Bab 2 Dasar Budidaya
Bab 2 Dasar Budidaya
2
DASAR-DASAR BUDIDAYA UNGGAS
1. Identifikasi Ternak berwarna merah.Warna paruh, lidah, langit-langit mulut (telak)
berwarna putih. Kaki (shank) berwarna putih/kuning kadang kala
Ternak merupakan hewan yang umum telah dibudidayakan oleh ada yang kehitaman. Bentuk jengger tunggal (wilah). Bobot ayam
masyarakat. Ditinjau dari struktur pencernakannya maka dapat jantan dewasa 2,5 kg dan betina 1,2 - 1,5 kg
dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu ternak ruminansia
dan ternak non ruminansia (unggas).
1.1.3.2. Ayam Kedu Hitam
1.1. Jenis Ayam Lokal
Panjang kira-kira 40 cm
Bulunya kuning pucat
Beratnya 0;5 - 0,8 Kg
Produksi telur 3 - 5 butir/ musim
Ayam hutan hijau dari Kangean, Bali dan Flores lebih langsing
dibandingkan dengan yang terdapat di Jawa. Suaranya
melengking bagus dan banyak di pakai sebagai induk pejantan
dalam pembuatan ayam bekisar.
Adalah ayam lokal yang berkembang di pulau Tarakan, Foto : Sulandari, dkk (2006)
Kalimantan Timur dan diduga berasal dari Cina. Ciri -cirinya Gambar 7. Ayam Nunukan Betina Dewasa
adalah : Program pemberian pakan sementara ini kelihatannya belum
Warna bulu merah cerah atau merah kekuningan mengikuti standar kebutuhan ayam Pelung, tetapi kelihatannya
Bulu sayap dan ekor tidak berkembang sempurna masih memadai dengan berbagai pengalaman para peternak.
Paruh dan kaki berwarna kuning atau putih kekuningan Pemberian pakan dengan ransum pertumbuhan umur 0-8 minggu
dengan ransum mengandung 20% protein kasar, umur 8-20
Jengger dan pial merah cerah
minggu dengan ransum mengandung 16 % protein kasar dengan
Anak berumur 45 hari cenderung berbulu kapas
kandungan energi sekitar 2850 kkal/kg, yang kemudian diikuti
Berat badan ayam jantan dewasa 3,4 - 4,2 kg dan betina 1,6 - dengan ransum dewasa petelur ras yang mengandung 17 %
1,9 kg protein memberikan suatu gambaran maksimal produktifitas 4).
Dinas Peternakan Kabupaten Cianjur sejak tahun 1978 , dalam
Produksi telur 120 - 130 butir per tahun dengan bobot 40 - 60 upaya mempertahankan plasma nutfah ayam Pelung, setiap
gr/butir tahun selalu melaksanakan kontes suara ayam Pelung, karena
dipertimbangkan bahwa ayam pelung merupakan aset asli
Kabupaten Cianjur. Bahkan pada tahun 1978 didirikan pusat
pembibitan ayam pelung di Cipadang, Kecamatan Warung
Kondang. Terakhir, proyek demplot ayam pelung juga
dilaksanakan di Kec. Warungkondang pada tahun 2000 (Wachidin
2003. pers. comm.)
1.1.6.3. Batu
Ayam banten berasal dari daerah banten.- propinsi Banten. Ayam Periode bertelur 18-80 minggu. Daya hidup
banten jantan yang bagus dapat dipelihara sebagai ayam aduan,
sedangkan yang ayam jelek sering dijual sebagai ayam potong. ayam 94,2% . Produksi telur 50% pada saat
1.1.17. Ayam Tolaki
umur ayam 143 hari. Puncak produksi mencapai
95%. Rata-rata berat telur 63,8 gram. Produksi
Penyebaran ayam tolaki adalah di sulawesi tenggara. Pola warna telur (hen house) 350 butir. Produksi telur
bulu ayam tolaki jantan dewasa mirip dengan ayam hutan merah (
Gallus gallus), sedangkan bulu pelana dan leher berwarna merah mencapai 22,4 kg. rata-rata konsumsi pakan 115
keemasan. Perilaku ayam tolaki amat lincah dan liar. gram. Konversi pakan 2,21 kg/kg. berat badan
1.2. Jenis-Jenis Ayam Petelur pada umur 80 minggu sebesar 2000 gram.
1.2.1. Babcock B-300 v (White)
Periode bertelur 18-80 minggu. Daya hidup ayam 93,1% . Periode bertelur 18-80 minggu. Daya hidup ayam 94,2% .
Produksi telur 50% pada saat umur ayam 140 hari. Puncak Produksi telur 50% pada saat umur ayam 143 hari. Puncak
produksi mencapai 96%. Rata-rata berat telur 60,4 gram. produksi mencapai 95%. Rata-rata berat telur 62,7 gram.
Produksi telur (hen house) 358 butir. Produksi telur mencapai Produksi telur (hen house) 351 butir. Produksi telur mencapai 22
21,6 kg. rata-rata konsumsi pakan 108 gram. Konversi pakan kg. rata-rata konsumsi pakan perhari 113 gram. Konversi pakan
2,13 kg/kg. berat badan pada umur 80 minggu sebesar 1680 2,20 kg/kg. berat badan pada umur 80 minggu sebesar 2000
gram gram
1.2.16. ISA White Warna bulu putih, dengan telur juga berwarna putih. Umur pada
saat produksi mencapai 50% pada 140-150 hari. Puncak produksi
Periode bertelur 18-80 minggu. Daya hidup telur mencapai 92-95%. Jumlah telur 355-365 butir, dengan berat
22,0-23, kg. rata-rata berat telur 62,5-63,5 gram. Konsumsi pakan
ayam 94% . Produksi telur 50% pada saat umur 105-115 gram perekor perhari dengan total konsumsi pada umur
ayam 141 hari. Puncak produksi mencapai 95%. 20 minggu 7,5 kg. dengan konversi pakan 2,0-2,1 kg pakan per
kg telur. Berat ayam afkir antara 1,7-1,9 kg. daya hidup ayam
pada masa growing 97-98%, sedang pada masa layer 94-96%.
Periode bertelur 18-80 minggu. Daya hidup ayam 94.2% . 1.3. Jenis Ayam Broiler
Produksi telur 50% pada saat umur ayam 147 hari. Puncak
produksi mencapai 94%. Rata-rata berat telur 62.8 gram. 1.3.1. Arbor Acres
Produksi telur (hen house) 340 butir. Produksi telur mencapai
21,3 kg. rata-rata konsumsi pakan 120 gram. Konversi pakan 2,41 Penggunaan pakan efisien, performans kuat, penghasil daging
kg/kg. berat badan pada umur 80 minggu sebesar 2140 gram yang baik, bentuknya menarik
28 1350 1,45
35 1925 1,58
42 2527 1,71
49 3091 1,85
56 3599 1,99
63 3976 2,17
Hubbard JV bulunya cepat tumbuh, daya hidup tinggi, dan 1.3.7. Cobb Avian 48
performasinya baik. Biaya produksi karkas rendah. Daya tahan
ayam ini baik sehingga menguntunglan peternak. Prestasi cobb 48 menyerupai cobb 500. Sehingga memungkinkan
dipanen kecil untuk dijual karkas utuh atau dipanen besar untuk
Umur (hari) Berat (kg) FCR memenuhi
kebutuhan restotan cepat saji yang dijual potongan. Dibanding
dengan cobb 500 dadanya lebih kecil tetapi biaya pemeliharaan
28 1287 1,44 lebih murah. Konversi pakannya bagus walapun kualitas pakan
kurang baik.
35 1830 1,57
42 2379 1,71 Umur (hari) Berat (kg) FCR
49 2876 1,86
56 33336 2,00 34 1429 1,65
39 1970 1,80
1.3.6. Cobb 500
40 2220 1,81
Cobb 500 pertumbuhannya seragam baik betina dan jantannya, 41 2290 1,92
performasi baik, biaya pakan rendah, biaya produksi daging 42 2360 1,94
rendah,
1.3.8. Hybro PG+
Umur (hari) Berat (kg) FCR
Pertumbuhan ayam cepat, konversi pakan baik, karkas baik,
50 2,92 2 ukuran seragam, dan menghasilkan daging dada yang baik.
40 2,1 1,8 Umur Berat (kg) FCR Pakan
33 1,7 1,55 (hari)
38 1,73 1,78 30 1582 1,471 2327
31 1667 1,492 2487
32 1753 1,513 2652
33 1840 1,534 2822
34 1928 1,554 2997
Ayam ini menghasilkan daging dada yang baik, dan konversi Super jumbo 747 perkembangannya sangat cepat dengan FCR
pakan yang baik. Pertumbuhan juga cepat dan daya hidup tinggi. 1,5 pada umur 30 hari . Daging yang dihasilkan baik, dan dapat
dipanen dengan ukuran besar atau kecil. Pada umur 30 hari berat
Umur (hari) Berat FCR Pakan jantan 1572 gram dan betina 1372 gram.
