Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BAHSA INDONESIA
ANALISIS TEKHNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Disusun Oleh :
1. ARISMAN EFENDI

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
2010/2011
Jenis-jenis Belajar Menurut Nasution (2000:57) menyebutkan ada beberapa jenis belajar
yang berhubungan dengan hal yang harus di pelajari antara lain :
a. Belajar berdasarkan pengamatan Pengamatan sangat penting sebagai dasar untuk
memperoleh pengertian dan tanggapan yang jelas tentang sesuatu misalnya tanggapan
visual dalam ilmu hayat, ilmu alam, kimia, geografi dan sebagainya yang banyak
memerlukan pengamatan langsung.
b. Belajar berdasarkan gerak Belajar berdasarkan gerak ini membutuhkan gerakan fisik
seperti cara menulis, membaca, gerakan olah raga. Oleh karena itu dalam belajar
berdasarkan gerak ini ada hal-hal yang perlu diperhatikan siswa yaitu mengetahui tujuan,
mempunyai tanggapan yang jelas tentang kecakapaaan, pelaksanaan yang tepat pada taraf
kecakapan itu dan latihan untuk mempertinggi kecepatan.
c. Belajar berdasarkan menghafal Belajar yang bersifat hafalan ini yang paling banyak
digunakan di sekolah, baik di sekolah dasar maupun di sekolah yang lebih tinggi sebab
belajar adalah menempuh ujian dan untuk itu di perlukan penguasaan sejumlah
pengetahuan.
d. Belajar berdasarkan pemecahan masalah Metode pemecahan masalah dapat digunakan
untuk memecahkan masalahmasalah dalam berbagai mata pelajaran seperti matematika,
fisika, sejarah,

biologi dan sebagainya. Selain itu, metode pemecahan masalah ini diperlukan juga untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. e.
Belajar berdasarkan emosi Segi-segi pribadi seperti ketekunan, ketabahan menghadapi
masalah, ketelitian, kebersihan, kecakapan dalam bergaul dengan orang lain dan sering
dipelajari dalam setiap pelajaran sebab selalu tersimpul didalamnya, akan tetapi belajar
berdasarkan emosi ini sangat kurang mendapat perhatian pendidik karena belajar jenis ini
sukar sifatnya dan pelaksanaan yang tidak mudah.

Prinsip-prinsip belajar Ada beberapa prinsip belajar yang berlaku umum yang dipakai
sebagai dasar dalam upaya pembelajaran baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya
belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya (Dimyati dan
Mudjiono 1999:42), prinsip-prinsip itu antara lain : a. Perhatian dan motivasi Perhatian
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap
pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.
Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. b. Keaktifan

Belajar hanya mungkin terjadi apabila siswa aktif mengalami sendiri. John Dewey
misalnya mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan
siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa itu sendiri, guru
sekadar pembimbing dan pengarah (John Dewey, 1916 dalam Davies, 1973:31) c.
Keterlibatan langsung atau pengalaman Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan
diartikan keterlibatan fisik semata namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan
mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan
pengetahuan, dalam penghayatan dan juga pada saat mengadakan latihanlatihan dalam
pembentukan ketrampilan. d. Tantangan Agar pada siswa timbul motif yang kuat
mengatasi hambatan dengan baik, maka bahan belajar haruslah menantang. Tantangan
yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan
belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat
siswa tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran yang memberi kesempatan pada siswa
untuk menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan
siswa berusaha mencari dan menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi
prinsip-prinsip tersebut. e. Balikan dan penguatan

Siswa akan belajar lebih semangat apabila mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik
akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik pada usaha belajar
selanjutnya. Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan
merupakan cara belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan.
Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui

penggunaan metode-metode ini akan membuat siswa terdorong untuk lebih giat dan
bersemangat. f. Perbedaan individual Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak
ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang
lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian dan sifatsifatnya.
Karenanya, perbedaaan individual perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya
pembelajaran. 2.2.5 Tujuan Belajar Dalam Sardiman (2001:26), di sebutkan ada tiga jenis
tujuan belajar yakni a. Untuk mendapatkan pengetahuan Untuk dapat mengembangkan
kemampuan berpikir diperlukan bahan pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki
kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini
peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol. b. Penanaman konsep dan ketrampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu ketrampilan.


