Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA JUSTIFIKASI TEKNIS

PADA PROYEK JALAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Yoka Mahendra¹, Eva Rita², Hendri Warman³


¹Program Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Bung Hatta, 2,3Dosen Magister Teknik Sipil
Universitas Bung Hatta
E-mail : Mahendra_haviz@yahoo.co.id

Abstrak

Keberhasilan melaksanakan proyek konstruksi jalan tepat pada waktunya, sesuai biaya, serta
tepat mutu adalah salah satu tujuan terpenting, baik bagi pengguna jasa maupun penyedia jasa
terutama pada pengguna jalan itu sendiri. Perubahan lingkup pekerjaan yang menimbulkan
Justifikasi Teknis adalah sebuah kondisi yang sangat tidak dikehendaki, karena akan
mempengaruhi waktu pelaksanaan, biaya, dan kualitas pekerjaan. Metode yang digunakan
deskriftif evaluatif pada 12 paket proyek pembangunan Jalan Nasional dilingkungan Satuan
Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I dan Wilayah II dibawah Koordinasi Balai Besar
Jalan Nasional di Provinsi Sumatera Barat untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya
justfikasi teknis dengan melakukan identifikasi faktor penyebab pada paket pekerjaan yang
dilaksanakan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. Hasil identifikasi menunjukan 7
faktor yang mempengaruhi penyebab justifikasi teknis, ketujuh faktor itu adalah (1) desain
awal pada kontrak tidak sesuai dengan hasil rekayasa lapangan pada saat pelaksanaan akan
dilakukan, (2) tidak memperhitungkan umur rencana jalan, (3) belum dihitung secara detail
untuk setiap item pekerjaan, (4) tidak memperhatikan standard Direktorat Jenderal Bina
Marga Departemen Pekerjaan umum, (5) lahan belum tersedia ketika proyek dilaksanakan,
(6) hasil survei lapangan untuk perencanaan tidak lengkap, (7) terjadinya tumpang tindih
proyek antara APBN dengan APBD. Dari ketujuh faktor penyebab dilakukan justifikasi
teknis, lima diantaranya merupakan factor yang paling sering sebagai penyebab terjadinya
justifikasi teknis yaitu (1) desain awal pada kontrak tidak sesuai dengan hasil rekayasa
lapangan pada saat pelaksanaan akan dilakukan, (2) tidak memperhitungkan umur rencana
jalan, (3) belum memperhitungkan secara detail untuk setiap item pekerjaan, (4) tidak
memperhatikan standard Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan umum, dan
(5) hasil survei lapangan untuk perencanaan tidak lengkap.

Kata kunci : proyek jalan, justifikasi teknis, satuan kerja wilayah I dan II

1
IDENTIFICATION CAUSES FACTOR TECHNICAL JUSTIFICATION ON ROAD
PROJECT IN WEST SUMATERA PROVINCE

Yoka Mahendra¹, Eva Rita², Hendri Warman³


¹ Post Graduated Programme Technic Civil University of Bung Hatta, 2,3Lecturer of
Magister Technic Civil University of Bung Hatta
E-mail : Mahendra_haviz@yahoo.co.id

Abstract

The success of implementing road construction projects on time is one of the most important
things, for service users and providers are basically on the road itself. A change in the scope
of work that technical justification is an unintended condition because it will be affected to
the quality of work, cost and implementation time. Descriptive evaluative method used on 12
packages of road construction national projects in Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional
Region I and Region II and under coordination of Balai Besar Jalan Nasional in the West
Sumatera Province. To determine causes factor of Technical Justification with identify
causes factor in the packages of work throughout from 2009 to 2014. The result of
identification factors in this research stated that there are seven factors influenced on cause
technical justification. The seven factor is (1) the first design on the contract are not suitable
with the engineering product in the field while the project started ,(2) not considered the
days of the road plan , (3) not yet imputed in detail for each item of work, (4) not follow the
standard of the Directorate General of Highway Department of Public Works, (5) land not
yet available while the project carried out, (6) the result of field survey for planning is not
complete, (7) overlapping projects between APBN and APBD. From seven factor causing
of technical justification, five factors that most often causes technical justification are (1) the
first design on the contract are not suitable with the engineering product in the field while
the project started, (2) not considered the days of the road plan, (3) not yet imputed in
detail for each item of work, (4) not see standard of the Directorate General of Highway
Department of Public Works and (5) the result of field survey for planning is not complete.

