Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ghazi Kharrazi

Nim : 18142009

Mk : Mesin Konversi Energi

SOAL
1. Sebutkan dua bahan bakar cair, bahan bakar padat dan bahan bakar gas yang digunakan
dalam boiler?
3. Elemen mana dalam bahan bakar minyak yang mempengaruhi korosi?
5. Apa efek kontaminan dalam bahan bakar cair?
7. Apa perbedaan antara analisis langsung dan analisis akhir batubara?
9. Jelaskan mengapa gas alam membutuhkan sedikitnya jumlah udara berlebih?
11. Apa unsur utama LPG dan gas bumi?
13. Berapa rasio bahan bakar udara stoichomatric pada minyak tungku?

JAWABAN
1. - Solid Fuel

Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair dan
listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan boiler tipe listrik.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar
padat (batu bara, baggase, rejected product, sampah kota, kayu) dengan oksigen dan
sumber panas

- Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika
dbandingkan dengan boiler bahan bakar padat dan listrik.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar
cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.

- Gaseous Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran paling
murah dibandingkan dengan semua tipe boiler. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika
dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakar.

Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas (LNG) dengan
oksigen dan sumber panas.

- Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih
murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair. Nilai effisiensi
dari tipe ini paling rendah jika dbandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan
bakarnya.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai sumber panas.

Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan bahan bakar.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian


Bahan baku mudah Sisa pembakaran sulit
1 Solid Fuel
didapatkan. dibersihkan
Sulit mendapatkan bahan
Murah konstruksinya.
baku yang baik.
2 Oil Fuel Sisa pembakaran tidak Harga bahan baku paling
banyak dan lebih mudah mahal.
dibersihkan.
Bahan bakunya mudah
Mahal konstruksinya.
didapatkan.
Harga bahan bakar paling
3 Gaseous Fuel Mahal konstruksinya.
murah.
Sulit didapatkan bahan
Paling baik nilai
bakunya, harus ada jalur
effisiensinya.
distribusi.
Paling mudah Paling buruk nilai
4 Electric
perawatannya. effisiensinya.
Mudah konstruksinya dan
Temperatur pembakaran
mudah didapatkan
paling rendah.
sumbernya.

3. A. Faktor Gas Terlarut.

Oksigen (02), adanya oksigen yang terlarut akan menyebabkan korosi pada

metal seperti laju korosi pada mild stell alloys akan bertambah dengan

meningkatnya kandungan oksigen. Kelarutan oksigen dalam air merupakan

fungsi dari tekanan, temperatur dan kandungan klorida. Untuk tekanan 1 atm

dan temperatur kamar, kelarutan oksigen adalah 10 ppm dan kelarutannya

akan berkurang dengan bertambahnya temperatur dan konsentrasi garam.

Sedangkan kandungan oksigen dalam kandungan minyak-air yang dapat

mengahambat timbulnya korosi adalah 0,05 ppm atau kurang. Reaksi korosi

secara umum pada besi karena adanya kelarutan oksigen adalah sebagai

berikut :

Reaksi Anoda : Fe Fe2- + 2e

Reaksi katoda : 02 + 2H20 + 4e 4 OH

Karbondioksida (CO2), jika kardondioksida dilarutkan dalam air maka akan

terbentuk asam karbonat (H2CO2) yang dapat menurunkan pH air dan

meningkatkan korosifitas, biasanya bentuk korosinya berupa pitting yang


secara umum reaksinya adalah:

CO2 + H2O H2CO3

Fe + H2CO3 FeCO3 + H2

FeC03 merupakan corrosion product yang dikenal sebagai sweet corrosion

B. Faktor Temperatur

Penambahan temperatur umumnya menambah laju korosi walaupun

kenyataannya kelarutan oksigen berkurang dengan meningkatnya

temperatur. Apabila metal pada temperatur yang tidak uniform, maka akan

besar kemungkinan terbentuk korosi.

C. Faktor pH

pH netral adalah 7, sedangkan ph < 7 bersifat asam dan korosif, sedangkan

untuk pH > 7 bersifat basa juga korosif. Tetapi untuk besi, laju korosi rendah

pada pH antara 7 sampai 13. Laju korosi akan meningkat pada pH < 7 dan

pada pH > 13.

D. Faktor Bakteri Pereduksi atau Sulfat Reducing Bacteria (SRB)

Adanya bakteri pereduksi sulfat akan mereduksi ion sulfat menjadi gas H2S,

yang mana jika gas tersebut kontak dengan besi akan menyebabkan

terjadinya korosi.

