u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
Nomor 49 P/HUM/2013
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
Memeriksa dan mengadili perkara permohonan keberatan hak uji materiil terhadap Pasal
do
31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan
gu Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, pada
tingkat pertama dan terakhir telah memutuskan sebagai berikut, dalam perkara:
In
A
TENG JUNAIDI GUNAWAN, kewarganegaraan Indonesia, bertempat tinggal
di Jl. Opak No. 20, RT. 004, RW. 001, Kelurahan Darmo, Kecamatan
ah
lik
Wonokromo, Surabaya, pekerjaan Direktur PT. Warna Warni Media, sesuai
dengan Anggaran Dasar PT., bertindak untuk dan atas nama PT. Warna Warni
am
ub
Media, badan hukum Perseroan Terbatas yang berkedudukan hukum di Jl.
Panglima Sudirman No. 21 Surabaya;
Selanjutnya disebut sebagai Pemohon;
ep
k
melawan:
ah
si
Selanjutnya disebut sebagai Termohon;
Mahkamah Agung tersebut;
ne
ng
do
gu
lik
2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk
Tembakau Bagi Kesehatan, dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut:
I KEWENANGAN MAHKAMAH AGUNG R.I.
m
ub
1 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 24A ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945
ka
undang-undang".
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) Ketetapan MPR RI No. III/
R
MPR/2000, Tentang Sumber Hukum Dan Tata Urutan Peraturan Perundang-
si
Undangan yang menyebutkan bahwa "Mahkamah Agung berwenang menguji
ne
ng
peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang”.
3 Bahwa selanjutnya ditentukan dalam ketentuan Pasal 20 ayat (2) huruf b dan
do
ayat (3) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
gu yang menyebutkan bahwa:
Ayat (2) huruf b:
In
A
Mahkamah Agung berwenang menguji peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang terhadap undang-undang; dan
ah
lik
Ayat (3):
Putusan mengenai tidak sahnya peraturan perundang-undangan sebagai hasil
am
ub
pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat diambil baik
berhubungan dengan pemeriksaan pada tingkat kasasi maupun berdasarkan
permohonan langsung pada Mahkamah Agung.
ep
k
Kemudian ditentukan lebih lanjut dalam Penjelasan Pasal 20 ayat (2) huruf b
ah
si
menyebutkan bahwa:
“Ketentuan ini mengatur mengenai hak uji Mahkamah Agung terhadap
ne
ng
do
gu
4 Bahwa selanjutnya ditentukan pula dalam ketentuan Pasal 31A ayat (1) Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
ah
lik
ub
ep
es
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6 Bahwa selanjutnya ditentukan pula dalam Pasal 1 ayat (1) Peraturan Mahkamah
R
Agung R.I. Nomor 01 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil yang menyebutkan
si
bahwa “Hak Uji Materiil adalah hak Mahkamah Agung untuk menilai materi
ne
ng
muatan Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-Undang terhadap
Peraturan Perundang-undangan tingkat lebih tinggi”.
do
7 Bahwa undang-undang yang dijadikan batu uji di dalam proses uji materiil ini
gu tidak sedang dalam proses pengujian di Mahkamah Konstitusi R.I.
8 Bahwa berdasarkan ketentuan Undang-Undang Dasar 1945 serta peraturan
In
A
perundang-undangan tersebut di atas, maka Mahkamah Agung R.I. berwenang
untuk memeriksa dan memutus perkara Permohonan Keberatan ini.
ah
lik
II KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) PEMOHON
1 Bahwa ketentuan Pasal 31A ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 3
am
ub
Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun
1985 tentang Mahkamah Agung menyebutkan bahwa:
1 Permohonan pengujian peraturan perundang-undangan dibawah Undang-
ep
k
si
2 Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan
oleh pihak yang menganggap haknya dirugikan oleh berlakunya peraturan
ne
ng
do
gu
lik
Mahkamah Agung R.I. Nomor 01 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil, bahwa
“Pemohon keberatan” adalah kelompok masyarakat atau perorangan yang
m
ub
ep
advertising), di mana + 50% dari total materi iklan media luarnya bermaterikan
R
es
iklan rokok, dengan hubungan sebab akibat bahwa hak Pemohon potensial
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pemerintah Nomor 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
R
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan karena
si
dengan berlakunya aturan tersebut mengakibatkan seluruh lokasi media luar
ne
ng
ruang strategis yang dipasangi produk rokok tidak bisa digunakan lagi.
4 Bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor 1 Tahun 2011
do
tentang Hak Uji Materiil, ketentuan tentang tenggat waktu 180 (seratus delapan
gu puluh) hari untuk pengajuan Permohonan Keberatan telah dihapuskan.
5 Bahwa merujuk pada ketentuan Pasal 31A ayat (2) Undang-Undang Nomor 3
In
A
Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun
1985 tentang Mahkamah Agung, serta ketentuan Pasal 1 ayat (4) Peraturan
ah
lik
Mahkamah Agung R.I. Nomor 1 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil, maka
PEMOHON memenuhi kualifikasi dan memiliki kedudukan hukum (legal
am
ub
standing) untuk bertindak sebagai pemohon dalam Pemohonan Keberatan atas
berlakunya ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor
109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif
ep
k
si
1 Bahwa segala hal yang telah dikemukakan pada bagian “Kewenangan
Mahkamah Agung R.I.” serta “Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon”
ne
ng
seperti tersebut di atas, mohon dianggap sebagai satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari bagian “Alasan Permohonan” ini.
do
gu
lik
ub
ep
3 Bahwa proses menurut Prof. Dr. Philipus M. Hadjon, S.H., asas legalitas dalam
R
es
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menurut Prof. Dr. Philipus M. Hadjon, S.H., agar suatu peraturan perundang-
R
undangan sah, maka berdasarkan asas legalitas peraturan perundang-undangan
si
yang dibentuk tersebut harus memenuhi ketiga unsur berikut:
ne
ng
• Substansi: Secara substansi peraturan perundang-undangan tersebut harus:
1 Sesuai dengan jenis hierarki, dan materi muatan peraturan
do
gu perundangundangan yang lebih tinggi di atasnya baik secara langsung
yang menjadi dasaran produk perundang-undangan tersebut, maupun
tidak langsung;
In
A
2 Isinya berdasar pikiran analisa yang logis dan berdasar keilmuan;
3 Penerapannya menghasilkan efek sesuai maksud dan tujuan produk
ah
lik
peraturan tersebut.
• Wewenang: Pejabat atau organ pembentuk peraturan perundang-undangan
am
ub
harus memiliki wewenang untuk itu sesuai dengan urusan bidang
pemerintahan yang diurusnya; dan
•
ep
Prosedur: harus sesuai dengan prosedur pembentukan peraturan perundang-
k
undangan;
ah
si
yuridis suatu tindak pemerintahan. Adanya cacat legalitas terhadap Peraturan
Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
ne
ng
do
gu
wewenang, dan cacat prosedur menurut Pemohon adalah nyata dan terbukti,
penjelasan lebih lanjut mengenai cacat legalitas terhadap Peraturan Pemerintah
In
A
Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat
Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan khususnya ketentuan Pasal
ah
dibawah ini.
4 Bahwa Pemohon memberikan argumentasi atas adanya cacat legalitas tersebut
m
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
R
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan
si
bertentangan dengan asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan.
ne
ng
Berikut isi ketentuan Pasal 5 huruf b, c, dan g, Pasal 6 huruf a, g, dan j, dan
Pasal 96 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
do
Peraturan Perundang-undangan:
gu a Pasal 5 huruf b, c dan g, yang rumusannya menyebutkan:
Dalam membentuk peraturan perundang-undangan harus dilakukan
In
A
berdasarkan pada asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang
baik, yang meliputi:
ah
lik
b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
am
ub
g. keterbukaan.
b Pasal 6 huruf a, g, dan j, yang rumusannya menyebutkan:
Materi muatan peraturan perundang-undangan harus mencerminkan asas:
ep
k
a. pengayoman;
ah
g. keadilan; dan
R
si
j. keseimbangan, keserasian dan keselarasan.
c Pasal 96 tentang Partisipasi Masyarakat, yang rumusannya menyebutkan:
ne
ng
do
gu
b kunjungan kerja;
c sosialisasi; dan/atau
ah
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perlu Pemohon garis bawahi bahwa sebagaimana halnya uji materiil, Pemohon
R
menekankan Permohonan Keberatan ini pada materi muatan ketentuan Pasal 31
si
huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang
ne
ng
Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau
Bagi Kesehatan dan oleh karena itu Pemohon akan terlebih dahulu memberi
do
penekanan pada cacat substansi yang salahnya ketidak sesuaian materi muatan
gu dengan peraturan di atasnya. Dan berikut ini merupakan uraian Pemohon bahwa
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
In
A
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan terutama
ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d memiliki materi yang:
ah
lik
1 Bertentangan dengan “asas kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi
muatan”, dikarenakan ketentuan Pasal 31 huruf b, c, d Peraturan
am
ub
Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan
tersebut di atas, menurut Pemohon materi muatan pasalnya tidak sesuai
ep
k
si
dimana ketentuan-ketentuannya sama sekali tidak mengatur media iklan
terutama media iklan luar ruang sebagaimana dapat dilihat pada
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ditetapkan.