Key words : road construction, technical justification, satuan kerja region I & I

PENDAHULUAN kegiatan dan berdampak adanya perubahan

Pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi yang mempengaruhi waktu

Jalan Nasional Provinsi Sumatera Barat pelaksanaan, biaya, dan kualitas pekerjaan.

masih sering mengelami perubahan rata - rata pada pelaksanaan pembangunan

lingkup pekerjaan pada penyelenggaraan proyek Jalan Nasional Provinsi Sumatera

2
Barat mengalami justifikasi teknis, ini biaya dan waktu (Lee, 2008), perubahan
disebabkan berbagai faktor seperti desain menyebabkan variasi pada biaya
Contract Change Oder (CCO), perbedaan awal (Kaming dkk, 1997).
perencanaan awal dengan kondisi di
Syahruddin (2015), menemukan
lapangan, kebijakan Pemerintah, dan lain -
bahwa pelaksanaan pembangunan Jalan
lain.
Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera
Perubahan ini umumnya berupa Barat, pada tahun 2011-2013 terdapat 63
penambahan dan pengurangan lingkup paket pekerjaan mengalami keterlambatan
proyek setelah kontrak di tanda tangani yang disebabkan oleh perubahan kontrak
(Soeharto, 2001). Perubahan dapat terjadi kerja. Hal yang sama dikemukakan oleh
pada awal, pertengahan sampai pada akhir Subrimen (2015), pada pelaksanaan
pekerjaan konstruksi proyek (Nunnaly, pembangunan Jalan Nasional wilayah II
1993). Proyek jalan terdiri dari lingkup tahun anggaran 2012 terdapat perbedaaan
pekerjaan yang spesifik, periode dari waktu kontrak dengan realisasii
performa hasil proyek yang telah pelaksanaan yang sebenarnya.
ditetapkan dan biaya anggaran proyek,
TINJAUAN PUSTAKA
dimana dapat mengalami perubahan
selama masa proyek berlangsung. Justifikasi Teknis

Menurut Flanagan dan Norman, Menurut petunjuk pelaksanaan


1993, resiko - resiko dalam proyek justifikasi teknis Direktorat Jendral Bina
pelaksanaan konstruksi, yaitu: Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan
implementasi dari rencana desain tidak Nasional (2012), justifikasi teknis
sesuai lagi disebabkan umur rencana sudah merupakan pembuktian tertulis yang
terlalu lama. Akibat dari perubahan - disertai dengan penjelasan rinci tentang
perubahan yang tidak terencana dalam adanya perubahan kebutuhan pada
proyek konstruksi dapat menyebabkan penyelenggaraan kegiatan yang berdampak
pekerjaan tambah di luar yang diharapkan adanya perubahan konstruksi dan
(Chen dan Hsu, 2007). digunakan sebagai dasar dilakukannya
perubahan kontrak. Justifikasi teknis
Beberapa penelitian sebelumnya
digunakan untuk (1) mewadahi dan
memberikan gambaran bahwa dengan
menampung pertimbangan - pertimbangan
terjadinya perubahan desain akan
teknis dari perubahan atau perbaikan
memberikan dampak yang besar terhadap
lingkup kerja, metoda dan kuantitas

3
maupun harga yang ditetapkan dalam Perubahan kontrak kerja atau yang
kontrak; (2) sebagai dasar untuk sering disebut Contract Change Order
mengambil dan menetapkan kebijakan (CCO) merupakan bentuk pernyataan
selama proses kegiatan proyek konstruksi; tertulis yang memuat rincian perubahan
(3) sebagai dasar untuk membuat pekerjaan dan volume serta biayanya, yang
addendum kontrak atau Contrak Change dapat diajukan oleh pengguna jasa maupun
Order ( CCO). penyedia jasa (kontraktor maupun
konsultan), dan digunakan sebagai dasar
Kegiatan yang dilakukan pada
legalitas untuk melaksanakan pekerjaan
tahap awal pelaksanaan suatu proyek
(Fitri, 2008). Usulan perubahan secara
adalah untuk melihat kesesuaian dan
tertulis antara pemilik dan kontraktor
membandingkan antara rancangan awal
untuk merubah beberapa kondisi dari
(kontak) dengan faktual kondisi lapangan.
dokumen kontrak awal, seperti menambah,
Justifikasi Teknis Sebagai Dokumen dan mengurangi pekerjaan dengan adanya
Pendukung Perubahan Kontrak perubahan ini maka dapat merubah
spesifikasi biaya kontrak, jadwal
Didalam pelaksanaan kontrak
pembayaran, dan jadwal pelaksanaan
pekerjaan jalan dan jembatan hampir
proyek (Schaufelbege dan Holm, 2002).
selalu mengalami perubahan kontrak.
Justifikasi teknis sebagai dokumen Faktor - faktor penting dalam
pendukung proses perubahan kontrak mengajukan proses perubahan kontrak
mencakup; alasan utama perubahan, uraian adalah alasan - alasan rasional yang
pekerjaan yang menyebabkan perubahan, menyebabkan terjadinya kebutuhan untuk
dan kajian terhadap usulan perubahan membuat perubahan dalam proyek
tersebut dapat memenuhi kelayakan teknis. konstruksi sesuai dengan kondisi lapangan
Sasaran yang akan dicapai dengan (Keane dkk 2010).
disusunnya justifikasi teknis adalah agar
Perubahan Terhadap Waktu
penerapan pelaksanaan konstruksi dapat
dilaksanakan secara tepat sesuai kebutuhan Usulan addendum atau amandemen
dilapangan. rekomendasi dari justifikasi perpanjangan waktu dapat diajukan oleh
teknis menjelaskan akibat permasalahan kepala satuan kerja fisik kepada kepala
yang disebabkan oleh masing - masing balai, setelah menerima usulan dari Pejabat
alternatif kemungkinan. Pembuat Komitmen (PPK). Amandemen
perpanjangan waktu dapat dilakukan
Contract Change Order (CCO)

