Anda di halaman 1dari 14

1

Pendahuluan



‫ﻻﻩ‬‫ ﻭ‬‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ ﻭ‬‫ﺎﺑِﻪ‬‫ﺤ‬‫ﺃَﺻ‬‫ ﻭ‬‫ﻪ‬‫ﻠَﻰ ﺁﻟ‬‫ﻋ‬‫ِ ﻭ‬‫ﻮﻝِ ﺍ‬‫ﺳ‬‫ﻠَﻰ ﺭ‬‫ ﻋ‬‫ﻼﻡ‬‫ﺍﻟﺴ‬‫ ﻭ‬‫ﻼﺓ‬‫ﺍﻟﺼ‬‫ِ ﻭ‬ ‫ﺪ‬‫ﻤ‬‫ﺍﻟْﺤ‬
Berikut ini adalah terjemah khutbah jumat yang disampaikan dengan bahasa arab oleh
salah satu guru kami di Dar Al-hadist Fuyush, tujuan kami menerjemahkan khutbah ini tentu agar
manfaat dan faedah yang ia sampaikan bisa diperoleh oleh umumnya kaum muslim di Indonesia,
yaitu tidak terbatas bagi kami disini dan orang-orang yang paham bahasa arab, karena khutbah
tersebut berkaitan dengan musibah yang saat ini masih melanda umumnya umat manusia, maka
kami berharap agar Allah subhanahu wata’alaa menjadikan tulisan ini sebagai pelajaran dan
pengingat kaum muslimin dimanapun berada untuk mengambil sikap dan sebab-sebab yang bisa
membawanya kepada keadaan yang lebih baik, serta kami berharap kepada Allah subhanahu
wata’ala segera mengangkat musibah ini dari kita, dan menjadikan kita hamba-hamba yang taat
dan bertakwa kepada Allah dan selalu ingat kepadaNya dan hari akhir dan menjadikan kita
penduduk Surga di kehidupan yang abadi. Dan apa yang kami usahakan ini menjadi amalan yang
ikhlash karena mencari ridha Allah subhanahu wata’ala. Aamiin.(1)

Penerjemah

1 Sya'ban 1441H.

1
(Telah mendapat izin dari khatib Asy-syeikh Abdulhakim An-Naakhibiy ‫ ﺣﻔظﮫ ﷲ‬untuk diterjemah dan dipublikasikan)

2


COVID-19
(Corona virus disease 2019)

Khutbah I
ََ ُ� َْ ْ َ ْ � َ‫ْ ﱢ‬ َ ُ ْ � ُ ُ‫ْ ش‬ � ُ ََُ ُ َْ ْ ََ ُ ُ َ ْ ََ ُ ُ َ ْ َ � َ ْ َ � ‫ﱠ‬
�‫ا� ﻓ‬ ‫ﺎت أﻋ َﻤ ِﺎﻟﻨﺎ َﻣﻦ ﻳﻬ ِﺪ ِە‬ ِ ‫ور أﻧﻔ � ِﺴﻨﺎ َو �ِﻣﻦ َﺳيﺌ‬
� � ‫ﺎ� ِﻣﻦ‬ ِ ‫� ﻧﺤﻤﺪە و�ﺴ �ﺘ ِﻌﻴﻨﻪ � و�ﺴﺘﻐ ِﻔ ُﺮە وﻧﻌﻮذ ِب‬ ِ ِ ‫ِإن اﻟﺤﻤﺪ‬
ُ � ُ َ َ ُ ُ ْ َ � ‫ُ ﱠ � ُ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ َ � ُ َ ْ َ ُ ْ َ � َ ﱠ � ُ َ ْ َ ُ َ شَ َ � ُ َ ْ َ ُ ﱠ ُ َ ﱠ‬
‫��ﻚ ﻟﻪ وأﺷﻬﺪ أن ﻣﺤﻤﺪا ﻋبﺪە ورﺳﻮﻟﻪ‬ � � ‫ﻣ ِﻀﻞ ﻟﻪ وﻣﻦ �ﻀ ِﻠﻞ ﻓ� ﻫ ِﺎدي ﻟﻪ وأﺷﻬﺪ أن � ِإﻟﻪ ِإ� ا� وﺣﺪە‬
َ ُ ْ� ‫َ ُ ﱠ‬ َُ ‫�َ َ ﱠ‬ ُ ‫َ�ﱡ َ � َ َ ُ ﱠ‬
‫ا� ﺣﻖ ﺗﻘ ِﺎﺗ ِﻪ َوﻻ ﺗ ُﻤﻮﺗﻦ ِإﻻ َوأﻧﺘ ْﻢ ُﻣ ْﺴ ِﻠ ُﻤﻮن‬ ‫آﻣﻨﻮا اﺗﻘﻮا‬ ‫�ﺄﻳﻬﺎ اﻟ ِﺬﻳﻦ‬
� َ� ُ‫ﱠ‬ � ً َ ُْ ‫َ � َ َْ َ َ َ َ ﱠ‬ َ َ َْ ْ ْ� َ� َ � ُ � ‫َ �ﱡ َ ﱠ ُ ﱠ ُ َ ﱠ‬
‫ا� اﻟ ِﺬي‬ ‫اﺣﺪ ٍة َوﺧﻠﻖ ِﻣﻨﻬﺎ ز ْوﺟﻬﺎ َو�ﺚ ِﻣﻨﻬ َﻤﺎ �رﺟﺎ� ﻛ ِﺜ ي ��ا َو ِ� َﺴ ًﺎء َواﺗﻘﻮا‬ ِ ‫ﺲو‬ � ‫اﻟﻨﺎس َاﺗﻘ َﻮا َ ر� َ�ﻢ ﱠ اﻟ ِﺬ � َي �ﺧ َﻠﻘ َ� �ﻢ � ِﻣﻦ ﻧﻔ‬ ‫�ﺎ أﻳﻬﺎ‬
�‫ﻮن بﻪ واﻷ ْرﺣﺎم إن ا� كﺎن ﻋﻠ ْ�� ْﻢ َرﻗﻴبﺎ‬ َ �َ َ َ
ِ ِ ِ ِ ‫�ﺴﺎءﻟ‬
� َ َ َ ْ ََ ُ � َ � ‫�ﺪا ُ� ْﺼﻠ ْﺢ �ﻟ �� ْﻢ �أ ْﻋ َﻤ �ﺎﻟ �� ْﻢ َو َ� ْﻐﻔ ْﺮ �ﻟ �� ْﻢ ُذ ُﻧ� َ� �� ْﻢ َو َﻣ ْﻦ ُ�ﻄﻊ‬ � َ َْ � ُ َ َ� ُ ‫َ�ﱡ َ � َ َ ُ ﱠ‬
‫ا� َو َر ُﺳﻮﻟﻪ ﻓﻘﺪ ﻓﺎز ﻓ ْﻮزا‬ � ِ ِ ِ ‫آﻣﻨﻮا اﺗﻘﻮا ا� وﻗﻮﻟﻮا ﻗﻮﻻ ﺳ ِﺪ‬ ‫�ﺄﻳﻬﺎ اﻟ ِﺬﻳﻦ‬
� ‫َﻋﻈ‬
‫�ﻤﺎ‬ ِ
ُ َ �
،‫أ ﱠﻣﺎ ب ْﻌﺪ‬
ٌ� َ َ َ ْ � َُ َ َ ْ ُ ْ ‫َ � َ َ � َ َ ثَ ﱠ‬ � َ َ‫َ ْ ُ َ ﱢ‬ ْ َ� َ َ ْ �َ � َ � َ َ ْ � ‫َ ﱠ‬
‫ﻮر ُﻣﺤﺪﺛﺎﺗﻬﺎ َو� ﱠﻞ ِبﺪﻋ ٍﺔ ﺿ�ﻟﺔ‬