Ketrampilan di sini diartikan ketrampilan jasmani dan rohani. Ketrampilan jasmani
menitikberatkan pada ketrampilan gerak dari anggota tubuh seseorang yang sedang
belajar sedangkan ketrampilan rohani menyangkut persoalan penghayatan, ketrampilan
berpikir dan kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau
konsep. c. Pembentukan sikap Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak
akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfer of value. Oleh karena itu, guru
tudak sekedar “pengajar”, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan
nilai-nilai itu kepada anak didiknya. 2.2.4 Teori Belajar Menurut Max Darsono, dkk
(2000:5) disebutkan bahwa teori-teori belajar dalam pendidikan antara lain : a. Teori
Belajar Behavioris Diantara tokoh yang mencetuskan teori behavioris adalah Thorndike,
Pavlov dan Skinner yang berasumsi bahwa manusia adalah makhluk pasif, tidak
mempunyai potensi psikologis yang berhubungan dengan kegiatan belajar antara lain
pikiran, persepsi, motivasi dan emosi. Dengan asumsi seperti ini, manusia dapat
direkayasa sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Yang penting dalam belajar adalah
pemberian stimulus yang berakibat terjadinya tingkah laku yang dapat diobservasi dan
diukur. b. Teori Belajar Sosial Teori ini dipelopori oleh Bandura yang menyatakan bahwa
tingkah laku manusia tidak hanya didorong oleh kekuatan dari dalam dirinya melainkan
oleh interaksi yang kontinu dan timbal balik antara pribadi dan lingkungan. Dalam teori
ini mengandung dua konsep utama yaitu : 1. Pemodelan Proses belajar siswa dilakukan
dengan peniruan terhadap model sehingga ia dapat melakukan respon yang benar sesuai
dengan model. 2. Fase belajar Untuk mencapai tujuan belajar, akan dilalui beberapa fase
yaitu: a). Perhatian Perhatian merupakan awal dari peniruan. Model tidak akan ditiru
tanpa dilihat atau di observasi. b). Retensi Belajar melibatkan dua kejadian yaitu
:memperhatikan penampila dan memperhatikan penyajian simbolik dari penampilan
tersebut.Agar model mudah di ingat, model itu harus dibuat sedemikian rupa sehingga
jelas tertangkap oleh orang yang meniru. c). Reproduksi Reproduksi adalah proses
memunculkan kembali sesuatu yang sudah tersimpan dalam ingatan. d). Motivasi
Motivasi diartikan sebagai keinginan melakukan sesuatu yang sama dengan model
kareana dengan demikian ia akan merasa memperoleh reinforcement. 3. Teori Belajar
Kognitif Ahli-ahli yang menganut aliran kognitif berpendapat bahwa belajar adalah
peristiwa internal artinya belajar baru dapat terjadi bila ada kemampuan

dalam diri orang yang belajar. Kemampuan tersebut ialah kemampuan mengenal yang di
sebut dengan istilah kognitif. 4. Teori Belajar Gestalt Peletak dasar aliran ini adalah Wax
Wertheimer yang menyatakan bahwa belajar diperlukan kemampuan mengorganisir
obyek yang dipersepsi sehingga menjadi suatu bentuk yang bermakna dan mudah
dipahami. 1. Teori Belajar humanis Teori ini menyatakan bahwa manusia dianggap
sebagai individu yang unik dan bisa mewujudkan potensi-potensi yang ada pada dirinya.
Tokoh dalam aliran ini antara lain Abraham H. Maslow yang menyatakan bahwa dalam
diri manusia terdapat dorongan untuk tumbuh dan kekuatan yang menghalangi
pertumbuhan. Dalam hal ini Maslow mencetuskan teorinya tentang motivasi yakni teori
hirarki kebutuhan yang artinya bahwa kebutuhan manusia

bersifat hirarkis dimana suatu kebutuhan mulai dipikirkan apabila kebutuhan di


bawahnya /mendahului sudah terpenuhi. Teori hirarki kebutuhan ini digambarkan sebagai
berikut:

estetis mengerti aktualisasi diri harga diri Memiliki & mencintai keamanan jasmaniah