(kg)
1.3.13. Super Chick
30 1515 1,473 2231
31 1597 1,492 2383
32 1679 1,512 2539
Hatchery PT Super Unggas Jaya memproduksi
33 1762 1,532 2699 DOC berkualitas unggul dengan brand
34 1846 1,551 2863 SUPERCHICK untuk memenuhi kebutuhan
farm milik internal perusahaan maupun untuk
tujuan komersil.
Umur (hari) Berat (kg) FCR Dalam kelompok ayam memiliki superioritas diantara ayam yang
35 2021 1,607 lain. Perwujudannya dengan mematok ayam yang lain untuk
42 2652 1,811 menunjukan superioritasnya. Tingkah laku antara individu ayam
49 3264 1,895 dalam suatu ketompok yang menyerupai penyerangan adalah
pematukan bulu. Patuk butu ini mirip dengan gerakan makan,
2.2. Mengais Makanan Penambahan sinar dapat meningkatkan produksi telur, dan
sebaliknya mengurangi sinar yang masuk ke dalam kandang akan
Ayam suka mengais makanan, kebiasaan ini juga diturunkan dari mengakibatkan penurunan produksi telur. Oleh sebab itu untuk
kebiasaan ayam lain, yang mencari makan dengan mengais- mendapatkan produksi yang tinggi dalam usaha peternakan ayam
ngais makanannya. Perilaku ini disiati dengan membuat pakan petelur, masalah tatalaksana penyinaran terutama dalam hal
yang sehomogen mungkin, jika pakan tidak homogen, maka penambahan sinar di dalam kandang harus mendapat perhatian
ayam akan cenderung memilih partikel yang besar, biasanya dari serius, dimana kebutuhan sinar yang optimal untuk produksi yang
jagung. Jika ayam terlalu banyak makan jagung saja maka baik harus terpenuhi. Untuk semua keadaan, rangsangan
pertumbuhan dan produksinya terganggu, karena akan pemberian sinar sebaiknya jangan diberikan sebelum bobot
kekurangan nutrisi pakan. badan ayam mencapai 1350 gram. Yang sangat penting untuk
diperhatikan, pada masa remaja jangan menambah jumlah sinar
2.3. Stress pada malam hari karena dapat mengakibatkan dewasa kelamin
yang lebih cepat tetapi bobot badan belum mencapai standar.
Tingkah laku ayam umumnya sama, yaitu mudah sekali Sebagai patokan program penyinaran dalam pemeliharaan ayam
kaget/ketakutan dan berusaha untuk melarikan diri menjauh dari petelur adalah sebagai berikut : pada masa remaja (grower),
objek yang mendatangi, bahkan mereka tidak jarang melukai lampu penyinaran ke dalam kandang adalah 12 jam. Jadi cukup
dirinya dengan mengepakan sayap, tari, dan terbang bertabrakan dari sinar matahari saja tanpa penambahan sinar lampu pada
sesamanya. Tingkah laku ini diturunkan dari tetuanya dalam malam hari. Pada awal produksi, yaitu ketika ayam mulai bertelur
upaya penyelamatan diri dari serangan pemangsa ketika mereka satu butir, berikan sinar selama 15 jam. Penambahan sinarnya
masih hidup liar. Aplikasi pada kegiatan budidaya dengan adalah pada malam hari, selama 3 jam. Ketika produksi telur telah
menangani ayam secara lembut, hindari penyebab stres, gunakan mencapai 75-80%, tambahkan lagi sinar selama satu jam pada
warna baju yang sama setiap masuk kandang dll. malam hari menjadi 4 jam. Sehingga total penyinaran dalam
sehari adalah 16 jam. Sedang pada waktu puncak produksi
2.4. Respon Terhadap Temperatur berlangsung dapat ditambahkan sinar lampu selama satu jam lagi
pada pagi hari, hanya jika nafsu makan menurun. Bila
Anak ayam yang diasuh 'akan mengikuti tingkah laku yang uniformity/keseragaman ayam kurang baik (kurang dari 80% pada
langsung atau tidak langsung diajarkan induk pengasuhnya. umur 18 minggu), penambahan sinar lebih baik diperlambat
Dalam hal mematuk pakan, anak ayam yang baru menetas, mencapai dewasa kelamin, dan begitu dewasa kelamin tercapai
kelihatannya otomatis akan mematuk objek yang berbentuk program penyinaran sama dengan di atas.
butiran.
Ayam berada dalam kondisi yang lebih baik pada intensitas
Sebagai respon pada suhu ruang kandang, anak ayam akan cahaya minimum 25 lux, tersebar secara merata, sehingga
bergerombol untuk menghangatkan tubuh apabila suhu ruangan mereka dengan mudah mengakses pakan dan air minum.
dibawah suhu nyaman dan akan mencoba untuk memisahkan diri Beberapa perusahaan peternakan/peternak mengatakan, bahwa
dari gerombolan apabila suhu ruangan terlalu hangat (suhu iedeal kondisi terbaik bagi ayam yaitu pada saat intensitas cahaya
28-29°C). Apabila disediakan sumber pemanas dalam kandang, selama 1 minggu pertama sebesar 50 – 60 lux.
dan apabila suhu terlalu hangat, maka anak ayam akan menjauh
dari sumber panas, serta akan bergerombol mendekat apabila 3. Prinsip Pemberian Pakan
suhu ruangan mulai dingin. Kondisi terlalu panas pada suhu>33*C
sedang <28 ayam akan kedinginan. 3.1. Kebutuhan Pakan
Sementara untuk ayam muda dengan bulu penutup tubuh yang Ternak memerlukan pakan untuk kebutuhan pokok hidup,
lebih sempurna dan suhu ruangan melebihi suhu nyaman maka pertumbuhan dan produksi. Kebutuhan pokok hidup meliputi
akan menjauhkan diri dari kerumunan. Bertambah lebatnya bulu menjaga temperatur tubuh, bernafas, aktifitas, fungsi metabolisme
penutup tubuh maka ayam semakin kuat untuk melindungi diri tubuh dan lain-lain. Untuk ternak yang masih muda (dalam masa
dari udara dingin. Sedangkan untuk mempertahankan tubuh dari pertumbuhan) maka ternak akan memerlukan pakan untuk
cekaman panas, ayam bernafas terengah-engah (panting) pertumbuhan badannya. Sedangkan untuk produksi tergantung
dengan menurunkan kedua sayap dan berusaha mencari tempat dari tujuan pemeliharaan ternak, bisa berupa produksi telur, atau
yang jauh dari sumber panas. daging. Kebutuhan pakan tergantung dari jenis hewan,
lingkungan, kecernaan pakan.
Respon terhadap kedinginan pada anak ayam juga akan
menyebabkan pertumbuhan bulu lebih cepat sebagai reaksi 3.1.1. Jenis Ayam
Kebutuhan Ca-P pada ternak sapi dihitung berdasarkan Sumber Ca adalah kalsium karbonat, batu kapur giling, tepung
kebutuhan untuk hidup pokok dan produksi, Untuk kebutuhan tulang, dikalsium forpat, kalsium sulfat, tepung ikan, tepung
hidup pokok 1,54 gr Ca dan 2,80 gr P untuk setiap 100 kg berat kerang, tepung tulang. Kalsium pada unggas muda diperlukan
badan ternak. Untuk pertumbuhan dihitung Ca sebanyak 7,1 gr untuk pembentukan tulang, sedangkan pada ayam petelur
dan P sebanyak 3,9 gr untuk setiap pertambahan protein 100 diperlukan untuk pembentukan sel telur dan juga berfungsi pada
gram. Untuk produksi susu dioperlukan Ca sebanyak 1,23gr dan darah dan kominikasi intraceluler.
P sebanyak 0,95 gr untuk setiap Kg produksi air susu.
3.3.4.2. Trace Mineral
Pospor berfungsi untuk pembentukan tulang, penggunaan energi,
sistem ensim, kesimbangan asam basa, translokasi lemak dan Trace mineral (mineral mikro) terdiri dari 8 jenis yaitu : cobalt
struktur sel. Pospor dalam tanaman hanya 30-40% yang bisa (Co) , cooper (Cu), Iodine (I), besi (Fe), mangan (Mg), selenium
dicerna unggas dan sisanya disekresikan dalam bentuk pitat (Se), cobalt (Co) dan zink (Zn). Cobalt juga diperlukan tetapi
pospor. Sumber P adalah tepung ikan, tepung kerang, tepung sudah terdapat pada vitamin B12. tembaga dan besi sering sudah
tulang dan kapur. cukup pada bahan pakan sehingga tidak perlu penambahan.
Trace mineral merupakan bagian dari molekul organic. Besi
Garam merupakan bagian dari hemoglobin dan citocrom. Yodium adalah
Sodium (Na), potassium, magnesium dan klorida (Cl) berfungsi bagian dari thyroxine. Tembaga, mangan, selenium, dan zink
bersama-sama dengan phospat dan bikarbonat menjaga membantu proses enxime. Khusus untu zink merupakan bagian
homeostatis proses osmosis dan pH badan. dari struktur DNA.