E. Faktor Padatan Terlarut

Klorida (CI), klorida menyerang lapisan mild steel dan lapisan stainless

steel. Padatan ini menyebabkan terjadinya pitting, crevice corrosion, dan

juga menyebabkan pecahnya alooys. Klorida biasanya ditemukan pada

campuran minyak-air dalam konsentrasi tinggi yang akan menyebabkan

proses korosi. Proses korosi juga dapat disebabkan oleh kenaikan

konduktivity larutan garam, dimana larutan garam yang lebih konduktif,


laju korosinya juga akan lebih tinggi.

Karbonat (C03), kalsium karbonat sering digunakan sebagai pengontrol

korosi dimana film karbonat diendapkan sebagai lapisan pelindung

permukaan metal, tetapi dalam produksi minyak hal ini cenderung

menimbulkan masalah scale.

Sulfat (S04), ion sulafat ini biasanya terdapat dalam minyak. Dalam air,

ion sulfat juga ditemukan dalam konsentrasi yang cukup tinggi dan

bersifat kontaminan, dan oleh bakteri SRB sulfat diubah menjadi sulfida

yang korosif.

5. menyebabkan terjadinya Kerusakan pada alat pembakaran atau Ruang bakar yang akan
membakar bahan bakar tersebut
7. Ada dua metode: analisis utama dan analisis terdekat. Analisis pamungkas menentukan
semua elemen komponen batubara, padat atau gas dan analisis terdekatnya hanya
menentukan persentase karbon tetap, bahan mudah menguap, kelembaban dan abu. Yang
utama Analisis ditentukan di laboratorium yang dilengkapi dengan baik oleh ahli kimia
yang terampil, sementara analisis langsung dapat ditentukan dengan peralatan sederhana.
Dapat dicatat bahwa proximate tidak memiliki koneksi dengan kata "perkiraan".
9. Gas alam yang telah diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak berbau. Akan
tetapi, sebelum gas tersebut didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas tersebut
diberi bau dengan menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi bila terjadi kebocoran gas.
Gas alam yang telah diproses itu sendiri sebenarnya tidak berbahaya, akan tetapi gas alam
tanpa proses dapat menyebabkan tercekiknya pernapasan karena ia dapat mengurangi
kandungan oksigen di udara pada level yang dapat membahayakan.

Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan
ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di
atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah,
konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut
api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Kandungan
metana yang berbahaya di udara adalah antara 6% hingga 15%.

11. A. LPG = Propana dan butana ELPIJI adalah brand PERTAMINA


untuk LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG merupakan gas hidrokarbon produksi dari
kilang minyak dan kilang gas dengan komponen utama gas propane (C3H8) dan butane
(C4H10).
B. GAS BUMI = memiliki komponen alkana suku rendah, yaitu metana, etana,
propana, dan butana. Sebagai komponen terbesarnya adalah metana. Dalam gas alam,
selain mengandung alkana, terkandung juga di dalamnya berbagai gas lain, yaitu karbon
dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), meskipun beberapa sumur gas alam yang
lain ada juga yang mengandung helium. Dalam gas alam ini, metana digunakan sebagai
bahan bakar, sumber hidrogen, dan untuk pembuatan metanol. Etana yang ada dipisahkan
untuk keperluan industri, sedangkan propana dan butana juga dipisahkan, dan kemudian
dicairkan untuk bahan bakar yang dikenal dengan nama LPG (Liquid Petroleum Gas)
yang biasa digunakan untuk bahan bakar kompor gas rumah tangga.

13. Efisiensi boiler atau tungku tergantung pada efisiensi sistem pembakaran. Jumlah udara yang
dibutuhkan untuk pembakaran sempurna bahan bakar tergantung pada unsurnya konstituen
dari bahan bakar yaitu Karbon, Hidrogen, dan Belerang dll. Jumlah udara ini disebut udara
stoikiometrik. Untuk proses pembakaran ideal untuk membakar satu kg khas bahan bakar
minyak yang mengandung 86% Karbon, 12% Hidrogen, 2% Sulfur, Secara teoritis jumlah udara
yang dibutuhkan adalah 14,1 kg. Ini adalah udara minimum yang akan dibutuhkan jika
pencampuran bahan bakar dan udara oleh pembakar dan pembakaran sempurna. Pembakaran
produk utamanya adalah Karbon Dioksida (CO₂), uap air (H₂O) dan Sulfur Dioksida (SO₂), yang
melewati cerobong asap bersama Nitrogen (N₂ ) di udara,

Perhitungan Udara Stoikiometrik

Spesifikasi minyak tungku dari analisis lab diberikan di bawah ini :

Konstituen % Dari berat


Karbon 85.9
Hidrogen 12
Oksigen 0,7
Nitrogen 0,5
Belerang 0,5
H2O` 0,35
Abu 0,05
GCV bahan bakar : 10880 kkal / kg

Anda mungkin juga menyukai