Gambar 1. Hirarki Kebutuhan menurut Maslow Dari gambar tersebut di atas, Maslow
membagi dua kelompok kebutuhan yakni : a. Deficiency need adalah kebutuhan yang
timbul karena kekurangan. Untuk memnuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan orang lain.
Deficiency need ini meliputi : kebutuhan jasmaniah, kemanan, memiliki dan mencintai,
haraga diri b. Growth need adalah kebutuhan untuk tumbuh. Pemenuhan kebutuhan ini
tidak tergantung pada orang lain. Peranan kemampuan diri sendiri akan menentukan
berhasil tidaknya seseorang memenuhi ketiga kebutuhan ini. 2.5 MATERI MATA
PELAJARAN AKUNTANSI Ruang lingkup materi Akuntansi menurut Garis-Garis
Besar Program Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bisnis
Manajmen Program Keahlian Akuntansi Kurikulum 1999 yang akan diteliti adalah materi
pelajaran akuntansi pada kelas III dijabarkan sebagai berikut : 1. Kompetensi :
Mengerjakan akuntansi usaha khusuus dan perhitungan harga pokok produksi secara
manual maupun komputer 2. Sub Kompetensi a. Mengerjakan akuntansi cabang 1)
Pengertian perusahaan cabang 2) Pencatatan transaksi perusahaan cabang 3)
Mengerjakan akuntansi cabang b. Mengerjakan akuntansi penjualan konsinyasi Semester
I tahun pelajaran 2004/2005

1) pengertian penjualan konsinyasi 2) pencatatan transakasi penjualan konsinyasi 3)


mengerjakan akuntansi penjualan konsinyasi c. Mengerjakan akuntansi penjualan
angsuran 1) Pengertian penjualan angsuran 2) Pencatatan transkasi penjualan angsuran 3)
Mengerjakan akuntansi penjualan angsuran 2. Mengerjakan akuntansi leasing 1)
Pengertian leasing (sewa-guna) 2) Pencatatan transaksi leasing 3) Mengerjakan akunansi
leasing 3. Menghitung analisis rasio 1) Pengertian analisis ratio 2) Perhitungan analisis
ratio 3) Menghitung analisis ratio 4. Mengerjakan harga pokok produk menurut metode
harga pokok pesanan 1) Pengertian dan penggolongan biaya 2) Kartu harga pokok
pesanan 3) Perhitungan dan pencatatan biaya-biaya produksi 4) Perhitungan harga pokok
produksi menurut metode harga pokok pesanan. 5) Penyusunan laporan keuangan
perusahaan industri 6) Menghitung harga pokok produk menurut metode harga pokok
pesanan

7) Menyusun laporan keuangan perusahaan industri 5.Mengerjakan harga pokok produk


menurut metode harga pokok proses 1) Pengertian dan penggolongan biaya 2)
Perhitungan dan pencatatan biaya untuk masing-masing departemen produksi 3)
Perhitungan harga pokok produksi menurut harga pokok proses 4) Menghitung harga
pokok produksi menurut metode harga pokok proses 6.Menerapkan pemakaian komputer
dalam pekerjaan akuntansi 1) Macam-macam program/software komputer dalam bidang
akuntansi 2) Keunggulan dan kelemahan pemakaian masing-masing software akuntansi
3) Penguasaaan salah satu paket software khusus akuntansi (general ledger) excel, acces
atau software akuntansi khusus lainnya) 4) Mengoperasikan salah satu paket software
khusus bidang akuntansi 5) Mengerjakan akuntansi perusahaan dengan memakai
komputer software akuntansi yang khusus 6) Menghitung harga pokok produksi menurut
metode harga pokok pesanan dan harga pokok proses dengan memakai komputer
7.Menghitung dan mencatat PPh pasal 24, 25, 26, PPN, PPn-BM dan Bea Materai 1)
Perhitungan dan pencatatan PPh pasal 24,25,26,PPn, PPn-BM dan Bea Materai

2) Menghitung dan mencatat PPh pasal 24,25,26, PPN, PPn-BM dan Bea Materai.
( Kurikulum SMK GBPP 1999:21)