Sodium dan clorine penting untuk semua ternak. Dalam pakan Kebutuhan trace mineral dipenuhi dari bahan pakan yang
ditambahkan garam untuk memaksimumkan tingkat pertumbuhan dikonsumsi ternak. Pada kasus khusus tanah yang ditumbuhi
dan produksi telur. Jika kandungan garam tinggi maka konsumsi bahan pakan defisiensi trace mineral yang menyebabkan
air juga akan meningkat. Sumber P dalam pakan adalah bungkil- kandungan trace mineral dalam bahan pakan rendah. Masing-
bungkilan, produk hewani (tepung tulang-daging), dan tepung masing mineral mikro dijelaskan sebagai berikut:
ikan.
Mangan (Mn)
Potasium (K) Mn diperlukan untuk aktivator enzim, dan trasfer posphat dan
Kalium (K) merupakan mineral intrasesuser yang berperan dalam decarboxilase, mencegah pesrosis, dan pertumbuhan
metabolisme karbohidrat dan protein, kesimbangan asam-basa, tulang.Kebutuhan Mn pada ayam broiler sebanyak 70mg/Kg
pengaturan tekanan osmose, dan kesimbangan air. Kekurangan pakan pada masal awal dan 100mg/kg ransum pada masa akhir.
mineral ini akan mengganggu aktifitas ternak dan peran mineral Sumber Mn adalah hijauan dan bahan konsntrat seperti jagung.
makro lainnya.
Didalam tubuh ternak Mn dijumpai pada hati, ginjal, pankreas, dan
Magnesium (Mg) pituatary, dan sedikit pada jantung, urat daging dan tulang. Pada
Magnesium merupakan bagian dari ruminansia Mn berfungsi sebagai sintesa karbohidrat,
jaringan tubuh dan cairan tubuh lainnya. Bahan pakan yang mucoplyssacharide, sistem ensim, misalnya pyruvate
mengandung Mg antara lain dedak gandum (Pollard), konsentrat carboxylase, arginine synthetase dll. Kebutuhan Mn pada
nabati sumber protein (Bungkil kedelai) dll. Pada ayam broiler ruminansia belum banyak diketahui tetapi kekurangan Mn
kebutuhan Mg sekitar 550mg per kg ransum. menyebabkan gejala klinis bentuk tulang dan postur yang
abnormal. Kelainan bentuk tulang antara lain kaki bagian bawah,
pembengkakan sendi, humerus yang relatif pendek, dan tulang
yang relatif rapuh. Defisiensi Mn juga dapat menggagu proses
Belerang (S) reproduksi ternak jantan dan betina. Pada ternak jantan
Sulfur merupakan bagian dari protein yang terdapat pada asam menyebabkan gangguan spermatogenesis, degenerasi testis, dan
amino cystine, cystein dan methionine. Disamping itu S juga ekididimus, dan berkurangnya hormon kelamin yang
terdapat pada vitamin biotin, thiamin dan polisakarida yang menyebabkan sterilitas. Pada ternak betina dapat terlihat ertrus
banyak mengandung sulfat. dan sebagian kecil dalam darah. yang tidak menentu (tidak ada), dan tidak terjadi konsepsi
Disamping sebgau materi pembangun S juga berfungsi pada (pembuahan) dan kalaupun terjadi pembuahan dapat
metabolisme protein, lemak dan karbohidrat, pembentukan darah, menyebabkan keguguran.
endokrin, keseimbangan asam basa.
Didaerah tropis yang banyak terdapat gunung berapi bisanya
Pakan alami biasanya sudah mencukupi kebutuhan ternak akan jarang terjadi kasus kekurangan Mn. Hal ini disebabkan Mn dalah
sulfur. Sumber S pada pakan ternak adalah hijauan dan jagung hijauan dan pakan konsentrat sudah cukup untuk kebutuhan
atau silase jagung. Namun dalam kasus dfisiensi S ternak ternak. Sumber Mn adalah hijauan, konsentrat dan premix
menunjukan gejala klinis penurunan nafsu makan, dan mineral buatan pabrik.
pertambahan berat badan, kelemahan umum, lakrimasi, sampai
dapat terjadi kematian. Sesuai dengan fungsinya maka defisiensi Copper (Cu)
S menyebabkan gangguan sintesis protein mikroba, gejala Copper berperan dalam enzim dan utilisasi besi dalam pigmentasi
kekurangan protein, penurunan kecernaan selulosa, dan kulit dan pembentukan hemoglobin. Beberapa enzim yang
penimbunan asam laktat yang terlihat dalam darah dan urin. membutuhkan copper antara lain ceruloplasmin, cytochrome,
Kadar S yang aman adalah 0,1-0,2% tergantung jenis makanan. oxidase, lusine oksidase, tryrosinase, plastocyanin, dan
baemocyanin. Penyerapan copper dipengaruhi oleh beberapa
Calsium (Ca) faktor yaitu: keasaman lambung, penggunaan calsium carbonat
Ca merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh. Mineral dan ferros sulfid akan menurunkan penyerapan Copper. Copper
ini dibutuhkan untuk pembentukan tulang, perkembangan gigi, yang tidak terserap akan dikeluarkan lagi melalui tinja (feces),
produksi air susu, telur, transmisi impuls syaraf, pemelihraraan pada kenyataannya dari copper yang dikonsumsi lebih dari 90%
eksitabilitas urat daging yang normal (bersama-sama dengan K disekresikan kembali oleh ternak.
dan Na), regulasi denyut jantung, gerakan urat daging, Kebutuhan copper pada ayam broiler sebesar 10 mg/kg ransum.
Sumber copper adalah pakan alami.
Kebutuhan Se pada sapi yang sedang tumbuh adalah 0,10 mg/kg Sumber vitamin A adalah hijauan segar, silase, atau hay, jagung
ransum kering, untuk sapi jantan dan induk yang sedang bunting kuning, dan vitamin sintetis (asetat sintetis). Minyak hati
0,5-0,10 mg/kg ransum kering. Kekurangan Se menyebabkan merupakan sumber vitmin A yang terbaik tetapi jarang digunakan
daging sapi berwarna putih, gangguan jantung, dan paralisis. pada peternakan.
Kelebihan Se menyebabkan keracunan dengan gejala bulu ekor
rontok, hilangnya nafsu makan, kuku coplok, dan bisa mati karena Vitamin D ( Ergocalciferol)
kelaparan, haus dan gangguan pernafasan.
Vitamin C
Vitamin C secara kimiawi dikenal dengan L asam askorbat. Peran
vitamin C adalah pada mekanisme oksidasi dan reduksi di dalam
sel-sel hidup. Fungsi lain dari vitamin C adalah mengurangi
tekanan pada iklim tropis. Beberapa hasil penelitian penambahan
vitamin C pada ransum ayam dapat menurunkan kematian dan
mengurang gejala tekanan perubahan iklim. Pada ternak unggas
dapat mensintesis sendiri kebutuhan vitamin C. sedang pada
ruminansia vitamin C disintesa dalam rumen ternak.
3.3.6. Air
Komponen Jaringan
Air bebas yang terikat dalam jaringan daging merupakan contoh
yang baik. Perubahan keduanya (air bebas dan terikat) dapat
mengubah aktifitas enzim yang selanjutnya berpengaruh pada
tingkat pertumbuhan urat daging.jumlah air yang diikat
dipengaruhi oleh fase perkembangan jaringan urat daging. Sapi
yang tua kapasitas mengikat air lebih tinggi disbanding sapi yang
lebih muda.
Media Fisik
Air berfunsi sebagai pengantar zat makanan dari saluran
pencernaan kedalan jaringan tertentu untuk sintesis komponen
tertentu guna pertumbuhan atau hidup poko sel tertentu.
Bahan pakan dari hewan teridiri dari tepung ikan, tepung darah,
No Vit Ternak Unggas tepung daging-tulang, tepung tulang, tepung bulu, sisa rumah
1. A Pertumbuhan lambat, keluar cairan potong tepung kerang, dll.
seperti keju pada ujung mata dan
ujung lubang hidung, bulu kusam, 3.4.4. Bahan Pakan Non Konvensional
dan agak membotak, daya tahan
terhadap penyakit menurun pada Pada bahan pakan yang digunakan untuk menyusun ransum, hal
masa musim yang sangat buruk yang harus dipertimbangankan adalah asam amino methionin dan
2. D Penyakit riketsia, rakitis lisine. Jika kedua asam amino ini kurang maka akan
Kombinasi dengan kekurangan Ca ditambahkan asam amino murni yaitu asam amino methionin,
dan P menyebabkan osteomalasi lysine. Disamping itu juga dibuat bahan vitamin buatan dan
(dekalsifikasi tulang) mineral yang sering dikenal dengan premix mineral. Untuk ternak
unggas kadang-kadang diberi bahan antibiotik dengan dosis
3. Gangguan reproduksi (kesuburan), tertentu untuk membantu pertumbuhan ayam .
E
gila ayam
4. Jika terjadi luka, pendarahan sulit 3.5. Klasifikasi Sumber Bahan Pakan
K
membeku
5. B1 Polineuritis, kepala ayam tertarik Bahan pakan diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yaitu:
keatas menengadah seperti tertarik sebagai sumber protein, sumber energi, mineral dan vitamin.