4
dengan memenuhi ketentuan sebagai METODA PENELITIAN
berikut nilai kontrak bertambah, jenis
Penelitan ini menggunakan metoda
konstruksi berubah, adanya item pekerjaan
analisis deskriftif - evaluatif berdasarkan
baru, target berubah, target bertambah, dan
data dokumen yang dikumpulkan sebanyak
untuk sesuatu hal diluar kendali kontraktor
12 Dokumen Kontrak dan dokumen
(misal ; kebijakan, dan keadaan kahar).
perubahan kontrak (Addendum Kontrak)
Perubahan Terhadap Review Design dari tahun 2009 sampai tahun 2015 untuk
(Tinjauan Terhadap Rancangan Awal) kontraktor kelas menengah keatas dengan
nilai kontrak diatas Rp 2.500.000.000,-
Kegiatan yang dilakukan pada
Dokumen kontrak dievaluasi
tahap awal pelaksanaan suatu proyek
kemudian dilakukan tabulasi terhadap hasil
dimaksudkan untuk melihat kesesuaian
dari analisis data berupa faktor-faktor
dan membandingkan antara rancangan
penyebab terjadinya justifikasi teknis
awal dengan kondisi faktual lapangan.
pembangunan jalan di Provinsi Sumatera
Menurut Surat Dirjen Bina Marga No.
Barat. Hasil dari tabulasi dan analisis
UM.01.03 – Db/242 tanggal 26 Maret
dilakukan validasi dengan melakukan
2008, yang berbunyi (1) review design
wawancara langsung kepada para pakar
mencakup perubahan, termasuk jenis
untuk memvalidasi faktor – faktor
konstruksi yang dapat berimplikasi
penyebab jastifikasi teknis yang telah
terhadap target, biaya dan waktu, (2)
teridentifikasi. Hasil validiasi dijadikan
review design memerlukan dokumen -
acuan untuk menentukan factor apa saya
dokumen, yaitu, dokumen rekayasa
yang sering dijadikan alasan untuk
lapangan, dokumen pemeriksaan bersama
justifikasi teknis.
(Mutual Cek), dokumen review design
(Kaji Ulang Perencanaan), dokumen
HASIL DAN PEMBAHASAN
perhitungan kuantitas dan biaya, (3) batas
waktu penyelesaian amandemen Hasil identifikasi faktor - faktor
perpanjangan waktu dari sejak diajukannya penyebab Justifikasi Teknis pada 12 paket
usulan sampai dengan persetujuan teknis pembangunan Jalan Nasional ditemukan
paling lama 1 (satu) bulan sejak usulan sebagaimana ditunjukan pada tabel 1.
diterima, (4) persetujuan teknis diterbitkan
paling lama 1 (satu) bulan sebelum waktu
pelaksanaan berakhir