Adapun Penjelasan pada ketentuan Pasal 113 Undang-Undang
ah
es
Ayat (1)
M
Cukup jelas.
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ayat (2)
R
Cukup jelas.
si
Ayat (3)
ne
ng
Penetapan standar diarahkan agar zat adiktif yang dikandung oleh
bahan tersebut dapat ditekan untuk mencegah beredarnya bahan
do
palsu. Penetapan persyaratan penggunaan bahan yang mengandung
gu zat adiktif ditujukan untuk menekan dan mencegah penggunaan yang
mengganggu atau merugikan kesehatan.
In
A
Dan sebagaimana diketahui bahwa adanya keberadaan Peraturan
Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
ah
lik
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan
merupakan perintah dari ketentuan Pasal 116 Undang-Undang Nomor 36
am
ub
Tahun 2009 tentang Kesehatan yang menyebutkan bahwa “Ketentuan
lebih lanjut mengenai pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah”. Berdasarkan rumusan
ep
k
si
pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif yang ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.
ne
ng
do
gu
khususnya media iklan luar ruang. Hal ini sangatlah tepat mengingat
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan secara garis
ah
lik
ub
ep
dengan materi muatan yang telah diamanatkan oleh ketentuan Pasal 113
R
es
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pengaturan mengenai media iklan luar ruang yang terdapat pada
R
ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109
si
Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif
ne
ng
Berupa Tembakau Bagi Kesehatan. Sehingga dengan demikian
pembentukan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang
do
Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk
gu Tembakau Bagi Kesehatan khususnya tentang ketentuan Pasal 31 huruf
b, c, dan d mengandung cacat substansi.
In
A
1 Bertentangan dengan “asas kelembagaan atau pejabat pembentuk yang
tepat”, karena Termohon terutama dalam konteks menjalankan Undang-
ah
lik
Undang Nomor 36 Tahun 2009 (Kementrian Kesehatan) bukanlah
merupakan lembaga atau pejabat pembentuk yang tepat terkait dengan
am
ub
pengaturan iklan terutama media luar ruang sehingga dengan demikian
Termohon sama sekali tidaklah berwenang dalam membuat dan
membentuk salah satu bagian pengaturan dari substansi Peraturan
ep
k
si
yakni ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor
109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
organ/lembaga yang membentuk jenis peraturan perundang-undangan
R
bersangkutan. Atau sebaliknya, kewenangan masing-masing organ/
si
lembaga tersebut menentukan materi muatan peraturan perundang-
ne
ng
undangan yang dibentuk.”
Terkait dengan cacat wewenang yang terdapat pada pembentukan
do
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan
gu Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan khususnya pada ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d, bahwa
In
A
yang menjadi pertanyaan hukum adalah “Apakah Termohon memiliki
kewenangan untuk mengatur iklan dan telah sesuai dengan konteks
ah
lik
ketentuan Pasal 113 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan yang mengatur mengenai pengamanan zat adiktif?” Sebab
am
ub
ketentuan Pasal 113 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan menyebutkan bahwa:
1 Pengamanan penggunaan bahan yang mengandung zat adiktif
ep
k
si
2 Zat adiktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tembakau,
produk yang mengandung tembakau, padat, cairan, dan gas yang
ne
ng
do
gu
lik
Ayat (1)
Cukup jelas.
m
ub
Ayat (2)
Cukup jelas.
ka
ep
Ayat (3)
Penetapan standar diarahkan agar zat adiktif yang dikandung oleh
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
zat adiktif ditujukan untuk menekan dan mencegah penggunaan yang
R
mengganggu atau merugikan kesehatan.
si
Atas ketentuan Pasal 113 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
ne
ng
tentang Kesehatan tersebut, kemudian pada ketentuan Pasal 116
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
do
memerintahkan bahwa pengaturan lebih lanjut mengenai pengamanan
gu zat adiktif diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sehingga dengan
demikian dapat dipastikan bahwa idealnya materi Peraturan Pemerintah
In
A
(dalam hal ini Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang
Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk
ah
lik
Tembakau Bagi Kesehatan) yang mengatur pengamanan zat adiktif
berdasarkan ketentuan Pasal 113 Undang-Undang Nomor 36 Tahun
am
ub
2009 tentang Kesehatan seharusnya tetap mengacu pada persoalan-
persoalan kesehatan semata.
Adapun tugas pokok dan fungsi serta kewenangan Kementerian
ep
k
si
sesuai dengan nama jabatan dan kelembagaannya Kementrian Kesehatan
pada dasarnya adalah membantu Presiden dalam menyelenggarakan
ne
ng
do
gu
Jadi terang dan jelas berdasarkan tugas pokok, fungsi, dan wewenangnya
berdasarkan Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
In
Termohon dan Kementrian Kesehatan tidak memiliki kewenangan untuk
A
lik
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan kesempatannya untuk memberikan masukan dalam pembentukan
R
khususnya ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah
si
Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung
ne
ng
Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Dalam hal ini,
khususnya pada pengesahan Peraturan Pemerintah Nomor 109 tahun
do
2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
gu Tembakau Bagi Kesehatan ini, Termohon tidak melaksanakan publikasi
maupun sosialisasi baik pada tahap rancangan Peraturan Pemerintah
In
A
Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung
Zat Adiktif Berupa Tembakau Bagi Kesehatan ini atau sebelum tahap
ah
lik
pengesahannya yaitu tanggal 24 Desember 2012. Sampai saat
disahkannya dan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 109
am
ub
Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif
Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, Pemohon belum pernah
menerima sosialisasinya, bahkan dari asosiasi-asosiasi periklanan
ep
k
si
menerima dari Termohon. Bahkan ada pernyataan yang senada
dengan Pemohon dari media masa internet yang berjudul
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
khususnya tentang ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d mengandung
R
cacat prosedur.
si
2 Bertentangan dengan “asas pengayoman”, karena materi muatan Pasal
ne
ng
31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012
tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
do
Produk Tembakau Bagi Kesehatan berpotensi tidak mempunyai fungsi
gu memberikan perlindungan untuk menciptakan ketentraman masyarakat,
khususnya pada diri Pemohon serta seluruh perusahaan periklanan media
In
A
luar ruang (out of home media advertising) berikut seluruh karyawannya.
Sebab sebagaimana salah satu fungsi dan tujuan hukum adalah
ah
lik
memberikan perlindungan hukum, maka sudah seyogyanya kegiatan
promosi dan mengiklankan produk rokok melalui media luar ruang
am
ub
sebagai kegiatan yang legal harus mendapatkan kesetaraan hak dan
perlindungan di mata hukum.
3 Bertentangan dengan “asas keadilan”, karena materi muatan pada
ep
k
si
Produk Tembakau Bagi Kesehatan berpotensi tidak mencerminkan
keadilan secara proporsional bagi setiap warga negara, terutama bagi diri
ne
ng
do
gu
dibuat dengan hanya memfokuskan pada rokok itu sendiri dan dampak
negatif dari rokok semata dengan mengabaikan pertimbangan-
ah
lik
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk
R
Tembakau Bagi Kesehatan berpotensi tidak mencerminkan
si
keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara kepentingan individu,
ne
ng
masyarakat, bangsa dan negara.
5 Bertentangan dengan ketentuan Pasal 96 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan
do
ayat (4) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
gu Peraturan Perundang-undangan, yang mana sekali lagi bahwa materi
muatan Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109
In
A
Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif
Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, sampai saat disahkan belum
ah
lik
ada upaya sosialisasi Termohon kepada masyarakat yang mempunyai
kepentingan atas substansi Rancangan Peraturan Perundang-undangan
am
ub
terutama di dunia periklanan media luar ruang yang oleh karenanya
ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109
Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif
ep
k
bentuk cacat prosedur seperti yang telah dijelaskan oleh Pemmohon pada
R
si
poin 4.3. di atas.
Adanya cacat prosedur ini membuat media iklan Pemohon yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memperoleh akseptasi dari masyarakat. Hal inilah yang tidak didapati di
R
dalam proses pembentukan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun
si
2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
ne
ng
Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Belum lagi dengan adanya
partisipasi masyarakat terutama dalam hal ini para biro reklame bisa
do
memberikan masukan supaya dapat mendeteksi atas kemungkinan
gu adanya kesalahan landasan pemikiran atas dasar pertimbangan seperti
yang Pemohon jelaskan berikut pada poin 5 pada Alasan Permohonan
In
A
dibawah ini.