tali, dan pertumbuhan lambat Pengelompokan tersebur digunakan untuk menyusun ransum
6. B2 Penyakit curled toe paralysis dengan harga termurah (Least cost formula). Faktor utama yang
dengan gejala ayam berjalan dengan harus diperhatikan dalam pemilihan bahan pakan adalah
dengkul (persendian kaki), kaki kandungan nutrisi bahan, tingkat kecernaan, ketersediaan,
menjulur kedepan atau belakang, kontinuitas dan harga.
berdiri tidak tegak bahkan tidak bisa
berjalan. 3.5.1. Sumber Protein
7. Niacin Pertumbuhan terganggu
Bahan pakan yang dikategorikan sebagai sumber protein adalah
8. B6 Pertumbuhan terganggu bahan pakan yang kandungan proteinnya lebih tinggi dari yang
9. biotin Pertumbuhan terganggu dibutuhkan pada formula ransum. Misalnya pada ransum ayam
10. Asam folat Pertumbuhan terganggu broiler kandungan proteinnya 22%, maka bahan pakan dengan
kandungan protein lebih dari 22%, dikategorikan menjadi bahan
11. B12 Pertumbuhan terganggu pakan sumber protein.
12. Kolin Sistem syaraf terganggu
Sumber protein dan asam amino bisa dri bahan asal tanaman
13. C Stress (nabati) dan bahan asal hewan (hewani). Bahan asal nabati relatif
lebih murab dari hewani, namun komposisinya terutama asam
Jenis Makanan amino lebih rendah dari hewani. Pada saat ini sudah ada asam
Pakan dengan kandngan air sedikit, akan meningkatkan amino tunggas seperti Methionin, Lysine dan tryptophan. Pada
kondusmsi air. Kandungan air pakan dipengruhi oleh kadar air fromulasi ransum dapat ditambahkan asam amino tunggal
dari bahan pakan penyusunnya. tersebut untuk menyeimbangkan komposisi yang kita kehendaki.
Masing-masing kelompok bahan diuraikan sebagai berikut:
3.3.6.3. Pengeluaran Air
Pengeluaran air pada unggas melalui panting (pernafasan mulut) 3.5.1.1. Sumber Protein Asal Nabati
dan faecesn yang bercampur urin, hal ini karena ayam tidak
memiliki kelenjar keringat. Pada udara panas dapat mudah Bungkil Kedelai
diamati ayam akan lebih banyak panting dari pada udara sejuk. Bungkil kedelai merupakan sumber protein utama pada ransum
ternak unggas. Bahan ini diimpor dari berbagai negara; India,
3.3.6.4. Defisiensi Air Amerika dll. Sebenarnya bahan ini adalah hasil limbah dari
kedelai yang diambil minyaknya untuk keperluan manusia.
Tubuh tidak mempunyai mekanisme untuk menyimpan air seperti Setelah diambil minyaknya dan dikeringkan maka konsentrasi
halnya lemak depo dan sejenisnya. Kehilangan air akan terjadi kandungan protein kasarnya menjadi meningkat sampai 40-50%.
secara terus menerus sehingga harus diimbangi dengan Pada kedelai utuh kandungan minyaknya tinggi dan mengandung
konsumsi air minum. Defisiensi air akan menyebabkan konsumsi antitripsin yaitu senyawa yang menghalangi penyerapan tripsin,
pakan menurun. Pada suhu 40*C ternak menunjukan gejala sehingga kalau akan digunakan harus disangrai terlebih dahulu.
stress misalnya minum, penguapan, volume urin, dan tingkat Namun penggunaan kedelai secara utuh jarang dilakukan karena
respirasi diperbanyak. Jika tidak tersedia jumlah air minum yang berkompetisi dengan manusia. Kandungan energi bungkil kedelai
cukup maka bobot badan akan menurun drastis dan tanda-tanda juga tinggi yaitu 2.240 kkal/kg. Penggunaan bungkil kedelai
dehidrasi. Karena banyak faktor yang mempengaruhi tingkat dibatasi antara 15% -35% dari total ransum, hal ini karena ada
konsumsi air minum maka disarankan untuk memberi minum substitusi bahan lain. Penggunaan bungkil kedelai sebagai protein
secara adlibitum (tidak terbatas) kepada ternak. harus dilihat dari harga protein perunitnya, bukan dari harga per
kg bahannya.
3.4. Bahan Makanan
Misal :
Bahan pakan yang digunakan berasal dari tumbuh-tumbuhan, bungkil kedelai per kg 6000, kadar protein 45%, maka yang
sisa proses produksi, hewan dan bahan pakan non konvensional. dipetimbangkan harga perunit PK (protein Kasar) nya yaitu
Rp6.000 /45 = Rp 133.
3.4.1. Tumbuh- tumbuhan Tepung ikan per kg7500, kandungan protein 65%, maka
harga persatuan protein kasar adalah Rp7.500/65 =
Bahan pakan dari tumbuh-tumbuhan terdiri dari jagung kuning. Rp115
Jagung putih, kedelai, rumput muda, daun turi muda, dn ubi kayu.
Dalam penggunaan baha pakan diusahakan tidak berkompetisi Dari dua contoh diatas maka kita akan menggunakan tepung ikan
dengan konsumsi manusia. Misal : beras tidak digunakan untuk sampai batas maksimal baru menggunakan bungkil kedelai. Jadi
pakan ternak karena dikonsumsi oleh manusia. yang kita perhitungkan bukan harga per kg-nya tetapi harga
persatuan proteinnya. Tepung ikan walaupun harga per kg lebih
3.4.2. Sisa Proses Produksi mahal tetapi harga perunit proteinnya lebih murah.
Sisa proses produksi hasil pertanian juga bisa digunakan untuk Bungkil Kacang Tanah
bahan pakan. Bahan tersebut terdiri dari dedak, bungkil kelapa, Kandungan protein bungkil kacang tanah berkisar 24-47%,
bekatul, bungkil sawit, ampas tahu, bungkil kedelai dll. sedang kandungan energi metabolismenya (ME) antara 2.210 sd
2376 Kkal/kg. Kandungan serat kasarnya (SK) sekitar 11-19%,
sehingga membatasi penggunaanya sampai 10%. Kelemahan
dari bungkil kacang adalah rendahnya kandungan asam amino,
dan kadar minyaknya masih tinggi sehingga bahan mudah tengik
Bahan Aditif Pengganti Antibiotik Dari hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan
Konsep pakan ternak berdasarkan kualitas semata (kebutuhan minyak esensial dalam pakan ternak dapat memperbaiki
energi dan protein ternak) mulai ditinjau ulang oleh nutritionist performance ternak melalui meningkatnya nafsu makan ternak,
akhir-akhir ini. Tuntutan konsumen akan produk ternak yang meningginya produksi enzim-enzim pencernaan serta stimulasi
sehat, aman dan terbebas dari residu berbahaya telah mengajak antiseptik dan antioksidan dari minyak atsiri tersebut. Indonesia
ilmuan untuk mencari alternatif sumber-sumber pakan baru merupakan negara yang sangat kaya akan keaneka ragaman
sekaligus zat aditif yang aman. “Feed quality for food safety“ sumber daya alam hayati. Hal ini menjadi suatu tantangan
merupakan slogan yang acap di dengungkan dimana-mana pada sekaligus harapan bagi ilmuan untuk menggali berbagai potensi
masyarakat Eropa termasuk Jerman. Produk pertanian dan yang tersedia untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan
peternakan alami tanpa menggunakan secuilpun bahan kimia kemakmuran rakyat.
dalam bahasa Jerman dikenal “okologische produkte” mulai
mempunyai pasar tersendiri. Konsumen rela membayar dengan Enzim
biaya berlipat demi mendapat makanan yang sehat, aman dan Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai
terbebas dari residu kimia. katalisator untuk mempercepat reaksi pemecahan senyawa-
Kerja keras ilmuan dalam usaha menemukan zat aditif pengganti senyawa yang komplek menjadi sederhana. Saat ini telah
antibiotik telah membuahkan hasil yang tidak begitu terindentifikasi lebih kurang 3000 enzim. Walaupun dalam tubuh
mengecewakan. Beberapa alternatif zat aditif pengganti antibiotik makhluk hidup enzim dapat diproduksi sendiri sesuai dengan
telah ditawarkan bagi peternak untuk memicu produksi dan kebutuhan, penambahan enzim pada ransum kadang kala masih
reproduksi seperti pro- dan prebiotik, asam-asam organik, minyak dibutuhkan. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti antinutrisi
esensial (essential oil) dan berbagai jenis enzim. Senyawa- faktor pada bahan pakan (lekctins dan trypsin inhibitor),
senyawa aditif tersebut terbukti mampu meningkatkan produksi rendahnya efesiensi kecernaan bahan pakan, dan ketidak
ternak tampa mempunyai efek samping bagi ternak dan tersediaan enzim tertentu dalam tubuh ternak. Xylanase dan ß-
konsumen yang mengkonsumsinya. glucanase adalah contoh-contoh enzym yang digunakan pada
ternak monogastrik untuk meningkatkan daya cerna ternak.