PRESTASI BELAJAR Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan


yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau
angka nilai yang diberikan oleh guru (KBBI 1995:787). Sedangkan Sudrajat (1994:60)
menyatakan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai siswa dalam
mengikuti program belajar mengajar yang dinyatakan dengan angka-angka atau simbol-
simbol sesuai dengan tujuan pendidikan. Menurut Thomas F. Staton, hasil-hasil belajar
dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sebaiknya seimbang (Sutadi 1996:29).
Tingkah laku baru disebut sebagai hasil belajar harus memenuhi syarat-syarat, bahwa
hasil belajar merupakan : 1. 2. 3. 4. 5. Pencapaian tujuan belajar Hasil dari proses yang
disadari Hasil latihan atau ujicoba yang disengaja Tindak-tanduk yang berfungsi efektif
dalam kurun waktu tertentu Fungsi operasional dan potensial yaitu merupakan tindak-
tanduk itu sendiri dan tindak-tanduk lainnya (Sutadi 1996: 30) Menurut Abu Ahmadi dan
Joko T. Prasetyo (1997:157) ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar
seseorang yaitu : 1. waktu yang tersedia untuk menyelesaikan bahan

usaha yang dilakukan oleh individu untuk menguasai bahan tersebut bakat seseorang
yang sifatnya individual kualitas pengajaran atau tingkat kejelasan pengajaran
kemampuan siswa untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari keseluruhan proses
belajar mengajar yang dihadapi. Setiap guru hendaknya menyadari bahwa bakat individu
siswa berbeda

satu dengan lainnya. Demikian pula dalam kemampuan untuk menangkap pelajaran dan
tingkat usahanya bervariasi, maka faktor waktu yang dibutuhkan oleh individu siswa
yang berbeda juga akan berbeda untuk menguasai bahan yang sama. Prestasi yang
dimaksudkan dalam penelitian ini mengarah pada prestasi bidang kelompok mata
pelajaran produktif dimana memuat berbagai mata pelajaran yang memberikan
pendidikan dan keahlian bagi siswanya sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja
ataupun untuk melanjutkan pendidikan. 2.5 Kerangka Berpikir Motivasi merupakn daya
penggerk yang menyebabkan seseorang bertindak untuk melakukan sesuatu. Motivasi
selalu bergayut pada masalah perasaan, kejiwaan, gejolak yang menyebabkan seseorang
berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan agar tujuan yang dikehendaki dapat
tercapai. Teori belajar menurut Maslow menyatakan bahwa manusa dianggap sebagai
individu yang unik dan bisa mewujudkan potensi-potensi yang ada pada dirinya. Teori ini
juga menyatakan bahwa dalam diri manusia terdapat dorongan positif untuk tumbuh dan
adanya kekuatan untuk menghalangi peertumbuhan.

Dalam teori hirarki yang dikemukakan Maslow menyatkan bahwa suatu kebutuhan baru
mulai dipikirkan bila kebutuhan yang mendahuluinya sudah terpenuhi. Teori lain
mnyebutkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan berhasil bila didorong oleh kemauan
dari dalam dirinya dan dorongan dari lingkungan sekitar. Kegitan belajar mengajar akan
berhasil bila dalam diri siswa ada motivasi untuk belljar. Motivasi ini menyangkut
motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang muuncul
dari dalam diri siswa untuk tekun belajar, ulet menghadapi kesulitan, menunujukaan
minat yang besar pada berbagai mata pelajaran, senang mencari dan memecahkan soal-
soal dan lain sebagainya. Sedangkan motivasi ekstrinsik meliputi upaya guru dalam
mebelajarkan siswa mulai dari persiapan merencanakan pengajaran, cara menyampaikan
materi dan mengevaluasi pembelajaran. Upaya guru dalam pembrian motivasi dalam
pelaksanan belajar pembelajaran bisa dilakukan dengan mengadakan komptisi/ saingan di
dalam kelas. Kompetisi akan berfungsi efektif karena siswa akan terdorong belajar lebih
keras agar lbisa mengunggguli teman-temannya. Guru juga prlu mengadalkan ulanagan
agar siswa tergeak untuk menguasaia bahan-bahan belajar yang sudah diajarkan dan
membagikan hasil ulangannya pada siswa sehingga para siswa mengetahui sjauh mana
kemampuan dirinya dalam menguasai mata pelajaran. Pemberian pujian juga merupakan
alat yang efektif untuk menumbuhkan motivasi siswa karena pujian merupakan
reinforcement yang positif yang mampu menggerakkan motivai belajar siswa.

