Anda di halaman 1dari 14

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES


Carbon steel, AISI 1020 (annealed)

Disusun Oleh :

Aji Bayu Kurniawan


18021404073

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
2019

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan karunia dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah Tugas Individu Pemilihan Bahan dan Proses yang berjudul “Carbon steel, AISI
1020 (annealed)” dengan baik.
Makalah ini disusun berdasarkan studi pustaka dari beberapa literatur dimana
bertujuan untuk menambah informasi tentang pengenalan sub bidang Pemilihan bahan dan
Proses yaitu Carbon steel, AISI 1020 (annealed). Dalam menyusun makalah ini, penyusun
banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan
terima kasih kepada :
 Bapak Romels C. A. Lumintang ST. MT. selaku Dosen Mata Kuliah Pemilihan Bahan dan
Proses yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya.
 Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu
dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusun menyadari adanya keterbatasan dalam makalah ini. Besar harapan penyusun
akan adanya saran dan kritik yang membangun guna kesempurnaan makalah ini sehingga
bermanfaat bagi pembaca.

Manado, September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1

BAB II ISI 2
2.1 Pengertian Sistem Pendingin 2
2.2 Fungsi Sistem Pendingin 2
2.3 Jenis Sistem Pendingin 4
2.4 Komponen Sistem Pendingin 8
2.5 Cara kerja Sistem Pendingin air 13
2.6 Cairan Pendingin 15

BAB III PENUTUP 17


3.1 Kesimpulan 17
3.2 Saran 17

DAFTAR PUSTAKA 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan kemajuan teknologi dewasa ini terdapat banyak macam material
bahan yang dapat digunakan untuk peralatan di industri. Setiap bahan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda dan juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan adanya
karakteristik serta kelebihan dan kekurangannya, industri dapat memilih material bahan
mana yang cocok untuk digunakan di dalamnya. Baja sadalah salah satu material yang
banyak digunakan dalam industry karena memiliki sifat fisik dan mekanis yang bervariasi
dan salah satu jenisnya adalah baja karbon.
Carbon Steel atau Baja karbon adalah material logam yang terbentuk dari unsur
utama Fe dan unsur kedua yang berpengaruh pada sifat-sifatnya adalah karbon, sedangkan
unsur yang lain berpengaruh menurut presentasinya. Salah satunya adalah baja karbon jenis
AISI 1020 (annealed) yang akan dibahas pada makalah ini.

1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini, untuk mengetahui deskripsi dan sifat material dari Carbon
steel, AISI 1020 (annealed) dan aplikasi dari baja tersebut.

BAB II

1
ISI

2.1 Deskripsi Carbon steel, AISI 1020 (annealed)


Carbon steel, AISI 1020 (annealed) adalah jenis baja karbon rendah (low carbon
steel) yang mengandung karbon antara 0,17 % – 0,23% dan telah dilakukan heat treatment
berupa proses annealing. Annealing sendiri merupakan proses perlakuan panas (heat
treatment) yang digunakan untuk meniadakan pengaruh dari cold work dan memperbaiki
sifat mekanik material seperti membuat material menjadi lebih lunak dan meningkatkan
ductility dan menstabilakn dimensi. Secara umum proses annealing dibagi menjadi 3 tahap :
a. Pemanasan (peningkatan temperature) hingga temperature yang diinginkan.
b. Penahanan pada temperature tersebut (holding prosess).
c. Pendinginan (penurunan temperature) biasanya menuju temperature ruang.
Proses annealing nya sendiri dicapai pada suhu 871 – 982 0C (1600 – 1800 0F) dan diikuti
dengan pendinginan lambat furnace.

Gambar 1. Carbon steel, AISI 1020 (annealed)

Secara umum profil material Carbon steel, AISI 1020 (annealed) sebagai berikut :
Tabel 1. Carbon steel, AISI 1020 (annealed)
Paremeter Nilai Satuan
Density 7800 - 7900 kg/m^3
Price 0.25 - 0.45 GBP/kg
Production Energy 1.9 - 2.1 Kg/kg
Recycle Fraction 0.8 - 0.9 MJ/kg
2
2.2 Komposisi Carbon steel, AISI 1020 (annealed)
Carbon steel, AISI 1020 (annealed) memiliki komposisi karbon sebanyak 0,17 – 0,23 %.
Tabel 2. Komposisi Carbon steel, AISI 1020 (annealed)