Sebenarnya pelarangan penggunaan antibiotik dalam pakan Rendahnya kemampuan ternak muda untuk mencerna protein
ternak bukan merupakan hal yang baru bagi sebagian negara pada kacang kedele (glycin dan ß-conglycin) dapat diatasi dengan
Eropa. Jauh hari sebelumnya beberapa negara tertentu telah penambahan enzim protease.
membatasi penggunaan zat aditif tersebut dalam pakan ternak
seperti di Swedia tahun 1986, Denmark tahun 1995, Jerman Phytase sebagai enzim yang mampu meningkatkan penyerapan
tahun 1996 dan Swiss tahun 1999. Akan tetapi pelarangan posphor mendapat perhatian cukup besar para peneliti saat ini.
tersebut tidak menyeluruh hanya terbatas pada jenis antibiotik Bahan-bahan basal pakan yang kaya karbohidrat seperti gandum,
Yang tidak kalah penting dalam membangun kandang ternak Sirkulasi udara kandang perlu dirancang dengan baik agar udara
adalah kandang tersebut harus sesuai dengan kondisi alam yang dapat berganti. Ayam akan menghasilkan panas, gas CO2 dan
ada. Kandang yang dibangun sebaiknya harus sesuai dengan Amoniak, jika gas tersebut tidak terganti dengan yang segar akan
jenis dan karakteristik ternaknya. menurnkan produksi ayam. Untuk meningkatkan sirkulai dapat
dibuat kandang yang tinggi (4 m), dinding terbuka atau kawat ram
Kandang dan peralatannya mempunyai dwi fungsi, yaitu selain dan atap monitor atau susun.
merupakan tempat tinggal bagi ternak, juga merupakan tempat
bekerja bagi petani peternak dalam melayani kebutuhan sehari- 4.3.3. Sinar Matahari
hari untuk ternak tersebut.
Arah kandang sebaiknya menghadap barat timur. Ayam
4.1. Kebutuhan Kandang memerlukan sinar matahari untuk menunjang kesehatan badan.
Walaupun sekarang sudah banyak vitamin sintetis, sinar matahari
Salah satu hambatan yang paling besar dalam usaha peternakan juga diperlukan untuk menjaga kekeringan kandang.
yang berskala industri atau berskala besar adalah penyedian
kandang. Dalam penyedian kandang untuk ternak akan selalu 4.3.4. Tanah
berkaitan dengan masalah tempat. Dimana kandang akan
dibangun tentunya juga memerlukan areal yang lebih luas. Hal ini Lokasi kandang sebaiknya di tanah yang datar. Tanah yang
tidaklah mengherankan, kalau sering dijumpai lokasi atau tempat berbukit akan mengganggu sirkulasi udara.
bangunan kandang terletak jauh dari keramaian kota dan mencari
areal lahan yang luas dan harganya relatif murah. Dengan 4.3.5. Lokasi
harapan agar dalam usaha peternakan tersebut dapat
mendatangkan keuntungan yang maksimal. Lokasi kandang harus jauh dari masyarakat dan peternakan ayam
lainnya. Hal ini dimasudkan untuk mengurangi resiko penyakit
Sebelum melangkah lebih jauh, dalam menentukan kandang perlu atau tertular dari peternakan ayam lainnya. Kandang yang dekat
kiranya direncanakan terlebih dahulu dengan matang jenis ayam penduduk akan menyebabkan polusi bau dan manusia juga bisa
apa yang akan diusahakan. Apakah ayam petelur atau pedaging. membawa bibit penyakit.
Perusahaan peternakan yang bergerak dalam bidang usaha 4.3.6. Tata Letak
pembibitan ternak atau usaha dengan tujuan akhir untuk
menghasilkan DOC, pada umumnya kebutuhan kandang yang Tata letak kandang dalam suatu farm (usaha ayam) harus
diperlukan lokasi lebih jauh dari usaha unggas lainnya. Hal ini disusun dengan baik sehingga memudahkan operasional kegiatan
bertujuan untuk mengurangi resiko penyakit. budidaya. Lokasi kandang gudang dan jalan harus diperhitungkan
agar pengangkutan pakan dan ayam bisa efisien.
Kebutuhan kandang masing-masing ternak harus di rencanakan
dengan cermat, berapa skala usahanya, jenis ayam strain apa, 5. Cara Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit
lama usaha berapa bulan atau berapa tahun dan target akhir yang
akan dicapai seperti apa dan lain sebagainya. Ternak perlu dijaga kesehatannya agar dapat berproduksi dengan
baik. Prinsip mencegah penyakit lebih baik mengobati ternak
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka kebutuhan harus dipegang kuat oleh peternak. Kesehatan ternak harus terus
kandang masing-masing ternak akan dapat dihitung dan dijaga. Menngapa, karena jika ternak sehat akan memberikan
direncanakan dalam pembangunannya. Didalam pelaksanaan produksi daging dan telur dengan baik, sehingga menguntungkan
pembangunan kandang bisa berdasarkan prioritasnya. peternak. Jika ternak sakit disamping produksi menurun, pada
kasus tertentu yang menyebabkan ternak banyak mati akan
Suatu penyakit dapat terjadi karena penyakit endogen, eksogen 5.2.2. Penyakit Infeksi Bakterial
dan malnutrisi. Masing-masing dijelaskan sbb :
Penyakit infeksi bakterial adalah jenis penyakit yang disebabkan
5.1.1. Faktor dari Dalam atau Disebut Inernal Origin adanya infeksi dari bakteri. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri
(Endogen). ini sebenarnya mudah disembuhkan dengan antibiotika dan tidak
akan berlanjut tetapi kadang-kadang akibat dari terkontaminasi
Penyakit yang disebabkan faktor dari dalam biasanya disebut dengan penyakit lain atau dengan penyakit virus akan
penyakit intrinsik. Penyakit yang termasuk dalam kategori jenis ini menyebabkan semakin parah. Beberapa penyakit yang
misalnya gangguan metabolisme, gangguan hormonal, disebabkan oleh bakteri seperti penyakit, Salmonellosis,
degenerasi alat tubuh karena usia lanjut (senilitas) dan Tuberkulosis.
neoplasma.
5.2.3. Penyakit Infeksi Protozoa
5.1.2. Faktor dari Luar atau Disebut External Origin
(Eksogen) Penyakit yang termasuk dalam kelompok jenis infeksi protozoa
adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari protozoa.
Penyakit yang disebabkan oleh faktor luar ini dapat dibedakan lagi Penyakit asal protozoa ini dapat terjadi karena kelemahan dalam
menjadi dua yaitu: pemeliharaan. Apabila pemeliharaan dilakukan dengan baik dan
benar maka sebenarnya munculnya penyakit ini dapat dicegah.
5.1.2.1. Penyebab Tidak Hidup
Jenis penyakit protozoa yang sering menyerang pada ternak
Penyakit yang disebabkan oleh agen yang tidak hidup , seperti unggas, diantaranya penyakit berak darah (Coccidiosis),
trauma, panas, dingin, keracunan zat kimia dan defisiensi zat
pakan. Penyakit yang disebabkan oleh faktor yang tidak hidup 5.2.4. Penyakit Infeksi Parasit Dalam (Cacing)
pada umumnya termasuk dalam golongan penyakit yang non
infeksi. Penyakit parasit sebenarnya tidak menyebabkan kematian, baik
itu oleh parasit dalam maupun parasit luar, tetapi penyakit yang
5.1.2.2. Penyebab Hidup disebabkan oleh parasit sangat merugikan ternak yang terserang.
Penyakit ini akan menyita gizi yang diperoleh ternak tersebut dan
Agen hidup misalnya bakteri, virus, protozoa dan jamur/kapang. akan menimbulkan kegelisahan.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh agen hidup dimasukkan
dalam kelompok penyakit-penyakit infeksi. Suatu penyakit, pada Contoh penyakit asal parasit dalam adalah cacing. Berbagai
umumnya disebabkan oleh suatu infeksi atau gangguan lainnya macam cacing dan berbagai macam tempat hidupnya ada di
akibat dari adanya aktivitas suatu mikro organisme tertentu atau dalam tubuh ternak ruminansia. Beberapa penyakit yang
dapat juga adanya gangguan akibat dari racun atau kekurangan disebabkan oleh cacing yang umum terjadi pada ruminansia,
suatu bahan tertentu. Infeksi adalah suatu proses dimana seperti penyakit penyakit cacing hati, cacing gelang dan cacing
mikroorganisme masuk kedalam tubuh dan menyebabkan lambung.
gangguan dari salah satu fungsi faal alat tubuh. Suatu infeksi
biasanya diikuti dengan masa inkubasi. Masa inkubasi adalah 5.2.5. Penyakit yang Disebabkan oleh Parasit Luar
waktu sejak masuknya jasad renik ke dalam tubuh sampai (Ektoparasit)
timbulnya gejala penyakit. Hal-hal yang dapat menyebabkan
ternak menjadi sakit diantaranya : Ektoparasit adalah binatang yang hidupnya pada bagian luar
pemberian jumlah makanan yang kurang tubuh ternak, baik untuk mencari makanan atau untuk tinggal
makanan yang kurang bermutu (kualitas nilai gizinya rendah) menetap. Seperti juga halnya penyakit yang disebabkan oleh
kandang yang kurang memenuhi syarat kesehatan parasit dalam, penyakit oleh parasit luar sebenarnya dapat
kebersihan kandang yang kurang terjaga dengan mudah dicegah dan seharusnya tidak perlu terjadi.