ُ ‫اﻷ‬
‫ﻣ‬ � ‫و‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫�ﻪ‬
ِ ‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲ‬ � ‫ﺻ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻴ‬ ‫ب‬ ‫ﻧ‬ ‫ي‬‫ﺪ‬‫ﻫ‬ ‫ي‬
� ‫ﺪ‬ ‫ﻬ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻦ‬‫ﺴ‬‫ﺣ‬ ‫أ‬‫و‬ �‫ا‬
ِ ‫ﻼم‬ ‫ك‬ ‫�ﺚ‬
ِ ‫ﺪ‬
ِ ‫ﺤ‬ ‫ﻓﺈن أﺻﺪق اﻟ‬
ِ ‫َ ِ� ﱠ َ َ � ض ﱠ‬
‫و�ﻞ ﺿ�ﻟ ٍﺔ ِ ي� اﻟﻨ �ﺎر‬
Wahai sekalian hamba Allah…
Sesungguhnya Allah subhanahu wata’alaa telah mengirim sebagian tanda-tanda
kekuasaanNya untuk mengancam hamba-hambaNya serta memperingatkan mereka agar
kembali kepada Allah, agar mereka menghindari siksaNya, murkaNya serta hukumanNya.
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala
‫ت إِ ﱠﻻ ﺗ َ ْﺧ ِوﯾﻔًﺎ‬
ِ ‫ﺳ ُل ﺑِ ْﺎﻵﯾَﺎ‬
ِ ‫َو َﻣﺎ ﻧُ ْر‬
"… Dan Kami tidak mengirimkan tanda-tanda itu melainkan untuk mempertakuti (mereka)". (Al-
Israa: Ayat 59)
Maka sesungguhnya Allah subhanahu wata’alaa telah menurunkan wabah (penyakit)
dan bala kepada umat ini untuk sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah subhanahu wata’ala yang
mengisyaratkan kepada keagungan Al-Khaliq (Yang maha pencipta) serta menunjukkan
sempurnanya qudrah (kemampuan)Nya dan lemahnya seluruh manusia.
Wahai sekalian hamba Allah…
CORONA!, datang menghampiri kita untuk memperingatkan tentang ayat-ayat tanda
kekuasaanNya yang telah Dia kirimkan kepada umat-umat sebelum kita, dimana mereka
ditimpa musibah seperti musibah yang menimpa kita untuk menjadi peringatan agar kita tidak
terjatuh dimana mereka terjatuh, sehingga menimpa kita apa yang menimpa mereka.

3
Wahai sekalian hamba Allah.
CORONA!, datang menghampiri kita, mengingatkan kita tentang Nyamuk-nyamuk yang
Allah kirim kepada salah satu raja terbesar dari raja-raja di muka bumi ini, dialah Namrud bin
kan’an, raja yang zalim lagi sombong,ia menyangka bahwa tidak seorangpun yang sebanding
dengannya. Sehingga Allah subhanahu wata’ala mengirimkan kepada mereka salah satu
makhlukNya yang paling lemah dimana Allah jadikan nyamuk-nyamuk itu menimpa mereka dan
tersiksa olehnya dan binasalah mereka disebabkannya, sebagai isyarat tentang lemahnya
manusia dihadapan kebesaran dan kemampuan Allah subhanahu wata’ala.
Wahai sekalian hamba Allah.
CORONA!, datang menghampiri kita, sebagai tanda kekuasaan Allah subhanahu
wata’ala yang mengingatkan kita kepada raja yang lalim, sombong, melampaui batas serta
perusak. Dimana dia terus mengulang pernyataan-pernyataannya yang lemah.
‫ﻏﯾ ِْر ْي‬ َ ‫ﻋ ْونُ ٰۤﯾـﺎَﯾﱡﮭَﺎ ا ْﻟ َﻣ َﻼُ َﻣﺎ‬
َ ‫ﻋ ِﻠ ْﻣتُ ﻟَـ ُﻛ ْم ِ ّﻣ ْن ا ِٰﻟ ٍﮫ‬ َ ‫َوﻗَﺎ َل ﻓِ ْر‬
"Dan Fir'aun berkata, Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Sesembahan
bagimu selain aku…” ( Al-Qasas: Ayat 38)
Serta ucapannya;
‫ﻓَﻘَﺎ َل اَﻧَ ۡﺎ َرﺑﱡ ُﻛ ُم ْاﻻَﻋ ْٰﻠﻰ‬
"Seraya berkata (Fir'aun), Akulah rabbmu yang paling tinggi". (An-Nazi'at: Ayat 24)
Maka Allah ta’alaa menimpakan Fir'aun beberapa makhlukNya yang lemah berupa
Belalang, Kutu serta Katak sebagai bukti-bukti yang jelas (tanda keagungan dan
kekuasaanNya) yang mana hewan-hewan itu membinasakan tumbuh-tumbuhan dan
menghalangi mereka untuk memiliki keturunan, membuat mereka takut, membuat mereka
hanya bisa berdiam di tempat tinggal mereka, sehingga mereka mendatangai Nabi Musa
‘alaihissalaam dalam keadaan terhina dan rendah seraya berkata :
َ‫اﻟرﺟْ َز ﻟَـﻧُ ْؤ ِﻣﻧَنﱠ ﻟَك‬ َ َ‫ﺷ ْﻔت‬
ّ ِ ‫ﻋﻧﱠﺎ‬ َ ‫ع ﻟَـﻧَﺎ َرﺑﱠكَ ِﺑ َﻣﺎ ﻋ َِﮭ َد ِﻋ ْﻧدَكَ ﻟَﺋِ ْن َﻛ‬ َ ‫ﻗَﺎﻟُ ْوا ٰﯾ ُﻣ ْو‬
ُ ‫ﺳﻰ ا ْد‬
"…. mereka pun berkata, Wahai Musa! Mohonkanlah untuk kami kepada Rabbmu sesuai
dengan janji-Nya kepadamu. Jika engkau dapat menghilangkan azab itu dari kami, niscaya
kami akan beriman kepadamu….." (Al-A'raaf: Ayat 134)
Wahai sekalian hamba Allah…
CORONA!, datang menghampiri kita, mengingatkan kita tentang burung yang datang
berbondong-bondong, dimana Allah subhanahu wata’alaa kirim kepada raja yang angkuh, zalim
lagi pembangkang yaitu Abrahah Al-habasyi ketika ia hendak bertindak zalim, hendak
merobohkan baitullah al-Haram, tatkala dia berangkat bersama bala tentaranya mengerahkan
kekuatan dan peralatan-peralatan mereka, sedang ia menyangka bahwa tidak ada seorangpun
yang dapat menghalanginya menuju ka’bah. Sehingga Allah ta’alaa mengirimkan kepada
mereka burung yang datang berbondong-bondong silih berganti melempari mereka dengan
batu dari tanah yang terbakar.