5 Bahwa menurut Pemohon telah terjadi landasan pemikiran yang keliru dan
ah
lik
sangat berlebihan dalam pembentukan ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
am
ub
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan
sebagaimana disebutkan dalam paragraph ke-6 dan ke-7 Penjelasan Umum Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
ep
k
si
“Gencarnya iklan, promosi, dan sponsor Rokok berdampak pada semakin
meningkatnya prevalensi merokok pada anak-anak. Berbagai penelitian
ne
ng
do
gu
untuk terus merokok dan mendorong anak-anak yang telah berhenti merokok
untuk kembali merokok. ”
In
“Pengaturan iklan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 109
A
Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan belum optimal untuk
mencegah meningkatnya perokok pemula dan mengingat bahwa Produk
ah
lik
Tembakau telah dinyatakan sebagai Zat Adiktif berdasarkan Pasal 113 ayat (2)
Undang-Undang Kesehatan, maka Pemerintah perlu melakukan pengendalian
m
ub
ep
sendiri sekitar tahun 2013 yang berdasar pernyataan di media yang berjudul
“Efek Iklan Rokok Bagi Remaja” (Vide BUKTI P-9, sehingga dapat
ah
es
iklan (luar ruang) melainkan dengan cara interaksi langsung dengan produk
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“Remaja melihat, lalu dibagikan secara gratis ia coba-coba agar terlihat gaya.
R
Yang saya sakit sekali remaja itu kalau sudah merokok cepat jadi candu dan
si
susah diobati, ” jelas Menkes.
ne
ng
Kemudian ada juga artikel berjudul “Mulai Tahun 2014 Perusahaan Rokok
Dilarang Sebagai Sponsorship” (Vide BUKTI P-10, http:// wartaaceh.com/
do
mulain-tahun-2014-perusahaan-rokok-dilarang-sebagai-sponsorship/) yang
gu menyebutkan bahwa:
“...di DKI Jakarta bahwa 99,7 persen remaja melihat ikan rokok di televisi, 86, 7
In
A
persen remaja melihat iklan rokok di media luar ruang, 76,2 persen remaja
melihat iklan rokok di majalah dan koran, 81 persen remaja pernah mengikuti
ah
lik
kegiatan yang disponsori oleh industri rokok.”
Berdasarkan hal ini, sebenarnya aspek yang memiliki daya influensi terbesar
am
ub
terhadap konsumsi rokok adalah pergaulan sosial di masyarakat. Argumentasi
ini turut didukung oleh lembaga Nadhlatul Ulama (NU) yang turut menyerang
dan menggugat peraturan yang membatasi dan menggebiri produk tembakau
ep
k
tembakau adalah ganja seperti yang kami kutip di bawah ini berupa wawancara
R
si
ekslusif dengan lembaga Nadhlatul Ulama (NU) dalam artikel berjudul “NU
Tuntut Pasal Tembakau UU Kesehatan ke MK; Benarkah Tembakau
ne
ng
do
gu
lik
entah sebagai jamuan sosial atau sebagai sarana upacara itu sendiri. Rokok
menjadi simbol kejantanan, simbol pergaulan bahkan simbol kesetiakawanan.
m
ub
Ini dimanfaatkan betul oleh iklan rokok yang tidak diijinkan menampilkan
rokok tetapi menggunakan berbagai tren sosial sebagai temanya. Cara
ka
ep
es
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hal ini dikarenakan iklan rokok yang ada di berbagai media terutama di media
R
luar (dan dalam) ruang sama sekali tidak boleh berisi iklan yang bertajuk
si
memperkenalkan atau memasyarakatkan produk; yang tampilan produk bahkan
ne
ng
kemasannya tidak boleh ditampilkan dalam iklan, mengajak, ataupun tidak
boleh mempengaruhi agar menggunakan (menginisiasi) untuk merokok,
do
menunjukkan produk rokok tersebut, dan hanya bertujuan untuk meningkatkan
gu brand awareness. Perlu diingat sampai saat ini tidak ada bukti nyata bahwa
brand awareness bisa membuat pengguna baru mencoba, terutama setelah
In
A
banyaknya beredar iklan himbauan untuk mencegah merokok yang disertai
dengan akibat kesehatan. Itu belum termasuk durasi orang melihat iklan yang
ah
lik
sangat singkat, sekalipun iklan produk rokok yang ditampilkan melalui media
luar ruang juga hanya berfungsi menunjukkan brand awareness dan sama sekali
am
ub
tidak memiliki muatan materi yang bersifat persuasif.
6 Bahwa terkait dengan poin 5 di atas yang membahas tentang brand awareness
dan tentang pengaruh promosi rokok bagi anak dan remaja untuk merokok yang
ep
k
si
Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan, Pemohon juga ingin menyampaikan (mengutip) pendapat hukum
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
awareness suatu produk rokok yang memang tidak memiliki kaitannya sama
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Konstitusi R.I. yang dikaitkan dengan tujuan untuk meningkatkan brand
R
awareness tersebut sesuai dengan pendapat akademik Prof. Dr. H. M. Burhan
si
Bungin, S. Sos., M.Si. yang menjadi dasaran penulisan Alasan Permohonan
ne
ng
Keberatan Poin 7 di bawah ini.
7 Bahwa seperti yang telah ditegaskan di atas, landasan pemikiran
do
diberlakukannya ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah
gu Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat
Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan sebagai akibat lebih lanjut
In
A
dari adanya kekeliruan landasan pemikiran seperti yang dijelaskan lebih lanjut
di bawah ini pada akhirnya juga membuat ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d
ah
lik
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan ini menjadi
am
ub
bertentangan dengan maksud dan tujuan yang mana jika diberlakukan bisa
mengakibatkan efek yang terbalik (penjelasan lebih lanjut dari efek yang
terbalik terletak pada poin 8 Alasan Permohonan ini) dari maksud dan tujuan
ep
k
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
ah
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan itu sendiri.
R
si
Maksud dan tujuan tersebut diatur pada ketentuan Pasal 2 ayat (2) butir b, yaitu:
”Melindungi penduduk usia produktif, anak, remaja, dan perempuan hamil dari
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
dan sudah sekian lama tidak mencantumkan keterangan atau tanda atau
R
es
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bersifat repetitif atau mengingatkan kembali isi atau materi iklan dalam
R
bentuk lain seperti event, televisi, radio, dan koran yang juga tidak bisa
si
berisi materi iklan yang mengajak; maka bisa dikatakan efek iklan media
ne
ng
luar ruang adalah tipe media dengan kemampuan influensi vang paling
kecil efek persuasifnya pada upaya menginisiasi pengguna baru maupun
do
pengguna lama.
gu Sedangkan arti dari Brand Statement sendiri adalah nilai-nilai positif
atau pencitraan yang oleh pemilik brand dicoba untuk diasosiasikan
In
A
dengan produk rokok miliknya tersebut yang mana sama sekali tidak ada
di dalamnya suatu nilai yang dapat mengajak pengguna baru ataupun
ah
lik
menyatakan nilai produk yang menyehatkan atau menyesatkan
pengguna. Contohnya seperti “Citra Pemberani”, “Citra Eksklusif”,
am
ub
“Citra Berani Mencoba Yang Baru”, “Citra Klasik”, dan lain-lain.
