Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

NUTRISI IKAN

ANALISIS PROKSIMAT PAKAN DAN RETENSI PROTEIN

NAMA : JULIANTI NASIAH


STAMBUK : L221 13 026
KELOMPOK : IV (EMPAT)
TGL PRAKTIKUM : 22-23 APRIL 2015
ASISTEN : 1. BAI ASTUTI
2. ANUGRAH

LABORATORIUM NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN


PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan. Nutrisi merupakan salah satu kebutuhan vital bagi

semua makhluk hidup termasuk ikan (Pamungkas, 2012). Untuk mengetahui

kandungan nilai gizi pakan pada suatu bahan pangan dapat dilakukan analisis

proksimat.

Analisis proksimat adalah suatu metod analisis kimia untuk

mengidentifikasi kandungan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak dan serat

pada pakan. Analisis proksimat memiliki manfaat sebagai penilaian kualitas

pakan terutama pada standar zat makanan yang seharusnya terkandung di

dalamnya. Selain itu manfaat dari analisis proksimat adalah dasar dari prosedur

untuk uji kecernaan pakan (Reswari,2009).

Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada organisme

peliharaan. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan

kehidupan makhluk hidup. Pakan Buatan adalah pakan yang dibuat dengan

formulasi tertentu berdasarkan pertimbangan pembuatnya dngan nutrisi yang

sesuai dibutuhkan ikan (Kurnianti, 2013).

Kebutuhan gizi atau nutrisi yang dibutuhkan ikan dan harus ada dalam

pakan ikan adalah:

Lemak berfungsi  sebagai sumber energi metabolisme dan sebagai

sumber asam lemak esensial yang mempunyai fungsi spesifik dalam tubuh

seperti untuk struktur sel dan pemeliharaan integritas membran-membran yang

hidup. Kandungan Lemak pada makanan ikan berkisar antara 4 – 18%.


Air berfungsi untuk metabolisme dan pembentukan cairan tubuh,

kandungan air pada makanan ikan berkisar antara 70 – 90 % berat basah

sedangkan berat kering berkisar 10%.

Abu adalah zat anorganik sisa suatu  pembakaran zat organik dalam

bahan  pangan. Pakan terdiri dari 96%  bahan anorganik dan air, sedangkan

sisanya merupakan unsur-unsur mineral (Mulyo. dkk, 2005). Mineral berfungsi

untuk pembentukan jaringan tubuh, proses metabolisme, mempertahankan

keseimbangan osmotis (Na, K, Ca dan Cl), Pembentukan tulang, sisik dan gigi

(Ca, P, F dan Mg), untuk pernafasan, pembentukan haemoglobin (Fe, Cu dan

Co), dan untuk osmoregulasi (Bo, Al, Zn dan As).

Protein tersusun dari 20 jenis asam amino yang terdiri dari unsur N

dimana unsur N merupakan unsur utama dari jaringan dan organ tubuh hewan,

unsur utama dari senyawa nitrogen lainnya ( asam nukleat, enzim, hormon,

vitamin dan lainnya unsur karbon sebanyak 50-55%, Hidrogen 5-7%, Oksigen

20-25%, Sulfur). Fungsi Protein sebagai sumber energi utama karena protein

diperlukan dalam makanan untuk menambah tenaga, pertumbuhan dan

perbaikan jaringan yang rusak (Sabeth, 2005).

           Protein adalah suatu kelompok makronutrisi berupa senyawa asam amino

yang berfungsi sebagai zat pembangun dan pendorong metabolisme dalam

tubuh. Zat ini tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh kecuali lewat makanan

yang mengandung protein (Djati, 2014). Oleh karena itu pada pakan ikan

kandungan protein harus sesuai dengan yang di butuhkan ikan agar sejumlah

protein dari pakan yang diberikan terkonversi menjadi protein yang tersimpan

dalam tubuh ikan atau biasa disebut dengan retensi protein (Mayak, 2012).\

Brdasakan uraian diatas

1.2. Tujuan dan Kegunaan


Tujuan dari praktikum Nutrisi Ikan adalah untuk mengetahui hasil analisis

proksimat (protein, kadar air, kadar lemak, dan kadar abu) pada pakan ikan.