Motivasi sangatlah penting sebagai pendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah
perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dcapai dan menyeleksi perbuatan. Dengan
adanya motivasi, siswa akan tergerak untuk belajar dan melakukan berbagai aktivitas
yang terencana agar tujuannya tercapai. Tujuan di sisni yakni pengharapan akan
tingginya prestasi belajar sebagai hasil dari pelaksanaan belajar pembelajaran di sekolah.
Oleh karena itu sisaw yang ingin prestainya tinggi harus pandai memanajemn waktu
belajarnya dan menyeleksi perbuatan apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan agar
tidak merugikan dirinya. Prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa setelah

menyelesaikan proses belajarnya yang ditunjukkan dengan angka-angka atau simbol-


simbol tertentu menutut aturan dalam pendiikan. Tingi rnfdahnya prestasi belejer siswa
dipengaruhi oleh aktu yang tersedia untuk menyelesaikan bahan belajarnya, usaha siswa
untuk menguasai bahan belajar, bakat dan kemampuan siswa serta kualitas pengajaran.
Motivasi belajar merupakan daya penggerak siswa untuk melakukan aktivitas belajar agar
prestasi belajarnya selalu meningkat. Pencapaian prestasi belajar yang optimal
merupakan hal yang didambakan siswa, oleh karena itu siswa akan berusaha seoptimal
mungkin untuk mencapai prestasi belajar yang baik. Motivasi siswa untuk mempelajari
akuntansi haruslah terus dipupuk sedemikian rupa baik motivasi intrinsik maupun
pemberian motivasi ekstrinsik dalam pembelajaran di kelas. Apabila siswa memiliki
motivasi yang kuat untuk

mendalami akuntansi secara sungguh-sungguh maka prestasi belajar mata pelajaran


akuntansinyapun akan meningkat. Akuntansi merupakan mata pelajaran yang sangat
dibutuhkan bagi siswa baik sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja maupun untuk
melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Siswa yang menguasai akuntansi dengan baik, akan
memudahkan ia dalam menerapkannya di dunia kerja ataupun bila ia berkeinginan untuk
melanjutkan pendidikan, akan lebih luas lagi pemahaman akuntansi. Tinggi rendahnya
prestasi belajar akuntansi yang dicapai siswa sangat tergantung pada usaha siswa dalam
menguasai mata pellajaran yang tergabung dalam pket kehlian akuntansi tersebut kareana
aakuntansi mrupakan mata pelajaran yang sangant membutuhkan konsentrasi penuh
dalam mempelajarinya karena di dalamya memuat pokok bahasan akuntasi cabang,
konsinyasi, angsurn, leasing, analisis ratio, pnentuan harga pokok produk menutut
metode harga pokok pesanan dan harga pokok pross, pemakaian komputer akuntansi dan
prhitungan perpajakan. Semua pokok bahasan tersebut memrlukan barbagai metode
pmecahan masalah dan ada tantangan tersndiri dalam mwngwrjkannya sehingga di sini
siswa di tuntut untukk memiliki waktu luang yang cukup guna mempelajari akuntansi
secara sungguh-sungguh. Dalam proses pembelajaran akuntansi, siswa dituntut memiliki
motivasi yang tinggi untuk mempelajarinya di sini diperlukan perhatian penuh, keaktifan,
keterlibatan langcsung dan adanya balikan dan penguatan. Di sisni guru juga perlu
memahami perbedaan individual dari para siswanya karena pada dasrnya tidak ada dua
orang siswa yang sama, masing-masing siswa memiliki IQ, kecerdaasan

dan latar belakang yang berbeda-beda. Hal ini agar tujuan belajar yakni adanya
pnambahan pengetahuan, ketrampilan dan adanya perubahan tingkah laku pada diri sisa
dapat terwujud. Keinginan siswa untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan merupakan
dorongan yang mnyebabkan sisaw termotivais untuk belajar lebih tekun lagi. Motivasi
untuk mempelajari akuntansi di kalangan para siswa kelas III Bisnis dan Manajemen
haruslh terus dibangkitkan karena iswa yang sudah berada di tingkat akhir ini sudah
mulai memikirkan untuk menentukan masa depannya, akan bkerja ataukah melanjutkan
pendidikan. Bagi siswa yang berkingiann untuk bekerja, harus terus meningkatkan
pengetahuan akuntansinya sbagai belakal pengetahuan agar bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungan pekerjaannya. Bagi siswa yang berkeinginan untuk melanjutkan
endidikan, pengetahuan akuntansi yang ia dapatkan di SMK Bisnis dan Manajemen bisa
terus dikembangkan di Perguruan Tinggi yang sesuai dengan jurusannya. Usaha
pencapaian prestasi belajar yang optimal bagi siswa SMK Bisnis dan Manajemen
merupakan suatu yang tidak bisa ditunda lagi. Tingginya prestasi belajar merupakan
modal utama bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ataupun untuk bekerja. Oleh
karena itu siswa harus terus belajar dengan menggerakkan motivasi yang terpendam agar
nantinya dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Peranan guru disini juga tidak
kalah pentingnya yakni dengan pemberian motivasi ekstrinsik sebagai