Pengasosiasian Brand Statement tersebut hanya bersifat untuk menciri
khaskan produk rokok yang bersangkutan dan hal ini kembali lagi pada
ep
k
si
2 Penayangan iklan luar ruang yang hanya mampu menyampaikan pesan
iklan yang lebih sederhana dengan waktu paparan pada masing-masing
ne
ng
mata pengamat yang sangat singkat (3-10 detik) ini adalah sangat dapat
dinalar akibat sifat target masyarakat pengguna jalan yang menjadi target
do
gu
lik
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan Doktor Konstruksi Sosial
R
Media Massa Universitas Airlangga Surabaya) yang menulis buku
si
berjudul “Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media
ne
ng
Massa, Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen serta Kritik Terhadap
Peter L. Berger & Thomas Luckmann” (Vide BUKTI P-12, Bungin,
do
H,M. Burhan, 2011, “Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan
gu Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen serta
Kritik Terhadap Peter L. Berger & Thomas Luckmann” Cetakan ke-2,
In
A
Surabaya: Penerbit Kencana) dapat dijadikan suatu rujukan. Berikut
Pemohon kutip di bawah ini:
ah
lik
“Tugas utama iklan itu sebenarnya untuk mengubah produk menjadi
sebuah citra, dan apa pun pencitraan yang digunakan dalam sebuah
am
ub
iklan, baik itu citra kelas sosial, citra seksualitas dan sebagainya, yang
penting pencitraan itu memiliki efek terhadap produk dan akan
menambah nilai ekonomisnya.” (halaman 126) ;
ep
k
tersebut di atas, maka setiap iklan produk rokok melalui media luar
R
si
ruang hanya bertujuan untuk menunjukkan sisi brand awareness yang
direpresentasikan melalui Brand Statement maupun pencitraan agar
ne
ng
do
gu
kita tegaskan bahwa tidak ada sama sekali hubungan antara gambaran
pencitraan tersebut denqan tawaran inisiasi untuk merokok. Sebab
In
keduanya merupakan hal yang sangat jauh berbeda sehingga dengan
A
lik
ub
ep
es
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tembakau Bagi Kesehatan yang disusun pada tanggal 6 Mei 2012 (Vide
R
BUKTI P-13). Dalam bab II tentang Kajian Akademik beliau
si
menyatakan bahwa:
ne
ng
“Dalam penelitian disertasi yang dilakukan tentang iklan oleh saya pada
tahun 2000, berjudul; Konstruksi Sosial Media Massa; Makna Realitas
do
Iklan Televisi dalam Masayarakat Kapitalis (2000) didapatkan
gu kesimpulan-kesimpulan, antara lain:
a Makna iklan yang dikode oleh masyarakat berhubungan dengan
In
A
beberapa kategori; (a) kelas sosial, (b) gaya hidup, (c) usia
individu dan kemampuan intelektual, (d) perbedaan gender, (e)
ah
lik
kebutuhan terhadap produk), (f) kesan individu terhadap iklan.
b Respons masyarakat terhadap iklan terdiri dari lapisan-lapisan
am
ub
(layer); (a) lapisan teknologi, (b) lapisan ekonomik dan (c)
lapisan ekonik. Lapisan teknologi melihat iklan hanya sekedar
karya cipta manusia dan media teknologi, sehingga iklan
ep
k
si
alat mengenalkan suatu produk kepada masyarakat. Sedangkan
masyarakat pada lapisan ekonik melihat iklan sebagai ikon
ne
ng
do
gu
lik
lapisan mereka.
d Iklan televisi adalah iklan yang paling kuat mengkonstruksi suatu
m
ub
ep
Bungin, M.Si. secara khusus memberikan pendapat ilmiah pada bab III
R
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi (Vide BUKTI P-13), beliau
R
menyatakan bahwa:
si
1 Masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan
ne
ng
informasi yang dia perlukan untuk mengurus
kehidupan pribadi dan keluarganya, termasuk pula
do
memperoleh informasi tentang berbagai macam
gu produk komersial yang diinginkannya.
2 Pandangan dan pendapat yang dituangkan sebagai
In
A
isi kandungan di dalam Pasal 31 huruf b, c, dan d
tersebut dibuat tanpa memperhatikan pendapat
ah
lik
atau hasil-hasil penelitian tentang kebenaran isi
pasal tersebut, sehingga menjadi apriori dan tidak
am
ub
memiliki dasar rasional-ilmiah yang kuat.
3 Pasal 31 huruf b, c, dan d tersebut telah
menjustifikasi sebuah kebenaran tanpa dasar
ep
k
si
sama telah merugikan pihak-pihak lain yang lebih
besar kontribusi terhadap negara di masyarakat.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5 Pasal 31 huruf b, c, dan d menyamaratakan bahwa
R
iklan luar ruang akan mempengaruhi siapa saja
si
yang melihatnya. Pada hal respons masyarakat
ne
ng
terhadap iklan tergantung kepadas lapisan-lapisan
teknologi, lapisan ekonomi dan lapisan ekonik
do
sebagaimana poin 3.b. Juga pasal tersebut
gu mengabaikan kategori sosial masyarakat
sebagaimana kajian akademik poin 3.1.
In
A
6 Iklan yang kuat dan dapat mengkonstruksi
pengetahuan masyarakat adalah iklan televisi,
ah
lik
sedangkan iklan luar ruang adalah salah satu dari
iklan yang secara ilmiah kurang dapat
am
ub
mempengaruhi keputusan masvarakat.
Keberadaan iklan luar ruang hanyalah sebuah
reputasi produk yang ditujukan kepada pesaing-
ep
k
si
pemasaran produk secara luas. Tujuannva untuk
menyerang pemilik produk yang sama. Sehingga
ne
ng
do
gu
lik
diberlakukan akan memiliki efek yang terbalik (bertentangan) dari maksud dan
tujuan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan
m
ub
ep
Perseroan Terbatas yang telah lama bergerak di bidang usaha periklanan media
luar ruang dan sangat memahami karakteristik setiap aspek dari periklanan
ah
es
1 Mengingat bahwa pembatasan pada iklan media luar ruang yang terletak
M
pada tempat yang strategis (yakni pada jalan protokol dan/atau yang
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
membentang jalan) dan memiliki nilai jual yang premium atau lebih
R
tinggi perluasannya dapat menjadi faktor berpindahnya biaya promosi;
si
dari yang hanya mengejar prestisius untuk tampil di tempat yang paling
ne
ng
strategis, menjadi upaya baru bagi perusahaan rokok untuk
menyebarkan iklan luar ruang rokok yang lebih menyebar mendekati
do
wilayah pemukiman dan ke tempat-tempat yang lebih dekat pada point-
gu of-sales produk rokok tersebut. Sehingga total luasan iklan akan menjadi
lebih luas, menyebar, dan lebih dekat dengan pengguna dibandingkan
In
A
jika mereka dibolehkan untuk memasang di tempat-tempat prestisius
dengan nilai strategis yang tinggi yang tentunya jauh lebih mahal dari
ah
lik
alternatif yang akan muncul jika diterapkan ketentuan Pasal 31 huruf b,
c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang
am
ub
Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk
Tembakau Bagi Kesehatan ini. Nilai strategis ini dapat dimaklumi
karena perusahaan rokok dalam beriklan juga harus bersaing tempat
ep
k
si
membentang jalan dibanding tempat yang mungkin bisa perusahaan
rokok pasang berdasar ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan
ne
ng
do
gu
tersebut, bisa mencapai 1 : 100, jadi untuk tiap 1 lokasi strategis yang
hilang bisa muncul 100 lokasi baru dengan luasan sama.
In
3 Dengan berlakunya aturan iklan rokok tidak boleh memotong jalan atau
A
lik
luar ruang yang nilainya paling tinggi dan paling strategis yang mana di
dalam nilai sewanya termasuk juga pendapatan yang besar bagi
m
ub
ep
oleh biro reklame (terutama di luar DKI Jakarta) dengan biaya sewa dan
operasional yang tinggi. Kontribusi perusahaan rokok yang selama ini
ah
es
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan
R
Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
si
Kesehatan ini diterapkan.
ne
ng
4 Dengan adanya larangan untuk pemasangan iklan di lokasi jalan utama
atau protokol dan harus sejajar jalan berarti akan ada lebih banyak lagi
do
pemasangan media luar ruang untuk iklan produk rokok di dekat toko-
gu toko retail/supermarket. Demikian juga perusahaan rokok tentunya juga
akan ada budget lebih untuk membiayai atau memperkuat personel sales
In
A
counter-nya untuk mengingatkan dan/atau mengajak membeli
produknya.
ah
lik
Atas akibat-akibat yang ditimbulkan tersebut, maka telah jelas bahwa ketentuan
Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang
am
ub
Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau
Bagi Kesehatan yang bilamana diterapkan akan mengakibatkan efek-efek yang
justru akan semakin mengajak dan menginisiasi masyarakat untuk merokok. Di
ep
k
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
R
si
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan disamping
merugikan Pemohon dan perusahaan media iklan luar ruang lainnya juga tidak
ne
ng
do
gu
pembatasan iklan media luar ruang yang mengiklankan produk rokok; sesuai
ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun
In
2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk
A
lik
ub
ep
es
rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau sintesisnya
R
yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan
si
tambahan." Dari definisi rokok tersebut, dapat diketahui secara jelas
ne
ng
melalui rumusan ”... yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap dan/
atau dihirup asapnya.” bahwa rokok merupakan barang yang habis
do
dikonsumsi. Dengan kata lain maka para perokok dapat dikatakan secara
gu tegas adalah konsumen dan dengan demikian berada di bawah ruang
lingkup pengaturan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
In
A
Perlindungan Konsumen (Vide BUKTI P-14).