4
Wahai sekalian hamba Allah…
CORONA!, datang menghampiri kita, mengingatkan kita tentang angin yang Allah
subhanahu wata'ala kirim kepada umat yang besar, umat yang maju pada zamannya yaitu
kaum ‘Aad, yang belum pernah dibangun (kota kaum ‘Aad) seperti itu di negeri-negeri lain dari
sisi kekuasaan, kekuatan, dan kebesaran. Oleh karena itu mereka berkata:
َ‫ﺷ ﱡد ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم ﻗُ ﱠوةً َوﻛَﺎﻧُ ْوا ِﺑ ٰﺎ ٰﯾﺗِﻧَﺎ ﯾَﺟْ َﺣد ُْون‬
َ َ ‫ِي َﺧﻠَﻘَ ُﮭ ْم ھ َُو ا‬ َ َ ‫َوﻗَﺎﻟُ ْوا َﻣ ْن ا‬
َ ‫ﺷ ﱡد ِﻣﻧﱠﺎ ﻗُ ﱠوةً ا َ َوﻟَ ْم ﯾَ َر ْوا ا َنﱠ ﱣ‬
ْ ‫� اﻟﱠذ‬
“... dan mereka berkata, Siapakah yang lebih hebat kekuatannya dari kami? Tidakkah mereka
memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan mereka. Dia lebih hebat
kekuatan-Nya dari mereka? Dan mereka telah mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami."
(QS. Fussilat 41: Ayat 15)
Maka Allah subhanahu wata’ala kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan, sehingga
memusnahkan mereka, mengahancurkan mereka dan tidak berguna kehebatan serta tubuh-
tubuh mereka yang kuat.
Dan pada zaman ini, Allah 'azza wajalla mengirimkan malapetaka dan wabah ketika
umat manusia saat ini telah melampaui batas, membangkang, durhaka, sombong serta berani
mengatakan bahwa mereka adalah umat yang tidak bisa dikalahkan, tidak pula dihancurkan,
mereka menyangka disebabkan kemajuan mereka, bahwa mereka tidak bisa dihinakan dan
tidak bisa direndahkan, maka Allah subhanahu wata’alaa mengirimkan kepada mereka
makhlukNya yang lemah lagi kecil bahkan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, memaksa
mereka untuk membatasi kehidupan mereka, memaksa mereka untuk berdiam di rumah-rumah
mereka, bahkan rasa takut, gelisah dan kepanikan menghantui kehidupan mereka. Virus kecil
ini merusak perekonomian, menghentikan para pekerja dan para aktivis, menutup sekolah-
sekolah, sehingga ia menjadi bahan pembicaraan hampir di semua majelis, menutup pabrik-
pabrik dan perdagangan, menutup akses jalan menuju negeri lain, menutup bandara dunia,
menutup tempat buruk dan kerusakan juga tempat yang melalaikan, tempat diskotik (club
malam) dan tempat yang diharamkan lainnya. Ia membuat khawatir para raja, presiden dan
pemimpin-pemimpin dunia, bahkan mereka rela mengeluarkan uang bermiliyar-miliyar untuk
mengatasi wabah ini. Ia melengahkan kemajuan ilmu kedokteran dan teknologi modern, tidak
ada yang mampu menghalaginya, tidak tentara-tentara hebat, tidak pula kekuatan mereka
walaupun seandainya semua orang pada zaman ini berkumpul bersama orang terdahulu dan
diumumkan untuk mencari cara untuk membebaskan mereka dari semua ini, namun alangkah
sedikitnya orang yang mengingat, tobat dan kembali kepada Zat yang maha mencipta.
Dan musibah yang lebih besar lagi yang disebabkan oleh wabah ini ialah
diberhentikannya shalat berjama’ah dan shalat jum’at di berbagai masjid, sehingga semakin
besar musibah yang melanda orang-orang mukmin.
Menangislah speaker masjid dan memang ia berhak untuk menangis dan banyak
merintih serta mengerang karena kehilangan untuk bisa mendengar bacaan yang terindah (Al-
Quran), nasihat serta wejangan, pelajaran-pelajaran ilmiah, dan berbagai ketaatan. Juga karena
kehilangan ibadah yang paling utama dan berbagai macam amalan yang mendekatkan diri
kepada Allah subhanahu wata’ala, karena kehilangan turunnya rahmat kasih sayang Allah pada
majelis-majelis ilmu.

5
Katakanlah kepadaku Demi Rabbmu!, bagaimana jadinya terhadap orang yang tidak
menghadiri shalat-shalat jumat dan shalat berjamaah lalu tiba-tiba dia ditimpa penyesalan pada
saat-saat seperti ini, lalu dia ingin memperbaiki keadaannya?, ingin menghadiri shalat jumat
dan jamaah, tapi dia mendapatkan semua masjid telah tertutup dihapannya maka bertambahlah
rasa sedih, duka dan rintihannya.
Tidak lain dan tidak bukan ini adalah murka dari Rabb semesta alam, seoalah-olah Allah
‘azza wajalla mengatakan kepada sekalian hambaNya; “Akulah Zat yang maha kaya, tidak
butuh kepada kalian juga kepada ibadah-ibadah kalian dan jika kalian berpaling dariKu, maka
Aku akan menganti kalian dengan orang-orang selain kalian dan mereka tidak menjadi seperti
kalian”
َ‫اِنﱠ ﻓِ ْﻲ ٰذ ِﻟكَ َ ٰﻻ ﯾَﺔً ﱠو َﻣﺎ ﻛَﺎنَ ا َ ْﻛﺛ َ ُر ُھ ْم ﱡﻣ ْؤ ِﻣﻧِ ْﯾن‬

"Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah), tetapi kebanyakan mereka
tidak beriman."(QS. Asy-Syu'ara': Ayat 8)

ٍ ‫ﺷ ﱡد َﺧ ْﻠﻘًﺎ ا َ ْم ﱠﻣ ْن َﺧﻠَ ْﻘﻧَﺎ اِﻧﱠﺎ َﺧﻠَ ْﻘ ٰﻧ ُﮭ ْم ِ ّﻣ ْن ِطﯾ ٍْن ﱠﻻ ِز‬


‫ب‬ ْ ‫ﻓَﺎ‬
َ َ ‫ﺳﺗ َ ْﻔﺗِ ِﮭ ْم ا َ ُھ ْم ا‬
“Maka tanyakanlah kepada mereka, Apakah penciptaan mereka yang lebih sulit ataukah apa
yang telah Kami ciptakan tersebut(langit dan bumi)? Sesungguhnya Kami telah menciptakan
mereka dari tanah liat.”(As-Saffat 37: Ayat 11)
Wahai sekalian hamba Allah…
CORONA!, datang dengan izin Allah, untuk memerintah dan melarang secara paksa.
Ketika kebanyakan dari manusia ingin keluar dan bergaul bebas tanpa adanya aturan
yang mengatur mereka, maka datanglah CORONA mewajibkan mereka untuk berpisah satu
sama lain dan mewajibkan mereka untuk mendiami rumah-rumah mereka sehingga memporak-
porandakan pergaulan mereka dan memecah-belah perkumpulan mereka secara paksa.
Ketika kebanyakan dari mereka membuka pasar-pasar dan perdagangan pada waktu-
waktu ibadah dah shalat, maka kemudian datanglah CORONA menutup secara paksa pasar-
pasar, warung dan toko-toko mereka di setiap waktu.
Ketika kebanyakan dari manusia menuntut kebesaran mereka atau keangkuhan serta
menuntut kebebasan dalam segala hal tanpa adanya peraturan yang mengikat mereka
walaupun itu semua dimurkai oleh Zat yang maha besar lagi maha tinggi, maka datanglah
CORONA menuntut keriangan mereka, kesenagan mereka, kegembiraan mereka untuk berada
pada rasa sempit, gundah gulana, galau, kesedihan dan rasa takut.
Ketika kebanyakan dari mereka menuntut agar wanita-wanita bisa keluar, berpakaian
namun telanjang bertabarruj, bersolek mempertontonkan kecantikan mereka yang menjadi
fitnah(ujian) keimanan kaum Adam, maka datanglah CORONA memaksa mereka berdiam
dirumah-rumah sopan dan terdidik dalam keadaan takut.
Ketika kebanyakan dari manusia bahu membahu untuk membunuh kaum muslimin yang
saleh, taat kepada Allah. Maka datanglah CORONA membalas mereka, megepung mereka
padahal mereka dirumah-rumah, bersama keluarga dengan tenang dan tentram.