rangsangan dari luar untuk terus menggerakkan belajar siswa baik itu melalui pemberian
motivasi, pujian, kompetisi dan lain-lain. Teori Belajar

Motivasi belajar mata pelajaran akuntansi Siswa yang ingin bekerja Siswa yang ingin
melanjutkan

Prestasi belajar mata pelajaran akuntansi

Hipotesis Hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto 1992:
62). Jadi hipotesis adalah kebenaran yang sifatnya sementara dan masih harus di buktikan
kebenarannya berdasarkan pemaparan data perumusan yang ada. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah : hipotesis kerja ( Ha ), ada pengaruh motivasi belajar akuntansi dan
orientasi pasca lulus terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas III jurusan
akuntansi SMK Bisnis Manajemen se- Kota Tegal tahun ajaran 2004/2005.

Hipotesis Statistik Hipotesis Statistik biasanya ipakai dalam penelitian yang bersifat
statistik yaitu diuji engan perhitungan sttistik ata matematis (Arikunto 1998:71)
Hipotesis statistik dalam pnlitian ini adalah : 1.H0 : β1 =β2 = 0, tidak ada pengaruh secra
bersama-sama variabl bebas dan variabel dummy trhadap ariabel terikat. Ha : β1 atau β2
≠ 0, ada pengaruh secra bersama-sama vriabel bebas dan vriabel dummy terhadap
cvariabel terikat. Diuji dengan uji F, yaitu jika F hitung > F tabel maka menolak hipotesis
nol (H0) dan mnerima hipotesis alternatif (Ha) artinya secara statistik apat dibuktikan
bahwa variabl bebas dan variabel dummy secara simultan berpengaruh terhadap variabl
terikat. 2H0: βI = 0, dengan I=1,2 brarti tidak ada pengaruh masingmasing variabel bebas
an variabl dummy terhadap variabel terikat. Ha : βI =0, dengfan I=1,2 brarti tidak ada
pengaruh masing-masing variabel bebas dan variabel dummy terhadap variabel terikat.
Diuji dengan uji t, yaitu jika thitung >ttabel maka menolak hipotesis nol (H0) dan
menrima hipotesis alternatif (Ha) rtinya secara statistik dapat dibuktikan bahwa vriabel
bebas dan variabel dummy berpengaruh trhadap variabl terikat.

Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Karena
itu analisis yang di gunakan dengan bentuk analisis statistik. Analisis statistik yang

digunakan karena data yag diperoleh dalam bentuk angka-angka. Sebagaimana


ditegaskan oleh Tomagola dalam Wahidin (2001: 42) menyebutkan bahwa dalam kajian
kuantitatif mengandung beberapa unsur yaitu: teknik tahapan penelitian, metode
penelitian, masalah penelitian, konsep, proposisi, populasi,, sampel dan adanya
pengukuran.

Populasi, Sampel dan Teknik pengambilan sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian (Arikunto 1998:115). Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas III jurusan akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen yang terdiri dari 286 siswa
yang terbagi atas: Tabel 1: populasi penelitian No Nama Sekolah 1. 2. 3. 4. 5. SMKN 02
TEGAL SMK PGRI SMK Pius SMK Bhakti Karya SMK Muhammadiyah Jumlah
Akuntansi 76 siswa 111 siswa 56 siswa 29 siswa 14 siswa 286 siswa

Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti (Arikunto

1998:117). Sehubungan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, maka ukuran sampel
yang digunakan adalah rumus iterasi. a. pada iterasi pertama menggunakan rumus

Anda mungkin juga menyukai