialPembagian pekerjaan
Tahap persiapan ini didahului oleh kegiatan seperti perencanaan dan desain produk yang dihasilkan oleh
kegiatan riset dan pengembangan .
Proses adalah urutan pelaksanaan ataupun kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin
menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu
proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari saut atau lebih objek di
bawah pengaruhnya.
Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah
daya guna sebuah benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan, kegiatan
menambah daya guna sebuah benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi
barang.
Kesuksesan wirausaha disebabkan orientasi pada tindakan yang berada dalam kerangka berpikir
wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun dalam situasi yang tidak
menentu.
Sangat bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baruMengejar peluang dengan disiplin
yang ketatMengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan diri
dan organisasiFokus pada pelaksanaanMengikutsertakan energy setiap orang yang berada dalam
jangkauan mereka.
Ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:
Adapun indikator keberhasilan usaha menurut Suryana keberhasilan usaha terdiri dari :
Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk
menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari :
Dapat diketahui bahwa terdapat banyak pendapat dan pandangan mengenai dimensi keberhasilan
usaha. Maka dimensi yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan pendapat Dwi Riyanti bahwa
dimensi keberhasilan usaha yaitu diantarannya adalah Peningkatan dalam akumulasi modal atau
peningkatan modal, Jumlah produksi, Jumlah pelanggan, Perluasan usaha, Perluasan daerah pemsaran,
Perbaikan sarana fisik dan Pendapatan usaha