Keguaan dari praktikum Nutrisi Ikan adalah agar mahasiswa dapat

mengetahui analisis proksimat dari pakan ikan.


II. METODOLOGI
2.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Nutrisi Ikan dilaksanakan pada hari Rabu – Kamis, tanggal 22-
23 April 2015 pukul 14.00 – 17.30 WITA di Laboratorium Nutrisi Ikan dan
Teknologi Pakan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin,
Makassar.

2.2. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum Nutrisi Ikan dengan metode analisis
proksimat dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabl 1.
No Alat Fungsi
1 Cawan petri Sebagai wadah sampel kadar air
2 Desikator Sebagai pendingin peralatan setelah dioven
3 Kertas saring Sebagai penyaring uji sampel serat kasar
4 Cawan porselen Sebagai wadah uji sampel kadar abu
5 Oven Sebagai wadah pemanas sampel kadar air
6 Tanur Sebagai wadah pemanasan kadar abu
7 Timbangan analitik Sebagai alat untuk menimbang bobot sampel
yang digunakan
8 Labu erlenmeyer Sebagai wadah sampel protein
9 Lemari asam Sebagai wadah uji sampel protein
10 Soxhlet Sebagai media ekstrasi lemak
11 Pengaduk Sebagai mengaduk sampel
12 Kondensor Sebagai uji protein
13 Labu Ukur Sebagai media uji lemak
14 Corong Sebagai penahan kertas saring
15 Gelas ukur Sebagai pengukur sampel serat kasar
16 Kertas saring Sebagai media sampel uji lemak
17 Cawan porselen Sebagai wadah uji sampel kadar abu
18 Pipet tetes Sebagai alat untuk mengambil indikator MM
19 Pipet ukur Sebagai alat untuk mengambil larutan NaoH dan
asam borat
20 Pinset Sebagai mengambil cawan petri dalam desikator
21 Alat tulis menulis Sebagai alat untuk menulis hasil pengamatan
22 Labu Khedal Sebagai alat untuk uji protein
23 Labu destilasi Sebagai alat untuk mendinginkan larutan
24 Tabung reaksi Sebagai tempat menyimpan setiap larutan
2. bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum Nutrisi Ikan dengan metode


analisis proksimat dapat dilihat pada tabel berikut:
No Nama bahan Fungsi
1 Selenium mix Sebagai bubuk uji protein
2 Larutan asam sulfat 96% Sebagai larutan uji protein
3 NaOH Sebagai larutan menguji keasaman
4 H2SO4 Sebagai larutan uji protein dan uji air
5 Indikator MM Sebagai larutan uji ptotein
6 HCl Sebagai larutan uji protein
7 Enheksan Sebagai larutan uji lemak
8 Pelet komersil Sebagai sampel uji proksimat (protein, kadar
abu, kadar air, dan lemak)
9 Aquades Sebagai larutan pembilas uji sampel protein
10 Chloroform (CH3Cl) Sebagai larutan pencampur lemak
11 Indikator mix/knwei Sebagai indikator penguat warna
12 H3BO3/asam borat Sebagai pemberi asam hijau

2.3 Prosedur Kerja


1. proti
Timbang sebanyak 1 gram sampel pakan ikan dan masukkan ke dalam

cawan porselin yang telah diketahui beratnya. Kemudian cawan dan sampel

pakan ikan dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 105 oC selama 18 jam lalu

keluarkan dari oven dan masukkan ke dalam desikator lalu dibiarkan selama 30

menit. Setelah itu timbang cawan beserta sampel dan catat hasilnya.