6
CORONA!, adalah sebuah pesan untuk sekalian manusia sebagai pengingat pada
firman Allah Rabb sekalian manusia:

‫ض َو ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم َﻣ ْن أ َ ْﻏ َر ْﻗﻧَﺎ ۚ َو َﻣﺎ ﻛَﺎنَ ﱠ‬


ُ� َ ‫ﺻ ْﯾﺣَﺔُ َو ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم َﻣ ْن َﺧ‬
َ ‫ﺳ ْﻔﻧَﺎ ِﺑ ِﮫ ْاﻷ َ ْر‬ ‫َﺎﺻﺑًﺎ َو ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم َﻣ ْن أ َ َﺧ َذﺗْﮫُ اﻟ ﱠ‬ َ ‫ﻓَﻛ �ُﻼ أ َ َﺧ ْذﻧَﺎ ِﺑ َذ ْﻧ ِﺑ ِﮫ ۖ ﻓَ ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم َﻣ ْن أ َ ْر‬
َ ‫ﺳ ْﻠﻧَﺎ‬
ِ ‫ﻋﻠَ ْﯾ ِﮫ ﺣ‬
َ‫ﺳ ُﮭ ْم ﯾَ ْظ ِﻠ ُﻣون‬ ُ ْ َ ُ ْ َ ٰ
َ ‫ِﻟﯾَظ ِﻠ َﻣ ُﮭ ْم َوﻟ ِﻛن ﻛَﺎﻧوا أﻧﻔ‬ ْ

"Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka
ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa
suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi,
dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak
menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri." (Al Ankabuut
29:40)
CORONA!, adalah sebuah pesan untuk sekalian manusia sebagai pengingat pada
firman Allah Rabb sekalian manusia:

َ ‫ارا َو َﺟﻌَ ْﻠﻧَﺎ ْاﻷ َ ْﻧﮭ‬


‫َﺎر ﺗَﺟْ ِري ِﻣ ْن ﺗَﺣْ ﺗِ ِﮭ ْم‬ ً ‫ﻋﻠَﯾ ِْﮭ ْم ِﻣد َْر‬ َ ‫ض َﻣﺎ ﻟَ ْم ﻧُ َﻣ ِ ّﻛ ْن ﻟَ ُﻛ ْم َوأ َ ْر‬
‫ﺳ ْﻠﻧَﺎ اﻟ ﱠ‬
َ ‫ﺳ َﻣﺎ َء‬ ِ ‫أَﻟَ ْم ﯾَ َر ْوا َﻛ ْم أ َ ْھﻠَ ْﻛﻧَﺎ ِﻣ ْن ﻗَ ْﺑ ِﻠ ِﮭ ْم ِﻣ ْن ﻗَ ْر ٍن َﻣ ﱠﻛﻧﱠﺎ ُھ ْم ﻓِﻲ ْاﻷ َ ْر‬
َ ً َ َ ْ
َ‫ﻓَﺄ َ ْھﻠَ ْﻛﻧَﺎ ُھ ْم ﺑِذﻧوﺑِ ِﮭ ْم َوأﻧﺷَﺄﻧﺎ ِﻣ ْن ﺑَ ْﻌ ِد ِھ ْم ﻗ ْرﻧﺎ آﺧ ِرﯾن‬
ْ َ ُ ُ

"Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan
sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi,
yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang
lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami
binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi
yang lain". (Al An'aam 6:6)
CORONA!, adalah sebuah pesan untuk sekalian manusia sebagai pengingat pada
sabda Rasulullah sebaik-baiknya manusia:
َ ‫ﻲ َظﺎ ِﻟ َﻣﺔٌ ِإنﱠ أ َ ْﺧ َذ ُه أ َ ِﻟﯾ ٌم‬
{ ‫ﺷدِﯾ ٌد‬ َ ‫ظﺎ ِﻟ ِم َﺣﺗﱠﻰ ِإ َذا أ َ َﺧ َذ ُه ﻟَ ْم ﯾُ ْﻔ ِﻠﺗْﮫُ ﻗَﺎ َل ﺛ ُ ﱠم ﻗَ َرأ َ } َو َﻛ َذ ِﻟكَ أ َ ْﺧذُ َرﺑِّكَ ِإ َذا أ َ َﺧ َذ ا ْﻟﻘُ َرى َو ِھ‬
‫� ﻟَﯾُ ْﻣ ِﻠﻲ ِﻟﻠ ﱠ‬
َ ‫ِإنﱠ ﱠ‬
"Sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala akan menangguhkan siksaan bagi orang yang
berbuat zalim. Dan apabila Allah telah menghukumnya, maka Dia tidak akan pernah
melepaskannya." Kemudian Rasulullah membaca ayat yang berbunyi: "Begitulah azab
Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya
azabNya itu sangat pedih dan keras." (Huud: 102).
Hadist diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari hadist Abi Musa.
CORONA!, adalah sebuah pesan untuk sekalian manusia sebagai pengingat pada
sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebaik-baiknya manusia:
‫ع اﻟﱠﺗِﻲ ﻟَ ْم ﺗَﻛ ُْن َﻣﺿَتْ ﻓِﻲ أَﺳ َْﻼﻓِ ِﮭ ْم اﻟﱠ ِذﯾنَ َﻣﺿ َْوا‬
ُ ‫طﺎﻋُونُ َو ْاﻷ َ ْوﺟَﺎ‬ ‫ﺎﺣﺷَﺔُ ﻓِﻲ ﻗَ ْو ٍم ﻗَ ﱡ‬
ِ ِ‫ط َﺣﺗﱠﻰ ﯾُ ْﻌ ِﻠﻧُوا ﺑِﮭَﺎ إِ ﱠﻻ ﻓَﺷَﺎ ﻓ‬
‫ﯾﮭ ْم اﻟ ﱠ‬ ِ َ‫ﻟَ ْم ﺗ َ ْظﮭ َْر ا ْﻟﻔ‬
“Tidaklah nampak zina di suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-terangan kecuali akan
tersebar di tengah-tengah mereka tha’un (wabah) dan penyakit-penyakit yang tidak pernah
menjangkiti generasi sebelumnya. “
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah (2/1332 no 4019), Abu Nu’aim (8/333), al-Hakim (no.
8623) dan Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam ash-Shahihah no. 106)

7
CORONA adalah siksa, azab untuk semua orang-orang kafir, ateis, mulhid yang tidak
mempercayai adanya wujud Allah serta pelaku-pelaku dosa yang zalim serta orang-orang yang
ragu terhadap kekuasaan Allah ‘azza wajalla.
CORONA!, adalah cobaan serta ujian bagi orang-orang yang beriman dimanapun ia
berada, yang mana Allah ‘azza wajalla menurunkan cobaan kepada umat zaman ini, ketika
umat telah membangkang, durhaka, merusak, dan juga dosa-dosa, kemaksiatan dan perbuatan
yang melampaui batas telah memenuhi kehidupan umat.
Wahai sekalian hamba Allah…
Sesungguhnya orang yang merenungi keadaan manusia bersama adanya ujian dan bala
ini, ia akan mendapatkan bahwa manusia terbagi menjadi tiga golongan;
1. Mereka adalah orang-orang yang rasa takut, kepanikan, galau dan duka cita telah
mendominasi perasaan mereka. Mereka adalah orang-orang yang telah masuk ke dalam
hati-hatinya, telah tersebar ditengah-tengah mereka berita-berita palsu (hoaks) untuk
menakut-nakuti mereka, teror dan rasa takut yang amat mendalam. Tidak diragukan lagi
bahwa ini adalah tanda lemahnya iman mereka serta keyakinan mereka kepada Rabb
semesta alam. Mereka tidak tahu bahwa jiwa seorang hamba tidak akan dicabut sampai
rezekinya telah sempurna dan mungkin mereka belum yakin bahwa tidak ada sesuatupun
yang akan menimpa kita kecuali apa yang telah Allah takdirkan untuk kita. Maka sudah
kewajiban bagi golongan ini untuk memperbaiki iman dan keyakinan mereka kepada Allah
subhanahu wata’alaa.