Pemeliharaan yang jorok, akan mudah terserang penyakit ini.
Faktor pendukung terjangkitnya penyakit dapat disebabkan Pada umumnya cara hidup parasit luar ini akan menimbulkan
karena perubahan kelembaban dan temperatur lingkungan yang kerugian pada ternak yang ditumpanginya.
sangat fluktuatif, perubahan musim (misalnya dari musim hujan Kerugian yang ditimbulkan oleh ektoparasit antara lain:
kemusim kemarau atau sebaliknya) yang semuanya dapat Menimbulkan anemia karena ektoparasit mengisap darah ternak
menurunkan kondisi kesehatan ternak sehingga memberi Ektoparasit berperan sebagai vektor yang dapat menularkan
kesempatan pada bibit penyakit untuk menyerang ternaknya. penyakit hewan menular yang disebabkan oleh kuman dan
kebersihan kandang, penyakit yang diturunkan dari induknya dan parasit darah.
kualitas ransum yang diberikan, juga termasuk pada faktor Menimbulkan kegatalan, sehingga ternak menjadi tidak tenteram.
pendukung tersebut. Menimbulkan luka pada kulit dan
Menurunkan produksi
Pada dasarnya penyakit ternak dapat dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu Penyakit menular dan Penyakit tidak menular 5.3. Penyakit Tidak Menular
5.2. Penyakit Menular Berdasarkan penyebabnya, maka penyakit tidak menular dapat
dibedakan menjadi :
Penyakit menular merupakan penyakit yang cukup berbahaya dan Penyakit yang tidak menular karena infeksi, sebagai contoh
sangat merugikan dengan alasan bahwa penyakit ini dapat penyakit bronkhitis, pneumonia.
menyerang baik pada ternak lain, sekelompok ternak dan bahkan Penyakit yang tidak menular karena gangguan metabolisme,
dapat menjalar ke daerah lain apabila tidak dengan segera contohnya, anemia dan avitaminosis
diambil tindakan pemberantasannya. Penyakit tidak menular karena keracunan, contohnya
keracunan HCN, ke racunan Pb (timah hitam), keracunan
Termasuk dalam jenis penyakit yang menular adalah penyakit- pestisida, batulisme dan keracunan arsen
penyakit karena infeksi yaitu :
penyakit infeksi viral 5.4. Gangguan Penyakit
penyakit infeksi bakterial
penyakit infeksi oleh protozoa 5.4.1. Gangguan Penyakit pada Sistim Pencernaan
penyakit infeksi oleh parasit dalam (cacing); dan
penyakit infeksi oleh parasit Proses pencernaan makanan pada hewan meliputi proses
pengambilan pakan, pencernaan yang berlangsung di mulut dan
5.2.1. Penyakit Infeksi Viral di lambung dan penyerapan serta pembuangan sisa-sisa yang
tidak berguna lagi bagi tubuh. Pencernaan didalam mulut
Penyakit infeksi viral adalah suatu penyakit yang disebabkan dilakukan dengan jalan pengunyahan, pemberian air liur dan
adanya suatu infeksi dari salah satu jenis virus. Penyakit asal penelanan.
virus sering terjadi pada peternakan yang tatalaksana nya tidak
baik. Penyakit asal virus pada umumnya tidak ada obatnya, tetapi
Tujuan vaksinasi tidak hanya mengebalkan ternak yang 5.5.8. Lingkungan yang Bersih
bersangkutan, tetapi juga mengebalkan anak-anaknya yang baru
lahir secara pasif. Vaksinasi selain bertujuan untuk pencegahan, Jika ternak akan ditempatkan pada kandang yang pernah
dapat juga digunakan untuk tujuan pengobatan atau terapi. digunakan maka perlu dilakukan:
pembersihan dan sterilkan kandang dan peralatan kandang
Vaksinasi akan merangsang mekanisme pertahanan tubuh untuk serta pengistirahatkan kandang
menghasilkan antibodi sampai suatu ketika dapat digunakan pembersihan lingkungan kandang termasuk rumput liar harus
melawan serangan penyakit. Untuk kepentingan keselamatan dipotong, serta air yang menggenang di sekitar kandang
terhadap resiko timbulnya penyakit, dapat menggunakan virus harus dihilangkan.
yang telah dimatikan.
5.5.9. Menghindarkan Stres
Tindakan vaksinasi merupakan salah satu usaha agar hewan
yang divaksinasi memiliki daya kebal sehingga terlindung dari Stres adalah tekanan jiwa yang menimpa ternak akibat pengaruh
serangan penyakit. Kebal atau imun adalah suatu keadaan lingkungan yang buruk. Pengaruh lingkungan itu berupa:
dimana tubuh tahan atau kebal terhadap serangan penyakit. Ada suhu udara yang tidak stabil (terlalu panas/ terlalu dingin).
dua macam kekebalan dilihat dari cara terbentuknya yaitu : kepadatan ternak yang terlampau tinggi.
kekebalan aktif yaitu kekebalan yang diperoleh secara aktif kelembaban didalam kandang yang meningkat.
oleh tubuh yang dihasilkan oleh pabrik antibodi akibat akibat bunyi-bunyian keras yang mengagetkan.
rangsangan vaksin dan masa kekebalan berlangsung lama pindah kandang.
sesuai dengan jenis vaksinnya. Kekebalan aktif di golongkan
menjadi kekebalan buatan yang diperoleh akibat dari Hal-hal tersebut diatas dengan demikian sedapat mungkin
vaksinasi dan kekebalan aktif alamiah yang di peroleh akibat menghindarkan stress. Stres dapat mengganggu pertumbuhan
sembuh dari penyakit menular tertentu. ternak karena dengan stres hidup ternak jadi tidak nyaman, nafsu
kekebalan pasif adalah suatu kekebalan yang diperoleh makan terganggu, metabolisme makanan akan terganggu
secara pasif/ diturunkan dari induk atau dari virus lapangan, sehingga hasil akhir yang diharapkan tidak tercapai.
sehingga kekebalan yang ada tidak homogen/seragam.
5.5.10. Isolasi Ternak
Kekebalan individu ternak sangat ditentukan oleh faktor-faktor :
Jenis dan Mutu Vaksin Isolasi terhadap ternak adalah suatu usaha untuk mengisolasi
Telah diterangkan di atas bahwa ada dua macam vaksin yaitu atau memisahkan ternak yang sedang sakit atau mengalami
vaksin hidup dan vaksin mati. Vaksin hidup akan menimbulkan kelainan dari ternak yang sehat dan normal. Ternak yang sakit
kekebalan yang lebih sempurna dari pada vaksin mati. Mutu suatu dipisahkan dan dikandangkan dalam suatu kandang khusus yang
jenis vaksin akan dipengaruhi oleh : disebut kandang karantina.
bibit jasad renik yang dipergunakan
jenis media pem biakan 5.5.11. Program Kontrol Parasit
metode pengem bangbiakan
masa antige Program kontrol parasit merupakan upaya pencegahan
cara inaktifikasi dan adjuvan berjangkitnya serangan penyakit, baik parasit eksternal seperti
pencegahan berkembangnya serangga dan kutu di dalam
Penanganan Vaksin kandang dan sekitarnya maupun parasit internal yang bertujuan
Setiap vaksin akan mengalami proses penurunan kekuatan atau mencegah masuknya parasit ke dalam tubuh misalnya cacing.
mempunyai waktu kedaluwarsa dan mempunyai persyaratan
tertentu seperti : Secara praktis, kontrol parasit dilakukan dengan cara :
vaksin virus sebaiknya disimpan dalam suhu -80 C pembuangan kotoran secara teratur untuk mencegah
berkembang biaknya larva.