Kadar abu

Timbang sebanyak 1 gram sampel pakan ikan dan masukkan ke dalam

cawan yang telah diketahui beratnya. Kemudian cawan beserta sampel

dimasukkan ke dalam tanur pada suhu 600oC selama 2 jam lalu keluarkan cawan

dan dingina sampai mencapai suhu 200 oC, selanjutnya masukkan ke dalam

desikator elama 30 menit lalu ditimbang sampel dan catat hasilnya.

Kadar lemak

Timbang sebanyak 1 gram sampel pakan ikan ke dalam tabung reaksi dan

tambahkan 10 ml larutan Chloroform (CH3Cl), kemudian ditutup dan diamkan


kurang lebih 16-20 jam. Setelah itu saring menggunakan kertas saring biasa lalu

pipet cairan sebanyak 5 ml dan masukkan ke dalam cawan yang telah diketahui

beratnya. Kemudian masukkan ke dalam oven pada suhu 105oC selama 2 jam

dan keluarkan dan masukkan ke dalam desikator selama 30 menit lalu timbang

sampel dan catat hasilnya.

Kadar protein

Timbang sebanyak 0,5 gram sampel pakan ikan ke dalam labu Khajedal dan

tambahkan sebanyak 1 gram selenium mix dan 15 ml H 2SO4 pekat. Setelah itu

panaskan dalam ruang asam (lemari asam) selama 2 jam sampai berubah

warna menjadi bening. Kemudian dinginkan dan pindahkan ke dalam labu ukur

hingga tanda garis 100 ml lalu pipet sebanyak 5 ml ke dalam labu destilasi dan

tambahkan NaOH 30% sebanyak 5 ml, aquades sebanyak 50 ml lalu destilasi

(uapkan). Hasil destilasi ditampung di dalam erlenmeyer yang berisi 5 ml H3BO3

atau asam borat dan 2 tetes indikator mix/konwei hingga volume mencapai 25 ml

kemudian tetrasi menggunakan H2SO4 0,02 ml hingga larutan basa yang

berwarna hijau berubah menjadi warna merah.


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Retensi Protein


Retensi protein merupakan gambaran dari banyak protein yang diberikan,
yang dapat diserap dan dimamfaatkan untuk membangun ataupun memperbaiki
sel-sel tubuh yang sudah rusak, serta dimamfaatkan tubuh ikan bagi
metabolisme sehari-hari (Buwono, 1998).
Data Ulangan Nilai B C D E
Biomasa ikan 1 12,60
(g) dalambobot 2
basah 3
Biomasa ikan 1 3,70
awal (g) dalam 2
bobot kering 3
Biomasa ikan 1 25,56
akhir+mati (g) 2
dalam bobot 3
basah
Biomasa ikan 1 5,76
akhir+mati 2
(g) dalam bobot 3
kering
Protein Tubuh 1 1,94
awal (g) 2
3
Protein tubuh 1 3,43
akhir (g) 2
3
Bobot kering 1 32,28
pakan yang 2
dikonsumsi (g) 3
Protein pakan 1 11,37
yang 2
dikonsumsi (g) 3
Retensi Protein 1 13,10
(%) 2
3

1. Biomasa ikan (g) dalam bobot kering = 100- 70,45 x 12,60 = 2,84 g
100
2. Protein tubuh awal = 59,60 = 0,18 g
100 x 2,84
3. Protein tubuh akhir = 59,60 = 3,43 g
100 x 5,76
4. Bobot kering pakan yang dikonsumsi = 100 – 11,01 x 36,27 = 32,28 g
100
5. Protein pakan yang dikonsumsi: 35,21/100 x 32,28 = 11,37 g

6. Retensi protein = 3,43 – 1,94 x 100% = 13,10 %


11,37
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
..................................................................

3.2. Analisis Proksimat


1. protin
p...................................................................................................................
.................................................... ()

Dari hasil analisis protin pada pakan ikan dapat dittahui bahwa nilai
cawan ......, nilai .....,. mnurut sukma (2012).................................................
bahwa nilai protin yang dihasilkan dmikian ssuai dngan 17%
2. kadar lmakk

1. Hasil anal

2. rt

Anda mungkin juga menyukai