2 Ketentuan Pasal 3 huruf a, b, dan c Undang-Undang Nomor 8 Tahun
ah
lik
1999 tentang Perlindungan Konsumen menyebutkan bahwa
“Perlindungan konsumen bertujuan:
am
ub
a meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen
untuk melindungi diri;
b mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara
ep
k
jasa;
R
si
c meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan
dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen;"
ne
ng
do
gu
konsumen adalah:
a hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
In
mengkonsumsi barang dan/atau jasa;
A
lik
ub
ep
es
dan keselamatan.”
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Berdasarkan beberapa ketentuan tersebut di atas, jika dikaitkan dengan
R
pengiklanan produk rokok melalui media luar ruang, dapat ditegaskan
si
bahwa setiap perokok baik yang lama maupun yang pemula merupakan
ne
ng
konsumen yang memiliki hak dan kewajiban dalam kaitannya dengan
memilih produk rokok. Hak yang dimaksud adalah hak untuk
do
mengetahui baik merek, kadar Tar dan Nikotin, jumlah batang rokok
gu dalam satu bungkus rokok, batas usia minimum untuk merokok, dan
gejala maupun akibat rokok yang dapat mempengaruhi kesehatan.
In
A
Sedangkan kewajiban perokok sebagai konsumen adalah membaca atau
mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian dan/atau
ah
lik
penggunaan rokok.
1 Berdasarkan poin 9.2. dan dikaitkan dengan sepanjang dipenuhinya
am
ub
ketentuan Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012
tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
Produk Tembakau Bagi Kesehatan dimana ketentuan tersebut berisi
ep
k
si
media iklan luar ruang berhak untuk mengenalkan dan memasarkan
produk rokoknya dan oleh karenanya disamping menunjukkan brand
ne
ng
do
gu
lik
ub
ataukah tidak.
10 Bahwa disamping itu Pemohon hendak menyampaikan dengan pandangan
ka
ep
es
lain:
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• bahwa berdasarkan pandangan hukum di atas maka industri rokok dan
si
industri periklanan, serta industri terkait lainnya serta tenaga kerja yang
menggantungkan hidupnya pada industri rokok dan industri-industri terkait
ne
ng
haruslah mendapat perlakuan yang sama di hadapan hukum atas hak-hak
konstitusionalnya untuk bekerja dan mencari penghidupan yang layak
do
gu sebagaimana dijamin oleh Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi:
“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan” dan Pasal 28D ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi,
In
A
“Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja”;
ah
lik
• bahwa sektor industri yang melakukan usaha secara legal di Indonesia
memiliki hak yang sama dengan industri-industri lain yang juga secara legal
am
ub
diakui di Indonesia dalam melakukan pengenalan dan pemasaran produknya.
Industri legal juga berhak menggunakan sarana komunikasi yang tersedia,
ep
membangun jaringan dengan industri lain termasuk industri periklanan dan
k
perfilman. Begitu juga dengan industri rokok juga memiliki hak yang sama
ah
si
sarana komunikasi yang tersedia, antara lain, media cetak, media luar ruang,
internet, media elektronik seperti televisi dan radio, maupun kegiatan
ne
ng
do
gu
• bahwa antara rokok, merokok, dan iklan rokok adalah tiga hal yang berbeda
dan karenanya mempunyai domain hukum yang berbeda pula, meskipun
ah
promosi rokok tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan rokok dan budaya
merokok. Persoalan rokok sebagai barang yang mengandung beberapa zat
m
ub
rokok, hal ini karena rokok belum dinyatakan sebagai produk yang ilegal.
ep
Sepanjang rokok belum dinyatakan sebagai produk yang ilegal maka selama
itu kegiatan promosi rokok tetap harus dipandang sebagai kegiatan yang
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• bahwa kegiatan beriklan dan mempromosikan produk melalui media
si
penyiaran hanyalah mata rantai terakhir dari seluruh investasi yang
dikeluarkan oleh pengusaha industri rokok, sehingga kegiatan
ne
ng
mengkomunikasikan dan menyampaikan informasi dalam bentuk iklan
promosi rokok dijamin oleh konstitusi sebagaimana diatur dalam Pasal 28F
do
gu UUD 1945 yang berbunyi:
“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
In
A
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. ”
ah
lik
Dengan demikian dapat ditegaskan, sesuai pandangan hukum Mahkamah
Konstitusi RI dalam putusan Nomor: 6/PUU-VII/2009, bahwa larangan iklan
am
ub
rokok melanggar hak konstitusional setiap orang untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi sebagaimana dijamin oleh Pasal 28F UUD 1945.
11 Bahwa dalam hal di luar yang telah disampaikan secara spesifik terkait
ep
k
Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat
R
si
Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan di atas, secara keseluruhan
Pemohon juga ingin menyampaikan argumen terhadap tekanan-tekanan pada
ne
ng
industri rokok yang bermula dari exposure atau pemberitaan yang negatif yang
berdampak pada hilangnya atau terkucilnya nilai historis, budaya, ataupun nilai
do
gu
positif dari rokok khususnya rokok kretek sebagai kearifan lokal budaya bangsa
Indonesia, yang antara lain :
In
1 Pemberitaan tentang rokok kretek yang menurut Pemohon terlalu
A
lik
ub
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sendiri komponen-komponen kimia asap itu bisa jadi berbahaya, namun
R
dalam bentuk partikulasi yang merupakan gabungan komponen-
si
komponen belum tentu berbahaya. Pembentukan polimer gabungan
ne
ng
secara teoritis akan membentuk sifat gabungan yang berbeda dengan
sifat masing-masing komponen (Albert et al., 1996).
do
Pemohon mengilustrasikan dengan garam yang merupakan gabungan
gu dari partikulasi 2 (dua) atom yang membentuk nama kimianya yaitu
Natrium Klorida (NaCl), yang dapat diuraikan menjadi Natrium dan
In
A
Klorida; dimana elemen Klorida merupakan racun, namun apabila
digabungkan dengan elemen Natrium akan menjadi Natrium Klorida
ah
lik
atau garam yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Hal ini di atas dikutip dari hasil tulisan ilmiah yang berjudul
am
ub
“Pengembangan Teknologi Kretek Sehat Tanpa Kehilangan Cita-rasa”
oleh Bapak Prof. Dr. Sutiman B. Sumitro; Guru Besar Biologi Molekuler
Sel, Pengembangan Teknologi Kretek Sehat Tanpa Kehilangkan
ep
k
si
kretek-sehat-tanpa- keehilangkan-cita-rasa/). Begitu juga dengan
penjelasan Bapak Hendri Kusuma dalam tulisannya di Kompasiana
ne
ng
do
gu
kanker, tanpa tahu dengan pasti bahan kimia yang mana. Para ahli
menghabiskan ratusan juta Dollar untuk menemukan ini. Sudah menguji
ah
lik
hampir 5.000 partikel yang merupakan 95% dari asap rokok. beberapa
diantaranya Karsinogenic(bisa memicu kanker) dan Anti Karsinogenic.
m
ub
Tidak ada bahan yang bisa dengan jelas berbahaya bagi perokok. ...
Menurut Norden beserta peneliti dari National Food Administration of
ka
ep
paprika dan semua tanaman yang bisa dimakan yang termasuk famili
R
es
Solanacea.
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sebuah penelitian menyebutkan makan kentang normal 4,9 oz (sekira
R
3/4 gelas) menghasilkan nicotine yang sama dengan 4 jam dalam sebuah
si
smoky bar(bar yang penuh asap rokok), makan siang bersama seorang
ne
ng
perokok sama dengan 3 ons terong. Lebih jauh Apel mengandung
sianida, strawberry mengandung benzene, dan lebih dari 10.000
do
makanan yang kita makan mengandung racun, tapi tidak sampai
gu membunuh, itulah mengapa ada anjuran untuk tidak makan/minum
berlebihan. Satu gram caffeine murni bisa membunuh.
In
A
Jika subyeknya adalah bahan kimia, para ahli mengidentifikasi 1.000
bahan kimia pada segelas kopi, hanya 22 yang ditest terhadap hewan
ah
lik
untuk studi kanker, yang berarti 978 belum. Dari 22, 17 karsinogenik,
ada 10mg karsinogenik dalam segelas kopi, kemunckinan hampir semua
am
ub
residu pestisida kita konsumsi jika sayur mayur/buah/padi kita belum
menggunakan pupuk organik.