Usaha peternakan ayam petelur hendaknya memiliki bangunan Pakan yang digunakan harus cukup dan sehat, serta
yang sesuai dengan kegiatannya, yaitu: berkualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
dalam SNI 01-3927-1995 dan SNI 01-3929-1995 (dijelaskan
6.1.2.4.1. Jenis Bangunan dalam bab tersendiri), serta berasal dari pabrik pakan yang
kandang anak ayam serta kandang pembesarannya; sudah memiliki izin.
gudang penyimpanan ransum pakan ayam, gudang peralatan Sediaan biologi, sediaan parmacetik, sediaan premix, dan
dan tempat penyimpanan obat-obatan serta tempat sediaan obat alami dapat digunakan pada usaha budidaya
penyimpanan telur; ternak ayam petelur dan telah mendapat nomor pendaftaran
kandang isolasi ayam sakit;
bak dan saluran pembuangan limbah; 6.1.2.8. Obat Hewan
bangunan kantor untuk urusan administrasi
Obat-obat, bahan kimia, hormon dan bahan biologik untuk ternak
6.1.2.4.2. Kontruksi Bangunan ayam petelur yang digunakan adalah yang sudah terdaftar.
Penggunaan obat hewan harus sesuai dengan ketentuan
dapat memenuhi daya tampung untuk menjamin masuknya yang berlaku.
udara segar dengan leluasa kedalam kandang dan keluarnya
udara kotor/berdebu secara bebas dari kandang serta dapat 6.1.2.9. Tenaga Kerja
dicapai suhu optimal 26,5 0C dengan kelembaban maksimum
90%; Tenaga kerja yang diperkerjakan hendaknya berbadan sehat;
memiliki saluran pembuangan limbah; Mendapat pelatihan teknis produksi, kesehatan hewan dan
terbuat dari bahan yang ekonomis kuat namun dapat lain-lainnya;
menjamin kemudahan pemeliharaan, pembersihan dan Setiap usaha peternakan ayam petelur hendaknya
desinfeksi kandang. Konstruksi bangunan gudang menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan
penyimpanan pakan harus dibuat agar pakan tetap sehat, dibidang ketenaga-kerjaan.
tidak rusak, dan hygienis;
bahan dan kontruksi kandang menjamin ternak terhindar dari 6.1.3. Proses Produksi
kecelakaan dan kerusakan fisik. 6.1.3.1. Pemilihan Bibit
6.1.2.4.3. Tata Letak Bangunan Pemilihan bibit dilakukan pada saat pembelian anak ayam umur
sehari (DOC). Bibit anak ayam ras niaga tipe petelur harus
Penataan letak bangunan kandang dan bukan kandang didalam berasal dari pembibitan ayam ras bibit tipe petelur yang sesuai
lokasi usaha peternakan ayam petelur hendaknya memperhatikan dengan standar persyaratan mutu SNI 01.4868.21998 sebagai
halhal sebagai berikut: berikut:
ruang kantor dan tempat tinggal karyawan/ pengelola usaha Berat kuri/DOC per ekor minimal 33 gram;
peternakan harus terpisah dari perkandangan dan dibatasi Kondisi fisik sehat, kaki normal, dan dapat berdiri tegak
dengan pagar rapat; tampak segar dan aktif, tidak dehidrasi, tidak ada kelainan
kandang untuk anak ayam dan kandang induk untuk bertelur bentuk dan tidak cacat fisik;
harus terpisah satu sama lain; Warna bulu seragam sesuai dengan warna galur(strain) dan
jarak antara tiap-tiap kandang minimal 1 kali lebar kandang kondisi bulu kering dan mengembang;
dihitung dari tepi atap kandang Jaminan kematian DOC pada saat penerimaan maksimal 2%
jarak terdekat antara kandang dengan bangunan lain bukan dari jumlah anak ayam yang dibeli.
kandang minimal 25 m;
bangunan-bangunan kandang, kandang isolasi, dan 6.1.3.2. Kandang
bangunan lainnya harus ditata supaya aliran air, saluran
pembuangan limbah , udara dan penghantar lain tidak Persyaratan teknis lokasi pembuatan kandang adalah:
menimbulkan pencemaran penyakit. Harus memperhatikan tata letak kandang, drainase dan
sistem pertukaran udara, cukup mendapat sinar matahari,
6.1.2.5. Alat dan Mesin Peternakan bersih dan kuat.
Memperhatikan sarana transportasi dan dekat dengan
Usaha peternakan ayam petelur hendaknya memiliki sejumlah sumber pakan.
peralatan pemeliharaan sesuai dengan kapasitas/jumlah ayam Ukuran kandang seperti tabel dibawah ini
yang dipelihara, mudah digunakan dan dibersihkan serta tidak
mudah berkarat seperti : 6.1.3.3. Peralatan Kandang yang harus ada :
Induk Buatan (brooder)
Tempat pakan (feeder) untuk berbagai jenis umur tempat makan dan minum dibuat dari bahan yang tidak
Tempat Minum (drinker) untuk berbagai jenis umur mudah berkarat seperti bambu , paralon, plastik atau bahan
Alat penghapus hama lainnya, dan sesuai dengan umur ayam , baik ukuran maupun
Alat penerangan bentuknya. Penempatannya dibuat secara praktis, mudah
Alat pembersih kandang terjangkau ternak, mudah dipindahkan, mudah diganti atau
ditambah isinya, dan mudah dibersihkan.
Peralatan kesehatan hewan
alat pembersih kandang harus lengkap.Alat pembersih dari
Timbangan
kandang isolasi tidak boleh digunakan pada kandang lain.
Alat pencampur bahan baku pakan (mixer)
Lembar Pengayaan
No Jumlah ayam (Ekor) Umur/periode Luas kandang (M2) Panjang (M) lebar (M)
1 100-500 Starter 34,97 7 5
Grower 60,24 10,04 6
Layer finish 70,56 10,08 7
2 500-1000 Starter 69,98 11,66 6
Grower 120,48 15,06 8
Layer
161,29 20,16 8
3 1000-1500 Starter 104,90 13,11 8
Grower
180,72 22,59 8
Layer
241,94 30,24 8
4 1500-2000 Starter 174,88 21,85 8
Grower
301,20 37,65 8
Layer
403,23 50,40 8
5 200-2500 Starter 349,65 43,71 8
2500-5000 Grower
602,41 60,24 10
Layer
806,50 80,65 10
6.1.3.4. Pakan SNI 01-3927-1995 untuk ransum anak ayam ras petelur
(layer-starter);
Pakan yang diberikan harus sesuai jumlah dan mutunya dengan SNI 01-3928-1995 untuk ransum dara ayam ras petelur
umur dan periode pertumbuhan ayam. Bahan baku pakan boleh (layer-grower);
menggunakan bahan-bahan lokal atau impor. Mutu ransum pakan SNI 01-3927-1995 untuk ransum anak ayam ras petelur
harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam SNI (layer);
sebagaimana terlihat pada tabel 2 :
6.1.3.6.3. Pengepakan Telur Siap Angkut. Setiap usaha peternakan ayam petelur wajib membuat
laporan tertulis secara berkala (semester dan tahunan)
Sebelum telur dimasukkan ke dalam alat tranportasi khusus, kepada instansi yang berwenang.
sebaiknya telur dikemas dalam wadah atau kemasan khusus Setiap usaha peternakan ayam petelur membuat laporan baik
untuk telur, untuk melindungi telur dari pengaruh buruk pada saat teknis maupun administrasi secara berkala (semester dan
pengangkutan. tahunan) untuk keperluan pengawasan intern, sehingga
apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dapat
6.1.4. Pelestarian Lingkungan mengadakan perbaikan/ perubahan berdasarkan laporan
yang ada.
6.1.4.1. Rencana Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Ruang lingkup Pedoman Budidaya Ternak Ayam Pedaging Yang 6.2.2. Sarana
Baik ini meliputi sarana, proses produksi, pelestarian lingkungan
dan pengawasan. Sarana yang dimaksud terdiri dari lokasi, lahan, penyediaan air,
alat penerang, bangunan, alat mesin peternakan, bibit, pakan
6.2.1.4. Pengertian obat dan tenaga kerja. Masing-masing diuraikan sebagai berikut:
Dalam pedoman Budidaya Ternak Ayam Pedaging yang Baik ini, 6.2.2.1. Lokasi
yang dimaksud dengan:
Budidaya Ternak adalah semua kegiatan proses produksi Lokasi usaha peternakan ayam pedaging harus memenuhi
yang dilakukan untuk memproduksi hasil-hasil ternak sesuai ketentuan sebagai berikut : Tidak bertentangan dengan Rencana
dengan tujuannya. Tata Ruang (RUTR) dan Rencana Detail Tata Ruang Daerah
Ayam Starter adalah anak ayam yang berumur sejak mulai (RDTRD) yang bersangkutan, Ketinggian lokasi terhadap wilayah
menetas sampai umur 4 minggu. sekitarnya harus memperhatikan lingkungan dan tofografi,
Ayam Finisher adalah anak ayam pedaging yang berumur sehingga kotoran dan limbah yang dihasilkan tidak mencemari
lebih dari 4 minggu sampai dengan umur siap potong. lingkungan.
Pelingkar (Chick Guard) adalah alat yang digunakan untuk
mengurung anak-anak ayam pada fase permulaan (0-10 hari) 6.2.2.2. Lahan
agar selalu berada di sekeliling alat pemanas.
Indukan (brooder) adalah alat pemanas ruangan kandang Status Lahan usaha peternakan ayam pedaging harus jelas,
anak ayam yang berfungsi sebagai indukan buatan; sesuai dengan peruntukannya menurut peraturan perundangan
All in all out adalah pemeliharaan ayam pedaging dimana yang berlaku.
waktu masuknya anak-anak ayam yang akan dipelihara
dilakukan bersama-sama dan saat keluarnya (panen) untuk 6.2.2.2.3. Penyediaan Air dan Alat Penerang
dipotong dilakukan bersama-sama pula.