2. Mereka adalah para pendusta, menganggap mustahil kenyataan wabah ini, mereka
menyangka bahwa wabah ini hanyalah sekedar permainan politik semata dan
menyangka bahwa ini hanyalah terjadi disebabkan campur tangan manusia. Dan
ucapan ini kembali kepada lemahnya pemahaman mereka bahkan disebabkan juga oleh
lemahnya pengetahuan mereka terhadap hukum-hukum Allah. Karena sesungguhnya
semua makhluk dari golongan jin dan manusia kalau seandainya mereka berkumpul
saling bahu-membahu untuk memberikan suatu penyakit terhadap seseorang saja,
maka selamanya mereka tidak akan pernah bisa melakukannya kecuali jika Allah telah
menghendaki hal tersebut.

ِ ‫ﺎس ِﻣ ْن َرﺣْ َﻣ ٍﺔ ﻓَ َﻼ ُﻣ ْﻣ‬


‫ﺳكَ ﻟَﮭَﺎ‬ ‫َﻣﺎ ﯾَ ْﻔﺗَﺢِ ﱠ‬
ِ ‫�ُ ِﻟﻠﻧﱠ‬
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada
seorangpun yang dapat menahannya”
Siapakah yang mampu menghalangi Rahmat kasih sayang Allah!? Siapakah yang mampu
menghalangi kesehatan dari Allah!?

ِ ‫ﺳ ْك ﻓَ َﻼ ُﻣ ْر‬
‫ﺳ َل ﻟَﮫُ ِﻣ ْن ﺑَ ْﻌ ِد ِه‬ ِ ‫َو َﻣﺎ ﯾُ ْﻣ‬
“… dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya
sesudah itu…” (Faathir 35:2)

8
َ ‫ ﻟَ ْم ﯾَﺿ ﱡُروكَ ِإ ﱠﻻ ِﺑ‬، َ‫ﻋﻠَﻰ أ َ ْن ﯾَﺿ ﱡُروك‬
ٍ‫ﺷ ْﻲء‬ ‫ﺷ ْﻲءٍ ﻗَ ْد َﻛﺗَﺑَﮫُ ﱠ‬
َ ‫ َوﻟَ ْو اﺟْ ﺗ َ َﻣﻌُوا‬، َ‫�ُ ﻟَك‬ َ ‫َوا ْﻋﻠَ ْم أَنﱠ ْاﻷ ُ ﱠﻣﺔَ ﻟَ ْو اﺟْ ﺗ َ َﻣﻌُوا‬
َ ‫ ﻟَ ْم ﯾَ ْﻧﻔَﻌُوكَ ِإ ﱠﻻ ِﺑ‬، َ‫ﻋﻠَﻰ أ َ ْن ﯾَ ْﻧﻔَﻌُوك‬
َ
َ‫ﻋﻠ ْﯾك‬ َ
‫ﻗ ْد َﻛﺗَﺑَﮫُ ﱠ‬
َ ُ�

“Dan ketahuilah bahwa umat manusia jika bersatu padu untuk memberimu manfaat niscaya
mereka tidaklah mampu memberimu manfaat kecuali apa Yang telah Allah tuliskan bagimu, dan
walaupun mereka semua bersatu padu untuk membahayakanmu niscaya mereka tidak akan
mampu untuk membahayakanmu kecuali apa yang telah tertulis atasmu” Hadist diriwayatkan
oleh Tirmidzi (2516)
Bukankah Allah telah mengabarkan kepada kita bahwa semua makhluk tidak kuasa
untuk menciptakan seekor semut kecil, tidak pula seekor lalat kecil, lalu bagaimana bisa mereka
menciptakan makhluk aneh ini yang melengahkan dunia juga membuat takut dunia, jangan lupa
wahai hamba Allah! Bahwa disebabkan wabah ini, telah diadakan pertemuan antara pembesar
ahli kesehatan dan para cendikiawan dunia untuk berdiskusi membahasnya, dan mereka
sepakat dan yakin bahwa wabah ini sangatlah berbahaya dan mengancam keberlangsungan
hidup manusia.
Beritahu aku demi Rabbmu!? Apakah orang-orang bodoh dan dungu itu lebih mengetahui dan
lebih cerdik dari alhli kesehetan dan cendikiawan tersebut!? Tentu tidak!
‫اﻟر ِﺣﯾ ُم‬
‫ﯾز ﱠ‬ُ ‫اِنﱠ ﻓِ ْﻲ ٰذ ِﻟكَ َ ٰﻻ ﯾَﺔً ﱠو َﻣﺎ ﻛَﺎنَ ا َ ْﻛﺛ َ ُر ُھ ْم ﱡﻣ ْؤ ِﻣﻧِ ْﯾنَ َوإِنﱠ َرﺑﱠكَ ﻟَ ُﮭ َو ا ْﻟﻌَ ِز‬

“Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah), tetapi kebanyakan mereka
tidak beriman. Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Penyayang." (Asy-Syu’ara’: Ayat 8-9)
3. Mereka adalah para pencemooh dan tukang olok-olok yang menjadikan wabah ini
sebagai bahan tertawaan, ejekan, serta candaan. Mereka itulah orang-orang yang
hatinya telah mati dan mengeras layaknya batu, berpaling dan tak mau menerima.
Mereka itulah orang-orang yang lalai, berpaling dan menjauh dari Allah subhanahu
wata’ala dan dari ketaatan kepadaNya sehingga mereka ditimpa berbagai malapetaka,
wabah dan penyakit.

َ َ‫ﺳﻧَﺎ ﺗَﺿ ﱠَرﻋُوا َو ٰﻟَ ِﻛ ْن ﻗ‬


‫ﺳتْ ﻗُﻠُوﺑُ ُﮭ ْم َو َزﯾﱠنَ ﻟَ ُﮭ ُم اﻟ ﱠ‬
َ‫ﺷ ْﯾ َطﺎنُ َﻣﺎ ﻛَﺎﻧُوا ﯾَ ْﻌ َﻣﻠُون‬ ُ ْ ‫ﻓَﻠَ ْو َﻻ إِ ْذ ﺟَﺎ َء ُھ ْم ﺑَﺄ‬
"Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan
diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi
keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu
mereka kerjakan". (Al An'aam 6: ayat 43)

ْ ‫ﺳ َﺧ ُر ْونَ َواِ َذا ذُ ِ ّﻛ ُر ْوا َﻻ ﯾَ ْذﻛ ُُر ْونَ َواِ َذا َرا َ ْوا ٰاﯾَﺔً ﯾﱠ‬
َ‫ﺳﺗَﺳ ِْﺧ ُر ْون‬ ْ َ‫ﺑَ ْل ﻋ َِﺟﺑْتَ َوﯾ‬
"Bahkan engkau (Muhammad) menjadi heran (terhadap keingkaran mereka) dan
mereka menghinakan (engkau). Dan apabila mereka diberi peringatan, mereka tidak
mengindahkannya. Dan apabila mereka melihat suatu tanda (kebesaran) Allah, mereka
mengolok-olokkan." (Ash-Shaffaat: 12-14)

