Oleh Kelompok 6:
Menurut COSO, pada struktur pengendalian internal memiliki lima (5) komponen:
1) Lingkungan pengendalian atau control environment
Manajemen dan seluruh pegawai harus menciptakan dan memelihara lingkungan
dalam keseluruhan organisasi yang menimbulkan prilaku positif da mendukung
terhadap pengendalian intern dan manajemen yang sehat.
2) Penilaian risiko atau risk assessement
Pengendalian intern harus menyediakan penilaian resiko yang dihadapi oleh
organisasi baik yang bersumber dari dalam organisasi maupun dari luar
organisasi.
3) Aktivitas pengendalian atau control activities
Aktivitas pengendalian intern membantu memastikan bahwa arahan manajemen
dilaksanakan. Aktivitas pengendalian harus efisien dan efektif mencapai tujuan
pengendalian.
4) Informasi dan komunikasi atau information and communication
Informasi harus dicatat dan dikomunikasikan kepada manajemen dan satuan kerja
lainnya dalam suatu entitas yang membutuhkan, dalam bentuk dan jangka waktu
yang memungkinkan untuk menyelenggarakan pengendalian intern dan
tanggungjawab lainnya.
5) Pemantauan atau monitoring
Pemantauan pengendalian intern harus selalu menilai kualitas kinerja dan
memastikan bahwa temuan audit atau revenue lainnya diselesaikan tepat waktu.
Berdasarkan empat (4) pertanyaan diatas, terdapat 4 komponen yang dimiliki oleh
COCO untuk memenuhi pertanyaan tersebut:
1) Purpose
Tujuan harus dinyatakan dan dikomunikasikan kepada seluruh
stakeholders.
Risiko signifikan baik dari dalam maupun luar organisasi yang terkait
dengan pencapaian tujuan harus diidentifikasi dan dinilai.
Kebijakan yang didesain untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi
dan pengelolaan risiko harus dibuat, dikomunikasikan dan dipraktekkan
sehingga pegawai mengerti apa yang diharapkan dan kebebasan yang
diperlukan untuk bertindak.
Perencanaan untuk menuntun pencapaian tujuan organisasi harus disusun
dan dikomunikasikan.
Tujuan dan perencanaan terkait harus mencantumkan target dan indikator
kinerja.
2) Commitment
Nilai-nilai etika termasuk integritas harus dibuat secara formal,
dikomunikasikan kepada seluruh stakeholders dalam organisasi.
Kebijakan dan praktek manajemen SDM harus konsisten dengan etika da
nilai-nilai dan pencapaian tujuan.
Wewenang, tanggungjawab dan tanggunggugat harus secara jelas
didefinisikan dan konsisten dengan tujuan organisasi sehingga keputusan-
keputusan dan prilaku-prilaku diperagakan dengan benar oleh pegawai.
Atmosfir kepercayaan yang tinggi harus dipelihara dan didukung oleh
informasi yang mengalir antara pegawai dan kinerja mereka dalam
mendukung pencapaian tujuan organisasi.
3) Capability
Pegawai harus memiliki pengetahuan, keahlian dan peralatan yang cukup
untuk mendukung pancapaian tujuan organisasi.
Proses komunikasi harus mendukung nilai dan pencapaian organisasi atas
tujuan yang telah ditetapkan.
Informasi yang cukup dan relevan harus diidentifikasi dan
dikomunikasikan pada saat yang tepat sehingga pegawai dapat
menjalankan tugasnya dengan baik.
Tujuan dan aktivitas dari bagian-bagian yang berbeda dalam suatu
organisasi harus dikoordinasikan
Aktivitas pengendalian harus didesain sebagai kesatuan yang menyeluruh
dari suatu organisasi, dengan mempertimbangkan tujuan, risiko, dan
hubungan terkait antar komponen pengendalian.
4) Monitoring and learning
Lingkungan internal dan eksternal harus dimonitor untuk memperoleh
informasi sehingga tujuan dan pengendalian organisasi tetap mutakhir.
Kinerja harus dimonitor dibandingkan dengan target dan indikator yang
telah ditetapkan.
Asumsi yang digunakan dalam penentuan tujuan dan sistem harus secara
periodik dikaji ulang.
Informasi yang dibutuhkan harus dikaji terus-menerus sesuai dengan
adanya perubahan tujuan atau adanya pelaporan yang menunjukkan
penyimpangan.
Prosedur tindaklanjut harus disusun dan dilakukan untuk menjamin
Rerangka konseptual serupa dengan konstitusi, adalah suatu sistem koheren yang
terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi
landasan bagi penerapan standard yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta
batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Selama bertahun-tahun,
berbagai organisasi, komite dan individu telah mengembangkan serta mempublikasikan
rerangka konseptual mereka. Tetapi tidak ada rerangka konseptual yang diterima secara
universal dan diandalkan dalam praktek. Barangkali yang paling sukses adalah
Accounting Principles Board Statement No.4: “Basic concepts and accounting
principles underlying financial statements of business enterprises” yang hanya
menjelaskan praktek-praktek yang telah ada tetapi tidak menentukan praktek apa yang
digunakan. Menyadari hal itu, FSAB pada tahun 1976 menerbitkan memorandum
diskusi tiga bagian yang berjudul: “Conceptual framework for financial accounting and
reporting: Elements of Financial Statements and their measurement”. Sejak dokumen
tersebut telah dipublikasikan, FSAB telah menerbitkan Statement of Financial
Accounting Concepts yang berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas bisnis,
yaitu:
1) SFAC No.1,“Obyectives of Financial Reporting By Business Enterprise (Tahun
1978)” yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
2) SFAC No.2,“Qualitative Characteristic of Accounting Information (Tahun
1980)” menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi
bermanfaat.
3) SFAC No.3,“Elements of Financial Statements of Business Enterprise (Tahun
1980)”, memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan
keuangan, seperti: aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban.
4) SFAc No.4,”Obyectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations
(Tahun 1980)”.
5) SFAC No.5.”Recognition and measurement in financial statements of Business
Enterprise (Tahun 1984)”, menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran
fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus
dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan waktunya.
6) SFAC No.6,”Elements of Financial Statements (Tahun 1985)”, menggantikan
SFAC No.3 dan memperluas ruang lingkup SFAC No.3 dengan memasukkan
organisasi-organisasi nirlaba.
7) SFAC No.7,”Using Cash flow information and present value in accounting
Measurements (Tahun 2000)”, memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus
kas ke masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang sebagai dasar
pengukuran.
8) SFAC No.8,”Conceptual Framework for Financial Reporting (Tahun 2010)”.
Pengganti SFAC No.1 dan SFAC No.2.Chapter 1, The Objective of General
Purpose Financial Reporting, anda Chapter 3, Qualitative Characteristic of
Useful Financial Information.
https://www.coursehero.com/file/20429592/ak-hotel-ap3/
AKUNTANSI HOTEL RMK SAP 3 (Ruang Lingkup Akuntansi Perhotelan dan Menerapkan Akuntansi
Perhotelan)
https://docplayer.info/72777597-Akuntansi-hotel-rmk-sap-3-ruang-lingkup-akuntansi-perhotelan-dan-
menerapkan-akuntansi-perhotelan.html
SAP3.https://ngurahobelixs.blogspot.com/2018/06/akuntansi-hotel-sap-3.html?m=1
Luwih, Aget. Dwiadnyani. Suratningsih. Lapinayanti. 2017. Akuntansi Hotel RMK SAP 3.
https://docplayer.info/72777597-Akuntansi-perhotelan-dan-menerapkan-akuntansi-
perhotelan.html