Komposisi unsur Nilai Satuan


C (Carbon) 0,17 - 0,23 %
Fe (Iron) 99,08 - 99,53 %
Mn (Manganese) 0,3 - 0,6 %
P (Phosphorus) 0 - 0,04 %
S (Sulphur) 0 - 0,05 %

2.3 Sifat material Carbon steel, AISI 1020 (annealed)


2.3.1 Sifat Mekanik (Mechanical Properties)
Sifat mekanik merupakan sifat-sifat dari bahan yang berkaitan dengan kelakuan
(behavior) terhadap pembebanan mekanik. Dalam prakteknya pembebanan pada material
terbagi dua yaitu beban statik danbeban dinamik. Perbedaan antara keduanya hanya pada
fungsi waktu dimana beban statik tidak dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban
dinamik dipengaruhi oleh fungsi waktu. Berikut adalah sifat mekanik dari carbon steel,
AISI 1020 (annealed) :

Tabel 3. Sifat Mekanik Carbon steel, AISI 1020 (annealed)

3
Parameter Nilai Satuan
Bulk Modulus 158 - 175 GPa
Compressive Strength 265 - 325 Mpa
Elongation 28 - 43 %
Elastic Limit 265 - 325 MPa
Endurance Limit 207 - 240 MPa
Fracture Toughness 42 - 67 MPa.m^1/2
Hardness - Vickers 110 - 130 HV
Loss Coefficient 1.11e-3 - 1.37e-3
Modulus of Rupture 265 - 325 Mpa
Poisson's Ratio 0.285 - 0.295
Shape Factor 61
Shear Modulus 79 - 84 GPa
Tensile Strength 355 - 435 Mpa
Young's Modulus 205 - 215 GPa
Penjelasan sifat mekanik :
a. Modulus bulk
Modulus Bulk adalah nilai yang menggambarkan toleransi sebuah bahan terhadap
perubahan volume jika dikenai gaya atau perbandingan tegangan volume dengan
regangan volume. Modulus bulk untuk baja ini adalah 158 – 175 GPa.
b. Compressive strength
Adalah kemampuan material itu untuk mempertahan keutuhannya di bawah tekanan.
Artinya berapa besar tekanan yang dapat diterima oleh material itu sebelum ia hancur
sehinga tidak dapat digunakan lagi sebagaimana yang diperuntukkannya. Atau
dikatakan sebagai tekanan maksimum yang dapat diterima oleh suatu material sebelum
kehancurannya disebut compressive strength dari material tersebut. Compressive
strength baja ini adalah 265 – 325 MPa.
c. Elongation
Elongation merupakan perpanjangan dari sebuah material ketika diuji tarik samapai
patah. Elongation berguna dalam menentukan apakah suatu material itu ulet apa getas,
hal tersebut bias dilihat dari nilai elongationnya. Jika nilai elongationnya besar material

4
tersebut bersifat ulet apabila nilai elongationnya kecil maka material tersebut dikatakan
getas. Nilai elongasi untuk baja ini adalah 28 – 43 %.
d. Elastic limit
Batas elastis merupakan titik dimana tegangan yang diberikan akan menyebabkan
terjadinya deformasi plastis untuk pertama kalinya. Nilai elastic limit baja ini adalah
sebesar 265 – 325 MPa.
e. Endurance limit
Kekuatan lelah atau batas lelah (endurance limit), Se adalah tegangan yang memberikan
umur tak berhingga. Tegangan dibawah batas lelah akan menyebabkan logam aman
terhadap kelelahan. Nilai endurance limit baja ini adalah 207 – 240 MPa.
f. Fracture Thiughness
Fracture toughness merupakan kemampuan material untuk menahan beban atau
deformasi yang terjadi akibat retak dengan memperhatikan faktor cacat material,
geometri material, kondisi pembebanan, dan tentunya property material yang
digunakan. Besarnya nilai fracture toughness dipengaruhi oleh ketebalan suatu material,
semakin tebal suatu material maka nilai fracture toughness akan semakin besar akan
tetapi jika tebal material melebihi batas kritis maka akan menyebabkan nilai fracture
toughness cenderung konstan. Nilai fracture strength baja ini 42 – 67 MPa.m^1/2.
g. Hardness Vickers
Pengujian kekerasan dengan metode Vickers bertujuan menentukan kekerasan suatu
material dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor intan yang cukup kecil dan
mempunyai bentuk geometri berbentuk pyramid. Angka kekerasan Vickers (HV)
didefinisikan sebagai hasil bagi (koefisien) dari beban uji (F) dengan luas permukaan
bekas luka tekan (injakan) dari indentor(diagonalnya) (A) yang dikalikan dengan sin
(136°/2). Angka Vickers baja ini sebesar 110 – 130 HV.
h. Modulus rupture
Modulus of rupture adalah nilai kekuatan tarik maksimum yang bekerja pada struktur
sebelum mengalami keruntuhan dari pembebanan balok beton pada tumpuan sederhana
dengan perletakan berupa sendi rol. Nilainya bergantung pada dimensi dari balok uji
dan susunan beban. Nilai modulus rupture baja ini sebeesar 265 – 325 MPa.
i. Poisson's Ratio

