NUTRISI IKAN
kandungan nilai gizi pakan pada suatu bahan pangan dapat dilakukan analisis
proksimat.
dalamnya. Selain itu manfaat dari analisis proksimat adalah dasar dari prosedur
peliharaan. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan
kehidupan makhluk hidup. Pakan Buatan adalah pakan yang dibuat dengan
Kebutuhan gizi atau nutrisi yang dibutuhkan ikan dan harus ada dalam
sumber asam lemak esensial yang mempunyai fungsi spesifik dalam tubuh
kandungan air pada makanan ikan berkisar antara 70 – 90 % berat basah
Abu adalah zat anorganik sisa suatu pembakaran zat organik dalam
bahan pangan. Pakan terdiri dari 96% bahan anorganik dan air, sedangkan
keseimbangan osmotis (Na, K, Ca dan Cl), Pembentukan tulang, sisik dan gigi
Protein tersusun dari 20 jenis asam amino yang terdiri dari unsur N
dimana unsur N merupakan unsur utama dari jaringan dan organ tubuh hewan,
unsur utama dari senyawa nitrogen lainnya ( asam nukleat, enzim, hormon,
vitamin dan lainnya unsur karbon sebanyak 50-55%, Hidrogen 5-7%, Oksigen
20-25%, Sulfur). Fungsi Protein sebagai sumber energi utama karena protein
tubuh. Zat ini tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh kecuali lewat makanan
yang mengandung protein (Djati, 2014). Oleh karena itu pada pakan ikan
kandungan protein harus sesuai dengan yang di butuhkan ikan agar sejumlah
protein dari pakan yang diberikan terkonversi menjadi protein yang tersimpan
dalam tubuh ikan atau biasa disebut dengan retensi protein (Mayak, 2012).\
proksimat (protein, kadar air, kadar lemak, dan kadar abu) pada pakan ikan.
cawan porselin yang telah diketahui beratnya. Kemudian cawan dan sampel
pakan ikan dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 105 oC selama 18 jam lalu
keluarkan dari oven dan masukkan ke dalam desikator lalu dibiarkan selama 30
menit. Setelah itu timbang cawan beserta sampel dan catat hasilnya.
Kadar abu
dimasukkan ke dalam tanur pada suhu 600oC selama 2 jam lalu keluarkan cawan
dan dingina sampai mencapai suhu 200 oC, selanjutnya masukkan ke dalam
Kadar lemak
Timbang sebanyak 1 gram sampel pakan ikan ke dalam tabung reaksi dan
pipet cairan sebanyak 5 ml dan masukkan ke dalam cawan yang telah diketahui
beratnya. Kemudian masukkan ke dalam oven pada suhu 105oC selama 2 jam
dan keluarkan dan masukkan ke dalam desikator selama 30 menit lalu timbang
Kadar protein
Timbang sebanyak 0,5 gram sampel pakan ikan ke dalam labu Khajedal dan
tambahkan sebanyak 1 gram selenium mix dan 15 ml H 2SO4 pekat. Setelah itu
panaskan dalam ruang asam (lemari asam) selama 2 jam sampai berubah
warna menjadi bening. Kemudian dinginkan dan pindahkan ke dalam labu ukur
hingga tanda garis 100 ml lalu pipet sebanyak 5 ml ke dalam labu destilasi dan
atau asam borat dan 2 tetes indikator mix/konwei hingga volume mencapai 25 ml
1. Biomasa ikan (g) dalam bobot kering = 100- 70,45 x 12,60 = 2,84 g
100
2. Protein tubuh awal = 59,60 = 0,18 g
100 x 2,84
3. Protein tubuh akhir = 59,60 = 3,43 g
100 x 5,76
4. Bobot kering pakan yang dikonsumsi = 100 – 11,01 x 36,27 = 32,28 g
100
5. Protein pakan yang dikonsumsi: 35,21/100 x 32,28 = 11,37 g
Dari hasil analisis protin pada pakan ikan dapat dittahui bahwa nilai
cawan ......, nilai .....,. mnurut sukma (2012).................................................
bahwa nilai protin yang dihasilkan dmikian ssuai dngan 17%
2. kadar lmakk
1. Hasil anal
2. rt