Didalam bacaan-bacaan ilmiah diatas juga tersirat kalau kandungan
ep
k
si
daftar residu racun dalam sayur-mayur dan buah-buahan yang belum
ditanam secara organik.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tradisional diproses setelah disimpan dalam kurun waktu 2 tahun,
R
dibandingkan dengan sistim modern yang memproses bahannya dengan
si
waktu penyimpanan 6 bulan. Hal ini penting karena berdasar penelitian
ne
ng
ilmiah tampak perbedaan ini bisa sangat menguntungkan rokok kretek
yang di proses secara tradisional karena membantu terurainya komponen
do
kimia atau racun dari pestisida dan pupuk yang terdapat pada daun
gu tembakau; yang dapat terurai dalam waktu 1 tahun 6 bulan, sehingga
menghasilkan produk rokok yang lebih ramah terhadap pengguna
In
A
dibanding rokok modern dengan proses yang dipercepat seperti sistim
internasional.
ah
lik
3 Seperti yang diungkap Bapak Prof. Dr. Sutiman B. Sumitro:
Benarkah Kretek menyebabkan ketagihan (adiksi?), ataukah sebaliknya,
am
ub
Kretek memang diperlukan oleh orang-orang yang sedang dalam kondisi
Psikologis tidak baik (stres, tertekan)? Hal ini perlu diteliti lebih jauh...
Pemohon sependapat dan hendak mengingatkan bahwa rokok kretek
ep
k
adalah kearifan lokal dan budaya bangsa, fungsi rokok terutama rokok
ah
kretek yang tak lebih dari ”jamu” yang berfungsi sebagai ”obat
R
si
tradisional” anti depresan alami yang mudah dan terjangkau oleh
masyarakat dibandingkan alternatif yang ada. Saat ini alternatif obat anti
ne
ng
depresan yang ada harus diresepkan oleh dokter dan seringkali berefek
langsung pada sistem syaraf dan tubuh yang efek negatifnya jauh lebih
do
gu
besar dan langsung, selain itu obat moderen ini cenderung lebih mahal
harganya.
In
Sebagai jamu, rokok kretek pasti memiliki sisi negatif jikalau digunakan
A
secara berlebihan, hanya saja jangan sampai efek negatif ”jamu” ini
jangan sampai dinilai secara tidak adil dan bertendensi negatif sehingga
ah
lik
ub
ep
ini akan efek jangka panjang merokok melebihi efek negatif dari ketidak
beradaan rokok kretek ini di kemudian hari secara fisik dan mental yang
ah
timbul oleh masih-masing personal jika rokok kretek sebagai jamu anti
R
es
stress kemudian tidak ada lagi, bagaimana mereka melepas stress? Efek
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
negatif apa yang timbul oleh stress ini? Seberapa besar dan cepat daya
R
rusak efek negatif yang timbul akibat stress?
si
5 Berdasarkan hasil penelitian Dr. Gretha dari Universitas Parahyangan
ne
ng
Bandung, yang diperkuat oleh Prof. Dr. Sutiman B. Sumitro dari
Universitas Brawijaya Malang dan Prof. Dr. Sarjadi dari Universitas
do
Diponegoro Semarang, rokok yang semula dianggap berbahaya bagi
gu kesehatan ternyata justru dapat menyembuhkan berbagai penyakit
dengan teknologi nano berupa ”Divine Cigarette”;
In
A
6 Berdasarkan penelitian-penelitian dan perdebatan ilmiah seputar rokok
yang dikutip di atas, Pemohon memohon kepada Ketua Mahkamah
ah
lik
Agung R.I. cq. Majelis Hakim Agung untuk mempertimbangkan
kearifan lokal dari rokok kretek itu sendiri dan bisa menempatkan
am
ub
kembali persangkaan negatif yang beredar sekitar rokok kretek tersebut
sebelum ada bukti yang layak dengan hasil analisa yang menyeluruh dari
kedua sisi pro dan kontra secara ilmiah dan bukan berdasar reka-reka
ep
k
atau analisa tanpa dasar dari pihak yang melempar prasangka negatif
ah
terhadap budaya bangsa ini yang secara nyata masih memiliki nilai-nilai
R
si
positif.
7 Dari tujuh zat adiktif dunia versi kesehatan (Caffeine, Nikotin, Alkohol,
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
2013/01/kriminalisasi-konsumen-tembakau-bagian-1 25.html)
R
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sekedar kebiasaan (habit)?, sebagaimana kita mengkonsumsi produk
R
lain?”
si
Sebab dalam terminologi kesehatan telah banyak dijelaskan, ada banyak
ne
ng
akibat yang bisa timbul sebagai akibat dari mengkonsumsi zat adiktif
Profesor emeritus di bidang Applied Health Science asal Indiana
do
University, Ruth Clifford Engs, sebagaimana dikutip di dalam artikel
gu berjudul “Kriminalisasi Konsumen Tembakau (Bagian I)” menyebutkan
ada 10 akibat yang ditimbulkan dari zat adiktif, yakni:
In
A
1 Orang menjadi terus-menerus terobsesi atas barang tersebut;
2 Mereka akan tergantung, meskipun hal itu berakibat buruk (baik
ah
lik
masalah pekerjaan, fisik, kinerja, studi, dan relasi dengan teman-
teman, keluarga, rekan sekerja);
am
ub
3 Mengalami gangguan obsesif kompulsif (OCD), bergantung dan sulit
untuk berhenti;
4 Setelah penghentian konsumsi, ia akan mengalami gejala sakau atau
ep
k
depresi;
ah
si
6 Dia sering menyangkal adanya akibat negatif dalam dirinya,
meskipun orang lain dapat melihat efek negatif yang timbul;
ne
ng
do
gu
9 Mengalami depresi;
10 Memiliki kepercayaan diri yang rendah dan merasa cemas.
ah
lik
Dengan deskripsi mengenai akibat yang timbul dari zat adiktif di atas,
apakah tembakau bisa digolongkan dalam zat adiktif? Apakah dengan
m
ub
ep
es
tidak mengalami gejala sakau. Orang tidak harus diterapi untuk berhenti
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
merokok. Karena secara sadar ia bisa misalnya, letika puasa, seorang
R
perokok yang tiap harinya biasa merokok, juga tidak mengalami sakau
si
meskipun seharian tidak merokok.
ne
ng
12 Bahwa selain itu Pemohon juga menambahkan bahwa untuk memandang
permasalahan produk tembakau yang berupa rokok hendaknya tidak saja
do
melihat dari aspek kesehatan semata (dimana aspek kesehatan sendiri masih
gu diperdebatkan mengenai hubungan antara rokok dengan pengaruh kesehatan
seperti yang telah diuraikan sebelumnya), tetapi juga perlu melihat dari aspek
In
A
ekonomi, sosial budaya, dan historis bangsa Indonesia dalam memandang
produk tembakau. Berikut ini uraian Pemohon:
ah
lik
1 Dari aspek penerimaan Negara melalui pita cukai rokok
Bahwa sebagaimana cukai rokok merupakan bagian dari pendapatan
am
ub
Pemerintah, dalam penyusunan APBN total hasil perolehan cukai rokok
tersebut dialokasikan ke tiap-tiap daerah provinsi dan kabupaten/kota.
Hal ini memiliki arti bahwa pengalokasian tersebut berfungsi untuk
ep
k
si
pemanfaatan. Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 195/PMK.07/2011 tentang Alokasi Definitif Dana Bagi Hasil
ne
ng
do
gu
lik
ub
akan justru jauh lebih membantu upaya pencapaian maksud dan tujuan
Pemerintah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012
ka
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
merugikan diri Pemerintah dan Pemerintah Daerah sendiri selain pada
R
diri Pemohon dan pelaku usaha yang sama-sama bergerak di bidang
si
usaha media iklan luar ruang.
ne
ng
2 Dari aspek ekonomi ada beberapa poin yang perlu diperhatikan:
• Dalam pertimbangan hukum Mahkamah Konstitusi RI dalam putusan
do
gu Nomor 6/PUU-VII/2009 pada bagian 3.16 huruf c (Vide BUKTI P-8),
dijelaskan bahwa:
“Sebagai industri, industri rokok baik yang berskala kecil, menengah,
In
A
maupun yang berskala besar menjadi bagian dari kegiatan ekonomi
rakyat yang memiliki mata rantai panjang dari hulu sampai ke hilir
ah
lik
dengan melibatkan jutaan petani tembakau, petani cengkeh, industri
kertas, lembaga penyiaran, industri periklanan, industri film iklan,
am
ub
pedagang grosir dan eceran, usaha percetakan, jasa transportasi, dan
lain sebagainya.”