5
Poisson's Ratio adalah perbandingan antara regangan transversal dan regangan aksial.
ukuran kompresibilitas sebuah benda yang tegak lurus dengan stress atau perbandingan
strain latitudinal dengan strain longitudinal. Nilai nya adalah 0.285 – 0.295.
j. Shear Modulus
Modulus Shear (S) didefinisikan sebagai perbandingan tegangan geser dengan regangan
geser. Tegangan geser adalah gaya yang bekerja persatuan luas, dimana gaya bekerja
sejajar dengan luas penampangnya. Nilai modulus shear baja ini adalah 79 – 84 GPa.
k. Tensile Strength
Tensile strength Ultimate (UTS), sering disingkat menjadi tensile strength (TS) atau
kekuatan utama, adalah tegangan maksimum yang material dapat menahan ketika
sedang diregangkan atau ditarik sebelum bahan tersebut patah. Nilainya untuk baja ini
adalah 355 – 435 MPa.
l. Young's Modulus
Modulus Young ( E ) menjelaskan elastisitas tarik atau kecenderungan suatu benda
untuk berubah bentuk sepanjang sumbu ketika stress berlawanan diaplikasikan
sepanjang sumbu itu; itu didefinisikan sebagai rasio tegangan tarik terhadap regangan
tarik. Hal ini sering disebut hanya sebagai modulus elastisitas saja. Nilai nya untuk baja
ini adalah 205 – 215 GPa.

2.3.2 Sifat Thermal


Sifat thermal merupakan sifat-sifat dari bahan yang berkaitan dengan kelakuan (behavior)
terhadap perlakuan panas.
Tabel 4. Sifat thermal Carbon steel, AISI 1020 (annealed)

Parameter Nilai Satuan


Maximum Service Temperature 340 - 356 °C
Melting Point 1480 - 1522 °C
Minimum Service Temperature (-68) - (-43) °C
Specific Heat 465 - 505 J/kg.K
Thermal Conductivity 50 - 54 W/m.K
Thermal Expansion 11.5 - 12.5 μstrain/°C

Penjelasan sifat thermal :

6
a. Maximum Service Temperature
adalah suhu batas maksimal untuk material digunakan dan titik ini kekuatan mulai
turun tajam. Nilai nya untuk baja ini adalah 340 – 356 0C.
b. Melting point
adalah titik leleh material, untuk baja ini adalah 1480 – 1522 0C.
c. Minimim Service Temperatur
adalah suhu minimal untuk material tersebut digunakan. Nilainya untuk baja ini
adalah -68 sampai – 43 0C.
d. Spesific heat (Kapasitas panas spesifik)
adalah jumlah energi panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat per unit
massa. Nilainya untuk baja ini adalah 465 – 505 J/kg. K
e. Thermal Conductivity (konduktifitas panas)
adalah kuantitas panas yang ditransmisikan melalui ketebalan unit menggambarkan
kemampuan untuk melakukan panas. Nilainya untuk baja ini adalah 50 – 54 W/mK
f. Thermal Expansion (ekspansi termal)
adalah peningkatan volume material karena suhunya meningkat, biasanya dinyatakan
sebagai perubahan fraksional dalam dimensi per satuan perubahan suhu. Ketika suatu
bahan padat, ekspansi termal dijelaskan dalam hal perubahan panjang, tinggi, atau
ketebalan. Jika bahannya berupa cairan, umumnya dijelaskan dalam hal perubahan
volume. Nilainya untuk baja ini adalah 11,5 – 12.,5.

