Anda di halaman 1dari 2

PERINTAH TERTULIS UNTUK PENANGANAN PERMASALAHAN BANK

Untuk menjaga stabilitas sistem keuangan ditengah-tengah kondisi terjadinya pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau untuk menghadapi ancaman krisis ekonomi dan/atau
stabilitas sistem keuangan, pada tanggal 20 April 2020 Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) telah
menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.3/2020 tentang Perintah
Tertulis Untuk Penanganan Permasalahan Bank (“POJK 18/2020”). POJK 18/2020 ini
memberikan kewenangan kepada OJK untuk memberikan perintah secara tertulis kepada Bank
untuk:
1. Melakukan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, dan/atau Integrasi; dan/atau
2. Menerima Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, dan/atau Integrasi.

OJK dapat memberikan Perintah Tertulis untuk melakukan hal-hal sebagaimana disebut di atas
kepada Bank yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Bank yang berdasarkan penilaian OJK mengalami permasalahan keuangan
yang dapat mengganggu kelangsungan usaha atau dinilai tidak mampu menghadapi
tekanan yang sedang atau akan dihadapi; dan/atau

2. Bank dengan pemegang saham pengendali yang tidak memiliki kemampuan


untuk melakukan upaya penguatan Bank.

Kriteria Bank untuk diberikan Perintah Tertulis mempertimbangkan kondisi individual Bank
(idiosyncratic) dan kondisi ekstern yang akan mempengaruhi kinerja dan kondisi keuangan
Bank sehubungan dengan:
1. Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang memberikan tekanan
terhadap stabilitas sistem keuangan; dan/atau

2. Kondisi lain yang dapat menyebabkan ancaman krisis ekonomi dan/atau stabilitas sistem
keuangan.

Bank yang diberikan Perintah Tertulis sebagaimana dimaksud diatas wajib melakukan tindak
lajut sebagai berikut:
1. Menyusun rencana paling sedikit memuat rangkaian proses dan jadwal pelaksanaan
Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, dan/atau Integrasi sampai dengan
Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, dan/atau Integrasi berlaku efektif.

2. Menyampaikan informasi perkembangan pelaksanaan rencana tindak untuk


menindaklanjuti Perintah Tertulis dari OJK.

3. Melaksanakan dan menjaga kelancaran proses Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan,


dan/atau Integrasi

Penanganan Permasalahan Bank | April 2020 1|P a g e


4. Bank dan/atau Pihak Utama Bank yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan/atau ayat (4) akan dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis.

Penilaian dan konversi saham dari masing-masing Bank yang akan melakukan tindak lanjut
Perintah Tertulis terhadap saham Bank hasil Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan,
dan/atau Integrasi, ditetapkan berdasarkan:
1. Kesepakatan Bank yang terlibat dalam Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan,
dan/atau Integrasi.

2. Dalam hal tidak terdapat kesepakatan sebagaimana dimaksud pada angka 1 diatas,
penilaian dan konversi saham ditetapkan berdasarkan penilaian yang wajar dari Bank yang
menerima Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, dan/atau Integrasi.

Persyaratan dan tata cara Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, dan/atau Integrasi yang
dilaksanakan oleh Bank sebagai tindak lanjut Perintah Tertulis tetap mengikuti Peraturan OJK
terkait, kecuali diatur lain dalam POJK 18/2020 ini, Seperti Bank dapat menyelenggarakan
RUPS secara elektronik sebagaimana telah diatur dalam POJK Nomor 16/POJK.04/2020.
Ketentuan lain ini diatur lebih langkap pada Pasal 6 POJK 18/2020.

Kesimpulan
Ruang lingkup pengaturan POJK 18/2020 ini berlaku bagi Bank Umum Konvensional (BUK),
Bank Umum Syariah (BUS), Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS), dan kantor cabang dari Bank yang berkedudukan di luar negeri.

Penerbitan POJK 18/2020 ini merupakan tindak lanjut Pasal 23 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan
Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional
dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan. POJK 18/2020 ini bertujuan untuk:
1. Menjaga stabilitas sistem keuangan ditengah-tengah kondisi terjadinya pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19); dan/atau
2. Menghadapi ancaman krisis ekonomi dan/atau stabilitas sistem keuangan.

Written by Nicky Arthur Lim, S.H.

Disclaimer
This informations are provided for informational purposes only and does not constitute as legal opinion
or legal advice. This publication is copyrighted and may not be reproduced without written consent of
the writer.

Penanganan Permasalahan Bank | April 2020 2|P a g e

Anda mungkin juga menyukai