5
Tabel 1: Identifikasi faktor penyebabkan desain awal pada kontrak tidak sesuai
terjadinya justifikasi teknis dengan hasil rekayasa lapangan pada saat
pelaksanaan akan dilakukan.
Faktor Penyebab
NO Nama Paket Pekerjaan Jumlah
Justifikasi Teknis
1) Peningkatan Kapasitas Desain awal pada Tiga paket pekerjaan pada nomor
atau Pelebaran Jalan Kontrak tidak sesuai
Ruas Batas Bukit Putus dengan hasil Rekayasa 2, melakukan justififikasi teknis karena
– Batas Kota Painan Lapangan pada saat
2) Rekonstruksi pelaksanaan akan
Peningkatan Kapasitas dilakukan
tidak memperhitungkan umur rencana
4
atau Pelebaran Ruas
Jalan Tapan - Batas jalan dalam perencanaan.
1
Provinsi Bengkulu
3) Pembangunan Jalan Tiga paket pekerjaan (nomor 3)
Simpang IV - Silaping
4) Rekonstruksi melakukan justififikasi teknis karena
Peningkatan Kapasitas
atau Pelebaran Ruas belum diperhitungkan volume dan harga
Jalan Tapan - Batas
Provinsi Bengkulu satuan secara detail untuk setiap pekerjaan.
1) Pembangunan Jalan Tidak
Tapan – Lunang memperhitungkan Akibat tidak memperhatikan
2) Peningkatan Kapasitas Umur rencana jalan
atau Pelebaran Jalan standar direktorat jendral bina marga
Ruas Batas Bukit Putus
2 – Batas Kota Painan 3 diperlukan justifikasi teknis pada satu 3
3) Rekonstruksi
Peningkatan Kapasitas paket pekerjan (nomor 4).
atau Pelebaran Ruas
Jalan Kota Painan –
Kambang
Satu paket pekerjaan (nomor 5)
Pengguna jasa dalam
1) Pembangunan Fly Over dokumen kontrak menyatakan alasan dilakukan justifikasi
Duku ( volume dan harga )
2) Pembangunan Jalan Akses
3
Bim
belum diperhitungkan 3 teknis karena lahan belum tersedia ketika
secara detail untuk
3) Pembangunan Jalan setiap item
Simpang IV - Silaping proyek akan dilaksanakan.
1) Pembangunan Jalan Tidak memperhatikan Tiga paket pekerjaan (nomor 6)
Simpang IV – Batas
Standard Direktorat
Sumatera Utara
4 2) Pembangunan Jalan Akses Jenderal Bina Marga 3 telah melakukan justifikasi teknis
Bim
3) Pembangunan Jalan disebabkan oleh hasil survey lapangan
Simpang IV - Silaping
Lahan belum tersedia
untuk perencanaan tidak lengkap.
5 1) Pembangunan Fly Over ketika proyek 1
Bukit Tinggi dilaksanakan Sementara satu paket perkerjaan (nomor 7)
1) Pembangunan Jalan Tapan Hasil survey lapangan
– Lunang
untuk perencanaan
ditemukan alasan untuk melakukan
2) Rekonstruksi Peningkatan
Kapasitas atau Pelebaran tidak lengkap justifikasi teknis karena terjadinya
Ruas Jalan Kota Painan –
6 Kambang 3
3) Rekonstruksi Peningkatan tumpang tindih proyek antara proyek
Kapasitas atau Pelebaran
Ruas Jalan Bukit Putus – APBN dan APBD.
Batas Kota Padang –
Batas Kota Painan
Terjadinya tumpang
Dengan demikian dari 12 paket
1) Pembangunan Jalan
7 tindih Proyek antara 1
Sicincin - Malalak II
APBN dan APBD pembangunan jalan Nasional yang di
Tabel 1 menunjukan bahwa empat paket analisis didapati faktor yang sering
pekerjaan (nomor 1) melakukan menyebabkan justifikasi teknis adalah
justififikasi teknis disebabkan oleh karena