2.3.3 Sifat Elektrikal


Sifat elektrikal merupakan sifat-sifat dari bahan yang berkaitan dengan kelakuan
(behavior) terhadap perlakuan elektrikal.
Tabel 5. Electrical properties Carbon steel, AISI 1020 (annealed)

Parameter Nilai Satuan


Resistivity 16 - 18 μohm.cm

Resistivity adalah ukuran ketahanan dari ukuran tertentu dari bahan


tertentu untuk konduksi listrik. Ini adalah ukuran seberapa kuat suatu bahan menentang
aliran arus listrik. Bahan yang mengalirkan arus listrik dengan mudah disebut konduktor

7
dan memiliki resistivitas rendah. Mereka yang tidak menghantarkan listrik dengan mudah
disebut isolator dan bahan-bahan ini memiliki resistivitas tinggi. Baja jenis ini memiliki
nilai resistivity sebesar 16 – 18.

2.3.4 Sifat Optikal


Tabel 6. Sifat optikal Carbon steel, AISI 1020 (annealed)

Parameter Sifat
Transparency Opaque

Carbon steel aisis 1020 annelaed memiliki sifat optikal jenis Opaque atau memiliki sifat
menutup warna untuk transparansinya.

2.3.5 Durability
Tabel 7. Durability Carbon steel, AISI 1020 (annealed)

Parameter Sifat
Flammability Very Good
Fresh Water Good
Organic Solvents Very Good
Oxidation at 500 °C Good
Sea Water Average
Strong Acid Poor
Strong Alkalis Average
UV Very Good
Wear Very Good
Weak Acid Average
Weak Alkalis Good
Secara umum, baja jenis Carbon steel, AISI 1020 (annealed) sangat baik ketahanannya
terhadapa api, pelarut organik, sinar ultraviolet dan sangat lemah terhadap asam kuat.

2.4 Aplikasi Carbon Steel AISI 1020 annealed.

8
Carbon steel AISI 1020 annealed banyak digunakan antara lain untuk penempaan (forgings),
pembuatan perkakas, bagian bagian mesin, poros (shafts), wheel hubs pada mobil, baja pelat
dan haulage gear.

Gambar 2. Aplikasi Carbon steel, AISI 1020 (annealed)

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Carbon steel, AISI 1020 (annealed) adalah jenis baja karbon rendah (low carbon steel)
yang mengandung karbon antara 0,17 % – 0,23% dan telah dilakukan heat treatment
berupa proses annealing. Secara umum, sifat Carbon steel, AISI 1020 (annealed) :
 Memiliki sifat kekuatan yang tinggi, keuletan yang tinggi dan mampu mesin yang baik.
 Memiliki konduktivitas listrik yang cukup tinggi
 Memiliki kekuatan tarik yang cukup rendah di antara karbon tempa atau baja non-
paduan.
 Sifat pengerasan (hardening) rendah.
 Tahan terhadap pengerasan induksi atau pengerasan api dikarenakan kandungan
karbonnya yang rendah.
 Tidak akan menanggapi nitridasi dikarenakan kurangnya elemen paduan. Namun,
karburisasi dimungkinkan untuk mendapatkan kekerasan case lebih dari Rc65 untuk
bagian yang lebih kecil yang berkurang dengan peningkatan ukuran bagian

3.2 Saran-saran
Hendaknya untuk makalah selanjutnya dapat di telaah terkait perbandingan antara jenis
baja yang satu dengan baja yang lain yang masih dalam kelompoknya agar mahasiswa
dapat bertambah refernsi pengetahuan terkait ilmu bahan baja.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://isolasithermal.blogspot.com/2014/03/kekuatan-tekan-bahan-material.html
https://www.wardayacollege.com/fisika/elastisitas/elastisitas/modulus-elastisitas/\
http://widimaterial.blogspot.com/2015/03/laporan-praktikum-pengujian-mekanik_32.html
http://blog.ub.ac.id/andi/2011/11/26/tegangan-yield/
https://www.scribd.com/document/108555157/Endurance-Limit-Dan-Goodman-Diagram
http://putukebarongan.blogspot.com/2011/05/fracture-toughness.html.
https://www.alatuji.com/article/detail/3/what-is-hardness-test-uji-kekerasan-

11

Anda mungkin juga menyukai