9
َ ‫ﻋﻠَﯾ ِْﮭ ْم َﻛ ِﻠ َﻣتُ َر ِﺑّكَ َﻻ ﯾُ ْؤ ِﻣﻧُ ْونَ َوﻟَ ْو َﺟﺎ ٓ َءﺗْ ُﮭ ْم ُﻛ ﱡل ٰاﯾَ ٍﺔ َﺣﺗﱣﻰ ﯾَ َر ُوا ا ْﻟﻌَ َذا‬
‫ب ْاﻻَ ِﻟ ْﯾ َم‬ َ ْ‫اِنﱠ اﻟﱠ ِذ ْﯾنَ َﺣﻘﱠت‬
"Sungguh, orang-orang yang telah dipastikan mendapat ketetapan Rabbmu, tidaklah
akan beriman. Meskipun mereka mendapat tanda-tanda (kebesaran Allah) hingga
mereka menyaksikan azab yang pedih." (QS. Yunus 10: Ayat 96-97)
Inilah keadaan kebanyakan manusia saat ini, adapun orang yang beriman maka ia tidak
termasuk golongan-golongan tersebut, akan tetapi keadaan mereka adalah senada dengan
sabda Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

َ ‫ﺷﻛ ََر ﻓَﻛَﺎنَ َﺧﯾ ًْرا ﻟَﮫُ َوإِ ْن أَﺻَﺎﺑَﺗْﮫُ ﺿ ﱠَرا ُء‬
َ‫ﺻﺑَ َر ﻓَﻛَﺎن‬ َ ُ‫ْس َذاكَ ِﻷ َ َﺣ ٍد إِ ﱠﻻ ِﻟ ْﻠ ُﻣ ْؤ ِﻣ ِن إِ ْن أَﺻَﺎﺑَﺗْﮫ‬
َ ‫ﺳ ﱠرا ُء‬ َ ‫ﻋ َﺟﺑًﺎ ِﻷ َ ْﻣ ِر ا ْﻟ ُﻣ ْؤ ِﻣ ِن إِنﱠ أ َ ْﻣ َرهُ ُﻛﻠﱠﮫُ َﺧﯾ ٌْر َوﻟَﯾ‬
َ
ُ‫َﺧﯾ ًْرا ﻟَﮫ‬

"Perkara orang mu`min mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya baik dan itu tidak
dimiliki seorang pun selain orang mu`min, bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu
baik baginya dan bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya.” Diriwayatkan
oleh muslim

--------------**-------------

Khutbah II
‫اﻟﺣﻣد � واﻟﺻﻼة واﻟﺳﻼم ﻋﻠﻰ اﻟرﺳول وﻋﻠﻰ آﻟﮫ وﺻﺣﺑﮫ وﺳﻠم‬
Maka kewajiban seorang muslim secara global dari kalangan para pemimpin dan
rakyatnya, lelaki maupun perempuan guna mengatasi ujian ini, ialah hendaklah mereka kembali
untuk mengambil sebab-sebab syar’i yang mana Allah jalla wa’alaa telah memerintahkan
hambaNya hal tersebut ketika terjadinya cobaan, bukan dengan bertindak serampangan,
karena sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada hambaNya sebab-sebab syar’i untuk
mengangkat musibah dan cobaan ini.
Sebab-sebab syar’i itu ialah hal-hal berikut ini:
1. Wajib bagi kaum muslimin untuk bertaubat kepada Allah yang maha merajai dan maha
perkasa dan beristighfar, melakukan berbagai ketaatan dan menghadapkan diri kepada
Allah pada malam dan siang hari.

ِ ‫ﻓَ ِﻔ ﱡروا إِﻟَﻰ ﱠ‬


ٌ ‫� إِ ِﻧّﻲ ﻟَ ُﻛ ْم ِﻣ ْﻧﮫُ ﻧَذ‬
ٌ‫ِﯾر ُﻣﺑِﯾن‬

"Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad)


seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu." (Adz-dzariyyat 51)
َ ‫�ُ ﺑِﻌَ َذاﺑِ ُﻛ ْم إِ ْن‬
‫ﺷﻛ َْرﺗ ُ ْم َوآ َﻣ ْﻧﺗ ُ ْم‬ ‫َﻣﺎ ﯾَ ْﻔﻌَ ُل ﱠ‬
"Bagaimana Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman?" (An-nisaa: 147)
Inilah yang Allah inginkan dari hamba-hambaNya,

10
ِ ‫ﺳﺑَتْ أ َ ْﯾدِي اﻟﻧﱠ‬
َ ‫ﺎس ِﻟﯾُذِﯾﻘَ ُﮭ ْم ﺑَﻌ‬
َ‫ْض اﻟﱠذِي ﻋ َِﻣﻠُوا ﻟَﻌَﻠﱠ ُﮭ ْم ﯾَ ْر ِﺟﻌُون‬ َ َ‫َظﮭ ََر ا ْﻟﻔ‬
َ ‫ﺳﺎ ُد ﻓِﻲ ا ْﻟﺑَ ِ ّر َوا ْﻟﺑَﺣْ ِر ِﺑ َﻣﺎ َﻛ‬
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, agar Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (Ar-ruum; 41)

ُ ‫ﺳﺗَﻛَﺎﻧُوا ِﻟ َر ِﺑّ ِﮭ ْم َو َﻣﺎ ﯾَﺗَﺿ ﱠَر‬


َ‫ﻋون‬ ِ ‫َوﻟَﻘَ ْد أ َ َﺧ ْذﻧَﺎ ُھ ْم ِﺑﺎ ْﻟﻌَ َذا‬
ْ ‫ب ﻓَ َﻣﺎ ا‬
"Dan sesungguhnya Kami pernah menimpakan azab kepada mereka, maka mereka tidak
tunduk kepada Rabb mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan
merendahkan diri." (Al-Mukminun; 76)
Mana ketundukan kalian? Mana inabahnya (kembalinya) kalian kepada Allah? Mana taubat
kalian? Mana kerendahah kalin dihadapan Allah?!!!
Wahai sekalian hamba Allah…

َ َ‫ﺳﻧَﺎ ﺗَﺿ ﱠَرﻋُوا َو ٰﻟَ ِﻛ ْن ﻗ‬


َ‫ﺳتْ ﻗُﻠُوﺑُ ُﮭ ْم َو َزﯾﱠن‬ ُ ْ ‫ﻋونَ ﻓَﻠَ ْو َﻻ ِإ ْذ ﺟَﺎ َء ُھ ْم ﺑَﺄ‬
ُ ‫ﺳ ْﻠﻧَﺎ ِإﻟَ ٰﻰ أ ُ َﻣ ٍم ِﻣ ْن ﻗَ ْﺑ ِﻠكَ ﻓَﺄ َ َﺧ ْذﻧَﺎ ُھ ْم ِﺑﺎ ْﻟﺑَﺄْﺳَﺎءِ َواﻟﺿ ﱠﱠراءِ ﻟَﻌَﻠﱠ ُﮭ ْم ﯾَﺗَﺿ ﱠَر‬
َ ‫َوﻟَﻘَ ْد أ َ ْر‬
ُ ُ َ
َ‫ﺷ ْﯾطﺎنُ َﻣﺎ ﻛَﺎﻧوا ﯾَ ْﻌ َﻣﻠون‬ َ
‫ﻟ ُﮭ ُم اﻟ ﱠ‬
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu,
kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya
mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. Maka mengapa mereka
tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami
kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan
kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan". (Al-An’aam:42-43)

