Wirda Murlan HRP - Produksi Ternak Unggas
Wirda Murlan HRP - Produksi Ternak Unggas
Nim : 180306082
Kelas: peternakan -B
Jawaban :
Tabel 2 menunjukan berapa investasi untuk kandang dan peralatan untuk kedua sistem
perkandangan. Total investasi di sebuah peternakan dengan kandang tertutup hampir sembilan
kali lebih tinggi daripada di pertanian dengan kandang terbuka. Pada sistem kandang tertutup,
investasi lebih tinggi per m2 diperlukan untuk instalasi listrik (ventilasi mekanis dan pemberian
makan otomatis).
Selanjutnya, investasi untuk peralatan per m2 dengan kandang tertutup lebih tinggi sebagai
akibat dari kepadatan yang lebih tinggi dan tingkat automatisasi yang lebih tinggi. Akhirnya,
dengan kandang tertutup diperlukan investasi tambahan di generator sebagai cadangan untuk
situasi dengan pemadaman listrik.
Tabel 3
Biaya produksi dihitung untuk peternakan ayam broiler dengan kandang terbuka dan tertutup
dengan asumsi harga DOC (day old chick) Rp 4,500 dan harga pakan Rp 7.000 per kg. Untuk
kandang terbuka, periode depresiasi adalah sepuluh tahun untuk kandang dan delapan tahun
untuk peralatan. Untuk kandang tertutup, periode depresiasi adalah 15 tahun untuk kandang dan
8 tahun untuk peralatan. Total biaya produksi per kandang broiler hampir sama di kedua sistem
perkandangan.
Untuk kandang tertutup, biaya variabel untuk pakan dan listrik lebih tinggi dan biaya variabel
untuk pemanasan dan kesehatan hewan lebih rendah. Biaya tetap untuk kandang dan peralatan
jelas lebih tinggi untuk kandang tertutup. Ini sebagian dikompensasi oleh biaya tenaga kerja yang
lebih rendah untuk kandang tertutup.
Untuk kandang ayam broiler sistem terbuka, total produksi per broiler yang ditampung adalah
1,41 kg dan ini menghasilkan biaya produksi Rp 17.190 per kg berat hidup akhir. Untuk kandang
tertutup, total produksi per broiler yang ditampung adalah 1,61 kg dan ini menghasilkan biaya
produksi sebesar Rp 15.276 kg berat hidup akhir. Biaya produksi per kg berat hidup akhir adalah
sekitar 11% lebih rendah di peternakan dengan sistem kandang tertutup dibandingkan dengan
peternakan dengan sistem kandang terbuka.
6. Kerabang telur puyuh berbeda dengan umumnya telur unggas lain. Telur puyuh memiliki
varian warna yang cukup banyak. Bisa putih, putih kebiruan, coklat terang, coklat gelap, abu-abu
dengan bintik-bintik hitam, putih dengan bercak-bercak coklat atau kehitaman dengan varian
bercak yang tidak jelas polanya. Pigmen kerabang telur berupa ooporphyrin dan biliverdin.
Deposisi pigmen terjadi dua atau tiga jam sebelum oviposisi yang kemudian diikuti dengan
penurunan ooporphyrin dalam jaringan kelenjar kerabang. Pigmen tersebut lah yang menjadikan
warna cangkang telur burung puyuh menjadi unik.
Suatu penelitian yang dilakukan memperoleh kesimpulan bahwa pewarnaan pada telur puyuh
ada hubungannya dengan usaha alamiah puyuh untuk mengkamuflase telurnya agar tidak mudah
diserang predator. Karenanya, pewarnaan pada telur adalah usaha alamiah dari puyuh untuk
melindungi telurnya. Puyuh “mengatur” warna telurnya di tempat ia akan meletakkan telurnya di
tempat terbaik dengan pewarnaan terbaik agar tidak mudah dicuri atau diambil oleh predator
lainnya.
Ilmuwan peneliti puyuh berpikir bahwa pewarnaan juga berpengaruh dalam pengaturan suhu.
7. Filosofi burung merpati yang bermanfaat dalam kehidupan manusia adalah,sangat setia pada
pasangan nya,burung merpati adalah burung yang tau kemana dia harus pulang walaupun
terbang jauh seperti kita walaupun kita jauh dari keluarga tapi tetap saja harus tau jalan
pulang,burung yang romantis, merpati juga burung yang sangat bekerja sama.