Konversi Pakan (feed convertion) adalah perbandingan atau Air yang digunakan harus memenuhi baku mutu air yang
rasio jumlah pakan yang dihabiskan sampai umur sehat yang dapat diminum oleh manusia dan ternak serta
pemotongan dengan jumlah unit berat hidup seluruh ayam. tersedia sepanjang tahun.
Litter adalah bahan yang mempunyai daya serap air yang Setiap usaha peternakan ayam pedaging hendaknya
cukup tinggi yang lazim digunakan sebagai alas kandang. menyediakan alat penerangan (misalnya listrik) yang cukup
Fumigasi adalah kegiatan penghapus hamaan dengan setiap saat sesuai kebutuhan dan peruntukkannya.
formaldehyde yang dapat mencapai tempat-tempat atau
lubang-lubang kecil yang tidak terjangkau oleh alat pembersih 6.2.2.2.4. Bangunan
lain.
Ransum adalah pakan jadi /setengah jadi hasil pabrik/ Usaha peternakan ayam pedaging hendaknya memiliki bangunan
industri atau hasil pencampuran bahan ransum yang yang sesuai dengan kegiatannya, yaitu:
diedarkan /diperjualbelikan (SNI 01-3930-1995)
6.2.2.2.4.1. Jenis Bangunan
Ransum Anak Ayam Ras Pedaging (broiler-starter) adalah
ransum ayam ras pedaging umur 1(satu) hari sampai dengan
4 (empat) minggu (SNI 01-3930-1995) kandang anak ayam serta kandang pembesarannya;
Ransum Ayam Ras Pedaging (Broiler –finisher) adalah gudang penyimpanan ransum pakan ayam, gudang peralatan
ransum ayam ras pedaging umur 4 (empat) minggu sampai dan
dengan dipotong (SNI 01-3931-1995) tempat penyimpanan obat-obatan;
Kosentrat adalah campuran bahan baku pakan yang tinggi kandang isolasi ayam sakit;
nilai gizinya dan mudah dicerna; bak dan saluran pembuangan limbah;
Final Stock Broiler adalah anak-anak ayam yang khusus bangunan kantor untuk urusan administrasi
digunakan untuk tujuan produksi daging ayam.
Desinfektan adalah bahan penghapus hama. 6.2.2.4.2. Kontruksi Bangunan
Desinfeksi adalah kegiatan penghapus hama.
Sanitasi adalah suatu penataan kebersihan yang bertujuan Dapat memenuhi daya tampung untuk menjamin masuknya
meningkatkan/mempertahankan keadaan yang sehat bagi udara segar dengan leluasa kedalam kandang dan keluarnya
ternak baik didalam kandang dan komplek maupun sekitar udara kotor/berdebu secara bebas dari kandang serta dapat
komplek usaha petenakannya. dicapai suhu optimal 26,5 0C dengan kelembaban maksimum
90%.
Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan atau
sudah dimatikan dengan prosedur tertentu, digunakan untuk Memiliki saluran pembuangan limbah;
merangsang pembentukan zat kekebalan tubuh, sehingga Terbuat dari bahan yang ekonomis kuat namun dapat
tubuh dapat menahan serangan penyakit yang bersangkutan. menjamin kemudahan pemeliharaan, pembersihan dan
Vaksinasi adalah usaha pengebalan hewan dengan desinfeksi kandang. Konstruksi bangunan gudang
mempergunakan vaksin. penyimpanan pakan harus dibuat agar pakan tetap sehat,
tidak rusak, dan hygienis;
Stress adalah suatu keadaan menurunnya kondisi badan
pada ternak yang terjadi karena berbagai sebab, misalnya Bahan dan kontruksi kandang menjamin ternak terhindar dari
ternak yang baru divaksin sering mengalami stress. kecelakaan dan kerusakan fisik.
Sediaan biologi, sediaan parmacetik, sediaan premix, dan
6.2.2.4.3. Tata Letak Bangunan sediaan obat alami dapat digunakan pada usaha budidaya
ternak ayam buras dan telah mendapat nomor pendaftaran
Penataan letak bangunan kandang dan bangunan lain di dalam
lokasi usaha peternakan ayam pedaging hendaknya 6.2.2.8. Obat hewan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Ruang kantor dan tempat tinggal karyawan/ pengelola usaha Obat-obat, bahan kimia, hormon dan bahan biologik untuk
peternakan harus terpisah dari perkandangan dan dibatasi ternak ayam buras yang digunakan adalah yang sudah
dengan pagar rapat; terdaftar.
Jarak antara tiap-tiap kandang minimal 1 kali lebar kandang Penggunaan obat hewan harus sesuai dengan ketentuan
dihitung dari tepi atap kandang; yang berlaku.
Jarak terdekat antara kandang dengan bangunan lain bukan
kandang minimal 25 m; 6.2.2.9. Tenaga kerja
Bangunan-bangunan kandang, kandang isolasi, dan
bangunan lainnya harus ditata supaya aliran air, saluran Tenaga kerja yang diperkerjakan hendaknya berbadan sehat.
pembuangan limbah, udara dan penghantar lain tidak Mendapat pelatihan teknis produksi, kesehatan hewan dan
menimbulkan pencemaran penyakit. lain-lainnya.
Setiap usaha peternakan ayam buras hendaknya
6.2.2.5. Alat dan Mesin Peternakan menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan
dibidang ketenaga-kerjaan.
Usaha peternakan ayam pedaging hendaknya memiliki sejumlah
peralatan pemeliharaan sesuai dengan kapasitas/jumlah ayam 6.2.3. Proses Produksi
yang dipelihara, mudah digunakan dan dibersihkan serta tidak
mudah berkarat seperti : 6.2.3.1. Pemilihan Bibit
Induk Buatan (brooder)
Tempat pakan (feeder) untuk berbagai jenis umur Pemilihan bibit dilakukan pada saat pembelian anak ayam umur
Tempat Minum (waterer) untuk berbagai jenis umur sehari (DOC). Berat anak ayam ras niaga tipe pedaging harus
Alat penghapus hama berasal dari pembibitan ayam ras bibit tipe pedaging sesuai
Alat penerangan dengan standar persyaratan mutu SNI 01.4868.1-1998 sebagai
Alat pembersih kandang berikut:
Peralatan kesehatan hewan Berat kuri/DOC per ekor minimal 37 gram;8
Timbangan Kondisi fisik sehat, kaki normal, dan dapat berdiri tegak
Alat pencampur bahan baku pakan (mixer) tampak segar dan aktif, tidak dehidrasi, tidak ada kelainan
Peralatan dalam kandang isolasi tidak boleh digunakan dalam bentuk dan tidak cacat fisik;
kandang lain sebelum disucihamakan. Warga bulu seragam sesuai dengan warna galur (strain) dan
kondisi bulu kering dan mengembang;
6.2.2.6. Bibit Jaminan kematian kuri/DOC maksimal 2%.
Bibit anak ayam ras niaga tipe pedaging harus berasal dari 6.2.3.2. Kandang
pembibitan ayam ras bibit induk tipe pedaging sesuai standar
yang telah ditetapkan dalam SNI 01.4868.1-1998. Persyaratan teknis lokasi kandang pembuatan kandang adalah:
Bibit ayam pedaging yang dipelihara harus bebas dari Harus memperhatikan tata letak kandang, drainase dan
penyakit unggas misalnya penyakit misalnya Avian Influenza, sistem pertukaran udara, cukup mendapat sinar matahari,
Newcastle Disease (ND) ,Infectious Laryngotracheitis, Fowl bersih dan kuat.
Cholera, Fowl Pox, Fowl Typhoid, Infectious Bursal Disease, Memperhatikan sarana transportasi dan dekat dengan
Marek Disease, Avian Mycoplasmosis (M.Gallisepticum), sumber pakan.
Avian Chlamydiosis, Avian Encephalomyelitis, Swollen head
syndrome, Infectious coryza. Ukuran kandang seperti tabel dibawah ini :
Usaha peternakan ayam pedaging tidak boleh mengusahakan
kegiatan pembibitan. 6.2.3.3. Peralatan kandang yang harus ada:
6.2.2.7. Pakan Tempat makan dan minum dibuat dari bahan yang tidak
mudah berkarat seperti bambu, paralon, plastik atau bahan
Pakan yang digunakan harus cukup dan sehat, serta lainnya, dan sesuai dengan umur ayam, baik ukuran maupun
berkualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan bentuknya.
dalam SNI 01-3930-1995 dan SNI 01-3931-1995 (dijelaskan Penempatannya dibuat secara praktis, mudah terjangkau
dalam bab tersendiri), serta berasal dari pabrik pakan atau ternak, mudah dipindahkan, mudah diganti atau ditambah
membuat sendiri. isinya, dan mudah dibersihkan.
Tabel 13. Ukuran Kandang Ayam Broiler
4. Ayam kadang-kadang mematuk ayam lainnya sampai luka, dan bedarah. Perilaku tersebut termasuk sifat :
a. Kanibal
b. Mengeram
c. Mengais