َ ‫ﻋ َذ‬
ٍ ‫اب ا ْﻟ ِﺧ ْزي ِ ﻓِﻲ ا ْﻟ َﺣﯾَﺎ ِة اﻟ ﱡد ْﻧﯾَﺎ َو َﻣﺗ ﱠ ْﻌﻧَﺎ ُھ ْم إِﻟَ ٰﻰ ِﺣ‬
‫ﯾن‬ َ ‫ﺷ ْﻔﻧَﺎ‬
َ ‫ﻋ ْﻧ ُﮭ ْم‬ َ ُ‫ﻓَﻠَ ْو َﻻ ﻛَﺎﻧَتْ ﻗَ ْرﯾَﺔٌ آ َﻣﻧَتْ ﻓَﻧَﻔَﻌَﮭَﺎ إِﯾ َﻣﺎﻧُﮭَﺎ إِ ﱠﻻ ﻗَ ْو َم ﯾُوﻧ‬
َ ‫س ﻟَ ﱠﻣﺎ آ َﻣﻧُوا َﻛ‬
"Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat
kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan
dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan
kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu." (Yunus: 98)
Al-imam ibnu katsir rahimahullahu ta’ala berkata dalam kitabnya Al-Bidayah wa An-Nihayah;
"Sesungguhnya pada tahun 478 hijriah telah muncul banyak penyakit, demam dan
tha'un di negeri Irak, Hijaz dan Syam, sehingga matilah hewan-hewan darat diikuti matinya
hewan-hewan ternak dan berhembuslah angin hitam sehingga pohon-pohon berguguran jatuh
dan banyak terjadi petir dan halilintar. Oleh sebab itu maka khalifah Al-Muqtadi Biamrillah
memerintakah untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar dan memusnahkan alat-alat
hiburan yang melalaikan (alat musik) maka berakhirlah penyakit tha'un tersebut demikian pula
penyakit lainnya".
Maka inilah sebab yang besar untuk mengangkat musibah dan wabah.

11
2. Jika seandainya pakar kesehatan tidak mampu mewujudkan obat untuk penyakit ini
maka kenapa kita melupakan zat yang telah menciptakan penyakit dan penawarnya?
Dialah pencipta segala makhluk, segala hamba-hambaNya berada di tanganNya, semua
perkara adalah urusanNya dan apa yang Dia kehendaki maka pasti terjadi dan apa yang
tidak Dia kehehendaki maka pasti tidak akan terjadi. Lalu kenapa kita tidak kembali
kepada Allah dengan tunduk, merendahkan diri, menyerahkan urusan ini kepada Allah
sehingga Allah mengangkat cobaan dan musibah yang menimpa kita.

ٌ ‫ﺷ ْﻲءٍ ﻗَد‬
‫ِﯾر‬ َ ‫ﺳكَ ِﺑ َﺧﯾ ٍْر ﻓَ ُﮭ َو‬
َ ‫ﻋﻠَ ٰﻰ ُﻛ ِ ّل‬ َ ‫ف ﻟَﮫُ ِإ ﱠﻻ ھ َُو َو ِإ ْن ﯾَ ْﻣ‬
ْ ‫ﺳ‬ ِ ‫�ُ ِﺑﺿ ٍ ُّر ﻓَ َﻼ ﻛَﺎ‬
َ ‫ﺷ‬ ‫ﺳكَ ﱠ‬ َ ‫َو ِإ ْن ﯾَ ْﻣ‬
ْ ‫ﺳ‬
"Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang
menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu,
maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu." (Al An’aam:17)

‫ت ا ْﻟﺑَ ِ ّر َوا ْﻟﺑَﺣْ ِر ﺗ َ ْدﻋُوﻧَﮫُ ﺗَﺿ ﱡَرﻋًﺎ َو ُﺧ ْﻔﯾَﺔً ﻟَﺋِ ْن أ َ ْﻧﺟَﺎﻧَﺎ ِﻣ ْن ٰ َھ ِذ ِه ﻟَﻧَﻛُوﻧَنﱠ ِﻣنَ اﻟﺷﱠﺎ ِﻛ ِرﯾنَ ﻗُ ِل ﱠ‬
‫�ُ ﯾُﻧَ ِ ّﺟﯾ ُﻛ ْم ِﻣ ْﻧﮭَﺎ َو ِﻣ ْن‬ ُ ‫ﻗُ ْل َﻣ ْن ﯾُﻧَ ِ ّﺟﯾ ُﻛ ْم ِﻣ ْن‬
ِ ‫ظﻠُ َﻣﺎ‬
َ‫ب ﺛ ُ ﱠم أ َ ْﻧﺗ ُ ْم ﺗُﺷ ِْرﻛُون‬ ‫َر‬‫ﻛ‬
ٍ ْ ِّ ‫ل‬ ُ
‫ﻛ‬
"Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut,
yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan
mengatakan: "Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami
menjadi orang-orang yang bersyukur". Katakanlah: "Allah menyelamatkan kamu dari bencana
itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya"." (Al
An’aam:63-64)
‫ﯾﻼ َﻣﺎ ﺗ َ َذﻛ ُﱠرون‬ ِ ‫ض أ َ ِإ ٰﻟَﮫٌ َﻣ َﻊ ﱠ‬
ً ‫� ﻗَ ِﻠ‬ ِ ‫ﺳو َء َوﯾَﺟْ ﻌَﻠُ ُﻛ ْم ُﺧﻠَﻔَﺎ َء ْاﻷ َ ْر‬
‫ف اﻟ ﱡ‬ ِ ‫ﺿ َط ﱠر ِإ َذا َدﻋَﺎ ُه َوﯾَ ْﻛ‬
ُ ‫ﺷ‬ ُ ‫أ َ ﱠﻣ ْن ﯾُ ِﺟ‬
ْ ‫ﯾب ا ْﻟ ُﻣ‬

"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa
kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia)
sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada sesembahan lain (yang berhak
disembah)? Amat sedikitlah kamu mengingat (Nya)." (An-naml: 62)
3. Beriman kepada qadha dan qadar Allah subhanahu wata’alaa, jika Dia berkehendak
maka pasti terjadi dan apa yang tidak Dia kehehendaki maka pasti tidak akan terjadi,
karena semua perkara adalah urusanNya.
َ ‫ﻓَﺎ ْﻋﺑُ ْدهُ َوﺗ َ َو ﱠﻛ ْل‬
َ ‫ﻋﻠَ ْﯾ ِﮫ َو َﻣﺎ َرﺑﱡكَ ﺑِﻐَﺎﻓِ ٍل‬
َ‫ﻋ ﱠﻣﺎ ﺗ َ ْﻌ َﻣﻠُون‬

"Maka sembahlah Dia, dan bertawakalah kepada-Nya. Dan sekali-kali Rabbmu tidak lalai
dari apa yang kamu kerjakan." (Huud: 123)
َ‫� ﻓَ ْﻠﯾَﺗ َ َو ﱠﻛ ِل ا ْﻟ ُﻣ ْؤ ِﻣﻧُون‬
ِ ‫ﻋﻠَﻰ ﱠ‬
َ ‫�ُ ﻟَﻧَﺎ ھ َُو َﻣ ْو َﻻﻧَﺎ َو‬ َ َ ‫ﻗُ ْل ﻟَ ْن ﯾُ ِﺻﯾﺑَﻧَﺎ إِ ﱠﻻ َﻣﺎ َﻛﺗ‬
‫ب ﱠ‬
"Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan
Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang
beriman harus bertawakal”." (At-taubah: 51)