6
1. Desain awal pada Kontrak tidak Ketujuh faktor tersebut dilakukan validasi
sesuai dengan hasil Rekayasa kepada para akar. Hasilnya disimpulkan
Lapangan pada saat pelaksanaan bahwa penyebab sering dilakukan
akan dilakukan, ini sesuai dengan justifikasi teknis dari suatu proyek jalan
pendapat dari (Lee, 2008) dan karena lima faktor (1) Desain awal pada
(Kaming dkk 1997), dimana dapat kontrak tidak sesuai dengan hasil rekayasa
mempengaruhi biaya dan waktu lapangan pada saat pelaksanaan akan
2. Tidak memperhitungkan umur dilakukan (2) Tidak memperhitungkan
rencana jalan, hal ini sesuai degan umur rencana jalan (3) Belum di
perencanaan dan spesifiksi yang perhitungkan secara detail untuk setiap
kurang baik, Penafsiran yang item pekerjaan (4) Tidak memperhatikan
erbeda dari pihak perencana Standard Direktorat Jenderal Bina Marga
3. Belum di perhitungkan secara Departemen Pekerjaan umum (5) Hasil
detail untuk setiap item pekerjaan, survey lapangan untuk perencanaan tidak
ini sesuai yang dengan lengkap.
dikemukakan Mangitung (2006),
KESIMPULAN DAN SARAN
desain yang tidak lengkap, kurang
lengkapnya desain dapat menjadi Kesimpulan
hambatan pelaksanaan suatu
1. Faktor-faktor penyebab terjadinya
proyek.
justifikasi teknis pada proyek Jalan
4. Lahan belum tersedia ketika proyek
adalah sebagai berikut :
dilaksanakan
5. Tidak memperhatikan Standard a. Desain awal pada Kontrak tidak
Direktorat Jenderal Bina Marga sesuai dengan hasil Rekayasa
Departemen Pekerjaan umum Lapangan pada saat pelaksanaan
6. Hasil survey lapangan untuk akan dilakukan
perencanaan tidak lengkap, ini b. Tidak memperhitungkan Umur
sesuai dengan temuan Subrimen rencana jalan
(2015), bahwa faktor aspek c. Belum di perhitungkan secara
perencanaan sangat berpengaruh detail untuk setiap item pekerjaan.
terhadap perubahan kontrak kerja. d. Tidak memperhatikan Standard
7. Terjadinya tumpang tindih Proyek Direktorat Jenderal Bina Marga
antara APBN dan APBD Departemen Pekerjaan umum

7
e. Lahan belum tersedia ketika proyek yang baik antara Pusat, Provinsi,
dilaksanakan Kabupaten, dan Kota.
f. Hasil survey lapangan untuk 3. Perencanaan (desain proyek) hendaklah
perencanaan tidak lengkap mempedomani dan mengikuti
g. Terjadinya tumpang tindih Proyek peraturan, Standard dan Manual desain
antara APBN dan APBD perkerasan Jalan yang tersedia.
2. Faktor yang sering menyebabkan 4. Melakukan feasibility study dan amdal
justifikasi teknis, yaitu : sebelum pelaksanaan proyek.
a. Desain awal pada kontrak tidak
DAFTAR PUSTAKA
sesuai dengan hasil rekayasa
Chen, J.-H., & Hsu, S. (2007). Hybrid
lapangan pada saat pelaksanaan akan
ANN-CBR Model for Disputed
dilakukan Change Orders in Construction
Project. Automation in
b. Tidak memperhitungkan umur
Contruction, Vol. 17, p.56-64.
rencana jalan
Flanagan, R & Norman, G (1993). Risk
c. Belum di perhitungkan secara detail Management and Construction,
untuk setiap item pekerjaan. Blackwell Science, London.

d. Tidak memperhatikan standard Kiew, P.N., Ismail, S., & Yusof, A. M,


(2013). Key Performance
Direktorat Jenderal Bina Marga Indicators in Construction Quality
Departemen pekerjaan umum Management 2013 (ICBM 2013).
Kuala Lumpur, Universiti
e. Hasil survey lapangan untuk Teknologi Malaysia.
perencanaan tidak lengkap
Lee, J.-K. (2008). Cost Overrun and Cause
in Korean Social Overhead Capital
Saran Projects: Road, Rail, Airports, and
Ports. Journal of Urban Planning
1. Melakukan perencanaan pembangunan and Development , Vol. 134, p.59-
sesuai rencana tata ruang wilayah 62.

(RT/RW) Provinsi Sumatera barat Levy, Sidney M (2002). Project


Management In Construction (4
sehingga terjadi Sinkronisasi thed.) New York: Mc Graw-Hill.
pembangunan antara Provinsi,
Nunnaly, S. W, (1993). Constuction
kabupaten dan kota dan memperjelas Methods and Managemen, third
penggunaan lahan dan pembebasan edition, New Jersey. Prentice Hall.

lahan. Romi Syahruddin, (2015). Analisis


Kualitas Pekerjaan Pada Kontraktor
2. Untuk pemograman dan pnggaran Gred 5, Gred 6, dan Gred 7 Pada
proyek hendaklah dilakukan koordinasi Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah I Provinsi

8
Sumatera Barat, Tesis, Universitas
Bung Hatta, Padang.
Suharto Imam , (2001). Manajemen
Proyek, edisi ke-2 jilid I, Erlangga,
Jakarta
Subrimen, (2015). Analisis Penyebab
Keterlambatan Penyelesaian
Proyek Konstruksi Jalan Nasional
di Kabupaten Pesisir Selatan, Tesis,
Universitas Bung Hatta, Padang.

Anda mungkin juga menyukai