Dermatitis
Dermatitis
Disusun oleh:
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
limpahan segala rahmat-Nya, penulisan makalah yang berjudul Dermatitis dapat
terselesaikan tepat pada waktunya dan berjalan dengan baik tanpa suatu halangan
yang berarti.
Sudah tentu dalam penulisan makalah ini, tidak terlepas dari dorongan
moral, bimbingan, dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Nurul Hidayah,S.Kep,Ns,M.Kep yang telah mencurahkan segala
perhatiannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dengan ikhlas dalam
penulisan makalah ini;
2. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu.
3. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat disebutkan
satu persatu, yangtelah memberikan dorongan dan bantuan selama dan sampai
terseselesaikannya penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik maupun saran dan
sumbangan pemikiran dari semua pihak yang bersifat membangun. Semoga materi
dalam penulisan makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan pada umumnya dan bagi pembaca agar dapat memahami dan
mencari solusi yang tepat.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Halaman Judul…........................................................................................
Kata Pengantar............................................................................................ 1
Daftar Isi..................................................................................................... 2
BAB 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 3
1.2. Rumusan Masalah........................................................................ 4
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................... 4
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata “dermatitis” berarti adanya inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan
bentuk khusus dari dermatitis. Beberapa ahli menggunakan kata ekzema untuk
menjelaskan inflamasi yang dicetuskan dari dalam pada kulit. Prevalensi dari
semua bentuk ekzema adalah 4,66%, termasuk dermatitis atopik 0,69%, eczema
numular 0,17%, dan dermatitis seboroik 2,32% yang menyerang 2% hingga 5%
dari penduduk.
Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang
mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana
saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim
yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala
eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka berumur
diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan
bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur
hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan
dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.
Dimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien
adalah gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan
pada kulit. Gejala kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan
dan kaki, namun tidak menutup kemungkinan kemerahan muncul di daerah
lain.
Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau
keropeng. Pada orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna
merah muda lalu berubah menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan
kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah
eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.
3
4
5
6
(2) Dermatitis iritan kronik Dermatitis iritan kronik terjadi apabila kulit
berkontak langsung dengan bahan – bahan iritan yang tidak terlalu
kuat, seperti sabun, deterjen dan larutan antiseptik. Gejala yang
ditimbulkan dari dermatitis akut yakni kulit kering, pecah-pecah,
memerah, bengkak dan terasa panas.
b) Dermatitis Kontak Alergi
Dermatitis Kontak Alergi (DKA) merupakan kelainan kulit yang
terjadi pada seseorang yang mengalami sensitifitas terhadap bahan –
bahan yang memiliki sifat alergen. Dermatitis kontak alergi lebih kurang
20% dari seluruh dermatitis kontak. Dermatitis kontak alergi merupakan
suatu yang timbul setelah melalukan kontakan eksternal melalui proses
toksik. Penyebab timbulnya dermatitis kontak alergi antara lain berupa
asam dan basa yang memiliki sifat kuat, serta pelarut organik. Rasa
panas, nyeri atau gatal yang dikeluhkan oleh penderita setelah beberapa
saat melakukan kontak dengan bahan yang merupakan gejalanya. Banyak
zat kimia yang dapat bereaksi dengan alergen, akan tetapi sangat jarang
yang menimbulkan masalah. Beberapa zat kimia merupakan alergen yang
cukup kuat, dengan sekali paparan dapat menyebabkan sensitisasi,
sedangkan sebagian bahan kima lain memerlukan paparan berulang –
ulang sebelum menimbulkan sensitisasi. Reaksi alergi, pemaparan
pertama pada zat tertentu tidak menimbulkan reaksi, tetapi pemaparan
berikutnya bisa menyebabkan adanya keluhan gatal – gatal pada kulit
dalam waktu 4-24 jam.15 Fase dermatitis kontak alergi dibedakan
menjadi:
(1) Fase akut, pada fase ini dapat ditandai timbulnya gejala berupa
merah, edema, papula, vesikula, berair, krusta dan gatal.
(2) Fase kronis, tandanya berupa kulit tebal atau likenifikasi, kulit pecah
– pecah, skuama, kulit kering dan hiperpigmentasi.
7
2.2 Etiologi/Penyebab
Berdasarkan penyebab nya penyakit ini dapat dibagi menjadi 2 kelompok
1. Eritrodarma Eksfoliativa primer
Penyebab nya tidak diketahui termasuk dalam golongan ini eritrodarma
iksioformis konginetalis dan eritroderma Eksfoliativa neonatorum ( 5-
10%)
2. Eritrodarma Eksfoliativa sekunder
Akibat penggunaan obat secara sistemik yaitu penicilillin dan derivatnya,
sulfonamide, analgetik/antipiretik dan tetrasiklin.
Meluasnya dermatosis ke seluruh tubuh, dapat terjadi pada liken planus,
psosiaris, pitiriasis rubra Pilaris, pemflagus poliaseus, dermatitis seboroik
dan dermatitis atopik. Penyakit sistemik seperti limfoblastoma
9
2. Dermatitis Atopik
Belum diketahui secara pasti. Histamin dianggap sebagai zat
penting yang memberi reaksi dan menyebabkan pruritus. Histamin
menghambat kemotaktis dan menekan produksi sel T. Sel mast meningkat
pada lesi dermatitis atopi kronis.
11
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya
dapat kita ambil sebuah kesimpulan bahwa penyakit dermatitis merupakan
peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respon terhadap pengaruh
faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis pada
kulit.
3.2 Saran
a. Diharapkan selalu menjaga kebersihan tubuh untuk menghindari
penyakit dermatitis
b. Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang
kebersihan diri dan pola diet yang baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
16