ِ ‫ﻋ ِﻠﯾ ٌم ﺑِ َذا‬
‫ت‬ ‫ص َﻣﺎ ﻓِﻲ ﻗُﻠُوﺑِ ُﻛ ْم َو ﱠ‬
َ ُ� َ ‫ُور ُﻛ ْم َو ِﻟﯾُ َﻣ ِ ّﺣ‬
ِ ‫ﺻد‬ ‫ﻲ ﱠ‬
ُ ‫�ُ َﻣﺎ ﻓِﻲ‬ ِ ‫ﻋﻠَﯾ ِْﮭ ُم ا ْﻟﻘَﺗْ ُل إِﻟَ ٰﻰ َﻣﺿ‬
َ ‫َﺎﺟ ِﻌ ِﮭ ْم َو ِﻟﯾَ ْﺑﺗ َ ِﻠ‬ َ ِ‫ﻗُ ْل ﻟَ ْو ُﻛ ْﻧﺗ ُ ْم ﻓِﻲ ﺑُﯾُوﺗِ ُﻛ ْم ﻟَﺑَ َر َز اﻟﱠ ِذﯾنَ ُﻛﺗ‬
َ ‫ب‬
‫ُور‬
ِ ‫ﺻد‬ ‫اﻟ ﱡ‬
"…. Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah
ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah
(berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa
yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati." (Ali ‘Imran: 154)

12
‫ﺷﯾﱠ َد ٍة‬ ٍ ‫أ َ ْﯾﻧَ َﻣﺎ ﺗَﻛُوﻧُوا ﯾُد ِْر ْﻛ ُﻛ ُم ا ْﻟ َﻣ ْوتُ َوﻟَ ْو ُﻛ ْﻧﺗ ُ ْم ﻓِﻲ ﺑُ ُر‬
َ ‫وج ُﻣ‬
"Di mana saja kamu berada, kematian pasti akan mendatangimu, kendatipun kamu di dalam
benteng yang tinggi lagi kokoh." (An-Nisaa: 78)
Kalau seandainya seorang beriman dengan ketetapan dan takdir Allah maka sungguh dia akan
hidup bahagia tenang lagi tentram.
4. Menjalankan sebab-sebab yang bersifat adat kebiasaan manusia dan salah-satunya
adalah memisahkan antara sebagian orang dari sebagian yang lain (ISOLASI/ LOCK
DOWN) dan terdapat sebuah hadis yang senada dengan hal ini. Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabada :

ٍ ّ ‫ﻋﻠَﻰ ُﻣ ِﺻ‬
‫ﺢ‬ ِ ُ‫َﻻ ﯾ‬
َ ٌ‫ور ُد ُﻣ ْﻣ ِرض‬
“Orang yang sakit tidak boleh mendekat kepada orang yang sehat!” diriwayatkan oleh
Muslim
Maka orang yang sakit tidak boleh mendekati orang sehat dan tidak boleh bercampur
baur satu sama lain karena dikhawatirkan tersebarnya wabah penyakit ini dan berdampak
tersebarnya wabah kesemua orang. Maka tidak mengapa menjalankan LOCK DOWN
dengan menutup jalur keluar masuk antara dua wilayah dan menutup bandara-bandara dan
yang semisalnya khawatir tersebarnya wabah ini, sehingga menyebabkan banyaknya
nyawa manusia yang melayang. Maka hendaklah ditutup dan mengedepankan kaidah
"Menghindari marabahaya lebih didahulukan daripada mendatangkan kemaslahatan".
5. Hendaklah mereka selalu optimis dalam kebaikan tidak menyebarkan berita-berita
hoaks, teror yang membuat panik orang banyak, dan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam adalah sosok teladan yang menyukai sikap optimis. Beliau ketika ditanya apa
itu optimis, lalu beliau menjawab “kalimat yang baik”. Begitu pula orang arab adalah
orang-orang yang memiliki keoptimisan yang besar. Sehingga mereka memanggil orang
yang buta dengan kata (‫ )ﺑﺻﯾر‬orang yang dapat melihat.
Maka wahai hamba Allah hendaklah kamu menjadi orang yang optimis dalam kebaikan
maka niscaya engkau akan mendapatkannya dihadapanmu dan yakinlah bahwa
musibah dan cobaan ini akan berakhir.
Dan bahwa kelapangan itu datang setelah kesulitan dan penderitaan. Maka tidak ada
yang harus kamu lakukan melainkan memperbaiki perjalananmu menuju Allah
subhanahu wata’alaa dan yakin bahwa kamu adalah seorang yang fakir, lemah yang
membutuhkan rahmat kasih sayang Allah, ampunanNya serta keridhaannNya.

‫ﻲ ا ْﻟﺣ َِﻣﯾ ُد‬‫�ُ ھ َُو ا ْﻟﻐَﻧِ ﱡ‬‫� َو ﱠ‬ ِ ‫ﺎس أ َ ْﻧﺗ ُ ُم ا ْﻟﻔُﻘَ َرا ُء إِﻟَﻰ ﱠ‬
ُ ‫ﯾَﺎ أَﯾﱡﮭَﺎ اﻟﻧﱠ‬
"Hai manusia, kamulah yang berkebutuhan (fakir) kepada Allah; dan Allah Dialah Yang
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji." (Faathir: 15)
‫� ِﺑﻌَ ِز ٍﯾز‬ِ ‫ﻋﻠَﻰ ﱠ‬ َ َ‫ﻖ َﺟدِﯾ ٍد َو َﻣﺎ ٰ َذ ِﻟك‬ٍ ‫ت ِﺑ َﺧ ْﻠ‬ ِ ْ ‫ِإ ْن ﯾَﺷَﺄ ْ ﯾُ ْذ ِھ ْﺑ ُﻛ ْم َوﯾَﺄ‬
"Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang
baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah."
(Fathir: 16-17)
Wallahu a'lam

13
Marilah kita memohon kepada Allah dari karunia, anugrah serta kedermawanNya agar
mengangkat musibah, wabah dan cobaan dari umat ini dan menghilangkan keburukan ini
dimanapun berada dan menjaga kita, agama kita agama Islam. Ya Allah sesungguhnya
Engkaulah ya Allah lebih sayang kepada kami daripada kami terhadap diri-diri kami.

Terjemah Khutbah Jumat


As-syeikh Abdulhakim An-naakhibiy - ‫ ﺣﻔﻈﮫ ﷲ رﻋﺎه‬-

Pada hari Jumat, 25 rajab 1441H


Di Dar Al-hadist Fuyush
Ditafrigh & diringkas: Abu Al-mundzir Luqman Ali - ‫ وﻓﻘﮫ ﷲ وﺳﺪده‬-

Alih bahasa: Abu Darwis Abdulmalik Mawardi Darwis (Devan)


- ‫ ﻛﺎن ﷲ ﻓﻲ ﻋﻮﻧﮫ‬-

Pelajar Dar Al-hadist Fuyush

‫ﻼ‬‫ﻋ‬‫ ﻭ‬‫ ﻟَﻪ‬‫ﺐ‬‫ﻴ‬‫ ﻻ ﻋ‬‫ﻦ‬‫ﻞﱠ ﻣ‬‫ﺟ‬ ‫ﺨﻠَﻼ‬


َ ْ‫ ﺍﻟ‬‫ﺪ‬‫ﺎ ﻓَﺴ‬‫ﻴﺒ‬‫ ﻋ‬‫ ﺗَﺠِﺪ‬‫ﺇِﻥ‬
"Jika engkau mendapati kekurangan maka tutuplah celah tersebut
Zat yang maha mulia dan maha luhur sajalah yang tidak memiliki kekurangan"

14

Anda mungkin juga menyukai