• Dalam artikel berjudul “Membaca Kretek, Secara Ekopol”, disebutkan
ep
k
bahwa rokok sebagai produk tembakau merupakan salah satu industri besar
ah
yang masih bertahan dari badai krisis yang pernah dialami bangsa Indonesia,
R
si
dan salah satu industri yang tersisa dari sekian banyak industri-industri besar
yang gulung tikar akibat badai krisis tahun 1998. Industri rokok memiliki
ne
ng
daya tahan yang luar biasa karena bahan bakunya berasal dari dalam negeri,
dimana komponen impornya sangat kecil dibandingkan dengan
do
gu
membaca-kreteksecara-ekopol.html)
• Berdasarkan artikel berjudul “Membaca Kretek, Secara Ekopol” dan
ah
dari sisi pendapatan, pengenaan pita cukai terhadap rokok merupakan salah
satu komponen pendapatan negara yang berperan besar dalam mendongkrak
m
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dari pita cukai rokok sebesar Rp88.000.000.000.000,00 (delapan puluh
R
delapan triliun rupiah) dimana jumlah ini berada di atas penerimaan negara
si
yang berasal dari pajak migas yang sebesar Rp71.380.000.000.000,00 (tujuh
ne
ng
puluh satu triliun tiga ratus delapan puluh miliar rupiah) sehingga tidak
mengherankan bila kemudian industri rokok merupakan bagian dari industri
do
besar yang menjadi prioritas Pemerintah untuk mendongkrak sisi pendapatan
gu negara.
(Vide BUKTI P-19, http://darsonov.blogspot.com/2012/06/
In
A
membaca-kreteksecara-ekopol.html)
(Vide BUKTI P-20, http://komunitaskretek.or.id/?p=2111)
ah
lik
• Dalam artikel berjudul “Membaca Kretek, Secara Ekopol”, disebutkan
bahwa industri rokok juga menyerap tenaga kerja yang luar biasa besar
am
ub
dibandingkan dengan industri-industri yang lain sehingga membantu negara
untuk memerangi pengangguran demi kesejahteraan bangsa Indonesia
sebagaimana amanah konstitusi.
ep
k
membaca-kreteksecara-ekopol.html)
R
si
1 Dari aspek kultural historis tanaman tembakau
Dalam artikel berjudul “Membaca Kretek, Secara Ekopol”, disebutkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
kretek-secara- kopol.html)
IV KESIMPULAN
ka
ep
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1 Ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109
R
Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif
si
Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan mengandung cacat legalitas
ne
ng
(poin 3 Alasan Permohonan), karena terdapat:
a Cacat Substansi karena:
do
1 Ketidaksesuai antara materi muatan dalam Ketentuan
gu Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah No109
Tahun 2012 dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun
In
A
2009 tentang Kesehatan, dimana materi muatannya tidak
berisi ketentuan yang mengatur tentang tata cara
ah
lik
periklanan khususnya media luar ruang (poin 4.1.);
2 Bertentangan dengan asas-asas pembentukan peraturan
am
ub
perundang-undangan yang diatur dalam ketentuan Pasal 5
huruf b, c, dan g, Pasal 6 huruf a, g, dan j, dan Pasal 96
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
ep
k
si
dan 10 Alasan Permohonan); dan
4 Implementasinya bisa berefek terbalik dari maksud dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hukum Mahkamah Konstitusi dalam putusan Nomor: 6/PUU-VII/2009
R
(poin 10 Alasan Permohonan) yang nyatanya saat ini tidak;
si
3 Penyusunan Permohonan Keberatan ini juga berdasarkan pada pendapat
ne
ng
akademik dari Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si., seorang
Guru Besar Ilmu Sosiologi Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945
do
Surabaya dan Doktor Konstruksi Sosial Media Massa Universitas
gu Airlangga Surabaya (poin 7.4. dan 7.5. Alasan Permohonan);
4 Di luar dari pokok permasalahan Permohonan Keberatan ini, rokok
In
A
kretek sebagai salah satu kearifan lokal budava nasional sehingga perlu
menempatkan ulang dan meminimalisir persangkaan negatif yang tidak
ah
lik
rasional yang beredar di sekitar rokok kretek tersebut sebelum ada bukti
yang layak dengan hasil analisa ilmiah secara lokal yang menyeluruh
am
ub
dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini dirasa perlu karena menurut
PEMOHON kebijakan politik hukum yang mengatur rokok kretek
tentunya akan membawa implikasi yang sangat besar bagi pihak-pihak
ep
k
si
Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka selanjutnya Pemohon mohon
kepada Ketua Mahkamah Agung berkenan memeriksa permohonan keberatan dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
wewenang, cacat prosedur, dan cacat substansi dan oleh karenanya secara
yuridis tidak sah;
ka
ep
• Tidak sesuai dengan materi muatan pada ketentuan Pasal 113 Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• Bertentangan dengan ketentuan Pasal 5 huruf b, huruf c dan huruf g, Pasal 6
si
huruf a, huruf g, dan huruf j, dan Pasal 96 Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; dan/atau
ne
ng
• Berpotensi bertolak belakang dengan maksud dan tujuan sebagaimana yang
diatur di dalam ketentuan Pasal 2 ayat (2) huruf b Peraturan Pemerintah
do
gu Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat
Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.
3 Menyatakan bahwa ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah
In
A
Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat
Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan tidak mempunyai kekuatan
ah
lik
hukum sah dan tidak mengikat.
4 Memerintahkan Termohon untuk segera mencabut ketentuan Pasal 31 huruf b, c,
am
ub
dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan
Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan,
ep
dengan ketentuan bahwa apabila dalam tempo 90 (sembilan puluh) hari setelah
k
si
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan tidak
memiliki kekuatan hukum yang sah dan mengikat.
ne
ng
do
gu
Apabila Majelis Hakim Agung yang memeriksa dan memutus perkara Permohonan
Keberatan a quo berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
ah
bono).
lik
ub
109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif
ep
3 Fotokopi Akta Pendirian PT. Warna Warni Media Nomor tertanggal yang dibuat
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4 Fotokopi isi ketentuan Pasal 5 huruf b, huruf c dan huruf g, ketentuan Pasal 6
R
huruf a, huruf g, dan huruf j, dan ketentuan Pasal 96 Undang-Undang Nomor 12
si
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Bukti P-4);
ne
ng
5 Fotokopi tugas pokok dan fungsi serta kewenangan Kementerian Kesehatan
(website resmi http://www.depkes.go.id/index.php/profil/tugasdanfungsi.html)
do
(Bukti P-5);
gu 6 Fotokopi isi ketentuan Pasal 113 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Bukti P-6);
In
A
7 Fotokopi artikel “Kriminalisasi Konsumen Tembakau (Bagian II)” sebagaimana
dimuat dalam website http://komunitaskretek.or.id/?p=1900 (Bukti P-7);
ah
lik
8 Fotokopi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 6/PUU-VII/2009 pada bagian
Pendapat Mahkamah poin 3.16 huruf a dan c, poin 3.18, dan poin 3.20 (Bukti
am
ub
P-8);
9 Fotokopi Artikel “Efek Iklan Rokok Bagi Remaja” sebagaimana dimuat dalam
website http: // infotipsdunia. blogspot. com/ 2010/ 05/ efek - iklan-rokok-bagi-
ep
k
si
Sponsorship” sebagaimana dimuat dalam website http://wartaaceh.com/
mulaintahun-2014-perusahaan-rokok-dilarang-sebagai-sponsorship/ (Bukti
ne
ng
P-10);
11 Fotokopi Artikel “NU Tuntut Pasal Tembakau UU Kesehatan ke MK, Benarkah
do
gu
12 Fotokopi halaman 120 dan 126 dari buku yang berjudul “Konstruksi Sosial
Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi dan Keputusan
ah
lik
Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger & Thomas Luckmann” (Prof.
Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si (Bukti P-12);
m
ub
13 Fotokopi Pendapat Akademik oleh Prof. Dr. H. Burhan Bungin, M.Si. atas Pasal
31 huruf b,c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang
ka
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
15 Fotokopi tulisan ilmiah “Pengembangan Teknologi Kretek Sehat Tanpa
R
Kehilangan Cita-rasa” sebagaimana dimuat dalam website http://smartbio. org/
si
research/pengembangan-teknologi-kretek-sehat-tanpa kehilangkan-cita-rasa/
ne
ng
(Bukti P-15);
16 Fotokopi artikel “Bahan Kimia Berbahaya Pada Rokok, Penelitian Terkini”
do
sebagaimana dimuat dalam website http://teknologi.kompasiana.com/
gu internet/2010/01/28/salah-kaprah-bahan-kimiapada-rokok-59537. htm l (Bukti
P-16);
In
A
17 Fotokopi artikel “Kriminalisasi Konsumen Tembakau (Bagian I)” sebagaimana
dimuat dalam website http://portalrokok.blogspot.com/2013/01/
ah
lik
kriminalisasikonsumen-tembakau-bagian-1 25.html (Bukti P-17);
18 Fotokopi Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195/PMK.07/2011
am
ub
tentang Alokasi Definitif Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Tahun
Anggaran 2011 (Bukti P-18);
19 Fotokopi artikel “Membaca Kretek, Secara Ekopol” sebagaimana dimuat dalam
ep
k
website http://darsonov.blogspot.com/2012/06/membaca-kretek-
ah
si
20 Fotokopi artikel “Kretek dan Cita Industrialisasi Indonesia (Bagian II)”
sebagaimana dimuat dalam website http://komunitaskretek.or.id/?p=2111 (Bukti
ne
ng
P-20);
Menimbang, bahwa permohonan keberatan hak uji materiil tersebut telah
do
gu
disampaikan kepada Termohon pada Tanggal 5 Juni 2013 berdasarkan Surat Panitera
Muda Tata Usaha Negara Mahkamah Agung Nomor 49/PER-PSG/VI/49 P/HUM/
In
TH.2013, Tanggal 5 Juni 2013;
A
lik
sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (4) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 01
Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil;
m
ub
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan keberatan hak uji materiil
ka
ep
materiil Pemohon adalah Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109
R
es
Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa sebelum Mahkamah Agung mempertimbangkan tentang
R
substansi permohonan yang diajukan Pemohon, maka terlebih dahulu akan
si
dipertimbangkan apakah permohonan a quo memenuhi persyaratan formal, yaitu apakah
ne
ng
Pemohon mempunyai kepentingan untuk mengajukan permohonan keberatan hak uji
materiil, sehingga pemohon mempunyai kedudukan hukum (legal standing) dalam
do
permohonan a quo sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 A ayat (2) Undang-Undang
gu Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun
1985 tentang Mahkamah Agung dan Pasal 1 ayat (4) dan Pasal 2 ayat (4) Peraturan
In
A
Mahkamah Agung RI Nomor 01 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil;
Menimbang, bahwa objek permohonan keberatan hak uji materiil berupa Pasal
ah
lik
31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan
Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan
am
ub
merupakan peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang, sehingga
Mahkamah Agung berwenang untuk mengujinya;
Menimbang, bahwa Pemohon adalah TENG JUNAIDI GUNAWAN dalam
ep
k
kapasitasnya sebagai pekerjaan Direktur PT. Warna Warni Media, sesuai dengan
ah
Anggaran Dasar PT. Warna Warni Media, oleh karenanya bertindak untuk dan atas
R
si
nama, badan hukum Perseroan Terbatas;
Menimbang, bahwa dalam permohonannya, Pemohon telah mendalilkan bahwa
ne
ng
do
gu
media luar ruang (out of home media advertising), di mana + 50% dari total materi iklan
media luarnya bermaterikan iklan rokok, dengan hubungan sebab akibat bahwa hak
In
Pemohon potensial dirugikan atas berlakunya ketentuan Pasal 31 huruf b, c, dan d
A
Peraturan Pemerintah Nomor 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan karena dengan
ah
lik
berlakunya aturan tersebut mengakibatkan seluruh lokasi media luar ruang strategis
yang dipasangi produk rokok tidak bisa digunakan lagi, sehingga Pemohon mengajukan
m
ub
permohonan keberatan hak uji materiil kepada Mahkamah Agung agar Peraturan Pasal
31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan
ka
ep
Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan yang
menjadi obyek permohonan a quo dinyatakan bertentangan dengan perundang-undangan
ah
yang lebih tinggi yaitu Pasal 113 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
R
es
Kesehatan., Pasal 5 huruf b, c, dan g, Pasal 6 huruf a, g, dan j, dan Pasal 96 Undang-
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa obyek permohonan Hak Uji Materiil a quo merupakan
R
peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 UU Nomor 12
si
Tahun 2011 yang kedudukannya berada di bawah undang-undang, sehingga dapat
ne
ng
dijadikan obyek permohonan Hak Uji Materiil, Pemohon merupakan badan hukum
Perseroan Terbatas yang kegiatan usahanya di bidang periklanan media luar ruang (out
do
of home media advertising), di mana + 50% dari total materi iklan media luarnya
gu bermaterikan iklan rokok;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum di atas terbukti
In
A
Pemohon mempunyai kepentingan dan oleh karenanya memiliki legal standing dalam
mengajukan permohonan a quo karena haknya dirugikan atas berlakunya Peraturan
ah
lik
Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang
Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
am
ub
Kesehatan yang menjadi obyek permohonan keberatan hak uji materiil, oleh karena itu
secara yuridis Pemohon mempunyai legal standing untuk mengajukan permohonan
keberatan hak uji materiil atas Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor
ep
k
109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
ah
Produk Tembakau Bagi Kesehatan, sehingga memenuhi syarat formal yang ditentukan
R
si
dalam Pasal 1 ayat (4) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 01 Tahun 2011 dan Pasal
31 A ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;
ne
ng
do
gu
b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan
Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan bertentangan
ah
lik
atau tidak dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi yaitu Pasal 113
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan., Pasal 5 huruf b, c, dan g,
m
ub
Pasal 6 huruf a, g, dan j, dan Pasal 96 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
ka
ep
es
Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• Cacat Substansi karena:
si
• Ketidaksesuai antara materi muatan dalam Ketentuan
Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah No109
ne
ng
Tahun 2012 dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan, dimana materi muatannya tidak
do
gu berisi ketentuan yang mengatur tentang tata cara
periklanan khususnya media luar ruang;
• Bertentangan dengan asas-asas pembentukan peraturan
In
A
perundang-undangan yang diatur dalam ketentuan Pasal 5
huruf b, c, dan g, Pasal 6 huruf a, g, dan j, dan Pasal 96
ah
lik
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
am
ub
• Terdapat kekeliruan landasan pemikiran;
R
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, baik
si
Termohon maupun yang lembaga pelaksana Undang-Undang
ne
ng
do
gu
lik
ub
• Bahwa rokok kretek sebagai salah satu kearifan lokal budava nasional sehingga
ep
rasional yang beredar di sekitar rokok kretek tersebut sebelum ada bukti yang
R
layak dengan hasil analisa ilmiah secara lokal yang menyeluruh dan dapat
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
politik hukum yang mengatur rokok kretek tentunya akan membawa implikasi
R
yang sangat besar bagi pihak-pihak yang mungkin ikut terkait dan agar tidak
si
terjadi kesewenang-wenangan.
ne
ng
Bahwa secara substansial objek Hak Uji Materiil tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, karena objek Hak Uji Materiil
do
menderivasi substansi peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi “bahwa zat
gu adiktif tembakau perlu dikendalikan demi perlindungan terhadap kesehatan
masyarakat”. Sehubungan dengan periklanan, secara proporsional dikendalikan dengan
In
A
tetap memberi ruang gerak batasan-batasan iklan luar ruangan sebagaimana diatur dalam
Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 (objek Hak Uji Materiil);
ah
lik
Bahwa alasan-alasan Permohonan Hak Uji Materiil tidak berdasar Hukum;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut terbukti
am
ub
bahwa Pasal 31 huruf b, c, dan d Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang
Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi yaitu Pasal 113
ep
k
Pasal 6 huruf a, g, dan j, dan Pasal 96 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
R
si
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan [vide Bukti P.5., P.4], karenanya
permohonan keberatan hak uji materiil dari Pemohon harus ditolak, dan selanjutnya
ne
ng
sebagai pihak yang kalah Pemohon dihukum untuk membayar biaya perkara;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
do
gu
Mahkamah Agung Nomor 01 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil, serta peraturan
perundang-undangan lain yang terkait;
ah
lik
MENGADILI,
Menolak permohonan keberatan hak uji materiil dari Pemohon: TENG
m
ub
hari Selasa, tanggal 27 Agustus 2013, oleh H. Yulius, S.H., M.H., Hakim Agung yang
es
ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Irfan Fachruddin,
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
S.H., C.N., dan Dr. H. Supandi, S.H., M.Hum., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota
R
Majelis, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua
si
Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota Majelis tersebut dan dibantu oleh Elly Tri
ne
ng
Pangestuti, S.H., M.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.
do
gu Anggota Majelis: Ketua Majelis,
ttd./ ttd./
In
A
Dr. Irfan Fachruddin, S.H., C.N. H. Yulius, S.H., M.H.
ttd./
ah
Dr.H.Supandi, SH.,M.Hum.
lik
Biaya-biaya : Panitera Pengganti,
1. M e t e r a i Rp 6.000,- ttd./
am
ub
2. R e d a k s i Rp 5.000,- Elly Tri Pangestuti, SH.,MH.
3. Administrasi Rp 989.000,-
Jumlah Rp1.000.000,-
ep
k
ah
Untuk Salinan
R
si
MAHKAMAH AGUNG R.I.
a.n. Panitera
Panitera Muda Tata Usaha Negara,
ne
ng
do
ASHADI, S.H.
gu
NIP. 220000754
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47